Anda di halaman 1dari 16

KODE ETIK BPK DAN

PERBANDINGANNYA
DENGAN
ETIKA PROFESI AKUNTAN
PUBLIK
AULIYA
RILA OKTAVIA
RAHMI MARDIYAH
ULFA SOBRINA

Perlunya Kode Etik BPK


Untuk menghindari terjadinya pelanggaran etika, maka
pada organisasi publik BPK RI dalam melakukan
aktivitasnya mengacu pada Peraturan BPK RI Nomor 2
Tahun 2011 tentang Kode Etik Badan Pemeriksa
Keuangan yang terdiri dari tiga nilai dasar kode etik yaitu
Independensi, Integritas dan Profesionalisme.
Kode etik ini merupakan norma-norma yang harus
dipatuhi oleh setiap Anggota BPK, Pemeriksa dan
Pelaksana BPK lainnya selama menjalankan tugasnya
untuk menjaga martabat, kehormatan, citra dan
kredibilitas BPK,
sedangkan Kode etik profesi akuntan publik ditetapkan
oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik IAPI
yang mempunyai lima prinsip dasar, yaitu integritas,
objektivitas, kompetensi serta sikap kecermatan dan
kehati-hatian profesional (professional competence and
due care), kerahasiaan dan prilaku profesional

Pengertian Kode Etik BPK


Berdasarkan Pasal 1 Peraturan BPK RI
No 2 Tahun 2011 tentang Kode Etik BPK
maka Kode Etik BPK yang selanjutnya
disebut kode etik adalah norma-norma
yang harus dipatuhi oleh setiap Anggota
BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK
lainnya selama menjalankan tugasnya
untuk menjaga martabat, kehormatan,
citra, dan kredibilitas BPK

Tujuan dan Ruang Lingkup Kode Etik BPK


Pasal 2 Peraturan BPK RI No 2 Tahun
2011 menjelaskan tentang tujuan Kode
Etik BPK yaitu untuk memberikan
pedoman yang wajib ditaati oleh Anggota
BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK
Lainnya untuk mewujudkan BPK yang
berintegritas, independen, dan profesional
demi kepentingan negara. Kode Etik ini
berlaku bagi Anggota BPK, Pemeriksa dan
Pelaksana BPK lainnya.

Nilai Dasar Kode Etik BPK

1.Integritas
2.Independensi
3.Profesionalisme

Implementasi Kode Etik BPK

1.selaku individu dan anggota


masyarakat
2.selaku warga negara
3.selaku pejabat negara
4.selaku aparatur negara

Hukuman Kode Etik BPK


Jenis hukuman bagi Anggota BPK berupa:
a. peringatan tertulis; atau
b. pemberhentian dari keanggotaan BPK

Tingkat dan jenis hukuman bagi Pemeriksa


dan Pelaksana BPK
1.
2.
3.
4.

hukuman ringan
hukuman sedang
hukuman berat
Hukuman tambahan berupa pengembalian
uang dan/atau barang dan fasilitas lainnya
yang telah diperoleh secara tidak sah
dan/atau pengurangan penghasilan yang
diterima
5. Data dan informasi yang diperoleh selama
penelitian
dijadikan
sebagai
bahan
pertimbangan dalam menentukan jenis
hukuman

Pembentukan Majelis Kehormatan Kode


Etik (Pasal 14) BPK
Untuk menegakkan Kode Etik, BPK membentuk
Majelis Kehormatan Kode Etik yang pengaturan
dan penetapannya sebagai berikut:
a. Peraturan BPK tentang Majelis Kehormatan
Kode
Etik
yang
mengatur
mengenai
keanggotaan, tugas, wewenang, dan tata cara
persidangan/pemeriksaan
sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 30 ayat (3) UndangUndang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan; dan
b. Keputusan BPK tentang Majelis Kehormatan
Kode Etik yang merupakan penetapan Anggota
Majelis Kehormatan Kode Etik.

Kode Etik Profesi Akuntan Publik


Aturan etika yang harus diterapkan oleh
anggota Institut Akuntan Publik Indonesia
atau IAPI dan staf profesional (baik yang
anggota IAPI maupun yang bukan
anggota IAPI) yang bekerja pada satu
Kantor Akuntan Publik (KAP), yang
memberikan
jasa
profesional yang
meliputi jasa assurance dan jasa selain
assurance seperti yang tercantum dalam
standar profesi dan kode etik profesi

Kode Etik Profesi Akuntan Indonesia


Bagian A dari Kode Etik ini menetapkan
prinsip
dasar
etika
profesi
dan
memberikan kerangka konseptual untuk
penerapan prinsip tersebut.
Bagian B dari Kode Etik ini memberikan
ilustrasi mengenai penerapan kerangka
konseptual tersebut pada situasi tertentu.

A. Prinsip Dasar Etika Profesi


1)Seksi 110 : Prinsip Integritas
2)Seksi 120 : Prinsip Objektivitas
3)Seksi 130 : Prinsip Kompetensi serta
Sikap kecermatan dan Kehati-hatian
Profesional
4)Seksi 140 : Prinsip Kerahasiaan
5)Seksi 150 : Prinsip Perilaku Profesional

B. Aturan Etika Profesi

Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP


Seksi 220 Benturan Kepentingan
Seksi 230 Pendapat Kedua
Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk
Remunerasi Lainnya
Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional
Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk KeramahTamahan Lainnya
Seksi 270 Penyimpanan Aset Milik Klien
Seksi 280 Objektivitas Semua Jasa Profesional
Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance

PERBANDINGAN KODE ETIK BPK DENGAN


KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Prinsip dasar etika


Tujuan dan ruang lingkup
Implementasi Kode Etik
Kode etik BPK diterbitkan oleh BPK RI
melalui Peraturan BPK RI no. 2 tahun
2011. Kode etik profesi akuntan publik
ditetapkan oleh Dewan Standar
Profesional Akuntan Publik IAPI
Netralitas secara politis
Pengembangan secara profesional

Beberapa kasus pelanggaran kode etik BPK


Kasus Sembilan KAP yang diduga
melakukan kolusi dengan kliennya
Kasus Pelanggaran Kode Etik BPK dalam
Kasus Hambalang: Mempertanyakan
Obyektivitas Audit Investigasi BPK
Majelis Kode Etik BPK Belum Putuskan D
ugaan Pelanggaran Kode Etik Ali Masyku
r
Musa

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai