Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Obat bius adalah sebuah tindakan yang diambil dokter untuk meredakan rasa
nyeri. Baik yang bersifat local atau hanya mematikan rasa pada area tertentu,
hingga yang menidurkan atau menghilangkan kesadaran seseorang.
Obat bius yang umum dipakai pada pembiusan total adalah N2), halotan,
enfluran, isofluran, sevofluran, dan desfluran. Obat bius tersebut berbahan dasar
tumbuhan dan bahan kimia. Bahan dasar tumbuhan yang biasa dipakai antara lain
hashish, opium poppies, shweikran, bhang, dan hyoscyamus. Sedangkan bahan
kimia yang digunakan adalah ikatan ester (-O-) berupa diethyl, eter,
methoxyfluarane, enflurane, fluroxene, forane.
Obat bius umum yang ideal haruslah tidak mudah terbakar, tidak meledak, larut
dalam lemak, larut dalam darah, tidak meracuni end-organ (jantung, hati, ginjal)
dan tidak mengiritasi pasien. Sayangnya, tidak ada obat anestesiumum yang
memenuhi semua criteria di atas. Ini berarti, obat bius/anestesi umum/total pasti
memiliki efek samping. Efek samping terebut antara lain mengiritasi aliran udara,
menyebabkan batuk dan spasme laring (golongan halogen), menimbulkan stadium
kataleptik yang menyebabkan pasien sulit tidur karena mata terus terbuka
(ketamin), depresi napas, depresi pada susunan, saraf pusat, aspirasi, nyeri
tenggorokan, sakit kepala, perasaan lelah dan bingung.
Sasaran yang dituju
Kegiatan ini kami ditujukan terutama untuk kalangan pasien anak anak usia
dibawah 7 tahun yang sering mengalami pobia saat pencabutan gigi karena
merasakan sakit yang luar biasa. Anak anak belum bisa mengontrol emosi mereka
saat merasakan sakit. Kebanyakan dari mereka akan marah dan enggan
berhubungan dengan dokter gigi lagi. Hal ini akan berdampak terhadap kondisi gigi
anak anak tersebut.
Latar Belakang
Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh. Operasi
pada umumnya merupakan peristiwa kompleks yang menegangkan. Karena operasi
sangat menentukan keselamatan nyawa si pasien. Pasien yang menjalani
pembedahan tetaplah seorang individu yang memiliki kebutuhan, ketakutan, dan
masalah-masalah yang sangat nyata seperti individu yang lain, serta menghadapi
peristiwa-peristiwa besar yang sering terjadi dalam kehidupan. Karena kondisi fisik
dan prosedur yang akan dilakukan selama pembedahan, pasien tidak akan memiliki
kemampuan fisik untuk menjaga keselamatan diri mereka. Pasien bisa, dibuat sadar
atau tidak, dengan diberikan anestetik umum. Anastetik atau obat bius inilah yang
sering digunakan untuk membantu si pasien mengurangi rasa sakitnya. Namun
obat bius yang diberikan kepada pasien tidaklah mudah untuk masuk dalam tubuh.
Hal yang pertama dilakukan oleh dokter adalah menyuntikkannya kepada pasien

tersebut. Hal inilah uang kadang membuat pasien enggan untuk diberikan obat
bius, terutama pada proses pencabutan gigi anak karena sakitnya yang luar biasa.
Dengan
adanya
permasalahan
tersebut,
kami
mencoba
untuk
mengembangkan inovasi baru FRUDENTIC (Fruit Dental Anesthetic) yaitu obat bius
yang diberi sensasi rasa buah yang menyegarkan di mulut. Namun, kami tetap
berusaha untuk mempertahankan fungsi dari obat bius tanpa mengurangi manfaat
dan kegunaannya. Obat bius rasa buah ini kami buat dengan tujuan agar pasien
sedikit lupa akan sakitnya saat disuntik. Dengan sensasi rasa buah yang hadir akan
membuat pasien lebih rileks dan sedikit menghilangkan sugesti kesakitan saat
disuntik.

Anda mungkin juga menyukai