Total
5
Persentase (%)
16,7
40-49
11
36,6
50
Total
14
30
46,7
100
40
41
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelaminnya dapat dilihat pada tabel
7 dibawah ini.
Tabel 7. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
Total
14
Persentase (%)
46,7
Perempuan
Total
16
30
53,3
100
Kolon
5
Perempuan
Total
6
11
Lokasi
Rektum
9
10
19
Total
Persentase (%)
11
36,7
19
30
63,3
100
42
Tabel 9. Distribusi Genotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Genotip
Wild Type (Arg/Arg)
Total
14
Persentase (%)
46,7
14
46,7
2
30
6,6
100
4.1.3 Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 pada Penderita Kanker Kolorektal
Frekuensi alel Arg72 pada penelitian ini cukup tinggi, yaitu sebesar 70%,
sedangkan frekuensi alel Pro72 hanya sebesar 30%. Distribusi alotip gen p53
kodon 72 pada subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Alel
Alel Arg72
Total
42
Persentase (%)
70
Alel Pro72
Total
18
60
30
100
Genotip
<40
n (%)
Arg/Arg
3,3
16,7
Arg/Pro
10
16,7
Persentase
n(%)
Total
26,7
14
(%)
46,7
20
14
46,7
43
Pro/Pro
Total (%)
1
5
3,3
16,6
1
11
3,3
36,7
14
46,7
2
30
6,6
100
4.1.5 Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Usia
Distribusi alotip subjek penelitian berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 12. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Usia
Usia (tahun)
40-49 n(%)
Alotip
<40
n (%)
Arg72
8,3
15
Pro72
Total (%)
5
5
8,3
16,6
7
11
Persentase
50
n(%)
Total
25
22
36,7
42
(%)
70
11,7
36,7
6
14
10
46,7
18
60
30
100
Jenis Kelamin
Laki-laki n(%) Perempuan n(%)
Total
Persentase
Arg/Arg
20
26,7
14
(%)
46,7
Arg/Pro
23,3
23,3
14
46,7
Pro/Pro
Total (%)
1
14
3,3
46,7
1
16
3,3
53,3
2
30
6,6
100
44
4.1.7 Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi alotip subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 14. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
n(%) Perempuan
n(%)
Total
19
31,7
23
38,3
42
(%)
70
9
14
15
46,7
9
16
15
53,3
18
30
30
100
Alotip
Laki-laki
Arg72
Pro72
Total (%)
Persentase
Genotip
Kolon
Arg/Arg
16,7
Arg/Pro
Pro/Pro
Total (%)
1
11
Persentase
n(%)
Total
30
14
(%)
46,7
16,7
30
14
46,7
3,3
36,7
1
19
3,3
63,3
2
30
6,6
100
4.1.9 Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72 Pada Penderita Kanker Kolorektal
Berdasarkan Lokasi Kanker
45
Alotip
Kolon
Arg72
15
25
Pro72
Total (%)
7
22
11,7
36,7
Persentase
n(%)
Total
27
45
42
(%)
70
11
38
18,3
63,3
18
30
30
100
46
Pada gambar terlihat pita dengan panjang 199 bp. Keterangan: M= marker ladder
50 bp; 1,2,3,4,5,6 = nomor urut sampel; bp = basepair.
Polimorfisme gen p53 kodon 72 dideteksi dengan menggunakan metode
RFLP. Pada metode ini, DNA produk PCR didigesti dengan menggunakan enzim
BstUI sehingga menghasilkan 2 varian alel, yaitu alel Arg72 (wild type) dengan
panjang 86 bp dan 113 bp dan alel Pro72 (mutan) dengan panjang 199 bp.
Sehingga, gambaran genotip gen p53 kodon 72 setelah proses RFLP pada
penelitian ini adalah:
1.
Genotip wild type (Arg/Arg) yang ditandai dengan adanya dua pita dengan
panjang 86 dan 113 bp.
2.
Genotip mutan heterozigot (Arg/Pro) yang ditandai dengan adanya tiga pita,
masing-masing dengan panjang 86, 113, dan 199 bp.
3.
Genotip mutan homozigot (Pro/Pro) yang ditandai dengan adanya satu pita
dengan panjang 199 bp.
Gambaran hasil RFLP gen p53 kodon 72 pada agorase 4% dapat dilihat pada
gambar 16.
47
48
Zhu et al, (2007) insiden kanker kolorektal lebih banyak dialami oleh laki-laki
(57,4%) daripada perempuan (42,6%) pada populasi China.
Masyarakat dengan diet tinggi lemak, tinggi kalori, daging dan diet rendah
serat berkemungkinan besar untuk menderita kanker kolorektal (American Cancer
Society, 2012). Selain itu, laki-laki dan wanita yang memiliki riwayat lama merokok
<20 tahun mempunyai risiko tiga kali untuk memiliki adenokarsinoma yang kecil,
sedangkan riwayat lama merokok >20 tahun berhubungan dengan risiko dua setengah
kali untuk menderita adenoma yang berukuran besar (Casciato, 2004). American
Cancer Society, (2012) juga mengatakan bahwa individu dengan aktivitas fisik yang
49
tinggi memiliki risiko 25% lebih rendah mengalami kanker kolorektal dibanding
individu dengan aktivitas fisik sedikit.
konstipasi
menyebabkan
rektum
lebih
berisiko
mengalami
50
Penelitian
Populasi
Jumlah
Sampel
904
Arg/Arg
Genotip
Arg/Pro
Pro/Pro
Alotip
Arg72 Pro72
55,1%
38,8%
6,1%
76%
24%
(tahun)
Koushik et al
Amerika
(2006)
Zhu et al
Serikat
China
345
24,1%
51,3%
24,6%
49,7%
50,3%
(2007)
Dakouras et al
Mesir
93
45,2%
44,1%
10,8%
67,2%
32,8%
(2008)
Onrat et al
Turki
27
51,9%
40,7%
7,4%
72,2%
27,8%
(2009)
Sameer et al
India
86
11,6%
43%
45,4%
33,1%
66,9%
(2010)
Doosti et al
Iran
145
33,8%
53,8%
12,4%
60,7%
39,3%
(2011)
Zizat et al
Malaysia
202
35%
44%
21%
56,4%
43,6%
(2011)
Song et al
Korea
1828
40,5%
46,2%
13,3%
63,6%
36,4%
(2011)
Penelitian ini
Sumatera
30
46,7%
46,7%
6,6%
70%
30%
(2014)
Selatan
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 17, dapat dilihat bahwa
frekuensi genotip mutan homozigot (Pro/Pro) selalu teridentifikasi lebih rendah
daripada frekuensi genotipe wild type (Arg/Arg), kecuali pada populasi China dan
India.
Pada penelitian ini frekuensi genotip mutan homozigot Pro/Pro (6,6%)
terendah kedua setelah penelitian di Amerika Serikat (6,1%). Frekuensi genotipe
Pro/Pro tertinggi berada pada populasi India (45,4%), diikuti oleh China (24,6%),
Malaysia (21%), Korea (13,3%), Iran (12,4%), Mesir (10,8%), dan Turki (7,4%).
Sementara itu, frekuensi alel Pro72 pada hasil penelitian ini (30%) lebih
rendah dari frekuensi alel Arg72 (70%), berbeda dengan hasil penelitian
sebelumnya, frekuensi alel Pro72 pada populasi China (50,3%) dan India (66,9%)
lebih tinggi daripada alel Arg72nya. Tetapi, hasil penelitian ini mirip dengan hasil
penelitian pada populasi Amerika (24%), Mesir (32,8%), Turki (27,8%), Iran
(39,3%), Malaysia (43,6%), dan Korea (36,4%).
51
Genotipe Arg/Pro paling banyak ditemukan pada kelompok usia <40 tahun
(10%), genotipe Arg/Arg dan Arg/Pro pada kelompok usia 40-49 tahun (16,7%)
dan genotipe Arg/Arg pada kelompok usia 50 tahun (26,7%). Sedangkan alel
yang paling banyak ditemui pada kelompok usia <40 tahun adalah alel Arg72 dan
Pro72 (8,3%), pada kelompok usia 40-49 tahun alel Arg72 (25%), begitu juga
dengan kelompok usia 50 tahun adalah alel Arg72 (36,7%).
Berdasarkan jenis kelamin, genotip yang paling banyak ditemukan pada
laki-laki adalah genotip Arg/Pro (23,3%) dan pada perempuan yang paling banyak
ditemukan adalah genotipe Arg/Arg (26,7%). Sementara itu, Onrat et al, (2009)
melaporkan hasil yang berkebalikan. Pada perempuan lebih banyak ditemukan
genotip Arg/Pro (50%) dan pada laki-laki lebih banyak genotip Arg/Arg (63,6%).
Alel Arg72 paling banyak ditemukan pada kedua subjek penelitian; laki-laki
(31,7%) dan perempuan (38,3%). Hal ini serupa dengan hasil penelitian Onrat et
al, (2009) bahwa alel Arg72 memiliki frekuensi 36,7% pada perempuan dan
28,3% pada laki-laki.
Lokasi kanker yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah
rektum. Genotip Arg/Arg dan Arg/Pro memiliki frekuensi yang sama banyak di
rektum (16,7%), sedangkan alel yang paling banyak ditemukan di rektum adalah
Arg72 (45%). Hal ini serupa dengan hasil penelitian Koushik et al, (2006) yang
melaporkan genotip paling banyak ditemukan di rektum adalah Arg/Arg (55,6%)
pada perempuan dan 53,6% pada laki-laki. Sementara itu, hasil penelitian Zhu et
al, (2007) berbeda dengan hasil penelitian ini. Genotip yang paling banyak
ditemukan adalah Arg/Pro (54,3%) di kolon.
Beberapa penelitian sebelumnya telah melaporkan adanya hubungan yang
signifikan antara alel mutan homozigot Pro72 dengan risiko perkembangan
kanker kolorektal (Sameer et al, 2010). Alel Arg72 memiliki kapasitas 15 kali
lebih besar dalam menginduksi apoptosis dibanding alel Pro72 (Murphy, 2006).
Penelitian meta-analisis dampak polimorfisme gen p53 kodon 72 yang dilakukan
oleh Van et al, (2005) menyimpulkan bahwa individu dengan frekuensi alel Pro72
memiliki risiko tinggi terjadinya kanker kolorektal selama masa hidupnya
dibanding individu yang memiliki alel Arg72, karena alel Arg72 memiliki potensi
52
melakukan apoptosis yang lebih baik dalam merespon cellular stress, sehingga
terlindung dari kanker.
Dari tabel 17 dapat dilihat bahwa populasi China dan India memiliki
frekuensi alel Pro72 yang lebih besar secara signifikan dibanding frekuensi alel
Arg72. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan geografis yang lebih tinggi
dengan kadar oksigen yang lebih rendah, serta pajanan terhadap sinar UV yang
lebih tinggi. Frekuensi alel mutan homozigot Pro72 yang lebih tinggi ditemukan
pada ras-ras tertentu dalam kasus kanker kolorektal, terutama pada populasi yang
memiliki lingkungan yang ekstrim, hal ini karena alel Pro72 menjadi pelindung
yang baik terhadap penyakit yang disebabkan oleh sinar matahari. Selain itu,
karena polimorfisme juga dipengaruhi oleh gaya hidup, pola makan, dan paparan
lingkungan yang bervariasi sesuai dengan ras dan etnis. Penelitian tentang
polimorfisme kodon 72 gen p53 yang terletak pada proline-rich region menjadi
sangat penting karena secara fungsional berperan dalam penekanan pertumbuhan
sel kanker dan apoptosis (Katkoori et al, 2009).
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1.
Subjek penelitian ini paling banyak berada pada kelompok usia 50 tahun
(46,7%), jenis kelamin perempuan (53,3), dan lokasi kanker berada di rektum
(63,3%) daripada di kolon (36,7%).
2.
Genotip gen p53 kodon 72 wild type Arg/Arg (46,7%) dan mutan heterozigot
Arg/Pro (46,7%) merupakan genotip paling banyak ditemukan pada subjek
penelitian, diikuti oleh genotip mutan homozigot Pro/Pro (6,6%). Sementara
itu, alel yang paling banyak ditemukan pada subjek penelitian adalah Alel
Arg72 (70%) dan sisanya Pro72 (30%).
5.2 SARAN
1.
2.
3.
Agar diperoleh gambaran hasil RFLP yang lebih baik dapat menggunakan gel
akrilamid, sedangkan untuk mengetahui urutan kodon asam amino gen p53
kodon 72 dapat dilakukan sekuensing DNA.
54
55
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. 2006. Tumor Kolorektal, Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Ed 4 Jilid I. FKUI, Jakarta. 568-569.
American Cancer Society. 2012. Colorectal Cancer Facts and Figures 2014-2016.
American Cancer Society, Georgia.
Bai, L dan Zhu, G. 2006. P53: Structure, Function and Therapeutic Applications.
Journal of Cancer Molecules. 2(4): 141-153
Berek, J.S., Natarajan, S. 2007. Ovarian and Fallopian Tube Cancer, in: Berek &
Novaks Gynecology 14th Ed. Lippincott Williams & Wilkins,
California.1457-1531.
Bernstein, C.N., Blanchard, J.F., Kliewer, E., Wajda, A. 2001. Cancer Risk in
Patients with Inflammatory Bowel Disease: A Population-Based Study.
Cancer. 91(4): 854-862.
Brink, M., Goeij, AF., Weijenberg, MP., Roemen, GM., Lentjes, MH., et al. 2003.
K-ras oncogene mutations in sporadic colorectal cancer in The
Netherlands Cohort Study. Oxford Journal. (4):703-10.
Calvert, P.M.F.H. 2002. The Genetics of Colorectal Cancer: Annals of Internal
Medicine. 137(7):603-612.
Carolyn, C., Compton, M.D., Frederick, L., Greene, M.D. 2004. The Staging of
Colorectal Cancer: 2004 and Beyond. CA: A Cancer Journal for
Clinicians. 54(6) : 295308.
Casciato, D.A. 2004. Manual of Clinical Oncology 5th Ed. Lippincott Williams &
Wilkins, USA. 561-562.
Clancy,
S.
2008.
Genetic
mutation.
Nature
Education.
1(1).
(http://www.nature.com/scitable/topicpage/genetic-mutation-441. Diakses
20 Agustus 2014)
Cross, A.J., Ferrucci, L.M., Risch, A. 2010. A Large Prospective Study of Meat
Consumption and Colorectal Cancer Risk: An Investigation of Potential
Mechanisms Underlying This Association. Cancer Research.70(6): 24062414.
56
57
King, R.J.B dan Robins, M.W. 2006. Cancer Biology 3 rd Ed. Pearson Eduation
Limited, London. 209-229.
Koushik, Anita., Tranah, Gregory., Mas, Jing., Stampfer, Meir., et al. 2006. p53
Arg72Pro polymorphism and risk of colorectal adenoma and cancer.
International Journal Cancer. 119, 18631868
Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., Aster, JC. 2012. Genetic Disorders. In:
Schmitt W, Editor. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease 8 th Ed.
Elsevier saunders, Philadelphia. 135-182.
Liu, L., Wang, Kai., Zhu, Z.M., Shao, Jiang-Hua. 2011. Associations Between
P53 Arg72Pro and Development of Digestive Tract Cancers: A Metaanalysis. Archives of Medical Research. 42(1):60-69.
Luis, O.P. 2006. Evaluation of P53 Codon 72 Polymorphism in Adenocarcinoma
of The Colon and Rectum in La Plata, Argentina. World Journal
Gastroenterology. 12 (9): 1426-1429.
Lynch, H.T., de la, C.A. 2003. Hereditary Colorectal Cancer. New England
Journal Medicine. 348(10): 919-932.
Maximov, G.K. 2008. The Role of P53 Tumor-Supressor Protein in Apoptosis and
Carcinogenesis. Biotechnol Review. 22(2):664-668.
Miettinen, S. 2009. Targetting the Growth of Ovarian Cancer Cell. University of
Tampere, Finland. 26-27.
Mojtahedi, Z., Haghshenas, M.R., Hosseini, S.V., Fattahi, M.J., Ghaderi, A. 2010.
P53 Codon 72 Polymorphism in Stomach and Colorectal
Adenocarcinomas in Iranian Patiens. 47(1):31-34.
Morris, E.J., Penegar, S., Whitehouse, L.E. 2003. A Retrospective Observational
Study of The Relationship Between Family History and Survival From
Colorectal Cancer. British Journal Cancer. 108: 1502-1507.
Murphy, M. 2006. Polymorphic variants in the p53 pathway. Cell Death Differ.
13: 916-920.
Norat, T., Bingham, S., Ferrari, P. 2005.Meat, Fish, and Colorectal Cancer Risk:
The European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition. Journal
of The National Cancer Institute. 97(12): 906-916.
Omori, S., Yoshida, S., Kennedy, S., Negoro, K., Hamana, S., Barlow, D., Maruo,
T. 2004. Polymorphism at Codon 72 of The P53 Gene is not Associated
58
59
World
60
Lampiran 1
DATA SUBJEK PENELITIAN
No
Nama
Kelompok
Sex
Usia
Alamat
Ruang Rawat
Hasil PA
Kolon atau
Rektum
Genotipe
Sri Mujiyati
Pr
72
Palembang
Bangsal
Kolon
AP
Saparuddin
Lk
56
Palembang
Bangsal
Rektum
AP
Suryati
Pr
49
Palembang
Bangsal
Rektum
AA
Santi
Pr
31
Palembang
Bangsal
Rektum
AP
Mat Ali
Lk
32
Palembang
Bangsal
Kolon
AA
Murdiah
Pr
63
Palembang
Bangsal
Rektum
AP
Masitoh
Pr
39
Palembang
Poli
Rektum
PP
Maman
Lk
55
Palembang
Bangsal
Rektum
AP
M. Sadli
Lk
55
Palembang
Poli
Rektum
AA
10
Zahrun
Lk
50
Palembang
Poli
Rektum
AA
11
Istinganah
Pr
42
Palembang
Bangsal
Rektum
AP
12
Sulaiman
Lk
46
Palembang
Poli
Rektum
AP
13
Nurlela
Pr
42
Palembang
Poli
Kolon
AP
14
A. Hafidzh
Lk
33
Palembang
Bangsal
Rektum
AP
15
Zainimah
Pr
55
Palembang
Poli
Kolon
AA
16
Didi bin
Taslim
Lk
38
Palembang
Bangsal
Kolon
AP
61
17
Sapuyati
Pr
44
Palembang
Poli
Rektum
AA
18
Yasriman
Lk
46
Palembang
Poli
Kolon
AP
19
Hasan
zubair
Lk
87
Palembang
Bangsal
Rektum
AP
20
Erosmiati
Pr
40
Palembang
Bangsal
Rektum
AA
21
Wayan
Lk
60
Palembang
Bangsal
Rektum
AA
22
Darmahayati
Pr
61
Palembang
Bangsal
Rektum
AA
23
John
Kennedy
Lk
48
Palembang
Bangsal
Kolon
PP
24
Asdiana
Sodikin
Pr
45
Palembang
Bangsal
Rektum
AA
25
Miswan
Lk
49
Palembang
Poli
Kolon
AA
26
Naah binti
Kasmah
Pr
70
Palembang
Poli
Kolon
AA
27
Siti halimah
Pr
62
Palembang
Bangsal
Kolon
AA
28
Tukijan
Lk
74
Palembang
Bangsal
Rektum
AA
29
Rohaini
Pr
56
Palembang
Bangsal
Rektum
AP
30
Ristula
Pr
48
Palembang
Bangsal
Normal
AP
62
Lampiran 2
VISUALISASI HASIL RFLP GEN P53 KODON 72
63
64
Lampiran 3
FORMULIR PENELITIAN
A. IDENTIFIKASI
1. Nomor Urut Sampel
3. Nama
4. Tanggal lahir
5. Usia
: 1. <40 tahun
6. Jenis Kelamin
.........................thn
2. 40-50 tahun
................thn
3. >50 tahun
................thn
1. Laki-laki
2. Perempuan
B. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit
: Ya/Tidak
: Ya / Tidak
: Ya / Tidak
: Ya/ Tidak
: Ya / Tidak
: 1.
2.
65
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
1. Hasil pemeriksaan histopatologi :
No. ....................................................tanggal.............................................................
Pemeriksa:..................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3.Hasil pemeriksaan kolonoskopi :
No. ....................................................tanggal.............................................................
Pemeriksa:..................................................................................................................
....................................................................................................................................
D. DIAGNOSIS:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
KKR:
1.Kolon
2. Rektum
D. ANALISIS PCR-RFLP-Elektroforesis
Genotipe
Alel
Polimorfisme
Lampiran 4
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PENELITIAN
66
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
Tempat/tanggal lahir :
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
Setelah mendapat keterangan yang jelas dan menyadari serta resiko dari
tindakan diambil darah sebanyak 3 cc dari V. Cubiti untuk dilakukan pemeriksaan
genetik dengan PCR-RFLP, maka saya dengan sukarela menyetujui keikutsertaan
dalam penelitian berjudul: Identifikasi Polimorfisme Gen P53 Kodon 72 pada
Penderita Kanker Kolorektal di Rumah Sakit Mohammad Hoesin
Palembang
Palembang,..
...............2014
Mengetahui
Yang Menyetujui,
Peserta Penelitian
(.............................................)
(..........................................)
Saksi,
(..............................................)
67
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGAMBILAN DARAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
Usia
Tempat/Tanggal Lahir:
Alamat
Palembang,
Mengetahui Saksi
2014
68
Lampiran 6
ALAT-ALAT dan PROSEDUR PENELITIAN
Proses PCR
Proses RFLP
69
Proses elektroforesis
70
Lampiran 7
71
Lampiran 8
Lampiran 9
72
Lampiran 10
73
Lampiran 11
74
Lampiran 7
Lampiran 12
75
Lampiran 13
76
Lampiran 14
77
Lampiran 12
Lampiran 15
78
Lampiran 16
79
Lampiran 17
80
Lampiran 12
Lampiran 18
81
BIODATA
82
Nama
Alamat
Telp/Hp
: 085276231493
: shisiifaa@yahoo.com
Agama
: Islam
: Darwin Sembiring
Ibu
: Sakdiah Hasibuan
Jumlah Saudara
:3
Anak Ke
:3
Riwayat Pendidikan
17
83
Abstrak
Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker yang menempati urutan ketiga, dengan angka kejadian
sekitar satu juta kasus per tahun dan angka kematian lebih dari 500.000. Kanker kolorektal melibatkan kolon, rektal dan
kanal anal. Kanker kolorektal dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor genetik. Polimorfisme
gen p53 berhubungan dengan tingginya kerentanan mengalami kanker kolorektal. Polimorfisme gen p53 paling sering
terjadi pada kodon 72 ekson 4, yaitu alel yang mengkode arginin (CGC) atau prolin (CCC). Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pola distribusi polimorfisme gen p53 kodon 72 pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit
Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian laboratorium berjenis deskriptif menggunakan teknik
PCR-RFLP dengan enzim BstUI terhadap 30 penderita kanker kolorektal. Genotip gen p53 kodon 72 wild type Arg/Arg
sebanyak 14 pasien (46,7%) dan mutan heterozigot Arg/Pro 14 pasien (46,7%) merupakan genotip paling banyak
ditemukan pada subjek penelitian, diikuti oleh genotip mutan homozigot Pro/Pro sebanyak 2 pasien (6,6%). Sementara
itu, alel yang paling banyak ditemukan pada subjek penelitian adalah alel Arg72 (70%) dan sisanya Pro72 (30%). Lebih
dari setengah jumlah pasien kanker kolorektal mengalami polimorfisme gen p53 kodon 72, dimana mayoritas dari
pasien kanker kolorektal mengalami polimorfisme genotipe Arg/Pro.
Kata Kunci: gen p53 kodon 72, polimorfisme, kolorektal, prolin, arginin.
Abstract
Colorectal cancer is the third leading cause of cancer death, with the incidence as high as one million cases per year and
a mortality rate more than 500,000. Colorectal cancer is a cancer that involves the colon, rectum and anal canal. It has
long been considered as a multifactorial disease, where one of the contributing factors is the genetic factor. One of the
genetic factors being associated with the high risk of getting colorectal cancer is P53 gene polymorphism. P53 gene
polymorphism itself is most common in codon 72 of exon 4, which alleles that encode arginine (CGC) or proline
(CCC). Thus this study wished to identify the P53 gene codon 72 polymorphism in colorectal cancer patients at
Mohammad Hoesin Hospital Palembang. This study is a descriptive laboratory study using PCR-RFLP technique with
BstUI enzyme on 30 CCR patients. The wild type Arg/Arg 14 patients (46.7%) and mutant heterozygous Arg/Pro 14
patients (46.7%) are the most common genotype found; followed by mutant homozygous Pro/Pro 2 patients (6,6%). The
most common allele found is the Arg72 allele (70%), while the rest is Pro72 (30%). Slightly more than half of the CCR
patients have the P53 gene codon 72 polymorphism, where majority of them have the genotype of Arg/Pro.
Keywords: p53 gene codon 72, polymorphism, colorectal, proline, arginine.
84
1. Pendahuluan
Kolon dan rektum adalah bagian dari sistem
digestif, atau biasa disebut sistem
gastrointestinal. Sistem digestif berperan
dalam proses pencernaan makanan untuk
menghasilkan energi dan membuang sisasisa proses pencernaan seperti tinja atau
feses1.
Kanker kolorektal merupakan neoplasma
yang terjadi pada usus besar yang dapat
bersifat herediter atau sporadis. Kanker
kolorektal adalah penyakit pada usus besar
dimulai dari caecum, yang terletak di
kuadran bawah kanan abdomen, sampai ke
rektum2.
Kebanyakan kanker kolorektal tidak
disebabkan oleh faktor keturunan, tetapi
lebih kepada proses sporadis; perubahan
genetik somatis yang berkembang selama
seumur hidup. Ada beberapa faktor risiko
yang dapat meningkatkan dan menurunkan
risiko terjadinya kanker kolorektal. Faktor
tersebut dibagi menjadi faktor yang dapat
dimodifikasi dan yang tidak dapat
dimodifikasi. Faktor diet, merokok, alkohol,
kelebihan berat badan,
aktivitas fisik
dimasukkan ke dalam faktor yang dapat
dimodifikasi4. Sedangkan faktor genetik5 dan
riwayat medis dimasukkan ke dalam faktor
yang tidak dapat dimodifikasi6.
Salah satu faktor genetik yang banyak
dihubungkan dengan kanker kolorektal
adalah polimorfisme gen p53 kodon 727.
Polimorfisme ini terjadi akibat adanya
substitusi basa nitrogen G dengan basa
nitrogen C pada kodon 72 yang
menyebabkan perubahan asam amino dari
arginin menjadi prolin. Alel Pro72 gen p53
dihubungkan dengan kurangnya potensi
apoptosis ketika sel mengalami stress,
sehingga terjadi pertumbuhan sel yang terus
menerus8.
Beberapa hasil penelitian yang telah
dilakukan untuk mengkaji hubungan antara
polimorfisme gen p53 kodon 72 dengan
kanker kolorektal masih kontroversial.
Berdasarkan hasil penelitian pada populasi
China9, polimorfisme ini memiliki hubungan
yang signifikan dengan kejadian kanker
kolorektal.
Namun,
penelitian
yang
dilakukan pada populasi Iran menyatakan
2. Metode
Penelitian identifikasi polimorfisme gen p53
kodon 72 pada penderita kanker kolorektal
di Rumah Sakit Mohammad Hoesin
Palembang
adalah suatu
penelitian
laboratorium
berjenis
deskriptif
menggunakan
teknik
PCR-RFLP
(polymerase
chain
reaction-restriction
fragment length polymorphism).
Subjek pada penelitian ini adalah semua
pasien yang didiagnosis pasti kanker
kolorektal oleh dokter spesialis bedah
digestif di Rumah Sakit Mohammad Hoesin
Palembang yang datang berobat pada
periode Mei-Juli 2014. Pasien yang tidak
bersedia atau menolak ikut serta dalam
penelitian dan pasien dengan keganasan lain
dieksklusikan dari penelitian. Ketiga puluh
sampel darah dikumpulkan selama bulan
Mei-Juli 2014.
Isolasi DNA dari sampel darah dilakukan
dengan metode Chelex-Resin 100. Setelah
diisolasi, DNA kemudian diamplifikasi
dengan teknik PCR menggunakan 2 jenis
primer,
yaitu
sekuens
5TTGCCGTCCCAAGCAATGGATGA3
untuk
primer
F
(forward)
dan
5TCTGGGAAGGGACAGAAGATGAC3
untuk primer R (reverse)11. Komposisi
campuran dengan volume total 25
yang
85
n=30 (%)
5 (16,7)
11 (36,6)
14 (46,7)
14 (46,7)
16 (53,3)
5 (16,7)
6 (20)
1 (3,1)
9 (30)
10 (33,3)
Arg/Arg
Arg/Pro
Pro/Pro
Total (%)
Usia (tahun)
n
1
3
1
5
<40
%
3,3
10
3,3
16,6
40-49
n
%
5
16,7
5
16,7
1
3,3
11 36,7
n
8
6
14
50
%
26,7
20
46,7
Arg72
Pro72
Total (%)
Usia (tahun)
n
5
5
10
<40
%
8,3
8,3
16,6
40-49
N
%
15
25
7
11,7
22 36,7
n
22
6
28
50
%
36,7
10
46,7
86
Total (%)
14
46,7
16
53,3
Tabel 5. Distribusi Alotip Gen P53 Kodon 72
Pada Kanker Kolorektal berdasarkan Jenis
Kelamin
Alotip
Arg72
Pro72
Total (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
n
%
N
%
19
31,7
23
38,5
9
15
9
15
28
46,7
32
53,3
Arg/Arg
Arg/Pro
Pro/Pro
Total (%)
Lokasi Kanker
Kolon
Rektum
n
%
n
%
5
16,7
9
30
5
16,7
9
30
1
3,3
1
3,3
11
36,7
19
63,3
Arg72
Pro72
Total (%)
Lokasi Kanker
Kolon
Rektum
n
%
n
%
15
25
27
45
7
11,7
11
18,3
22
36,7
38
63,3
4. Pembahasan
Pada penelitian ini frekuensi
genotip mutan homozigot Pro/Pro (6,6%)
terendah kedua setelah penelitian di Amerika
Serikat (6,1%)12. Frekuensi genotipe Pro/Pro
tertinggi berada pada populasi India
(45,4%)13, diikuti oleh China (24,6%) 9,
Malaysia (21%)14, Korea (13,3%)15, Iran
(12,4%)16, Mesir (10,8%)17, dan Turki
(7,4%)11.
Sementara itu, frekuensi alel Pro72
pada hasil penelitian ini (30%) lebih rendah
dari frekuensi alel Arg72 (70%), berbeda
dengan hasil penelitian sebelumnya,
frekuensi alel Pro72 pada populasi China
(50,3%)9 dan India (66,9%)13 lebih tinggi
daripada alel Arg72nya. Tetapi, hasil
penelitian ini mirip dengan hasil penelitian
pada populasi Amerika (24%)12, Mesir
(32,8%)17, Turki (27,8%)10, Iran (39,3%)16,
Malaysia (43,6%)14, dan Korea (36,4%)15.
Berdasarkan jenis kelamin, genotip
yang paling banyak ditemukan pada laki-laki
adalah genotip Arg/Pro (23,3%) dan pada
perempuan yang paling banyak ditemukan
adalah genotipe Arg/Arg (26,7%). Sementara
itu, penelitian di Turki11 melaporkan hasil
yang berkebalikan. Pada perempuan lebih
banyak ditemukan genotip Arg/Pro (50%)
dan pada laki-laki lebih banyak genotip
Arg/Arg (63,6%). Alel Arg72 paling banyak
ditemukan pada kedua subjek penelitian;
laki-laki (31,7%) dan perempuan (38,3%).
Hal ini serupa dengan hasil penelitian
sebelumnya,.alel Arg72 memiliki frekuensi
36,7% pada perempuan dan 28,3% pada
laki-laki11.
Lokasi kanker yang paling banyak
ditemukan pada penelitian ini adalah rektum.
Genotip Arg/Arg dan Arg/Pro memiliki
frekuensi yang sama banyak di rektum
(16,7%), sedangkan alel yang paling banyak
ditemukan di rektum adalah Arg72 (45%).
Hal ini serupa dengan hasil penelitian
sebelumnya yang melaporkan genotip paling
banyak ditemukan di rektum adalah Arg/Arg
(55,6%) pada perempuan dan 53,6% pada
laki-laki12. Sementara itu, hasil penelitian
lain berbeda dengan hasil penelitian ini.
Genotip yang paling banyak ditemukan
adalah Arg/Pro (54,3%) di kolon9.
Beberapa penelitian sebelumnya
telah melaporkan adanya hubungan yang
87
5. Kesimpulan
Genotip gen p53 kodon 72 wild type
Arg/Arg dan mutan heterozigot Arg/Pro
merupakan genotip paling banyak ditemukan
pada subjek penelitian, diikuti oleh genotip
mutan homozigot Pro/Pro. Sementara itu,
alel yang paling banyak ditemukan pada
subjek penelitian adalah Alel Arg72 dan
sisanya Pro72.
Daftar Acuan
1.
88
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.