Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk melahirkan menjadi
perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program keluarga berncana ( KB ) sebagai salah
satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu. Banyaknya anak-anak terlantar
dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah.
Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya alat
kontrasepsi untuk wanita, juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi
masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan metode memilih kontrasepsi, keuntungan,
kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.

Untuk menambah pengetahuan mahasiswi tentang metode KB mantap ( MOP dan MOW).
Untuk memperluas wawasan mahasiswi tentang metode KB mantap (MOP dan MOW).

3.

Untuk dapat membantu mahasiswa dalam memahami KB mantap (MOP dan MOW) baik
secara teori maupun sercara praktik.

4.

Agar mahasiswi dapat mengetahui cara kerja, syarat, waktu pelaksanaan, perawatan,
keuntungan dan kerugian dari metode KB mantap (MOP dan MOW).

5.

Agar mahasiswi kelak dapat memberikan pelayanan kontrasepsi tentang KB mantap (MOP
dan MOW) kepada masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
KB Kontrasepsi Mantap (MOW dan MOP)

A.

Pengertian
Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam
jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan
suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat
diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita
atau MOW (Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda
Operasi Pria) atau vasektomi.
Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi,
yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi
oleh sperma. Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi.,
yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah
zakar.

B.

Cara Kerja
Tubektomi (MOW)
Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup
Vasektomi (MOP)

Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma


C. Keuntungan

Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan dengan kontrasepsi lain
adalah :

a.

Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara kontrasepsi lain
Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja
Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan merupakan cara kontrasepsi
yang permanen
Lebih ekonomis, karena hanya memrlukan biaya untuk satu kali tindakan saja
Secara khusus keuntungan kontap wanita dan pria adalah :
Tubektomi (MOW)

Sangat efektif dan permanen

Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%


Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

Tidak mempengaruhi proses menyusui


Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local

b.

Tidak menggangu hubungan seksual


Vasektomi (MOP)

Sangat efektif dan permanen


Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%


Tidak menggangu hubungan seksual

D.

Tindakan bedah yang aman dan sederhana


Kerugian

1.

Tubektomi (MOW)
Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan

2.

Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan


Vasektomi (MOP)

E.

Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak
Harus ada tindakan pembedashan minor.
Syarat

Setiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:


1)
Sukarela
Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan kontap; artinya
sedcara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara kontrasepsi
2) Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia, artinya :
calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan telah dianugerahi
sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani
bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling sedikitumur sekitar 2
tahun
umur isteri paling muda sekitar 25 tahun
3) Kesehatan
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan
adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontap. Oleh karena itu setiap calon
peserta harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh dokter, sehingga diketahui apakah
cukup sehat untuk dikontap atau tidak.Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus

mengikuti konseling (bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir persetujuan


tindakan medik (Informed Consent)
F. Yang Dapat Menjalani
Tubektomi (MOW)
Usia lebih dari 26 tahun
Sudah punya anak cukup (2 anak), ank terkecil harus berusia minimal 5 (lima) tahun
Yakin telah mempunyai keluarga yag sesuai dengan kehendaknya
Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
Ibu pasca persalinan
Ibu pasca keguguran
Vasektomi (MOP)
Untuk laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi
G.

Yang Sebaiknya Tidak Menjalani


Tubektomi (MOW)

Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)


Menderita tekanan darh tinggi

Kencing manis (diabetes)


Penyakit jantung

Penyakit paru-paru
Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)

Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol)
Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan

Kurang pati mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan


Belum memberikan persetujuan tertulis
Vasektomi (MOP)
Infeksi kulit atu jamur di daerah kemaluan

Menderita kencing manis


Hidrokel atau varikokel yang besar

Hernia inguinalis
Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia

H.

Waktu pelaksanaan
Tubektomi (MOW)

1.

Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak
hamil

2.
3.

4.

Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi


Pasca persalinan :
Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
Laparoskopi: tidak tepat unntuk klie-klien pasca persalinan
Pasca keguguran
Triwulan pertama: dalam wakru 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik) minilap atau
laparoskopi)
Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap saja)

Vasektomi (MOP)
1.
Tidak ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan. Yang penting sudah memenuhi
syarat sukarela, bahagia, dan kesehatan.
2.
Istri beresiko tinggi
I.
a.

Tempat Pelayanan
Tubektomi (MOW)

b.

Rumah sakit. Jika ada keluhan, pemakai harus ke Rumah Sakit


Vasektomi (MOP)
Rumah Sakit, puskesmas dan klinik KB
J. Persiapan Sebelum Tindakan
Tubektomi (MOW)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap wanita adalah:

1.

Puasa mulai tengah malam sebelum operasi, atau sekurang-kurangnya 6 jam sebelum
operasi. Bagi calon akseptor yang menderita Maag (kelaianan lambung agar makan obat

maag sebelum dan sesudah puasa


2.
Mandi dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi sampai bersih, dan juga
daerah perut bagian bawah
3.
Tidak memakai perhiasan, kosmetik, cat kuku, dll
4.
5.
6.

Membawa surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani atau di cap jempol
Menjelang operasi harus kencing terlebih dahulu
Datang ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani anggota keluarga; sebaiknya
suami.
Vasektomi (MOP)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:

1.
2.

Tidur dan istirahat cukup


Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan

3.
4.

Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik


Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar

5.
K.

Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani atau cap jempol
Perawatan Setelah Tindakan

Tubektomi (MOW)
1.
Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
2.
3.
4.

kebersihan harus dijaga terutama daerah luka operasi jangan sampai terkena air selama 1
minggu (sampai benar -benar kering)
Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
senggama boleh dilakukan setelah 1 minggu, yaitu setelah luka operasi kering. Tetapi bila
tubektomi dilaksanakansetelah melahirkan atau kegugurang, senggama baru boleh dilakukan
setelah 40 hari
Vasektomi (MOP)

1.
2.
3.
4.
5.

Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
Jagalah kebersihan dnegan membersihkan diri secara teratur dan jaga agarluka bekas
operasi tidak terkena air atau kotoran
Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
Pakailah celana dalam yang kering dan bersih, dan jangan lupamenggantinya setiap hari
Janganlah bersenggama bila luka belum sembuh. Boleh berhubungan seksual setelah tujuh
hari setelah operasi. Bila isteri tidakmenggunakan alat kontrasepsi, senggama dilakuakn
dengan memakai kondom sampai 3 bulan setelah operasi.

BAB III
PENUTUP
I.

Kesimpulan

Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya
mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin
hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.
Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda
pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih
sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang pun bisa
menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih
bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita,
pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak
ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan
keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda
mengikuti program KB atas kesadaran sendiri.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,
anak, keluarga dan bangsa, Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat
dan bangsa, Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas,
termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang
sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara
dengan laki-laki dalam masyarakatnya.

II.

Saran
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda KB yang kami
paparkan dalam halaman-halaman sebelumnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman
ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan
menginginkan banyak anak khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang
miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumber daya kurang, dan keuntungan
social tipis. Anak-anak membantu pekerjaan orang tua sehari-hari, dan merawat mereka di
usia lanjut. Di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya
orang tua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa banyaknya anak justru makin
memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. Banyak orang tua yang
sedih dan menyesal karena kebanyakan anak, tidak mampu memberi mereka penghidupan
yang layak. tidak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya
anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.
Yang jelas, tidak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan
lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali
atas penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk berKB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil
manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri. Kalau
Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling
cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari keuntungan dan
kerugian setiap metoda terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA

Prawihardjo, Sarwono. 2006. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta :


Yayasan Bina Pustaka
http://posyandu.org/mow-dan-mop.html

Anda mungkin juga menyukai