EPILEPSI
030.05.
ELTHIN LAWALATA
030.06.016
030.06.017
ALBERT SUDHARSONO
030.06.018
ALDILLA DINARESTI
030.06.019
030.06.020
ALSE KEPERMUNANDA
030.06.059
DESI NOVARIA
030.06.060
DESSYTA SUKMA
030.06.061
DESTYA NORA
030.06.062
DEVINA CAROLINA
030.06.063
030.06.136
KELLINA RIZKITANIA
030.06.137
030.06.138
KENT CHANDRA
030.06.139
KHAIRUN NISA
030.06.297
030.06.298
030.06.299
EZAFADDILA BAHARUDIN
Aktivitas elektrik di otak disebabkan (1) oleh kegiatan listrik dendritdendrit sel otak. Voltase yang dihasilkan pada permukaan korteks cerebri
terjadi akibat sinkronisasi melepaskan muatan berjuta-juta neuron, sehingga
hal ini menyebabkan kegiatan listrik di dendrit sel korteks otak dan badan
sel paling luar substansi grissea koteks cerebri ( dendrite merupakan tempat
eksistasi dan inhibisi)
Seizure(2) (kejang) adalah serangan mendadak atau kekambuhan suatu
penyakit yang disebabkan(3) oleh pelepasan aktivitas elektrik nervus system
dalam otak secara berlebihan. Seizure terjadi karena penurunan potensial
membran sel saraf sehingga sel mudah mengalami pengaktifan yang
menyebabkan terlepasnya muatan listrik dari sel saraf tersebut. Gagalnya
kontak synaptic inhibitor antar neuron, ketidakseimbangan inhibitor
(GABA) dan penimbunan setempat dari Asetilkolin (Excitatory) hingga
terjadi kelainan polarisasi menyebabkan penurunan potensial membran sel
saraf tersebut. Setiap sel saraf tersebut menghasilkan impuls sebanyak 500
kali per detik sementara normalnya adalah 80 kali per detik.
Epilepsi(4) adalah suatu manifestasi gangguan otak dengan berbagai
etiologi namun dengan gejala tunggal yang khas seperti serangan berkala
yang disebabkan aktifitas muatan neuron-neuron listrik otak secara
berlebihan. Bila pelepasan muatan terjadi pada sel otak yang berhubungan
dengan sistem motorik akan terjadi kejang-kejang
Jika terjadi pelepasan muatan di daerah sistem sensoris akaan menimbulkan
kesemutan dan nyeri., di daerah lobus temporalis akan terjadi serangan
halusinasi dan ilusi, dan di daerah diencephalon menimbulkan epilepsi jenis
grand mal dan ptit mal
(5)
tengkorak yang dihasilkan oleh arus yang keluar secara spontan dari sel-sel
saraf di dalam otak. EEG memberikan gambaran fakta berupa gamabaran
normal dan abnormal aktivitas listrik otak dan petunjuk gagguan fungsi otak
yang bersifat difusi atau menyeluruh.
Persiapan pasien yang akan melakukan EEG:
Pasien disarankan sudah makan 8 jam yang lalu agar tidak
hipoglikemia, karena pada pemeriksaan akan timbul gelombang
abnormal
Jenis gelombangnya:
1. Gelombang alfa
- ada pada orang dewasa pada bagian oksipital
- saat mata tertutup dan istirahat
- frekuensi 8-12 Hz
- amplitudo 50 Mv
2. Gelombang beta
- frekuensi 18-30 Hz
a.
b.
c.
earplug
d.
terowongan MRI
e.
f.
g.
h.
Pasien
mengganggu hasil
diberi tahu
agar
tidak bergerak
karena
dapat
gambar
c. Pandanagan kabur/kosong
d. Ada sedikit gerakan pada mulut dan Gerakan kepala ke depan dan ke
belakang
e. Tidak ada respon ketika diajak bicara (tidak sinkron antara rangsangan
dan respon)
f. Komponen atonik, otot melemah
g. Tidak sinkron antara tanggapan dan respon
h. Tidak mengingat apa yang terjadi ketika kejang berlangsung
Penanganan kejang tergantung dari tipe kejang yang terjadi. Hal yang harus
dilakukan yaitu:
1. Atur posisi agar orang tersebut tidak jatuh atau mengalami cedera
2. Jauhkan dari benda-benda tajam atau yang berbahaya
3. Periksa tanda vital: jalan nafas, penafasan, dan sirkulasi
4. Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, maka diperlukan penanganan
darurat
seperti mamanggil ambulans atau dibawa ke rumah sakit
5. Setelah kejang, jika orang tersebut tidak sepenuhnya sadar, lakukan
recovery position.
Kejang parsial / vocal seizures
1. Sederhana
Berdasarkan:
- Kesadaran Motorik : perubahan aktifitas otot
- Kesadaran Sensoris : indra sensoris. Contoh: penciuman, mata
(halusinasi)
Hemisphere kiri
menggangu percakapan
mempengaruhi tubuh bagian kanan
- Bagian temporal : dari aktif diam
- Tangan kanan twitch lobus frontalis
- Disorientasi dalam beberapa detik
- Otot melemah
- Pandangan kosong lobus temporal
- Gerakan kepala kedepan dan kebelakanag
- Tidak ingat yg telah terjadi
Infeksi Intrakranial
Gelombang Teta:
Gelombang Delta:
Gelombang Alfa:
Gelombang Beta:
REFERENSI
1. Ganong, William, F. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC; 1998.
2. Dorland, Newman. Kamus Kedokteran. 29th ed. Jakarta: EGC;2002
3. http://www.epilepsy.com.
4. http://www.mayoclinic/epilepsy/treatment.htm 2007
5. http://www.wikipedia/seizure/SeizureWithoutEpilepsy.htm
6. http://www.emedicine/PartialEpilepsy.htm Editor: Wasterlain CG.
2007
7. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia. 6nd ed. Jakarta : EGC;2007.
8. Kapita Selekta Kedoteran Jilid 2. 3Th ed. Editor: Mansjoer A, dkk.
Jakarta: Media Aeculapius FKUI 2000. P23-7.