0,1
S0
S1
S2
0
Gambar b) :
Start
0
S0
S1
S2
0
2
S1
S2
(S0,0)={S0,S1}
={0,1}
(S0,1)=S0
F={S2}
(S1,0)=S2
7
({S0,S1,S2},1)={S0}
({S0,S1},1)={S0}
S0
(S0,1)={S0}
S0
S0,S1
S0
S1
S2
S2
{S0}
{S0,S1}
S0
{S0,S1}
{S0,S1,S2}
S0
{S0,S1,S2
}
{S0,S1,S2}
S0
State
S0
0
0
{S0,S1}
{S0,S1,S2}
1
1
Hasil konversi NFA ke DFA
10
aA
Start
S1
Start
a
A
12
Start
S0
S1
S2
0
Jawab:
G(, N, S, P); dimana = {0,1}
N={S,A,B} yakni dengan mengamati
diagram dan menganalogikan state-state se bagai non terminal, yaitu S0
terkait dengan non terminal S, S1 terkait dengan non terminal A dan S2
terkait dengan non terminal B. jika diagram diuraikan setiap tahapnya akan
berkait dengan aturan-aturan produksi P yang diuraikan sbb:
13
Start
S0
S1
A1B
dengan
S0B
SAnalog
S2
0
0
S2
Analog dengan B
Jadi ada 5 aturan produksi yang jadi bagian tata bahasa
yang membangkitkan bahasa yang sama dengan bahasa
yang dikenali FSA tersebut yaitu:
14
16
Start
S0
S1
17