Anda di halaman 1dari 18

Kita dapat menilai dari lima bab pertama

buku ini, serta pengalaman praklinis dan


klinis Anda
sampai saat ini bahwa
manusia adalah pokok dari sebuah
jumlah besar dan berbagai
macam
gangguan
dan
cedera
sistem
muskuloskeletal. Disamping itu, gangguan
atau cedera tertentu dapat menimbulkan
masalah yang berbeda untuk individu yang
berbeda. Hal ini tidak mengejutkan,
sehingga, metode pengobatan yang spesifik
untuk pasien yang mengalami gangguan
pada muskuloskeletal sangat banyak dan
beragam. Sebelum berdiskusi mengenai
gangguan dan cidera
pada sistem
muskuloskeletal dan berbagai metode
pengobatan pada bab selanjutnya, alangkah
baiknya jika saat ini kita memperhatikan
prinsip-prinsip umum serta metode spesifik
pengobatan
pada
gangguan
sistem
muskuloskeletal. Sehingga Anda dapat
mengetahui metode terapi dan juga pada
diskusi-diskusi selanjutnya akan menjadi
lebih bermakna untuk Anda.
PRINSIP
UMUM
PENGOBATAN

DALAM

Prinsip adalah landasan yang memberikan


dasar penalaran dan panduan untuk
bertindak. Dalam praktik kedokteran,
prinsip-prinsip umum diformulasikan dari
hukum alam. Dengan demikian, prinsipprinsip umum pengobatan harus menjadi
alasan dasar dalam memilih metode spesifik
pengobatan serta sebagai panduan Anda
dalam bertindak selama masa perawatan.
Hal ini tidak hanya penting untuk
mengetahui apa yang sedang Anda lakukan
atau apa yang Anda rencanakan tetapi juga

untuk
mengetahui
alasan
melatarbelakangi hal tersebut.

yang

Prinsip-Prinsip umum berikut disajikan


dalam bentuk saran untuk Anda sebagai
seorang praktisi di masa depan. Prinsipprinsip pengobatan ini harus ditaati selalu.
1.TIDAK MEMBAHAYAKAN
Sebagai hasil dari kemajuan ilmiah
dalam beberapa tahun terakhir, Anda akan
memiliki daya dan metode pengobatan yang
efektif untuk membantu pasien Anda. Ingat,
walaupun metode-metode tersebut memiliki
potensi untuk memberikan manfaat besar,
hal tersebut juga berpotensi untuk
menimbulkan bahaya besar. Pengobatan
akan dapat menjadi pedang bermata dua.
Tanda pada penyakit iastrogenic memiliki
arti kondisi yang berbahaya pada pasien
yang ditimbulkan secara tidak sadar dan
tidak sengaja oleh praktisi medis. Anda
harus selalu waspada terhadap bahaya ini.
Dalam merencanakan sebuah metode
pengobatan untuk pasien Anda, potensi
untuk memberikan manfaat harus lebih
besar dibandingkan potensi menimbulkan
kerugian. Bukan untuk dijadikan lebih baik
dengan
perawatan
Dapat
dimengerti
bahwa penyakit iastogenic adalah alasan
utama litigasi (i.e., Gugatan diajukan
terhadap praktisi oleh pasien atau kerabat)
2. Pengobatan berdasarkan diagnosis dan
prognosis yang akurat
Sudah jelas bahwa Anda tidak dapat
menolong pasien-pasien Anda jika Anda
mengobati mereka berdasarkan diagnosis

yang salah.Sebagai contoh, jika Anda


mengobati pasien yang menderita demam
rematik tetapi pada kenyataannya pasien
tersebut memiliki osteomyelitis atau jika
Anda mengobati pasien dengan penyakit
osteomyelitis namun ternyata ia menderita
sarkoma tulang. Selain itu, Anda tidak akan
bisa menolong pasien Anda sebanyak yang
harus Anda lakukan jika Anda hanya
mengobati mereka melalui manifestasi
sekunder penyakit tersebut (sebuah gejala
atau tanda) tanpa membuat diagnosis
penyakit primer yang tepatSebagai
contoh, jika Anda selalu mengobati rasa
sakit
pasien
tanpa
mendiagnosa
penyebabnya atau jika Anda mengobati
kelainan bentuk kaki yang lumpuh tanpa
mengetahui penyebab utamanya yang
merupakan perbesaran neoplasma tulang
belakang. Selanjutnya, Anda akan
merugikan pasien Anda jika mengobati
mereka dalam sebuah kondisi dengan
prognosis yang baik yang akan
meningkatkan
spontanitas
tanpa
melakukan pengobatan atau Anda gagal
dalam mengobati pasien tersebut ketika
Anda berpikir bahwa prognosis mereka
baik namun pada kenyataannya tidak.
Anda mungkin berpikir bahwa semua
kesalahan tersebut adalah kelalaian yang
jarang terjadi, tapi sayangnya tidak!
3. Pilih
spesifik

pengobatan

dengan

tujuan

Walaupun tujuan utama pengobatan adalah


untuk menolong pasien, tetapi pengobatan
juga harus memilki tujuan spesifik untuk
menangani masalah tertentu. Anda akan
teringat pada Bab V yang membahas
mengenai masalah atau keluhan utama

pasien dengan gangguan dan cidera sistem


musculoskeletal adalah 1) rasa sakit 2)
penurunan fungsi 3) cacat penampilan fisik
atau gaya berjalan yang abnormal. Oleh
karena itu, setelah membuat diagnosis
primer, maka keadaan akan bertanggung
jawab atas masalah atau keluhan yang
diajukan dan setelah membuat rencana
pengobatan kondisi primer, Anda juga harus
memilih pengobatan dengan tujuan yang
spesifik dalam menangani masalah tersebut.
Dengan
demikian,
pengobatan
muskuloskeletal akan memilki satu atau
lebih dari tujuan spesifik yang terdiri dari
sebagai berikut : 1) menghilangan nyeri, 2)
perbaikan fungsi, 3)pencegahan atau
penanganan deformitas, and 4)perbaikan
gaya berjalan.
4. Bekerjasama dengan hukum alam
Kekuatan restorative alami manusia benarbenar luar biasa dan hal ini merupakan satu
kesatuan terkuat Anda dalam mengobati
pasien yang mengalami gangguan dan
cidera. Bekerjalah dengan kekuatan ini dan
Anda akan banyak membantu pasien Anda;
Bekerja tanpa kekuatan tesebut maka Anda
hanya sedikit meraih titik kesuksesan. Anda
harus memahami hukum alam dari perilaku
jaringan tubuh manusia dalam berbagai
keadaan untuk bekerja dengan mereka
melalui pilihan tepat dari jenis umum
pengobatan serta metode spesifik dan teknik
pengobatan tertentu Selain itu, dengan
mengetahui hukum alam dari tingkah laku
manusia,
Anda akan lebih banyak
mengetahui bahwa yang pasien butuhkan
adalah pemahaman Anda, kasih sayang,
kebaikan dan jaminan serta keyakinan dalam
diri Andaseorang praktisi medis. Jika

Anda mengobati pasien dengan bantuan


hukum alam, Anda akan sadar seberapa
besar Anda bergantung pada kekuatan
restorasi alami manusia.
5. Be realistic and practical in your
treatment
Metode pengobatan tertentu akan terlihat
menarik dalam teori namun tidak pada
realita atau praktik pada pasien tertentu.
Akal akan membawa kita kepada tiga
pertanyaan penting :
Apa tujuan spesifik dari
pengobatan yang saya lakukan?

metode

Apakah saya akan mencapai tujuan saya


dengan menggunakan metode pengobatan
ini? Jika jawaban dari pertanyaan ini adalah
tidak, sudah jelas Anda harus membuat
pilihan lain. Jika jawabannya adalah ya,
maka Anda harus bertanya pada diri Anda
pertanyaan ketiga.
Akankah hasil akhir dibenarkan oleh sarana
atau metode yang digunakan. Akankah ini
layak untuk pasien Anda dalam hal apa yang
harus
dia
laluiberbagai
resiko,
ketidaknyamanan, masa jauh dari rumah,
pekerjaan, atau sekolah?Jika jawaban dari
pertanyaan ketiga ini adalah ya, maka
Anda telah memilih metode pengobatan
yang realistis dan praktis untuk pasien Anda.
Namun, jika jawabannya adalah tidak,
Anda harus memilih metode pengobatan
yang lain dan menanyakan kembali ketiga
pertanyaan seperti diatas pada diri Anda.
6. Pilih pengobatan untuk pasien Anda
sebagai seorang individu

pengobatan gangguan non traumatis pada


sistem muskuloskeletal lebih elektif
daripada kedaruratan di alam. Artinya, akan
dibutuhkan waktu yang banyak untuk
memilih,
atau
menyeleksi
metode
pengobatan tertentu yang paling cocok
untuk pasien Anda dan kebutuhan khusus
yang berkaitan dengan gangguan tersebut.
Dengan cara ini, Anda akan menghindari
menyeleksi metode pengobatan untuk
sebuah kasus atau diagnosis yang seolaholah ada dalam isolasi daripada kebutuhan
individu. Gangguan tertentu dapat dapat
menimbulkan masalah yang berbeda bagi
satu individu dengan individu lainnya. Tidak
hanya berhubungan dengan usia, jenis
kelamin, pekerjaan, dan penyakit yang
mendampinginya tetapi juga berhubungan
dengan kepribadian dan reaksi psikologis
yang muncul akibat timbulnya masalah.
Dengan demikian, pilihan pengobatan yang
Anda pilih akan dipengaruhi oleh factorfaktor tersebut sehingga dapat disesuaikan
dengan
kebutuhan
pasien.
Pada
kenyataannya Anda berharap pengobatan
yang Anda lakukan tidak hanya sekedar
sebuah tindakan tetapi hal tersebut akan
membawa dampak terhadap pasien Anda.
Kita harus selalu ingat bahwa peran kita
sebagai seorang praktisi medis adalah
Kadang untuk menyembuhkan, kerap kali
meringankan, selalu menyamankan. (suatu
masyarakat pada abad 15)
SEBUAH
MEDIS

DOA

UNTUK

PRAKTISI

Beberapa prinsip umum penting yang


dicontohkan oleh Sir Hobert Hutchinson
dari London Hospital, Inggris, berikut
adalah litany yang beliau tulis untuk para

dokter (1953) : Dari ketidakmampuan


sampai mampu; Dari terlalu tinggi semangat
untuk yang muda dan penghinaan terhadap
yang tua; dari menempatkan pengetahuan
sebelum kebijaksanaan, ilmu sebelum seni,
kepandaian sebelum akal sehat; Dari
merawat pasien sebagai kasus, dan dari
menyembuhkan penyakit lebih parah dari
daya tahan yang sama,
Ya Tuhan,
bebaskanlah kami.
BENTUK UMUM DAN
PENGOBATAN SPESIFIK

METODE

Bentuk Pengobatan
Pasien dengan gangguan muskuloskeletal
dirawat dengan berbagai bentuk atau jenis
pengobatan, yang masing-masing mencakup
sejumlah metode tertentu; Selanjutnya,
masing-masing metode tertentu dapat
dicapai dengan berbagai teknik khusus. Ini
akan menjadi jelas untuk Anda pada tahap
pelatihan ini bahwa penting untuk Anda
mempelajari prinsip umum, bentuk umum
atau jenis, dan metode pengobatan khusus
daripada mempelajari rincian teknik khusus.
Tujuh bentuk umum atau jenis
pengobatan mencakup: 1) pertimbangan
psikologis, 2) terapi obat-obatan, 3)
peralatan orthopedi, 4) terapi fisik dan
okupasi, 5) pembedahan manipualsi, 6)
perbaikan dan rekontruksi,pembedahan, 7)
stimulasi listrik, 8) gerakan pasif terus
menerus, 9) terapi radiasi. Pengobatan
terkadang digambarkan sebagai cara yang
konservatif (saat operasi bedah tidak
dilakukan) atau radikal (saat pengobatan
terdiri dari operasi). Namun, pada beberapa
keadaan dalam banyak keadaan, istilahistilah ini kehilangan makna dan arti dan

karena itu istilah nonoperasi dan operasi


lebih tepat digunakan.
Kegunaan dari rehabilitasi akan dibahas
lebih lanjut secara khusus pada sesi
selanjutya pada bab ini.
Metode Pengobatan Spesifik
Pada bab selanjutnya, referensi dibuat
untuk berbagai bentuk
dan metode
pengobatan spesifik yang berkaitan dengan
gangguan dan cedera pada muskuloskeletal
khusus. Pada bab ini, seluruh bentuk dan
metode spesifik didiskusikan dalam sebuah
kelompok sehingga Anda akan menilai hal
tersebut dalam suatu sudut pandang dan juga
referensi pengobatan pada bab selanjutnya
akan lebih bermakna untuk Anda.
Untuk masing-masing metdoe spesifik.
Terdapat keadaaan yang menguntungkan
dimana ada metode yang yang harus
digunakan dan terdapat ekadaan yang tidak
menguntungkan pula dimana ada metode
yang tidak boleh digunakan. Pengetahuan
tentang indikasi dan kontraindikasi sangat
penting dalam memilih metode spesifik atau
metode pengobatan untuk pasien tertentu
dengan masalah khusus. Tidak selalu
terdapat kebulatan pendapat, bahkan
di antara para ahli, tentang indikasi
dan
kontraindikasi
yang
berkaitannya dengan pengobatan
pada gangguan dan cidera karena
pendapat mereka didasarkan tidak
hanya pada prinsip-prinsi umum
tetapui
juga
berdasarkan
pengalaman
pribadi
dan
pengetahuan terkini. Indikasi dan
kontraindikasi dimodifikasi melalui
kemajuan ilmu pengetahuan dan

pengembangan berbagai metode


dan teknik. Mungkin terdapat salah
satu terapi yang ditempuh untuk
mencapai sebuah tujuan tetapi
terdapat
pula
beberapa
jalur
alternative lain yang lebih mudah
dan aman untuk pasien Anda.
1) Pertimbangan psikologis
Pada
400
SM
Socrates
mengatakan
bahwa
kita
Tidak
boleh
mengobati
tubuh tanpa berpikir dahulu.
Setiap pasien butuh dan
berhak
atas
perhatian
terhadap
psikologisnya
dalam bentuk kasih sayang
dan
rasa
simpati
serta
keyakinan
bahwa
segala
upaya dapat dilakukan untuk
membantu
kesembuhan
pasien
tersebut.
Untuk
pasien
yang
menderita
gangguan minor atau variasi
muskuloskeletal normal, jenis
perawatan yang dibutuhkan
mungkin
hanya
sekedar
penenangan. Tetapi, bentuk
penting
dari
pengobatan
membutuhkan waktu dan
kemampuan;
kekhawatiran
atau
kegelisahan
pasien
Anda sering lebih besar
daripada yang Anda sadari.
Pasien Anda bisa jadi tidak
yakin
jika
Anda
hanya
mengatakan tidak ada hal
serius yang terjadi sehingga
tidak dibutuhkan perawatan
apapun. Sebagian pasien

Anda ada yang menafsirkan


pernyataan
tidak
ada
membabayang
dapat
dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut daripada
tidak ada tindakan yang
perlu
dilakukan.
Kebijaksanaan Anda akan
meredakan kekhawatiran dan
mengembalikan ketenangan
pikiran pasien Anda.
2) Terapi Obat-obatan
Banyak gangguan dan cidera
pada sistem muskuloskeletal
adalah kondisi fisik yang
tidak ada terapi obat-obatan
khusus.
Sebagai
contoh,
tidak ada terapi khusus
(belum ada) yang akan
meningkatkan penyembuhan
cidera
pada
jaringan
muskuloskeletal
atau
membuat otot lemah menjadi
lebih kuat, ligamen yang
longgar menjadi lebih ketat,
persedian yang kaku menjadi
luwes, atau tulang yang
cacat
menjadi
lurus.
Meskipun
demikian,
ebberapa jenis obat-obatan
mempunyai peran penting
dalam
pengobatan
pada
muskuloskeletal.
Sejak
persediaan
obat-obatan
tertentu
terus
menerus
berubah sebagai akibat dari
kemajuan di bidang farmasi,
akan lebih baik buku ini
membahas jenis obat-obatan

daripada persiapan khusus


atau merk dagang.
Analgesics
Untuk menghilangkan rasa
sakit
pasien
sesegera
mungkin, bisa dan harus
diatasi oleh analgesik yang
tepat.
Namun,
penyebab
utama rasa sakit harus
ditentukan supaya jangan
sampai
Anda
membuat
kesalahan dalam mengobati
gejala pada kondisi primer
yang mana membutuhkan
pengobatan khusus. Salisilat
dan analgesik ringan lainnya
efektif dalam mengurangi
nyeri pada muskuloskeletal
ringan.
Narkotika
harus
digunakan dengan hati-hati,
khususnya pada sakit yang
kronis karena bahaya pada
kecanduan obat iatrogenic.
Nonsteroidal
antiinflammatory drugs
Selama dua dekade terakhir,
Nonsteroidal
antiinflammatory drugs (NSAIDs),
yang terdiri dari banyak
variasi, telah menjadi telah
menjadi salah satu obat yang
paling
sering
diresepkan,
khususnya untuk gangguan
pada sistem muskuloskeletal.
Obat
ini
menurunkan
inflamasi
dengan
menghambat
sintesis
prostaglandin.
Namun,
mekanisme tersebut dapat

juga
menyebabkan
komplikasi, seperti ulserasi
gastrointestinal
dan
perdarahan serta gagal ginjal
dan
memperparah
gagal
jantung.
Pada
gangguan
muskuloskeletal
noninflamasi, nonsteroidal antiinflammatory drugs tidak lagi
efektif
dibandingkan
analgesik
ringan
seperti
acetaminophen.
Agen kemoterapi
Antibiotik
dan
agen
kemoterapi
lain
dapat
bernilai
besar
dalam
pengobatan
infeksi
muskuloskeletal
spesifik,
khususnya osteomyelitis dan
septic
arthritis.
Namun,
keduanya harus diberikan
melalui perhitungan dengan
menentukan,
sejauh
mungkin,
organisme
penyebab yang spesifik serta
sensitivitasnya,
atau
perlawanan
terhadap
berbagai
agen.
Terapi
antibiotok dibahas pada Bab
10.
Selama dua decade
terakhir, penggunaan agen
sitotoksik pada kemoterapi
kanker telah banyak berhasil
meningkatkan
angka
kelangsungan
hidup
dan
memperpanjang
usia.
Meskipun
tidak
selalu
meningkatkan
kualitasnya.

Agen ini antikanker dibahas


dalam Bab 14.
Corticosteroids
Aksi
anti-inflamasi
kortikosteroid telah berperan
penting dalam menurunkan
manifestasi
tertentu
dari
inflamasi non spesifik yang
terkait
dengan
beberapa
kondisi seperti bursitis dan
rheumatoid arthritis, namun
obat-obatain tersebut tidak
menyembuhkan
penyakit
pokoknya.
Selanjutnya,
perpanjangan
sistem
pemberian
kortikosteroid
dapat menghasilkan banyak
efek berbahaya. Sehingga,
obat-obatan
ini
harus
digunakan dengan hati-hati
pada
sistem
pengobatan
muskuloskeletal
kronis.
Injeksi
kortikosteroid yang
jarang
dapat
membantu.
Namun, penulis ditunjukkan
melalui penelitian dasar pada
kelinci
yang
disuntikkan
intra-artikular
hidrokortison
berulangkali mengakibatkan
kerusakan pada tulang rawan
artikular.
Vitamin
Vitamin C agen spesifik
terapi untuk hal-hal yang
berkaitan dengan ketombe,
dan vitamin D khusus untuk
tipe
klasik
vitamin
D-penurunan
rakhitis.
Jenis
rakhitis lain sulit diatasi

dengan
dosis
biasa;
pengobatan
berbagai
gangguan umum pada tulang
diulas pada bab 9.
Obat-obatan spesifik
Kolkisin adalah salah satu
dari beberapa contoh terapi
obat-obatan spesifik yang
memberikan
bantuan
dramatis pada satu kondisi
tertentu. Artritis akut dibahas
pada bab 10.
3) Perlengkapan & Perkakas
Orthopedi
Sebelum munculnya anestesi pada
abad kesembilan belas, banyak
pengobatan gangguan dan cidera
pada muskuloskeletal melibatkan
kegunaan
berbagai
jenis
perlengkapan
dan
perkakas
orthopedik yang dirancang untuk
memberikan istirahat, dukungan,
dan kekuatan korektif. Metodemetode ini sangat penting hingga
masa depan nanti dan juga
merupakan pertimbangan terbaik
dalam kaitannya dengan tujuan
spesifik
pengobatan
muskuloskeletal.
Istirahat
Selama berabad-abad, istirahat
total sangatlah dibutuhkan untuk
gangguan
dan
cidera
muskuloskeletal tertentu. Namun,
istirahat yang terus menerus dan
berkepanjangan
dapat
menimbulkan
efek
yang
berbahaya, mencakup 1) Atropi

otot
2)
Atropi
tulang
(Osteoporosis)
3)
Meningkatnya ekskresi kalsium
4) 5) 6) Dekubitus yang hanya
dapat
dicegah
dengan
perawatan yang luar biasa. Oleh
karena itu, pasien yang terbaring di
tempat tidur harus didorong untuk
latihan kaki dan sebisa mungkin
pasien dibantu saat pindah dari
tempat tidur ke kursi atau kursi
roda atau alat bantu jalan atau
kruk yang digunakan beberapa kali
pada setiap hari. Hal ini perlu
diperhatikan
bahwa
konsep
penggunaan ambulan terlalu dini
untuk pasien yang baru saja
menjalankan operasi besar tidak
dapat dibenarkan sampai abad ke20.
Selama berabad-abad, istirahat
dapat membantu menyembuhkan
peradangan dan cidera
pada
jaringan muskuloskeletal dan juga
membantu mengurangi rasa sakit
akibat adanya pergerakan.
Berdasarkan penelitian ilmiah
penulis mengenai gerakan pasif
terus menerus (seperti yang telah
dibahas pada sesi berikutnya
dalam
bab
ini)
bahwa
memakasakan
istirahat
dan
imobilisasi yang kaku adalah hal
yang tidak perlu dilakukukan untuk
menyembuhkan peradangan dan
cidera
pada
jaringan
muskuloskeletal
atau
untuk
mengurangi rasa sakit.
Istirahat relatif untuk anggota
tubuh dapat diberikan dengan cara

menghalangi fungsi anggota tubuh


tersebut melalui penggunaan kain
gendongan/ pada anggota tubuh
yang lebih tinggi atau kruk untuk
meringankan berat tubuh anggota
tubuh bagian bawah. Kruk dapat
digunakan sebagai pengumban
untuk mengurangi berat badan
yang lebih rendah. Bentuk lain dari
istirahat relatif untuk anggota
tubuh adalah traksi secara terus
menerus yang dapat dilakukan
dengan berbagai teknik. Traksi
terus menerus dilakukan untuk
berbagai tujuan, sebagai berikut :
1) Untuk meregangkan jaringan
lunak secara bertahap yang telah
memendek secara sekunder
kerusakan
pada
sendi
atau
dislokasi (e.g. Traksi berkelanjutan
untuk
mengurangi
dislokasi
kongenital pada pinggul) (Gambar
6.2 A), 2) Untuk mengurangi rasa
sakit pada otot yang kejang akibat
peradangan atau cidera. Dan 3)
untuk mempertahankan panjang
tungkai
dan
menyelaraskan
fragmen fraktur pada fraktur poros
tulang panjang (Gambar 6.2B).
Metode yang berguna untuk
menahan rasa sakit pada pinggul
atau lutut yang memungkinkan
pasien menggerakkan persendian
secara
bebas
merupakan
kombinasi dari pengumban dan
pegas.
sling yang mendukung anggota
badan bagian atas dan di bawah
lutut ditangguhkan oleh alat yang

melekat pada balok atas. (Gambar


6.2C).
Istirahat secara terus-menerus
dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan
atau
menstabilkan posisi fraktur atau
dislokasi
setelah
pengurangan
serta
untuk
mempertahankan
posisi yang dibutuhkan dari bagian
tubuh
yang cedera, manipulasi
bedah atau operasi bedah.
Anda harus menyadari,
bagaimanapun, bahwa imobilisasi
berkepanjangan anggota tubuh,
dan
sendi
sinovial
yang,
berhubungan dengan banyak efek
berbahaya, termasuk l) tidak
digunakan atrofi otot lokal dan
kelemahan otot yang dihasilkan, 2)
tidak digunakan Atro phy tulang
lokal (osteoporosis lokal) , 3)
trombosis
vena
lokal
dengan
edema yang dihasilkan, dan 4)
komplikasi dekubitus (luka cor) dan
yang paling penting, kontraktur
otot, kontraktur kapsul sendi, dan
perlekatan intra-artikular, yang
semuanya
mengarah
pada
persistensi kekakuan sendi. Efek
iatrogenik
imobilisasi
mungkin
memerlukan waktu berbulan-bulan
untuk reversal, dengan atau tanpa
fisioterapi. Jika anggota tubuh yang
terlibat telah bergerak untuk waktu
yang lama (lebih dari l atau 2
bulan), terutama setelah cidera
intra-artikular atau operasi, sendi
mungkin tidak pernah sembuh
sepenuhnya dan akibatnya dapat

meningkatkan
arthritis
trauma sekunder.

pasca-

Bantuan
untuk Kelemahan
otot dan Ketidakstabilan Sendi
Seorang pasien dengan kelemahan
otot
di ekstremitas atas dapat
dibantu dengan penggunaan kawat
fungsional yang dirancang untuk
mengirimkan gerakan ke bagian
yang lemah dari ekstremitas dari
beberapa kelompok otot lainnya
(Gbr. 6.4). Sebuah tulang lemah
atau tidak stabil dan menyakitkan
dapat diberikan beberapa tingkat
dukungan oleh penopang tulang
belakang (Gambar. 6.5). Dalam
ekstremitas bawah, ketika salah
satu
kelemahan
otot
atau
ketidakstabilan sendi mengganggu
berat tubuh dan berjalan, anggota
tubuh yang terlibat dapat didukung
melalui sebuah penjepit yang
tepat, yang mencegah gerakan
yang tidak diinginkan sementara
memungkinkan
gerakan
yang
diinginkan (Gambar. 6.6 baris atas).
Pergerakan yang berlebihan pada
sendi
di
kaki
kadang-kadang
memerlukan dukungan sementara
melalui penggunaan sepatu yang
tepat. Cidera jaringan lunak ringan
pada persendian dapat dibantu
sementara dengan menggunakan
pita perekat

telah
menjadi
prostesis
dan
diproduksi bukan oleh pembuat
tungkai tetapi prosthetists. Bahan
plastik
ringan
seperti
polypropylene
telah
membuat
orthoses tidak hanya ringan tetapi
juga lebih dapat diterima (Gbr.
6.6, baris bawah).
Gambar 6.2
A. traksi kulit melalui
pita
perekat
khusus
telah
diterapkan pada
anggota
tubuh bagian bawah anak ini
untuk meregangkan otot-otot
yang
memendek
secara
sekunder
untuk
dislokasi
kongenital bilateral pinggul
sebelum
pengurangan
dislokasi. B. Traksi kulit
melalui pita perekat khusus
untuk fraktur yang tidak
stabil dari humerus dan
traksi skeletal melalui pin
logam di ujung distal femur
untuk fraktur yang tidak
stabil dari bagian ketiga atas
poros femoralis. C. Sling and
spring
mendukung
ekstremitas
bawah
sementara
memungkinkan
pasien untuk menggerakkan
pinggul dan lutut secara
aktif dan mudah.
Yang disebut dengan orthosis, dan
individu
yang
memproduksi
perangkat
tersebut
orthotists.
Dengan cara yang sama, kaki palsu

spastik atau kejang otot pada arthritis kronis,


sering mungkin dapat mencegah deformitas
melalui imobilisasi intermiten dengan belat
yang dapat dilepas yang terbuat dari plester
dari Paris atau bahan plastik ringan
(Gambar. 6.7A). Setelah pemeriksaan
deformitas sendi dan periode berikutnya
imobilisasi terus menerus, mungkin perlu
menggunakan belat yang dapat dilepas
untuk imobilisasi intermiten agar tidak
terulangnya
deformitas.
Pemeriksaan
bertahap cacat torsi tertentu pada
pertumbuhan tulang panjang mungkin
berlangsung selama beberapa bulan dengan
menggunakan belat malam yang dapat
dilepas yang dirancang khusus untuk
mengirimkan kekuatan korektif pada
lempeng epifisis.

demikian menghasilkan lebih banyak


kekakuan. Gerakan pasif berpengaruh besar
dalam menjaga gerak sendi dan dengan
demikian mencegah kelainan pada pasien
yang memilki sendi yang tidak bisa bergerak
aktif karena kelumpuhan. Gerakan pasif juga
membantu
dalam
beberapa
tahap
peregangan pada kontraktur otot yang ada.

Tujuan dari terapi fisik dan terapi okupasi


adalah mengembalikan mempertahankan
gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot
dan meningkatkan fungsi muskuloskeletal.
Terapi fisik (fisioterapi) cenderung fokus
terutama pada fungsi motorik kasar,
sedangkan terapi okupasi lebih mungkin
untuk mengatasi keterampilan motorik
halus. Metode khusus terapi fisik dan
okupasi yang dilakukan oleh terapis yang
terlatih dilakukan berdasarkan permintaan,
resep, dan praktisi pasien sendiri yang, tentu
saja, adalah koordinator semua bentuk
pengobatan yang diperlukan bagi pasien.
Berikut adalah beberapa metode khusus
terapi tersebut dalam kaitannya dengan
tujuan khusus pasien.
Pergerakan Sendi
Metode yang paling aman dalam
mendapatkan kembali gerak pada sendi kaku
yang menyakitkan adalah gerakan aktif
(dengan tindakan otot pasien sendiri)
melalui berbagai gerak. Hal ini didorong
dan diarahkan oleh terapis. Rasa sakit yang
muncul pada setiap akhir rentang gerak
menghasilkan
penghambatan
refleks
tindakan otot yang mencegah persendian
dari keterpaksaan. Gerakan pasif intermiten
(oleh terapis) sendi seperti itu berpotensi
berbahaya, terutama jika sendi itu
dipaksakan, karena dapat menghasilkan
iritasi lebih lanjut dan cedera pada membran
sinovial normal dan kapsul sendi dan dengan

Ga
mbar
6.7.
Gambar
ini
menunjukkan beberapa belat yang
dapat dilepas. A. belat ini dipakai
pada malam hari dan selama
bagian dari hari untuk membantu
mencegah cacat di tangan pasien,
yang dipengaruhi oleh rheumatoid

arthritis. Denis- Browne B. belat


sedang dipakai pada malam hari
oleh anak dengan internal torsi
tibial. Hal ini dirancang untuk
memberikan gaya puntir pada
lempeng
epifisis
dari
tibiae
tersebut.
Kekuatan
otot
Sebuah otot diperkuat hanya
dengan latihan aktif. Bahkan ketika
anggota tubuh yang bergerak,
seperti
di
gips,
otot
dapat
diperkuat dengan latihan isometrik
(aksi otot tanpa sendi mo tion).
Latihan
isotonik
(memproduksi
bersama mo tion) memberikan
tujuan ganda, yaitu meningkatkan
kekuatan otot dan membantu
untuk
mengembalikan
gerak.
Latihan otot dilakukan terhadap
semakin meningkatnya resistensi
sangat efektif untuk meningkatkan
kekuatan. Ketika otot memiliki
pasokan
saraf
utuh
tetapi
"dihambat"
oleh
cedera
atau
operasi berikut, bisa dirangsang
untuk
kontrak
dengan
menggunakan arus faradic untuk
diterapkan pada saraf motorik.
Sebuah otot yang telah kehilangan
pasokan saraf secara bertahap dan
mengalami fibrosis, tetapi jika ada
harapan
pemulihan
saraf,
perubahan ini dapat diminimalkan
menunggu pemulihan saraf melalui
arus galvanik yang merangsang
serat otot secara langsung.
Peningkatan

Fungsi

otot

Pelatihan fungsional melibatkan


lebih dari gerak sendi dan kekuatan
otot; melibatkan koordinasi otot
dalam kegiatan yang dilakukan
oleh pasien. Terapis membantu
pasien untuk membantu dirinya
sendiri dengan melatih pasien
dalam kegiatan muskuloskeletal
diperlukan untuk kehidupan seharihari, seperti berjalan kaki, naik
turun tangga, berpakaian, dan
makan.
Adaptasi
terhadap
lingkungan pasien ditujukan oleh
terapis fisik dan terapis okupasi
untuk mengoptimalkan fungsi
Tujuan Manipulasi Bedah
Tujuan dari manipulasi bedah untuk
memperbaiki deformitas baik
dalam tulang yang retak atau sendi
yang terkilir dan untuk tingkat
Jesser, untuk mendapatkan kembali
gerak dalam sendi kaku. Manipulasi
tersebut, yang biasanya dilakukan
dengan anestesi, melibatkan
gerakan pasif oleh dokter bedah.
Sebagian besar patah tulang dan
dislokasi dapat diobati dengan
manipulasi bagian posisi yang
memuaskan (pengurangan tertutup).
Demikian pula, banyak dislokasi kongenital
dari pinggul dapat diobati dengan reduksi
tertutup, setidaknya pada anak-anak.
Koreksi bertahap deformitas sendi yang
disebabkan oleh kontraktur otot dan kapsul
sering dapat diperoleh dengan diulang
lembut peregangan struktur ketat pada
interval; imobilisasi sendi dalam posisi
koreksi tidak hanya membantu untuk
mempertahankan koreksi, tetapi juga

memungkinkan kontraktur untuk


melunakkan sedikit sehingga koreksi lebih
lanjut dapat diperoleh pada saat berikutnya
peregangan. Jenis pengobatan manipulatif
dapat dilakukan tanpa anestesi dan nilai
tertentu dalam koreksi bertahap kelainan
bawaan seperti clubfeet. Manipulasi yang
dipaksakan pada sendi kaku dengan
menggunakan anestesi membawa risiko baik
memproduksi kerusakan sendi lebih lanjut
atau menyebabkan patah tulang. Namun
demikian, manipulasi sendi yang besar, di
bawah anestesi dan tanpa paksaan yang
tidak semestinya, adalah nilai dalam
mendapatkan kembali gerakan saat
kekakuan yang disebabkan oleh
perlengketan sendi sederhana daripada
kontraktur parah dari otot atau kapsul sendi.
Manipulasi seperti itu, tentu saja, harus
diikuti baik oleh latihan aktif atau perangkat
gerakan pasif yang terus-menerus untuk
mempertahankan peningkatan efek
manipulasi tulang belakang leher atau
pinggang yang tidak dipahami dengan baik
belum, tetapi beberapa ahli bedah percaya
bahwa manipulasi seperti sering mengurangi
rasa sakit yang timbul dari jaringan
muskuloskeletal. Fraktur Manual tulang
(osteoclasis) di bawah anestesi umum
digunakan di masa lalu untuk memperbaiki
cacat tapi jarang digunakan sekarang kecuali
dengan pelemahan tulang yang abnormal.

6)
Operasi
Bedah
Sebagai hasil dari kemajuan klinis dan

eksperimental pengetahuan, teknik bedah


perbaikan, dan peningkatan anestesi, operasi
bedah terbuka telah datang untuk
memainkan peran yang semakin penting
dalam
pengobatan
gangguan
muskuloskeletal dan cedera. Namun
demikian, bentuk operasi pengobatan
diindikasikan
hanya
untuk
masalah
muskuloskeletal tertentu yang spesifik.
Banyak pasien dapat diobati dengan sukses
tanpa operasi dan karena itu tidak perlu satu,
sedangkan yang lain tidak dapat dibantu
dengan operasi dan karena itu tidak boleh
dikenakan satu. Operasi bedah memiliki
potensi untuk memberikan manfaat besar
bagi pasien, tetapi mereka juga memiliki
potensi untuk memproduksi bahaya besar
bagi pasien tersebut. Dengan demikian,
prinsip-prinsip umum dari berbagai operasi
bedah, harus serius dipertimbangkan oleh
ahli bedah ortopedi, yang terutama dokter
muskuloskeletal yang juga telah dilatih dan
diajarkan cara mengoperasikan, ketika
beroperasi, dan yang paling penting, jika
tidak untuk beroperasi. Memang, keputusan
lebih
penting
daripada
sayatan.
Tujuan dari operasi bedah untuk kondisi
muskuloskeletal
termasuk
nyeri,
Peningkatan yang fungsi dan kemampuan,
dan pencegahan atau koreksi dari
deformitas. Metode umum pengobatan
operatif dimana tujuan tersebut tercapai
melibatkan berbagai kombinasi perbaikan,
rilis, reseksi, rekonstruksi, dan penggantian
jaringan yang terlibat. Untuk setiap metode
umum, ada beberapa metode khusus, dan
untuk setiap metode tertentu ada berbagai
teknik bedah. Sebagai mahasiswa masa kini,
dan sebagai praktisi masa depan, Anda harus
tahu tentang metode bedah yang tersedia,
tetapi Anda tidak perlu tahu detail dari

teknik bedah. Metode bedah banyak dibahas


secara singkat dalam kaitannya dengan
jaringan yang terlibat dan tujuan operasi.
Operasi pada Otot, Tendon dan Ligamen
Peningkatan tekanan dari perdarahan atau
edema dalam kompartemen otot tertutup
(com sindrom partment) dapat dikurangi
dengan pembagian bedah (fasiotomi).
Pemotongan tendon diperbaiki dengan
jahitan (tenorrhaphy) (Gambar. 6.9). Jika
segmen tendon telah rusak diperbaiki lagi,
segmen yang dapat diganti dengan tendon
graft bebas menggunakan genous mobil, tapi
tidak penting, tendon (seperti endon dari
otot plantaris) (Gambar. 6.10). Ketika
tendon yang ditambatkan oleh adhesi,
mungkin dibebaskan (tenolysis), atau jika
rangkaian kunjungan dibatasi oleh sebuah
terowongan berserat konstriksi, mungkin
akan dirilis oleh salah satu sayatan atau
eksisi terowongan. Otot dipersingkat dapat
ditangani oleh pembagian sederhana dari
sepuluh yang don (tenotomi), subkutan atau
operasi terbuka, atau dengan tendon resmi
memperpanjang (Gbr. 6.11). Tindakan otot
lumpuh atau sialan usia dapat digantikan
dengan mentransfer penyisipan tendon (atau
asal) dari otot yang normal di dekatnya
untuk meningkatkan keseimbangan otot
(transfer otot atau tendon transfer) (Gbr.
6.12). Untuk memeriksa, atau membatasi,
gerakan sendi yang tidak diinginkan, tendon
otot (biasanya otot lumpuh) dapat
dipisahkan dari otot dan ditanamkan ke
tulang untuk melayani sebagai kendali cek
atau Ligar: (tenodesis) (Gbr. 6.13). Sebuah
ligament utama yang telah benar-benar
robek dapat dijahit (perbaikan ligamen),
tetapi jika sudah rusak diperbaiki lagi,

mungkin harus diganti dengan tendon, atau


dengan (rekonstruksi ligamen)

Gambar 6.11. Tendon memanjang.


Setelah mengikuti langkah Achilles
tendon, ujung diperbolehkan
bergeser dalam hubungan satu
samh a lain dan kemudian sukses,
permukaan
Operasi pada Saraf
Pemotongan saraf diperbaiki dengan jahitan
saraf, tetapi jika kesenjangan yang terlalu
besar saraf graft mungkin diperlukan.
Selubung perineural normal menebal, atau
jaringan lunak konstriksi lainnya, dapat
menekan saraf, yang kemudian harus
dilepaskan (neurolysis) atau dikompres.
Ketika akar saraf tulang belakang
mengalami tekanan terus dari disk
intervertebralis protmded (nucleus
pulposus), dekompresi akar saraf dilakukan
setelah telah terpapar dengan menghapus
bagian dari lamina atasnya (Laminektomi).
Jika saraf perifer sedang menggeliat dan
kesal pada tingkat sendi cacat (seperti saraf
ulnaris dengan deformitas valgus Cubitus),
jalannya saraf dapat diubah dengan
transpossing ke aspek fleksor sendi
(transposisi saraf).
Operasi pada Sendi
Sebuah sendi dapat dibuka (arthrotomy) dan
dieksplorasi untuk menghapus tubuh yang

longgar; untuk bagian cukai atau, jika perlu,


semua meniskus fibrocartilaginous rusak;
untuk mengurangi dislokasi sulit (baik
bawaan atau diperoleh); atau untuk
menyediakan drainase yang memadai nanah
di septic arthritis. Untuk dislokasi berulang
atau dislokasi kongenital, yang longgar,
kapsul fibrosa memanjang dari sendi
(capsulorrhaphy). Dalam kontraktur sendi
yang parah, biasanya diperlukan untuk
membagi atau melepaskan kapsul fibrosa
dipersingkat (capsulotomy) atau bahkan
untuk (capsulectomy). Dalam kondisi serius
sinovial sendi, seperti rheumatoid arthritis
an sinovitis villonodular, mungkin perlu
reseksi membran sinovial sakit
(synovectomy).
Sebuah operasi rekonstruksi yang dirancang
untuk mendapatkan kembali atau
mempertahankan gerak dalam rasa sakit
kronis sendi (seperti pada penyakit sendi
degeneratif) dengan cara mengubah atau
mengganti salah satu atau kedua permukaan
sendi disebut artroplasti; penghapusan satu
permukaan sendi adalah reseksi atau eksisi
artroplasti (Gambar 6.14.); penggantian satu
permukaan sendi, atau keduanya, adalah
artroplasti pengganti atau penggantian sendi
prostetik (Gambar 6.15.) (perkembangan
penting ini dibahas dalam paragraf
berikutnya); dan penghapusan permukaan
tulang rawan dan perantaraan jaringan
(seperti fasia atau dermis) atau logam

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN ANDA


TENTANG
PENGOBATAN
DIREKOMENDASIKAN
Lewatlah sudah hari-hari ketika itu
dokter
menunjukkan
sikap
paternalistik
atau maternalistic
terhadap
pasien
yang
menyampaikan
pesan,
"Saya
dokter, saya tahu apa yang terbaik
untuk
Anda,
jadi
jangan
mempertanyakan keputusan saya .
"
Di era saat ini, pasien dan
keluarga
mereka
lebih
baik
informasi tentang hal-hal medis
dan memiliki harapan yang lebih
tinggi dari dokter atau ahli bedah
mereka
daripada
sebelumnya.
Sumber
utama
informasi-yaitu,
program televisi, buku, dan surat
kabar dan majalah mungkin belum
dipahami atau informasi yang
mungkin tidak sepenuhnya relevan
dengan cedera. Namun demikian,
banyak pasien Anda akan, benar,
berharap untuk belajar dari Anda
rincian perawatan Anda dianjurkan;
implikasi bahwa pengobatan bagi
mereka, termasuk manfaat dan
risiko; dan juga perjalanan kondisi
mereka tanpa pengobatan, serta
pro dan kontra
dari pilihan
pengobatan
lainnya,
sehingga
ketika mereka menandatangani
formulir persetujuan itu benarbenar sebuah informed consent.
Pada intinya, Anda akan bijaksana

untuk memungkinkan pasien untuk


mengekspresikan
pandangan
mereka dalam proses pengambilan
keputusan mengenai perawatan
Anda dianjurkan.
Dokter-Pasien Hubungan
sebagai Bagian dari Perawatan
Filosofi memotivasi merawat pasien
Anda tidak hanya untuk mengobati
gangguan atau cedera tertentu
secara efektif, tetapi juga untuk
mengobati dia sebagai sesama
manusia dengan cara di mana
Anda ingin salah satu dari orang
yang Anda cintai, atau bahkan diri
Anda sendiri, untuk diobati, yaitu,
sesuai dengan aturan emas en
"Perlakukan orang lain seperti Anda
ingin mereka lakukan kepadamu,"
sebuah konsep agama dan filsafat
diterima
secara
luas.
Filosofi
Anda:

tersebut

mengharuskan

l. Bukti kualitas berikut terhadap


pasien
sebagai
bagian
dari
pengobatan mereka: kehangatan,
kebaikan, kasih sayang, sopan
santun,
hormat,
sensitivitas,empati,
profesionalisme dan kesabaran.
2.
Luangkan
waktu
untuk
mendengarkan
serta
menginformasikan.
3. Lakukan kontak mata sering.
4. Gunakan istilah sebanyak yang
diperlukan dalam perbincangan
dengan pasien Anda agar dapat

dimengerti.
5. Membuat pasien Anda merasa
bahwa
Anda
bersedia
untuk
mempertimbangkan
keinginan
mereka terhadap semua proses
pengambilan
keputusan
yang
relevan.
6.
Mendorong
pasien
untuk
bertanya, tidak hanya selama
setiap janji tetapi juga, jika perlu,
antara janji melalui telepon atau
surat.
Sebagai mahasiswa kedokteran
saat ini, dan praktisi medis besok,
Anda akan melakukannya dengan
baik
untuk
mengembangkan
kebiasaan membangun hubungan
dokter-pasien yang baik dalam
kehidupan
profesional
Anda.
Dengan demikian, Anda akan
memiliki
lebih
bahagia,
lebih
menghargai, lebih puas, dan lebih
kooperatif pasien serta hasil klinis
yang lebih baik bagi mereka.
Sebagai akibatnya, Anda, para
praktisi medis, akan mendapatkan
lebih.

Anda mungkin juga menyukai