Anda di halaman 1dari 2

Perjalanan kami dimulai pukul 8.56 wib pagi dari kampus ukrida 2.

Dengan
menggunakan bus 2 yang kurang lebih memuat sekitar 60 orang termasuk dengan 2 orang
dosen yang memimbing. Menuju sebuah panti jompo yang bernama panti Werdha yang
khusus untuk menampung dan merawat oma-oma atau nenek-nenek. Ketika para
rombongan datang, kami langsung di sambut senyuman ramah oleh para pengurus,
keadaan dipanti jompo itu memang terbatas dan seadanya. Pertama-tama pengurus panti
memberi sambutan kepada para rombongan dan berterima kasih karena mau meluangkan
waktu untuk mengunjungi para oma-oma tersebut. Ketika para rombongan diperbolehkan
untuk berbincang-bincang dengan para oma-oma. Saya memulai perbincangan dengan
seorang oma yang kelihatan sudah sangat tua dan berjalan dengan menggunakan bantuan
tongkat penyangga. Saat itu oma itu sedang duduk di kursi, Oma tersebut mengaku
bernama Mey dan berusia 76 tahun. Dia mengaku sudah sekitar 1 setengah tahun berada
dipanti tersebut. Oma Mey juga merasa sangat senang bisa berada dipanti tersebut karena
dia merasa memiliki keluarga yang peduli dengan dia ketika berada dipanti. Dibanding
dengan keluarga sendiri. Oma Mey adalah anak ke 4 dari 7 bersaudara yang terdiri dari 3
laki-laki dan 4 perempuan. Walaupun demikian Oma Mey mengatakan tidak pernah
dikunjungi oleh saudaranya, oma sendiri mempunyai 1 anak perempuan yang pindah ke
Taiwan tetapi tidak pernah mengunjunginya lagi,setelah anaknya pindah bersama
suaminya. Ketika saya bertanya apakah oma sedih karena tidak pernah bertemu anaknya
lagi. Lalu oma menjawab bahwa dia memang merasa sedih tetapi dia tidak ingin
menganggu kehidupan anaknya lagi. Kemudian setelah itu perbincangan saya lanjutkan
pada oma yang cukup menarik menurut saya. Oma ini kelihatan cerewet dan pemarah
karena pada saat saya mendatangi oma tersebut, dia sedang berbincang dengan temanteman saya yang lainnya, dimana disitu dia mengungkapkan kekecewan dengan orangorang panti, yang dia anggap semua bersikap jahat terhadap dia. Oma ini bernama Oong
berumur 63 Tahun, oma Oong mengatakan bahwa dia pernah berkelahi dengan salah satu
oma dipanti itu, di menunjuk seorang oma yang sedang duduk sendiri sepertinya sedang
merenung tentang sesuatu. Oma Oong sepertinya sangat tidak tidak menyukai oma yang
sedang duduk itu. Oman Oong mengatakan bahwa oma itu selalu jahat padanya. Oma
Oong tidak menjelaskan kenapa dia bisa membenci oma tersebut. Kemudian oma Oong
mengatakan bahwah dulu waktu dia masih muda, bekerja menjadi seorang pedagang.

Oma Oong tidak memiliki anak kandung, tetapi anak angkat yang sekarang berada di
Taipe dan sampai saat ini belum pernah menjenguk dia. Lalu saya bertanya siapa yang
mengantarkan oma ke panti. Oma Oong mengatakan ada saudaranya yang mengantarkan
nya, tetapi tidak pernah menjenguk setelah itu. Oma Oong memiliki banyak saudara
tetapi kata oma mereka tidak pernah menjenguk mereka. Pantas saja saya merasa oma
Oong perlu banyak perhatian bukan hanya penghuni panti, tetapi keluarga. Saya dan
teman-teman memberi Oma Oong semangat agar menjalani hidup jangan dengan beban.
Oma Oong menerima semangat kami dengan senyumannya. Setelah puas menceritakan
kekesalannya terhadap orang-orang yang membenci dia.

Anda mungkin juga menyukai