Anda di halaman 1dari 6

KASUS 1

Seorang wanita mengeluh jantungnya kadang-kadang berdebar dan nyeri dada.


Ny. Hesti, 38 tahun, datang ke poliklinik tempat saudara bekerja sebagai dokter. Diantar suaminya dengan
keluhan jantungnya kadang-kadang berdebar dan dadanya terasa nyeri sejak beberapa bulan terakhir.
Saat ini jantungnya kembal berdebar dan tadi pagi ia seperti akan pingsan. Sebenarnya Ny. Hesti pernah
berobat ke dokter dan dinyatakan menderita penyakit jantung. Ia diberi obat yang harus diminum 3 kali
sehari.
Tetapi setelah beberapa hari Ny. Hesti menghentikan meminum obat tersebut karena menyebabkan sakit
kepala. Ia pun mendapat obat lain yang diminum sekali sehari. Tetapi itupun diberhentikan setelah hampir
seminggu karena perutnya terasa sakit dan pedih, nafsu makan hilang. Beberapa hari yang lalu tinjanya
berwarna hitam.
Pada awal pertemuan didapatkan:

Ny. Hesti tampak sakit sedang, kurus dan terlihat cemas


Suhu
: 37,3 celcius
Tekanan Darah
: 150/90 mmHg
Gula Darah Sewaktu (GDS)
: 161 mg/dl
Nadi
: 112 x/m, tidak teratur, volume berubah-ubah
Pernafasan
: 20 x/m

Masalah yang diderita dan mungkin diderita Ny. Hesti berdasarkan data-data diatas
adalah :
1. Jantungnya berdebar (Palpitasi) dan dadanya terasa nyeri.
2. Dinyatakan menderita penyakit jantung dan diberi obat yang harus diminum 3 kali sehari dan
sekali sehari, yang kemudian menyebabkan sakit kepala, perut terasa sakit dan pedih, nafsu
makan hilang.
3. Beberapa hari yang lalu tinjanya berwarna hitam
4. Tekanan darah : 150/90 mmHg
Termasuk hipertensi stage 1 (JNC VII)
5. Gula darah sewaktu (GDS) : 161 mg/dl
Termasuk Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), namun masih harus dipastikan dengan penilaian
Gula darah Puasa (GDP) ataupun Gula darah Post Prandial (GDPP).
6. Nadi meningkat, tidak teratur dan volume berubah-ubah = Takikardi
7. Suhu subfebris
8. Tampak sakit sedang, kurus dan terlihat cemas.

Kemungkinan penyebab timbulnya masalah pada Ny. Hesti adalah :

1.

Jantungnya berdebar (Palpitasi) dan dadanya terasa nyeri.


Mungkin disebabkan oleh :
a. Gangguan jantung
Primer
- MCI
- Decompensatio cordis
- Gangguan jantung kongenital
Sekunder
Gangguan elektrolit misalnya keadaan hipokalemia
b. Gangguan non-jantung
Paru
Pleura
Saluran cerna
Muskulo skeletal
Gangguan hormonal
a. Hipertiroid
- Memicu saraf simpatis
Palpitasi, Hipertensi, Takikardi
- Termoregulasi meningkat
Subfebris
- Turn over insulin meningkat, sehingga kadar insulin turun
Kadar Gula darah naik
- Tiroid sebagai metabolism antara menstimulasi perubahan gilkogen menjadi
glukosa
Kadar Gula darah naik
- Meningkatnya metabolism basal sehingga terjadi katabolisme protein dan
lipolisis
Pasien tampak kurus
b. Hiper aldosteron
Natrium darah meningkat dan kalium darah turun Hipertensi, Aritmia
c. Pheocromositoma
Gangguan medulla adrenal sehingga tejadi peningkatan kadar Epinefrin dan
Norepinefrin Hipertensi, Takikardi, Suhu naik, Kadar Gula darah naik
c. Akibat putus pengguanaaan obat yang telah diberikan dokter atas indikasi dugaan penyakit
jantung.

2. Sakit kepala, perut terasa sakit dan pedih, nafsu makan hilang.
Hal ini mungkin disebabkan oleh
a. Side effect dari pemberian obat yang kemungkinan adalah
Obat 1x1 adalah Golongan Nitrat (Misalnya : Nitrogliserin)
Yang mempunyai efek samping sakit kepala
Obat 3x1 adalah Anti platelet (Aspirin)
Yang mempunyai efek samping perut terasa sakit dan pedih, nafsu makan hilang.

b. Hiperparatiroid
Meningkatnya mobilisasi calcium dari tulang dan meningkatnya reabsorbsi calcium dan
menurunnya ekskersi calcium, menyebabkan meningkatnya kadar calcium darah Keluhan
Gi-track yaitu ulkus peptikum, mual dan konstipasi
3. Beberapa hari yang lalu tinjanya berwarna hitam
Hal ini juga mungkin disebabkan oleh efek samping perdarahan akibat penggunaan obat anti
platelet yaitu Aspirin.

Rencana tindakan sementara atas kasus Ny. Hesti tersebut adalah :


1. Anamnesis lanjutan
2. Pemeriksaan fisik
Palpasi

Leher untuk melihat kelenjar tiroid dan paratiroid

Mata : Eksoftalmus pada hipertiroid


Kulit : Miksedema pada hiperaldosreron
Tangan : Tremor pada hipertiroid

Jantung : Murmur, Regurgitasi, Insufisiensi


Tiroid : Bising, bruith

Inspeksi

Auskultasi

3. Laboratorium
Darah rutin
Gula darah puasa dan Gula darah post prandial
Kadar T3, T4 dan TSH
Elektrolit darah : Calsium dan Natrium
4. Pemeriksaan tinja : Darah samar
5. EKG
6. Tindakan sementara
Untuk keadaan Palpitasi diberikan : Beta bloker (Misalnya : Propanolol)
Untuk sakit kepala diberikan : Analgetik

Kasus 2
Masalah-masalah pada pasien ini dan kemungkinan penyebabnya:

Berat badan menurun


Menunjukkan gejala hipertiroid

Haid tidak teratur


Susah tidur
Cemas
Kurus
pandangan mata terus ke dokter
curiga exopthalmus, lid lag (kelemahan extraokuler yang
merupakan ciri ophtalmopathy pada hipertiroid)
HR tidak teratur, irama tidak teratur, BJI dan BJII tidak konstan
HB = 10.5 (menurun)
anemia
SGOT = 36 (meningkat)
SGPT = 45 (meningkat)
FT4 meningkat
CTR 60%
detakan jantung yang kuat di apex yg menyebabkan cardiomegali
EKG:
QRS meningkat
kemungkinan ventrikel takikardi
Gelombang P tidak ada
ST depresi (-)
tidak di temukan iskemi

Patofisologi penyebab pada pasien ini:

Autoimun

TSI yg merupakan zat menyerupai TSH

hipertiroid

hipermetabolisme

lipolisis dan proteolisis meningkat


takikardi

simpatis meningkat

SGOT/SGPT meningkat

hipermetabolisme limfe,tetapi supply darah normal sehingga


menyebabkan hipoksia hepatic
gangguan fungsi hepar
kelemahan otot dan palpitasi
peningkatan exitabilitas

insomnia

Reaksi autoimun pada antigen retrobulbar

Exopthalmus

inflamasi retrobulbar (infiltrasi limfosit)

bengkak

Antibody yang menghambat penyerapan B12


anemia perniciosa
Hb turun
Gangguan amplitude LH/FSH yang merupakan efek tiroid hormone sinyal GnRH
haid
tidak teratur

Diagnosa kerja :

Dilihat dari hasil lab T3 dan T4 meningkat dan TSH menurun


peningkatan
Diagnose banding

hormon tiroid yang mengalamin

Grave disease (autoimun)

Rencana tindakan pada pasien ini :

Dilakukan tes serum immunoglobulin : TSI


Scanning tiroid untuk melihat uptake dan distribusi iodium radio aktif : nodul menunjukan
carcinoma dan bukan nodul menunjukan hipertiroid
Farmakologi :
Obat anti tiroid
Golongan tiourasil : PTU
Golongan imidazol : metimazol, karbamazol
Efek intratiroid : menurunkan biosintesis hormone dan organifikasi iodium
Efek extratiroid : hambat konversi T4 menjadi T3

Yang kita gunakan adalah PTU (golongan tiourasil) karena mempunyai efek intratiroid dan
extratiroid.
Biasa di kombinasikan dengan -adrenergik (propanolol) untuk mengurangi efek simpatis
Gejala opthalmopathy biasanya sembuh sendiri. Kalau gejala berat bisa di beri glukokortikoid dosis tinggi
atau dekompresi orbita
Prognosis pada pasien ini : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai