Anda di halaman 1dari 49

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Karakteristik Penderita Kanker Kolorektal
Subjek penelitian berjumlah 30 yang merupakan pasien yang telah
didiagnosis pasti kanker kolorektal oleh dokter spesialis bedah digestif di Rumah
Sakit Mohammad Hoesin Palembang yang datang berobat pada periode Mei-Juli
2014.
4.1.1.1 Distribusi Penderita Kanker Kolorektal Berdasarkan Usia
Usia subjek penelitian yang paling muda adalah 31 tahun, sedangkan usia
yang paling tua adalah 87 tahun. Subjek penelitian paling banyak berada pada
kelompok usia 50 tahun, yaitu sebanyak 14 orang (46,7%), diikuti kelompok
usia 40-49 sebanyak 11 orang (36,6%) dan kelompok usia <40 tahun dengan
jumlah yang paling sedikit yaitu 5 orang (16,7%).
Tabel 6. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Umur (tahun)
<40

Total
5

Persentase (%)
16,7

40-49

11

36,6

50
Total

14
30

46,7
100

4.1.1.2 Distribusi Penderita Kanker Kolorektal Berdasarkan Jenis Kelamin


Berdasarkan jenis kelaminnya, subjek penelitian dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan. Sebanyak 14 orang atau 46,7% dari
subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki dan 16 orang atau 53,3% berjenis
kelamin perempuan.

40

41

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelaminnya dapat dilihat pada tabel
7 dibawah ini.
Tabel 7. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki

Total
14

Persentase (%)
46,7

Perempuan
Total

16
30

53,3
100

4.1.1.3 Distribusi Penderita Kanker Kolorektal Berdasarkan Lokasi Kanker


Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan lokasi
kankernya, yaitu kolon dan rektum. Lokasi kanker yang paling banyak ditemui
pada subjek penelitian baik laki-laki maupun perempuan terletak pada rektum
dengan jumlah 19 (63,3%), sisanya 11 orang (36,7%) terletak pada kolon
Distribusi subjek penelitian berdasarkan lokasi kanker dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Lokasi Kanker
Jenis Kelamin
Laki-laki

Kolon
5

Perempuan
Total

6
11

Lokasi
Rektum
9
10
19

Total

Persentase (%)

11

36,7

19
30

63,3
100

4.1.2 Distribusi Genotip Gen P53 Kodon 72 pada Penderita Kanker


Kolorektal
Genotip gen p53 kodon 72 yang paling banyak terdapat pada subjek
penelitian adalah genotip wild type (Arg/Arg) sebanyak 14 orang (46,7%). Kedua,
genotip mutan heterozigot (Arg/Pro) sebanyak 14 orang (46,7%) dan yang paling
sedikit ditemukan adalah genotip mutan homozigot (Pro/Pro) sebanyak 2 orang
(6,6%). Distribusi genotip gen p53 kodon 72 pada subjek penelitian dapat dilihat
pada tabel 9.

42

Tabel 9. Distribusi Genotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Genotip
Wild Type (Arg/Arg)

Total
14

Persentase (%)
46,7

Mutan Heterozigot (Arg/Pro)

14

46,7

Mutan Homozigot (Pro/Pro)


Total

2
30

6,6
100

4.1.3 Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 pada Penderita Kanker Kolorektal
Frekuensi alel Arg72 pada penelitian ini cukup tinggi, yaitu sebesar 70%,
sedangkan frekuensi alel Pro72 hanya sebesar 30%. Distribusi alotip gen p53
kodon 72 pada subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Alel
Alel Arg72

Total
42

Persentase (%)
70

Alel Pro72
Total

18
60

30
100

4.1.4 Distribusi Genotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker


Kolorektal Berdasarkan Usia
Distribusi genotip subjek penelitian berdasarkan usia dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

Tabel 11. Distribusi Genotip Gen P53

Kodon 72 Pada Penderita Kanker

Kolorektal Berdasarkan Usia


Usia (tahun)
40-49 n (%) 50

Genotip

<40

n (%)

Arg/Arg

3,3

16,7

Arg/Pro

10

16,7

Persentase

n(%)

Total

26,7

14

(%)
46,7

20

14

46,7

43

Pro/Pro
Total (%)

1
5

3,3
16,6

1
11

3,3
36,7

14

46,7

2
30

6,6
100

4.1.5 Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Usia
Distribusi alotip subjek penelitian berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 12. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Usia
Usia (tahun)
40-49 n(%)

Alotip

<40

n (%)

Arg72

8,3

15

Pro72
Total (%)

5
5

8,3
16,6

7
11

Persentase

50

n(%)

Total

25

22

36,7

42

(%)
70

11,7
36,7

6
14

10
46,7

18
60

30
100

4.1.6 Distribusi Genotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker


Kolorektal Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi genotip subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 13. Distribusi Genotip Gen P53

Kodon 72 Pada Penderita Kanker

Kolorektal Berdasarkan Jenis Kelamin


Genotip

Jenis Kelamin
Laki-laki n(%) Perempuan n(%)

Total

Persentase

Arg/Arg

20

26,7

14

(%)
46,7

Arg/Pro

23,3

23,3

14

46,7

Pro/Pro
Total (%)

1
14

3,3
46,7

1
16

3,3
53,3

2
30

6,6
100

44

4.1.7 Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi alotip subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 14. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
n(%) Perempuan

n(%)

Total

19

31,7

23

38,3

42

(%)
70

9
14

15
46,7

9
16

15
53,3

18
30

30
100

Alotip

Laki-laki

Arg72
Pro72
Total (%)

Persentase

4.1.8 Distribusi Genotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker


Kolorektal Berdasarkan Lokasi Kanker
Distribusi genotip subjek penelitian berdasarkan lokasi kanker dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 15. Distribusi Genotip Gen P53

Kodon 72 Pada Penderita Kanker

Kolorektal Berdasarkan Lokasi Kanker


Lokasi Kanker
n(%)
Rektum

Genotip

Kolon

Arg/Arg

16,7

Arg/Pro

Pro/Pro
Total (%)

1
11

Persentase

n(%)

Total

30

14

(%)
46,7

16,7

30

14

46,7

3,3
36,7

1
19

3,3
63,3

2
30

6,6
100

4.1.9 Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Lokasi Kanker

45

Distribusi alotip subjek penelitian berdasarkan lokasi kanker dapat dilihat


pada tabel dibawah ini.
Tabel 16. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Lokasi Kanker
Lokasi Kanker
n(%)
Rektum

Alotip

Kolon

Arg72

15

25

Pro72
Total (%)

7
22

11,7
36,7

Persentase

n(%)

Total

27

45

42

(%)
70

11
38

18,3
63,3

18
30

30
100

4.1.10 Visualisasi Hasil Elektroforesis Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita


Kanker Kolorektal
Pada penelitian ini gen p53 kodon 72 berhasil diamplifikasi dengan
menggunakan teknik PCR, ditandai dengan terlihatnya pita hasil elekroforesis
sesuai dengan ukuran fragmen DNA yang ingin diamplifikasi, yaitu 199 bp.
Gambaran hasil visualisasi amplikon (produk PCR) gen p53 kodon 72 dapat
dilihat pada gambar 15.

Gambar 15. Hasil Visualisasi Produk PCR Gen P53 Kodon 72

46

Pada gambar terlihat pita dengan panjang 199 bp. Keterangan: M= marker ladder
50 bp; 1,2,3,4,5,6 = nomor urut sampel; bp = basepair.
Polimorfisme gen p53 kodon 72 dideteksi dengan menggunakan metode
RFLP. Pada metode ini, DNA produk PCR didigesti dengan menggunakan enzim
BstUI sehingga menghasilkan 2 varian alel, yaitu alel Arg72 (wild type) dengan
panjang 86 bp dan 113 bp dan alel Pro72 (mutan) dengan panjang 199 bp.
Sehingga, gambaran genotip gen p53 kodon 72 setelah proses RFLP pada
penelitian ini adalah:
1.

Genotip wild type (Arg/Arg) yang ditandai dengan adanya dua pita dengan
panjang 86 dan 113 bp.

2.

Genotip mutan heterozigot (Arg/Pro) yang ditandai dengan adanya tiga pita,
masing-masing dengan panjang 86, 113, dan 199 bp.

3.

Genotip mutan homozigot (Pro/Pro) yang ditandai dengan adanya satu pita
dengan panjang 199 bp.

Gambaran hasil RFLP gen p53 kodon 72 pada agorase 4% dapat dilihat pada
gambar 16.

47

Gambar 16. Visualisasi Hasil RFLP Gen P53 Kodon 72


M: marker ladder 50 bp; U: uncut (produk PCR yang tidak terdigesti);
20,21,22,23,24, 25: nomor urut sampel penelitian; Arg/Pro: genotip mutan
heterozigot; Arg/Arg: genotip wild type; Pro/Pro: genotip mutan homozigot.

Gambar 17. Visualisasi Genotip Arg/Pro


M: marker ladder 50 bp; U: uncut (produk PCR yang tidak terdigesti); 1, 2, 3, 4,
5, 6: nomor urut sampel penelitian; Arg/Pro: genotip mutan heterozigot; Arg/Arg:
genotip wild type; Pro/Pro: genotip mutan homozigot. Pada gambar ini terlihat
lebih jelas gambaran genotip Arg/Pro yang ditandai dengan adanya 3 pita (86 bp,
113 bp, dan 199bp) pada sampel nomor 1, 2, 4, dan 6.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Distribusi Penderita Kanker Kolorektal Berdasarkan Usia
Subjek penelitian paling banyak berada pada kelompok usia 50 tahun,
yaitu sebanyak 14 orang (46,7%), diikuti kelompok usia 40-49 sebanyak 11 orang
(36,6%) dan kelompok usia <40 tahun dengan jumlah yang paling sedikit yaitu 5
orang (16,7%). Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Onrat et al,
(2009) yang menemukan usia paling banyak terdiagnosis kanker kolorektal adalah
berusia 61 tahun (51,85%). Begitu juga dengan hasil penelitian Dastjerdi, (2009)
pada populasi Isfahan di Iran yang menemukan 67,2% sampel penelitian kanker
kolorektal berusia 60 tahun dan 32,8% berusia 59 tahun.

48

Hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh Zhu et al, (2007) yang


menunjukkan bahwa insiden kanker kolorektal lebih banyak terjadi pada usia <50
tahun (27,8%) dari 345 kasus yang diteliti.
Secara umum didapatkan kejadian kanker kolorektal meningkat setelah
usia 40 tahun dan meningkat tajam setelah usia 50 tahun, risiko meningkat dua
kali lipat setiap dekade berikutnya (Haggar, 2009). Fenomena ini dikaitkan
dengan pajanan terhadap berbagai karsinogen, obesitas, kurangnya aktivitas, diet
tinggi lemak dan rendah serat atau makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik
Adanya pola makan yang kurang sehat dan banyak sekali makanan yang bersifat
karsinogenik, sehingga lebih mudah terjadi karsinogenesis (American Cancer
Society, 2012).
4.2.2 Distribusi Penderita Kanker Kolorektal Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin yang paling banyak terdapat pada penelitian ini adalah
perempuan (53,3%) dan diikuti oleh laki-laki (46,7%). Hal ini serupa dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Winarto et al, (2009) di Rumah Sakit Immanuel
Bandung yang menemukan kasus kanker kolorektal lebih banyak pada wanita
(57,1%) daripada laki-laki (42,9%).
Penelitian yang dilakukan oleh Mojtahedi, (2010) pada populasi Iran
menyatakan hal yang berbeda, bahwa insiden kanker kolorektal lebih banyak pada
laki-laki (58,33) daripada perempuan (41,67%). Hal serupa juga dilaporkan oleh

Zhu et al, (2007) insiden kanker kolorektal lebih banyak dialami oleh laki-laki
(57,4%) daripada perempuan (42,6%) pada populasi China.
Masyarakat dengan diet tinggi lemak, tinggi kalori, daging dan diet rendah
serat berkemungkinan besar untuk menderita kanker kolorektal (American Cancer
Society, 2012). Selain itu, laki-laki dan wanita yang memiliki riwayat lama merokok
<20 tahun mempunyai risiko tiga kali untuk memiliki adenokarsinoma yang kecil,
sedangkan riwayat lama merokok >20 tahun berhubungan dengan risiko dua setengah
kali untuk menderita adenoma yang berukuran besar (Casciato, 2004). American
Cancer Society, (2012) juga mengatakan bahwa individu dengan aktivitas fisik yang

49

tinggi memiliki risiko 25% lebih rendah mengalami kanker kolorektal dibanding
individu dengan aktivitas fisik sedikit.

4.2.3 Distribusi Penderita Kanker Kolorektal Berdasarkan Lokasi Kanker


Pada penelitian ini didapatkan bahwa lokasi kanker kolorektal yang paling
banyak ditemukan adalah di rektum (63,3%), baik untuk perempuan (33,3%)
maupun laki-laki (30%), sedangkan di kolon (36,7%) dengan persentase
perempuan (20%) dan laki-laki (16,7%). Hasil penelitian serupa dinyatakan oleh
Song et al, (2011) sebanyak 54,5% kanker kolorektal berada di rektum dan
sisanya 45,5% berada di kolon.
Sementara itu, Dastjerdi et al, (2008) menyatakan hasil penelitian yang
berbeda pada populasi Isfahan dengan persentase kanker kolorektal di kolon
68,3% dan 31,7% di rektum.
Berdasarkan histologinya, kolon dan rektum tidak memiliki vili, sehingga
massa tinja akan kontak langsung dengan dinding kolon dan rektum yang hanya
dilapisi oleh mukus. Apabila diet serat kurang, maka massa tinja juga akan
menjadi berkurang, terjadi peningkatan retensi tinja di usus dan perubahan flora
bakteri di usus. Ditambah lagi letak rektum yang lebih rendah dan sering
mengalami

konstipasi

menyebabkan

rektum

lebih

berisiko

mengalami

karsinogenesis (Brink, 2003).

4.2.4 Identifikasi Polimorfisme Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker


Kolorektal
Pada penelitian ini didapatkan hasil yang sama untuk distribusi genotip
Arg/Arg dan Arg/Pro, yaitu 46,7%, sisanya Pro/Pro sebanyak 6,6%. Distribusi
frekuensi alel Arg72 sebanyak 70% dan 30% alel Pro72. Sebagai perbandingan,
rangkuman hasil penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya
dicantumkan dalam tabel 17.
Tabel 17. Polimorfisme Gen P53 Kodon 72 pada Berbagai Penelitian

50

Penelitian

Populasi

Jumlah
Sampel
904

Arg/Arg

Genotip
Arg/Pro

Pro/Pro

Alotip
Arg72 Pro72

55,1%

38,8%

6,1%

76%

24%

(tahun)
Koushik et al

Amerika

(2006)
Zhu et al

Serikat
China

345

24,1%

51,3%

24,6%

49,7%

50,3%

(2007)
Dakouras et al

Mesir

93

45,2%

44,1%

10,8%

67,2%

32,8%

(2008)
Onrat et al

Turki

27

51,9%

40,7%

7,4%

72,2%

27,8%

(2009)
Sameer et al

India

86

11,6%

43%

45,4%

33,1%

66,9%

(2010)
Doosti et al

Iran

145

33,8%

53,8%

12,4%

60,7%

39,3%

(2011)
Zizat et al

Malaysia

202

35%

44%

21%

56,4%

43,6%

(2011)
Song et al

Korea

1828

40,5%

46,2%

13,3%

63,6%

36,4%

(2011)
Penelitian ini

Sumatera

30

46,7%

46,7%

6,6%

70%

30%

(2014)

Selatan

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 17, dapat dilihat bahwa
frekuensi genotip mutan homozigot (Pro/Pro) selalu teridentifikasi lebih rendah
daripada frekuensi genotipe wild type (Arg/Arg), kecuali pada populasi China dan
India.
Pada penelitian ini frekuensi genotip mutan homozigot Pro/Pro (6,6%)
terendah kedua setelah penelitian di Amerika Serikat (6,1%). Frekuensi genotipe
Pro/Pro tertinggi berada pada populasi India (45,4%), diikuti oleh China (24,6%),
Malaysia (21%), Korea (13,3%), Iran (12,4%), Mesir (10,8%), dan Turki (7,4%).
Sementara itu, frekuensi alel Pro72 pada hasil penelitian ini (30%) lebih
rendah dari frekuensi alel Arg72 (70%), berbeda dengan hasil penelitian
sebelumnya, frekuensi alel Pro72 pada populasi China (50,3%) dan India (66,9%)
lebih tinggi daripada alel Arg72nya. Tetapi, hasil penelitian ini mirip dengan hasil
penelitian pada populasi Amerika (24%), Mesir (32,8%), Turki (27,8%), Iran
(39,3%), Malaysia (43,6%), dan Korea (36,4%).

51

Genotipe Arg/Pro paling banyak ditemukan pada kelompok usia <40 tahun
(10%), genotipe Arg/Arg dan Arg/Pro pada kelompok usia 40-49 tahun (16,7%)
dan genotipe Arg/Arg pada kelompok usia 50 tahun (26,7%). Sedangkan alel
yang paling banyak ditemui pada kelompok usia <40 tahun adalah alel Arg72 dan
Pro72 (8,3%), pada kelompok usia 40-49 tahun alel Arg72 (25%), begitu juga
dengan kelompok usia 50 tahun adalah alel Arg72 (36,7%).
Berdasarkan jenis kelamin, genotip yang paling banyak ditemukan pada
laki-laki adalah genotip Arg/Pro (23,3%) dan pada perempuan yang paling banyak
ditemukan adalah genotipe Arg/Arg (26,7%). Sementara itu, Onrat et al, (2009)
melaporkan hasil yang berkebalikan. Pada perempuan lebih banyak ditemukan
genotip Arg/Pro (50%) dan pada laki-laki lebih banyak genotip Arg/Arg (63,6%).
Alel Arg72 paling banyak ditemukan pada kedua subjek penelitian; laki-laki
(31,7%) dan perempuan (38,3%). Hal ini serupa dengan hasil penelitian Onrat et
al, (2009) bahwa alel Arg72 memiliki frekuensi 36,7% pada perempuan dan
28,3% pada laki-laki.
Lokasi kanker yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah
rektum. Genotip Arg/Arg dan Arg/Pro memiliki frekuensi yang sama banyak di
rektum (16,7%), sedangkan alel yang paling banyak ditemukan di rektum adalah
Arg72 (45%). Hal ini serupa dengan hasil penelitian Koushik et al, (2006) yang
melaporkan genotip paling banyak ditemukan di rektum adalah Arg/Arg (55,6%)
pada perempuan dan 53,6% pada laki-laki. Sementara itu, hasil penelitian Zhu et
al, (2007) berbeda dengan hasil penelitian ini. Genotip yang paling banyak
ditemukan adalah Arg/Pro (54,3%) di kolon.
Beberapa penelitian sebelumnya telah melaporkan adanya hubungan yang
signifikan antara alel mutan homozigot Pro72 dengan risiko perkembangan
kanker kolorektal (Sameer et al, 2010). Alel Arg72 memiliki kapasitas 15 kali
lebih besar dalam menginduksi apoptosis dibanding alel Pro72 (Murphy, 2006).
Penelitian meta-analisis dampak polimorfisme gen p53 kodon 72 yang dilakukan
oleh Van et al, (2005) menyimpulkan bahwa individu dengan frekuensi alel Pro72
memiliki risiko tinggi terjadinya kanker kolorektal selama masa hidupnya
dibanding individu yang memiliki alel Arg72, karena alel Arg72 memiliki potensi

52

melakukan apoptosis yang lebih baik dalam merespon cellular stress, sehingga
terlindung dari kanker.
Dari tabel 17 dapat dilihat bahwa populasi China dan India memiliki
frekuensi alel Pro72 yang lebih besar secara signifikan dibanding frekuensi alel
Arg72. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan geografis yang lebih tinggi
dengan kadar oksigen yang lebih rendah, serta pajanan terhadap sinar UV yang
lebih tinggi. Frekuensi alel mutan homozigot Pro72 yang lebih tinggi ditemukan
pada ras-ras tertentu dalam kasus kanker kolorektal, terutama pada populasi yang
memiliki lingkungan yang ekstrim, hal ini karena alel Pro72 menjadi pelindung
yang baik terhadap penyakit yang disebabkan oleh sinar matahari. Selain itu,
karena polimorfisme juga dipengaruhi oleh gaya hidup, pola makan, dan paparan
lingkungan yang bervariasi sesuai dengan ras dan etnis. Penelitian tentang
polimorfisme kodon 72 gen p53 yang terletak pada proline-rich region menjadi
sangat penting karena secara fungsional berperan dalam penekanan pertumbuhan
sel kanker dan apoptosis (Katkoori et al, 2009).

4.2.5 Keterbatasan Penelitian


Pada penelitian ini tidak dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kanker kolorektal, seperti riwayat
kanker kolorektal pada keluarga, riwayat merokok, riwayat minum alkohol, BMI
subjek penelitian, dan diet dimana faktor-faktor tersebut berpotensi menjadi faktor
perancu (confounding factors)
Lebih lanjut lagi, penelitian ini hanya mengidentifikasi polimorfisme gen
p53 kodon 72 pada penderita kanker kolorektal tanpa melihat hubungan diantara
keduanya.

53

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
1.

Subjek penelitian ini paling banyak berada pada kelompok usia 50 tahun
(46,7%), jenis kelamin perempuan (53,3), dan lokasi kanker berada di rektum
(63,3%) daripada di kolon (36,7%).

2.

Genotip gen p53 kodon 72 wild type Arg/Arg (46,7%) dan mutan heterozigot
Arg/Pro (46,7%) merupakan genotip paling banyak ditemukan pada subjek
penelitian, diikuti oleh genotip mutan homozigot Pro/Pro (6,6%). Sementara
itu, alel yang paling banyak ditemukan pada subjek penelitian adalah Alel
Arg72 (70%) dan sisanya Pro72 (30%).

5.2 SARAN
1.

Perlu dilakukan penelitian tambahan dengan menyertakan variabel-variabel


seperti riwayat kanker kolorektal pada keluarga, riwayat merokok, riwayat
minum alkohol, BMI subjek penelitian, dan diet.

2.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang bersifat analitik untuk


menganalisis hubungan antara polimorfisme gen p53 kodon 72 dan kanker
kolorektal.

3.

Agar diperoleh gambaran hasil RFLP yang lebih baik dapat menggunakan gel
akrilamid, sedangkan untuk mengetahui urutan kodon asam amino gen p53
kodon 72 dapat dilakukan sekuensing DNA.

54

55

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. 2006. Tumor Kolorektal, Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Ed 4 Jilid I. FKUI, Jakarta. 568-569.
American Cancer Society. 2012. Colorectal Cancer Facts and Figures 2014-2016.
American Cancer Society, Georgia.
Bai, L dan Zhu, G. 2006. P53: Structure, Function and Therapeutic Applications.
Journal of Cancer Molecules. 2(4): 141-153
Berek, J.S., Natarajan, S. 2007. Ovarian and Fallopian Tube Cancer, in: Berek &
Novaks Gynecology 14th Ed. Lippincott Williams & Wilkins,
California.1457-1531.
Bernstein, C.N., Blanchard, J.F., Kliewer, E., Wajda, A. 2001. Cancer Risk in
Patients with Inflammatory Bowel Disease: A Population-Based Study.
Cancer. 91(4): 854-862.
Brink, M., Goeij, AF., Weijenberg, MP., Roemen, GM., Lentjes, MH., et al. 2003.
K-ras oncogene mutations in sporadic colorectal cancer in The
Netherlands Cohort Study. Oxford Journal. (4):703-10.
Calvert, P.M.F.H. 2002. The Genetics of Colorectal Cancer: Annals of Internal
Medicine. 137(7):603-612.
Carolyn, C., Compton, M.D., Frederick, L., Greene, M.D. 2004. The Staging of
Colorectal Cancer: 2004 and Beyond. CA: A Cancer Journal for
Clinicians. 54(6) : 295308.
Casciato, D.A. 2004. Manual of Clinical Oncology 5th Ed. Lippincott Williams &
Wilkins, USA. 561-562.
Clancy,
S.
2008.
Genetic
mutation.
Nature
Education.
1(1).
(http://www.nature.com/scitable/topicpage/genetic-mutation-441. Diakses
20 Agustus 2014)
Cross, A.J., Ferrucci, L.M., Risch, A. 2010. A Large Prospective Study of Meat
Consumption and Colorectal Cancer Risk: An Investigation of Potential
Mechanisms Underlying This Association. Cancer Research.70(6): 24062414.

56

Dastjerdi, Mehdi Nikbahkt. 2009. TP53 Codon 72 Polymorphism and P53


Protein Expression in Colorectal Cancer Specimens in Isfahan. Acta
Medica Iranica 2011; 49(2): 71-77.
Dastjerdi, Mehdi Nikbahkt., Salehi, Mansoor., Mohajeri, Mohammad Reza., et al.
2008. Evidence for an association of TP53 codon 72 polymorphism with
sporadic colorectal cancer risk in Isfahan. JRMS. 13(6): 317-323.
DeVita, V.T., Lawrence, T.S., Rosenberg, S.A. 2011. Principles and Practice of
Oncology 9th Ed. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia. 1401
1456.
Doosti, A., Zamani, M., Dehkordi, P.G., Taheri, S., Banitalebi, M.,
Mahmoudzadeh, M. 2011. Association of P53 Codon 72 Polymorphism
with Colorectal Cancer in South West of Iran. Scientific Research and
Essay. 6(15):3148-3152.
Fearon, E.R., Vogelstein, B. 1990. A Genetic Model for Colorectal Tumorigenesis.
Cell. 61(5):759-767.
Ferlay, J., Shin, H.R., Bray, F., Forman, D., Mathers, C., dan Parkin, D.M. 2010.
Estimates of Worldwide Burden of Cancer in 2008. International Journal
of Cancer. 127(12): 2893-2917.
Ferrari, P., Jenab, M., Norat, T., et al. 2007. Lifetime and Baseline Alcohol Intake
and Risk of Colon and Rectal Cancers in The European Prospective
Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC). International Journal
Cancer. 121: 2065-2072
Foulkes, W.D. 2007. P53 Master and Commander. New England Journal
Medicine. 357(25):2539-2541.
Haggar, Fatima., Boushey, Robin. 2009. Colorectal Cancer Epidemiology:
Incidence, Mortality, Survival, and Risk Factors. Clinical Colon Rectal
Surgery. 22(4): 191197.
Katkoori, VR., Jia., Shanmugam, C., Wan, W., et al. 2009. Prognostic significance
of p53 codon 72 polymorphism differs with race in colorectal
adenocarcinoma. Clinical Cancer Research. 15: 2406-2416.
Kelli, B.M. 2005. Colon, Rectum and Anus. In: Brunicardi, F.C., Anderson, D.,
Dunn, D.L, Editor. Schwartz's Principles of Surgery 8th Ed. McGraw-Hill
Medical Publising, New York. 10551110.

57

King, R.J.B dan Robins, M.W. 2006. Cancer Biology 3 rd Ed. Pearson Eduation
Limited, London. 209-229.
Koushik, Anita., Tranah, Gregory., Mas, Jing., Stampfer, Meir., et al. 2006. p53
Arg72Pro polymorphism and risk of colorectal adenoma and cancer.
International Journal Cancer. 119, 18631868
Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., Aster, JC. 2012. Genetic Disorders. In:
Schmitt W, Editor. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease 8 th Ed.
Elsevier saunders, Philadelphia. 135-182.
Liu, L., Wang, Kai., Zhu, Z.M., Shao, Jiang-Hua. 2011. Associations Between
P53 Arg72Pro and Development of Digestive Tract Cancers: A Metaanalysis. Archives of Medical Research. 42(1):60-69.
Luis, O.P. 2006. Evaluation of P53 Codon 72 Polymorphism in Adenocarcinoma
of The Colon and Rectum in La Plata, Argentina. World Journal
Gastroenterology. 12 (9): 1426-1429.
Lynch, H.T., de la, C.A. 2003. Hereditary Colorectal Cancer. New England
Journal Medicine. 348(10): 919-932.
Maximov, G.K. 2008. The Role of P53 Tumor-Supressor Protein in Apoptosis and
Carcinogenesis. Biotechnol Review. 22(2):664-668.
Miettinen, S. 2009. Targetting the Growth of Ovarian Cancer Cell. University of
Tampere, Finland. 26-27.
Mojtahedi, Z., Haghshenas, M.R., Hosseini, S.V., Fattahi, M.J., Ghaderi, A. 2010.
P53 Codon 72 Polymorphism in Stomach and Colorectal
Adenocarcinomas in Iranian Patiens. 47(1):31-34.
Morris, E.J., Penegar, S., Whitehouse, L.E. 2003. A Retrospective Observational
Study of The Relationship Between Family History and Survival From
Colorectal Cancer. British Journal Cancer. 108: 1502-1507.
Murphy, M. 2006. Polymorphic variants in the p53 pathway. Cell Death Differ.
13: 916-920.
Norat, T., Bingham, S., Ferrari, P. 2005.Meat, Fish, and Colorectal Cancer Risk:
The European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition. Journal
of The National Cancer Institute. 97(12): 906-916.
Omori, S., Yoshida, S., Kennedy, S., Negoro, K., Hamana, S., Barlow, D., Maruo,
T. 2004. Polymorphism at Codon 72 of The P53 Gene is not Associated

58

with Endometriosis in a Japanese Population. Investing, Gynecol. 11: 232


236.
Onrat, S.T., Ellidokuz,, Ender., Kpeliolu, Ali., Durhan, Emine. 2009. Frequency
of TP53 Codon 72 Polymorphism in Cases with Colon Cancer. Turkish
Journal of Cancer. 39(1): 005-010.
Puig-La, C.J., Guillem, J.G. 2001. Genetic Screening and Chemoprevention. In:
Audisio RA, Gerahty JG, Longo WE (eds) Modern management of Cancer
of the Rectum. Springer, London. 17(4) :171-176.
Reles, A. 2001. Molecular Genetic Alterations In Ovarian Cancer The Role of the
P53 Tumor Supressor Gene and The Mdm2 Oncogen. Humboldt
University, Berlin. 13-24.
Sameer, A.J., Shah, ZA., Syeed, N., Bandaya, M.Z., Bashir, SM., et al. 2010.
TP53 Pro47Ser and Arg72Pro polymorphisms and colorectal cancer
predisposition in an ethnic Kashmiri population. Genetics and Molecular
Research. 9 (2): 651-660.
Sengupta, S., Harris, C. 2005. P53: Traffic Cop at the Crossroads of DNA Repair
and Recombination. Moleculer Cell Biology. 6:44-55.
Silalahi, J. 2006. Antioksidan dalam Diet dan Karsinogenesis. Cermin Dunia
Kedokteran. 153: 40.
Song, HR., Kweon,SS., Kim, HN., et al. 2011. P53 Codon 72 Polymorphism in
Patients with Gastric and Colorectal Cancer in a Korean Population. The
International Gastric Cancer Association and The Japanese Gastric Cancer
Association. 14:242247.
Van, Heemst D., Mooijaart,SP., Beekman, M., et al. 2005. Variation in the human
TP53 gene affects old age survival and cancer mortality. Exp Gerontol. 40:
11-5.
Vogelstein, B., Lane, D., Levine, A.J. 2000. Surfing the P53 Network. the
National Center for Biotechnology Information. 408(6810): 307-310.
Winarto, EP., Ivone, July., Saanin, Sri Nadya. 2009. Prevalensi Kanker Kolorektal
di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2005 Desember
2007. JKM. 8: 138-143.

59

World

Gastroenterology Organization. 2007. World Gastroenterology


Organisation/International Digestive Cancer Alliance Practice Guidelines:
Colorectal cancer screening. World Gastroenterology Organization. 1-18.

Yeatman, T. J., 2001, Colon Cancer Encyclopedia of Life Sciences, Macmillan.


Publisher, University of South Florida, USA.
Zhu, Z.Z., Wang, A.Z., Jia, H.R., Jin, X.X., He, X.L., Hou, LF., Zhu, G. 2007.
Association of The TP53 Codon 72 Polymorphism with Colorectal Cancer
in A Chinese Population. Japanese Journal of Clinical Oncology.
37(5):385-90.

60

Lampiran 1
DATA SUBJEK PENELITIAN
No

Nama

Kelompok

Sex

Usia

Alamat

Ruang Rawat

Hasil PA

Kolon atau
Rektum

Genotipe

Sri Mujiyati

Pr

72

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma colon ascendens well diff T4N0M0

Kolon

AP

Saparuddin

Lk

56

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma recti moderate differentiated

Rektum

AP

Suryati

Pr

49

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma recti T4NxM0

Rektum

AA

Santi

Pr

31

Palembang

Bangsal

Undiffererentiated Adeno carsinoma recti T4NxM0

Rektum

AP

Mat Ali

Lk

32

Palembang

Bangsal

Moderate Diffrentiated adeno ca colon ascendens

Kolon

AA

Murdiah

Pr

63

Palembang

Bangsal

Adeno ca recti T4N1M1

Rektum

AP

Masitoh

Pr

39

Palembang

Poli

Adeno carsinoma recti poorly differentiated T4NxM0

Rektum

PP

Maman

Lk

55

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma rekti T4NxM1

Rektum

AP

M. Sadli

Lk

55

Palembang

Poli

Adeno carsinoma rekti poorly differentiated T3N2M1

Rektum

AA

10

Zahrun

Lk

50

Palembang

Poli

Adeno carsinoma recti poorly differentiated T4NxM1

Rektum

AA

11

Istinganah

Pr

42

Palembang

Bangsal

adeno carsinoma recti poorly differentiated T4NxM0

Rektum

AP

12

Sulaiman

Lk

46

Palembang

Poli

Adeno ca recti 1/3 tengahmoderate diff T4N2M0 Duke C

Rektum

AP

13

Nurlela

Pr

42

Palembang

Poli

Adeno carsinoma colon ascendens poorly diff T4N2M0

Kolon

AP

14

A. Hafidzh

Lk

33

Palembang

Bangsal

Mucinous adeno ca anorectal poorly differentiated

Rektum

AP

15

Zainimah

Pr

55

Palembang

Poli

Adeno carsinoma colon ascendens poorly diff T4N1M1

Kolon

AA

16

Didi bin
Taslim

Lk

38

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma colon sigmoid T4N2M1

Kolon

AP

61
17

Sapuyati

Pr

44

Palembang

Poli

Adeno carsinoma recti well differentiated T4NxM0

Rektum

AA

18

Yasriman

Lk

46

Palembang

Poli

Adeno ca colon ascendens moderate diff T4N1Mx

Kolon

AP

19

Hasan
zubair

Lk

87

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma rectosigmoid T4Nxm0

Rektum

AP

20

Erosmiati

Pr

40

Palembang

Bangsal

Signet ring cell adeno carsinoma rekti T4NxM0

Rektum

AA

21

Wayan

Lk

60

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma recti T4NxM0

Rektum

AA

22

Darmahayati

Pr

61

Palembang

Bangsal

Mucinous adeno ca rectosigmoid poorly diff T4NxM1

Rektum

AA

23

John
Kennedy

Lk

48

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma colon descendens T4N0M0

Kolon

PP

24

Asdiana
Sodikin

Pr

45

Palembang

Bangsal

Adeno ca rectosigmoid moderate diff T4N2bM1

Rektum

AA

25

Miswan

Lk

49

Palembang

Poli

Adeno carsinoma conon sigmoid well differentiated

Kolon

AA

26

Naah binti
Kasmah

Pr

70

Palembang

Poli

adeno carsinoma colon sigmoid

Kolon

AA

27

Siti halimah

Pr

62

Palembang

Bangsal

Adeno ca colon sigmoid poorly differentiated

Kolon

AA

28

Tukijan

Lk

74

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma recti well differentiated T3NxM0

Rektum

AA

29

Rohaini

Pr

56

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma recti well diff T3N0M0

Rektum

AP

30

Ristula

Pr

48

Palembang

Bangsal

Adeno carsinoma colon sigmoid well diff T3N0Mx

Normal

AP

62

Lampiran 2
VISUALISASI HASIL RFLP GEN P53 KODON 72

Hasil RFLP pada agarosa 4% (Sampel no. 1-6)

Hasil RFLP pada agarosa 4% (Sampel no. 7-19)

63

Hasil RFLP pada agarosa 4% (Sampel no. 20-25)

Hasil RFLP pada agarosa 4% (Sampel no. 26-30)

64

Lampiran 3
FORMULIR PENELITIAN
A. IDENTIFIKASI
1. Nomor Urut Sampel

2. Nomor Medical Record

3. Nama

4. Tanggal lahir

5. Usia

: 1. <40 tahun

6. Jenis Kelamin

.........................thn

2. 40-50 tahun

................thn

3. >50 tahun

................thn

1. Laki-laki
2. Perempuan

B. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit

BAB Berdarah lendir


Penurunan berat badan
Keganasan/Tumor lain
Riwayat Keluarga menderita KKR
Penyakit lain
Sebutkan

: Ya/Tidak
: Ya / Tidak
: Ya / Tidak
: Ya/ Tidak
: Ya / Tidak
: 1.
2.

C. PEMERIKSAAN FISIK & PENUNJANG


1. Pemeriksaan Rektal (Rectal Toucher) :

65

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
1. Hasil pemeriksaan histopatologi :
No. ....................................................tanggal.............................................................
Pemeriksa:..................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3.Hasil pemeriksaan kolonoskopi :
No. ....................................................tanggal.............................................................
Pemeriksa:..................................................................................................................
....................................................................................................................................
D. DIAGNOSIS:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
KKR:

1.Kolon
2. Rektum

D. ANALISIS PCR-RFLP-Elektroforesis
Genotipe

Alel

1. Alel wild type Arg72


2. Alel mutan (polimorfik) Pro72

Polimorfisme

Lampiran 4
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PENELITIAN

66

(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

Tempat/tanggal lahir :
Jenis Kelamin

Pekerjaan

Alamat

Setelah mendapat keterangan yang jelas dan menyadari serta resiko dari
tindakan diambil darah sebanyak 3 cc dari V. Cubiti untuk dilakukan pemeriksaan
genetik dengan PCR-RFLP, maka saya dengan sukarela menyetujui keikutsertaan
dalam penelitian berjudul: Identifikasi Polimorfisme Gen P53 Kodon 72 pada
Penderita Kanker Kolorektal di Rumah Sakit Mohammad Hoesin
Palembang
Palembang,..
...............2014
Mengetahui

Yang Menyetujui,

Penanggung Jawab Penelitian

Peserta Penelitian

(.............................................)

(..........................................)

Saksi,
(..............................................)

67

Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGAMBILAN DARAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

Usia

Tempat/Tanggal Lahir:
Alamat

Setelah mendapat keterangan yang jelas dan menyadari risiko


pengambilan darah 2 ml dari vena mediana cubiti untuk pemeriksaan genetik
dengan proses PCR-RFLP, maka saya dengan sukarela menjalani tindakan
tersebut.

Palembang,
Mengetahui Saksi

2014

Yang membuat pernyataan

68

Lampiran 6
ALAT-ALAT dan PROSEDUR PENELITIAN

Sampel darah yang akan diisolasi

Proses PCR

Proses sentrifugasi saat isolasi DNA

Proses RFLP

69

Proses elektroforesis

Penulis, saat akan menyimpan DNA kanker


kolorektal di dalam lemari pendingin -200C
di Laboratorium Mikrobiologi RSMH

70

Lampiran 7

71

Lampiran 8

Lampiran 9

72

Lampiran 10

73

Lampiran 11

74

Lampiran 7
Lampiran 12

75

Lampiran 13

76

Lampiran 14

77

Lampiran 12
Lampiran 15

78

Lampiran 16

79

Lampiran 17

80

Lampiran 12
Lampiran 18

81

BIODATA

82

Nama

: Asifa Ramadhani Sembiring

Tempat Tanggal Lahir

: Medan, 13 Maret 1993

Alamat

: Jl. Dewi Sartika No 52A, Rantauprapat, Sumatera


Utara

Telp/Hp

: 085276231493

Email

: shisiifaa@yahoo.com

Agama

: Islam

Nama Orang Tua


Ayah

: Darwin Sembiring

Ibu

: Sakdiah Hasibuan

Jumlah Saudara

:3

Anak Ke

:3

Riwayat Pendidikan

: TK Sri Melati Aek Nabara


SD Negeri 116241 Kampung Baru
SMP Negeri 1 Rantau Selatan
SMA Negeri 3 Rantau Utara

Palembang, 1 Oktober 2014

(Asifa Ramadhani Sembiring)

17

83

IDENTIFIKASI POLIMORFISME GEN P53 KODON 72 PADA PENDERITA


KANKER KOLOREKTAL
DI RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
Asifa Ramadhani Sembiring1, Lusia Hayati2, Ziske Maritska3
1. Program Studi Pendidikan Dokter Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
2. Bagian Biologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
3. Bagian Biologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
Jl. Dr. Muh. Ali, Kompleks RSMH, Madang, Palembang, 30126, Indonesia
Email: shisiifaa@yahoo.com

Abstrak
Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker yang menempati urutan ketiga, dengan angka kejadian
sekitar satu juta kasus per tahun dan angka kematian lebih dari 500.000. Kanker kolorektal melibatkan kolon, rektal dan
kanal anal. Kanker kolorektal dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor genetik. Polimorfisme
gen p53 berhubungan dengan tingginya kerentanan mengalami kanker kolorektal. Polimorfisme gen p53 paling sering
terjadi pada kodon 72 ekson 4, yaitu alel yang mengkode arginin (CGC) atau prolin (CCC). Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pola distribusi polimorfisme gen p53 kodon 72 pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit
Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian laboratorium berjenis deskriptif menggunakan teknik
PCR-RFLP dengan enzim BstUI terhadap 30 penderita kanker kolorektal. Genotip gen p53 kodon 72 wild type Arg/Arg
sebanyak 14 pasien (46,7%) dan mutan heterozigot Arg/Pro 14 pasien (46,7%) merupakan genotip paling banyak
ditemukan pada subjek penelitian, diikuti oleh genotip mutan homozigot Pro/Pro sebanyak 2 pasien (6,6%). Sementara
itu, alel yang paling banyak ditemukan pada subjek penelitian adalah alel Arg72 (70%) dan sisanya Pro72 (30%). Lebih
dari setengah jumlah pasien kanker kolorektal mengalami polimorfisme gen p53 kodon 72, dimana mayoritas dari
pasien kanker kolorektal mengalami polimorfisme genotipe Arg/Pro.
Kata Kunci: gen p53 kodon 72, polimorfisme, kolorektal, prolin, arginin.

Abstract
Colorectal cancer is the third leading cause of cancer death, with the incidence as high as one million cases per year and
a mortality rate more than 500,000. Colorectal cancer is a cancer that involves the colon, rectum and anal canal. It has
long been considered as a multifactorial disease, where one of the contributing factors is the genetic factor. One of the
genetic factors being associated with the high risk of getting colorectal cancer is P53 gene polymorphism. P53 gene
polymorphism itself is most common in codon 72 of exon 4, which alleles that encode arginine (CGC) or proline
(CCC). Thus this study wished to identify the P53 gene codon 72 polymorphism in colorectal cancer patients at
Mohammad Hoesin Hospital Palembang. This study is a descriptive laboratory study using PCR-RFLP technique with
BstUI enzyme on 30 CCR patients. The wild type Arg/Arg 14 patients (46.7%) and mutant heterozygous Arg/Pro 14
patients (46.7%) are the most common genotype found; followed by mutant homozygous Pro/Pro 2 patients (6,6%). The
most common allele found is the Arg72 allele (70%), while the rest is Pro72 (30%). Slightly more than half of the CCR
patients have the P53 gene codon 72 polymorphism, where majority of them have the genotype of Arg/Pro.
Keywords: p53 gene codon 72, polymorphism, colorectal, proline, arginine.

84

1. Pendahuluan
Kolon dan rektum adalah bagian dari sistem
digestif, atau biasa disebut sistem
gastrointestinal. Sistem digestif berperan
dalam proses pencernaan makanan untuk
menghasilkan energi dan membuang sisasisa proses pencernaan seperti tinja atau
feses1.
Kanker kolorektal merupakan neoplasma
yang terjadi pada usus besar yang dapat
bersifat herediter atau sporadis. Kanker
kolorektal adalah penyakit pada usus besar
dimulai dari caecum, yang terletak di
kuadran bawah kanan abdomen, sampai ke
rektum2.
Kebanyakan kanker kolorektal tidak
disebabkan oleh faktor keturunan, tetapi
lebih kepada proses sporadis; perubahan
genetik somatis yang berkembang selama
seumur hidup. Ada beberapa faktor risiko
yang dapat meningkatkan dan menurunkan
risiko terjadinya kanker kolorektal. Faktor
tersebut dibagi menjadi faktor yang dapat
dimodifikasi dan yang tidak dapat
dimodifikasi. Faktor diet, merokok, alkohol,
kelebihan berat badan,
aktivitas fisik
dimasukkan ke dalam faktor yang dapat
dimodifikasi4. Sedangkan faktor genetik5 dan
riwayat medis dimasukkan ke dalam faktor
yang tidak dapat dimodifikasi6.
Salah satu faktor genetik yang banyak
dihubungkan dengan kanker kolorektal
adalah polimorfisme gen p53 kodon 727.
Polimorfisme ini terjadi akibat adanya
substitusi basa nitrogen G dengan basa
nitrogen C pada kodon 72 yang
menyebabkan perubahan asam amino dari
arginin menjadi prolin. Alel Pro72 gen p53
dihubungkan dengan kurangnya potensi
apoptosis ketika sel mengalami stress,
sehingga terjadi pertumbuhan sel yang terus
menerus8.
Beberapa hasil penelitian yang telah
dilakukan untuk mengkaji hubungan antara
polimorfisme gen p53 kodon 72 dengan
kanker kolorektal masih kontroversial.
Berdasarkan hasil penelitian pada populasi
China9, polimorfisme ini memiliki hubungan
yang signifikan dengan kejadian kanker
kolorektal.
Namun,
penelitian
yang
dilakukan pada populasi Iran menyatakan

bahwa polimorfisme gen p53 kodon 72 tidak


berhubungan dengan kanker kolorektal10.
Polimorfisme genetik memiliki frekuensi
dan distribusi berbeda yang dipengaruhi oleh
diet, gaya hidup, ras dan etnis masyarakat
setempat. Masyarakat Indonesia terdiri dari
beragam etnis. Sebagian besar masyarakat
Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari etnis
Melayu sehingga hasil penelitian di daerah
ini mungkin berbeda dengan penelitian
sebelumnya di daerah lain.
Sampai saat ini belum ada penelitian tentang
polimorfisme gen p53 kodon 72 yang
dilakukan di Indonesia, khusunya di Provinsi
Sumatera Selatan sehingga perlu dilakukan
penelitian awal yang bersifat deskriptif
untuk mengidentifikasi polimorfisme pada
penderita kanker kolorektal.

2. Metode
Penelitian identifikasi polimorfisme gen p53
kodon 72 pada penderita kanker kolorektal
di Rumah Sakit Mohammad Hoesin
Palembang
adalah suatu
penelitian
laboratorium
berjenis
deskriptif
menggunakan
teknik
PCR-RFLP
(polymerase
chain
reaction-restriction
fragment length polymorphism).
Subjek pada penelitian ini adalah semua
pasien yang didiagnosis pasti kanker
kolorektal oleh dokter spesialis bedah
digestif di Rumah Sakit Mohammad Hoesin
Palembang yang datang berobat pada
periode Mei-Juli 2014. Pasien yang tidak
bersedia atau menolak ikut serta dalam
penelitian dan pasien dengan keganasan lain
dieksklusikan dari penelitian. Ketiga puluh
sampel darah dikumpulkan selama bulan
Mei-Juli 2014.
Isolasi DNA dari sampel darah dilakukan
dengan metode Chelex-Resin 100. Setelah
diisolasi, DNA kemudian diamplifikasi
dengan teknik PCR menggunakan 2 jenis
primer,
yaitu
sekuens
5TTGCCGTCCCAAGCAATGGATGA3
untuk
primer
F
(forward)
dan
5TCTGGGAAGGGACAGAAGATGAC3
untuk primer R (reverse)11. Komposisi
campuran dengan volume total 25

yang

digunakan saat melakukan PCR adalah PCR

85

mix Go Taq Green (Promega) yang terdiri


dari 10 L dNTP dan Taq Polymerase, 9 L
ddH2O, 5

L DNA cetakan, serta primer

reverse dan forward masing-masing 0,5

Proses PCR dilakukan dengan menggunakan


mesin LabCycler (Sensoquest).
Produk PCR didigesti dengan menggunakan
enzim BstUI pada suhu 370C. Kemudian,
dilakukan proses elektroforesis pada
aparatus
elektroforesis
(Biorad)
menggunakan gel agarosa 4% dengan
tegangan listrik 80 V selama 70 menit. Hasil
elektroforesis divisualisasi dengan Gel Doc
1000 (Biorad) menggunakan sinar UV.
Genotip Pro/Pro (mutan) menghasilkan satu
fragmen DNA yang berukuran 199 bp dan
genotip mutan heterozigot menghasilkan tiga
fragmen yaitu, 86 bp, 113 bp, dan 199 bp.
Sementara, Genotip Arg/Arg (wild type)
menghasilkan dua buah fragmen yang
berukuran 86 bp dan 113 bp11.
3. Hasil
Subjek penelitian ini berjumlah 30 orang
dengan usia rata-rata 51,6 tahun dan rentang
usia 31-87 tahun. Subjek penelitian paling
banyak berada pada kelompok usia 50
tahun, jenis kelamin perempuan dengan
lokasi kanker kolorektal di rektum.
Karakteristik subjek penelitian dapat dilihat
pada Tabel 1.
Setelah proses elektroforesis menggunakan
medium gel agarosa 4%. Genotip wild type
(Arg/Arg) yang ditandai dengan adanya dua
pita dengan panjang 86bp dan 113bp,
genotip mutan heterozigot (Arg/Pro) yang
ditandai dengan adanya tiga pita dengan
panjang 86 bp, 113 bp dan 199 bp, dan
genotip mutan homozigot (Pro/Pro) yang
ditandai dengan adanya satu pita dengan
panjang 199 bp. Hasil visualisasi gen P53
Kodon 72 dapat dilihat pada Gambar 1.
Genotip gen p53 yang paling banyak
terdapat pada subjek penelitian adalah
genotip Arg/Arg dan Arg/Pro masing-masing
sebanyak 14 orang (46,7%).. Sisanya,
genotip Pro/Pro sebanyak 2 orang (6,6%).
Frekuensi alel Arg72 pada penelitian ini
cukup tinggi, yaitu sebesar 70%, sedangkan
frekuensi alel Pro hanya sebesar 18,7%.

Distribusi genotip dan alotip berdasarkan


usia, jenis kelamin dan lokasi kanker secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel 2, 3, 4, 5, 6,
dan 7.
Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian
Karakteristik Subjek
Usia
< 40 tahun
40-49 tahun
50 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Lokasi Kanker
Kolon
Laki-Laki
Perempuan
Rektum
Laki-laki
Perempuan

n=30 (%)
5 (16,7)
11 (36,6)
14 (46,7)
14 (46,7)
16 (53,3)

5 (16,7)
6 (20)
1 (3,1)
9 (30)
10 (33,3)

Tabel 2. Distribusi Genotip Gen P53 Kodon 72


Pada Kanker Kolorektal Berdasarkan Usia
Genotip

Arg/Arg
Arg/Pro
Pro/Pro
Total (%)

Usia (tahun)
n
1
3
1
5

<40
%
3,3
10
3,3
16,6

40-49
n
%
5
16,7
5
16,7
1
3,3
11 36,7

n
8
6
14

50
%
26,7
20
46,7

Tabel 3. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72


Pada Kanker Kolorektal Berdasarkan Usia
Alotip

Arg72
Pro72
Total (%)

Usia (tahun)

n
5
5
10

<40
%
8,3
8,3
16,6

40-49
N
%
15
25
7
11,7
22 36,7

n
22
6
28

50
%
36,7
10
46,7

Tabel 4. Distribusi Genotip Gen P53 Kodon 72


Pada Kanker Kolorektal berdasarkan Jenis
Kelamin
Genotip
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
n
%
n
%
Arg/Arg
6
20
8
26,7
Arg/Pro
7
23,3
7
23,3
Pro/Pro
1
3,3
1
3,3

86

Total (%)
14
46,7
16
53,3
Tabel 5. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72
Pada Kanker Kolorektal berdasarkan Jenis
Kelamin
Alotip

Arg72
Pro72
Total (%)

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
n
%
N
%
19
31,7
23
38,5
9
15
9
15
28
46,7
32
53,3

Tabel 6. Distribusi Genotip Gen P53 Kodon 72


Pada Kanker Kolorektal berdasarkan Lokasi
Kanker
Genotip

Arg/Arg
Arg/Pro
Pro/Pro
Total (%)

Lokasi Kanker
Kolon
Rektum
n
%
n
%
5
16,7
9
30
5
16,7
9
30
1
3,3
1
3,3
11
36,7
19
63,3

Tabel 7. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72


Pada Kanker Kolorektal berdasarkan Lokasi
Kanker
Alotip

Arg72
Pro72
Total (%)

Lokasi Kanker
Kolon
Rektum
n
%
n
%
15
25
27
45
7
11,7
11
18,3
22
36,7
38
63,3

Gambar 1. Visualisasi hasil RFLP Gen


P53 Kodon 72
M: marker ladder 50 bp; U: uncut (produk
PCR yang tidak terdigesti);
20,21,22,23,24,25: nomor urut sampel

4. Pembahasan
Pada penelitian ini frekuensi
genotip mutan homozigot Pro/Pro (6,6%)
terendah kedua setelah penelitian di Amerika
Serikat (6,1%)12. Frekuensi genotipe Pro/Pro
tertinggi berada pada populasi India
(45,4%)13, diikuti oleh China (24,6%) 9,
Malaysia (21%)14, Korea (13,3%)15, Iran
(12,4%)16, Mesir (10,8%)17, dan Turki
(7,4%)11.
Sementara itu, frekuensi alel Pro72
pada hasil penelitian ini (30%) lebih rendah
dari frekuensi alel Arg72 (70%), berbeda
dengan hasil penelitian sebelumnya,
frekuensi alel Pro72 pada populasi China
(50,3%)9 dan India (66,9%)13 lebih tinggi
daripada alel Arg72nya. Tetapi, hasil
penelitian ini mirip dengan hasil penelitian
pada populasi Amerika (24%)12, Mesir
(32,8%)17, Turki (27,8%)10, Iran (39,3%)16,
Malaysia (43,6%)14, dan Korea (36,4%)15.
Berdasarkan jenis kelamin, genotip
yang paling banyak ditemukan pada laki-laki
adalah genotip Arg/Pro (23,3%) dan pada
perempuan yang paling banyak ditemukan
adalah genotipe Arg/Arg (26,7%). Sementara
itu, penelitian di Turki11 melaporkan hasil
yang berkebalikan. Pada perempuan lebih
banyak ditemukan genotip Arg/Pro (50%)
dan pada laki-laki lebih banyak genotip
Arg/Arg (63,6%). Alel Arg72 paling banyak
ditemukan pada kedua subjek penelitian;
laki-laki (31,7%) dan perempuan (38,3%).
Hal ini serupa dengan hasil penelitian
sebelumnya,.alel Arg72 memiliki frekuensi
36,7% pada perempuan dan 28,3% pada
laki-laki11.
Lokasi kanker yang paling banyak
ditemukan pada penelitian ini adalah rektum.
Genotip Arg/Arg dan Arg/Pro memiliki
frekuensi yang sama banyak di rektum
(16,7%), sedangkan alel yang paling banyak
ditemukan di rektum adalah Arg72 (45%).
Hal ini serupa dengan hasil penelitian
sebelumnya yang melaporkan genotip paling
banyak ditemukan di rektum adalah Arg/Arg
(55,6%) pada perempuan dan 53,6% pada
laki-laki12. Sementara itu, hasil penelitian
lain berbeda dengan hasil penelitian ini.
Genotip yang paling banyak ditemukan
adalah Arg/Pro (54,3%) di kolon9.
Beberapa penelitian sebelumnya
telah melaporkan adanya hubungan yang

87

signifikan antara alel mutan homozigot


Pro72 dengan risiko perkembangan kanker
kolorektal13. Alel Arg72 memiliki kapasitas
15 kali lebih besar dalam menginduksi
apoptosis dibanding alel Pro7218. Penelitian
meta-analisis dampak polimorfisme gen p53
kodon 72 menyimpulkan bahwa individu
dengan frekuensi alel Pro72 memiliki risiko
tinggi terjadinya kanker kolorektal selama
masa hidupnya dibanding individu yang
memiliki alel Arg72, karena alel Arg72
memiliki potensi melakukan apoptosis yang
lebih baik dalam merespon cellular stress,
sehingga terlindung dari kanker19.
Frekuensi alel mutan homozigot
Pro72 yang lebih tinggi ditemukan pada rasras tertentu dalam kasus kanker kolorektal,
terutama pada populasi yang memiliki
lingkungan yang ekstrim, hal ini karena alel
Pro72 menjadi pelindung yang baik terhadap
penyakit yang disebabkan oleh sinar
matahari. Selain itu, karena polimorfisme
juga dipengaruhi oleh gaya hidup, pola
makan, dan paparan lingkungan yang
bervariasi sesuai dengan ras dan etnis.
Penelitian tentang polimorfisme kodon 72
gen p53 yang terletak pada proline-rich
region menjadi sangat penting karena secara
fungsional berperan dalam penekanan
pertumbuhan sel kanker dan apoptosis8.

5. Kesimpulan
Genotip gen p53 kodon 72 wild type
Arg/Arg dan mutan heterozigot Arg/Pro
merupakan genotip paling banyak ditemukan
pada subjek penelitian, diikuti oleh genotip
mutan homozigot Pro/Pro. Sementara itu,
alel yang paling banyak ditemukan pada
subjek penelitian adalah Alel Arg72 dan
sisanya Pro72.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dr. Dian Arie Kusuma atas bantuannya
dalam pengumpulan sampel penelitian di
Instalasi Bedah Digestif Rumah Sakit
Mohammad Hoesin Palembang. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Venny
Patricia, S.Pd, M.Kes atas bantuannya dalam
proses pelaksanaan
penelitian di
Laboratorium Mikrobiologi Klinis di Rumah
Sakit Mohammad Hoesin Palembang.

Daftar Acuan
1.

American Cancer Society. 2012.


Colorectal Cancer Facts and Figures
2014-2016. American Cancer Society,
Georgia.
2. Yeatman, T. J., 2001, Colon Cancer
Encyclopedia of Life Sciences,
Macmillan. University of South
Florida, USA.
3. Schwartz SI, 2005. Schwartzs
Principles of Surgery 8th Ed. United
States of America: The McGraw-Hill
Companies.
4. Zahari, A.2010. Deteksi dini, diagnosa,
dan penatalaksanaan kanker kolon dan
rektum. Majalah kedokteran Andalas.
98-121.
5. Morris, E.J., Penegar, S., Whitehouse,
L.E. 2003. A Retrospective Observational Study of The Relationship
Between Family History and Survival
From Colorectal Cancer. British
Journal Cancer. 108: 1502-1507.
6. Bernstein, C.N., Blanchard, J.F.,
Kliewer, E., Wajda, A. 2001. Cancer
Risk in Patients with Inflammatory
Bowel Disease: A Population-Based
Study. Cancer. 91(4): 854-862.
7. Omori, S., Yoshida, S., Kennedy, S.,
Negoro, K., Hamana, S., Barlow, D.,
Maruo, T. 2004. Polymorphism at
Codon 72 of The P53 Gene is not
Associated with Endometriosis in a
Japanese
Population.
Investing,
Gynecol. 11: 232236.
8. Katkoori, VR., Jia., Shanmugam, C.,
Wan, W., et al. 2009. Prognostic
significance of p53 codon 72
polymorphism differs with race in
colorectal adenocarcinoma. Clinical
Cancer Research. 15: 2406-2416.
9. Zhu, Z.Z., Wang, A.Z., Jia, H.R., Jin,
X.X., He, X.L., Hou, LF., Zhu, G.
2007. Association of The TP53 Codon
72 Polymorphism with Colorectal
Cancer in A Chinese Population.
Japanese Journal of Clinical Oncology.
37(5):385-90.
10. Mojtahedi,
Z.,
Haghshenas,
M.R., Hosseini, S.V., Fattahi, M.J.,
Ghaderi, A. 2010. P53 Codon 72
Polymorphism in Stomach and

88

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

Colorectal Adenocarcinomas in Iranian


Patiens. 47(1):31-34.
Onrat,
S.T.,
Ellidokuz,, Ender.,
Kpeliolu, Ali., Durhan, Emine. 2009.
Frequency of TP53 Codon 72
Polymorphism in Cases with Colon
Cancer. Turkish Journal of Cancer.
39(1): 005-010.
Koushik, Anita., Tranah, Gregory.,
Mas, Jing., Stampfer, Meir., et al. 2006.
p53 Arg72Pro polymorphism and risk
of colorectal adenoma and cancer.
International Journal Cancer. 119,
18631868
Sameer, A.J., Shah, ZA., Syeed, N.,
Bandaya, M.Z., Bashir, SM., et al.
2010. TP53 Pro47Ser and Arg72Pro
polymorphisms and colorectal cancer
predisposition in an ethnic Kashmiri
population. Genetics and Molecular
Research. 9 (2): 651-660.
Aizat, Abdul AA., Shahpudin, SN.,
Mustapha, A., Zakari, Z. Sidek, AS., et
al. 2011. Association of Arg72Pro of
P53 Polymorphism with Colorectal
Cancer
Susceptibility
Risk
in
Malaysian Population. Asian Pasific
Journal of Cancer Prevention. 12 :
2909-2913.
Song, HR., Kweon,SS., Kim, HN., et
al. 2011. P53 Codon 72 Polymorphism
in Patients with Gastric and Colorectal
Cancer in a Korean Population. The
International
Gastric
Cancer
Association and The Japanese Gastric
Cancer Association. 14:242247.
Doosti, A., Zamani, M., Dehkordi,
P.G., Taheri, S., Banitalebi, M.,
Mahmoudzadeh, M. 2011. Association
of P53 Codon 72 Polymorphism with
Colorectal Cancer in South West of
Iran. Scientific Research and Essay.
6(15):3148-3152.
Dakouras, A., Nikiteas,N., Papadakis,
N., Perakis, P., Valis, D., et al.
p53Arg72 Homozygosity and its
Increased incidence in Left-sided
Sporadic
Colorectal
Adennocarcinomas, in a GreekCaucasian Population, 2008;10391044.
Murphy, M. 2006. Polymorphic
variants in the p53 pathway. Cell Death
Differ. 13: 916-920.

19. Van, Heemst D., Mooijaart,SP.,


Beekman, M., et al. 2005. Variation in
the human TP53 gene affects old age
survival and cancer mortality. Exp
Gerontol. 40: 11-5.

Anda mungkin juga menyukai