Anda di halaman 1dari 1

Dad?

panggilku ke ruang bawah, biasanya Edward ada di lantai satu


di samping piano. Tapi nihil, dia tidak ada disana.
Mom? Ness? Kalian disana? teriakku saat menuruni tangga. Apakah
aku sendirian di rumah? Tapi aku bersyukur melihat sekelabatan rambut
jabrik Alice di dapur.
Alice? kataku
membalasnya.

lagi,

ia

muncul

dan

tersenyum

padaku.

Aku

Kemana yang lainnya? tanyaku, menghampirinya.


Sedang berburu.
Hujan-hujan begini? kataku kaget. Biasanya Dad dan Mom kan suka
menunda waktu makan kalau lagi hujan begini. Ia tersenyum prihatin
padaku.
3 detik lagi mereka sampai, dan mereka nggak akan mengotori
rumah, Claire. Lihat saja. Katanya. Aku menghitung dalam hati, dan mereka
memang sampai pada hitungan ketiga. Dad dengan rambut peraknya yang
basah, sementara Mom di pelukannya. Ness ada di belakang mereka.
Untung kalian nggak kebasahan. Kataku menyambut mereka. Bella
memandangku heran.
Aku tidak melihatmu bersama kami? tanyanya. Aku tersenyum dan
menggeleng,
Nggak. Aku bisa berburu sendiri, tenang saja. Kataku, naik lagi ke
kamar. Tapi Dad menghentikanku ketika aku baru naik tiga anak tangga
sementara Ness langsung masuk ke ruang tamu.
Claire. Sepertinya, kau tidak perlu naik ke kamar lagi. Kata Dad
ketika Jazz dan Em datang. Air menetes dari rambut mereka. Aku
mengerutkan kening.
Apa? Dad ingin bicara denganku? tanyaku. Edward hanya tersenyum
dan merangkul Mom dalam pelukannya.

Anda mungkin juga menyukai