Program Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Jun / Ulr
01.01.00
2
0
6 5 3 3
. d o c
Halaman :
1-7
Keterangan :
O - Motor mati
L - Motor putaran rendah
M - Motor putaran medium
H - Motor putaran tinggi
D. Termostat
1. Terminal
2. Pipa kontrol
temperatur
3. Selektor temperatur
Program Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Jun / Ulr
01.01.00
2
0
6 5 3 3
. d o c
Halaman :
2-7
Bagian pipa kontrol temperatur diisi dengan cairan yang sensitif terhadap
perubahan suhu evaporator dan pipa itu didempetkan dengan pipa evaporator. Bila
temperatur evaporator naik, tekanan cairan dalam pipa kontrol juga naik sampai
kontak pemutus berhubungan kompresor bekerja sampai suhu evaporator
turun lagi, tekanan cairan pipa kontrol juga akan turun demikian seterusnya.
Lamanya kompresor bekerja dapat diatur dengan memutar selektor temperatur, hal
ini berarti, tekanan cairan dalam pipa kontrol diimbangi dengan tekanan pegas.
Jenis lain dari termostat ini adalah model thermistor yang biasanya berfungsi
bersama unit kontrol sistem AC.
E. Sistem kontrol ( Pengaman )
Sistem kontrol pada AC dipasang untuk mencegah kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada kompresor atau bagian-bagian lain apabila terjadi kesalahan-kesalahan
dalam instalasi sistem AC.
Sistem kontrol itu berupa sakelar yang bekerja memutuskan aliran listrik ke kopling
magnet, bila tekanan atau temperatur zat pendingin terlalu tinggi atau tekanan zat
pendingin terlalu rendah.
Dengan demikian kompresor tidak akan bekerja bila kesalahan-kesalahan seperti di
atas terjadi dalam sistem, maka kerusakan yanglebih besar akibat kesalahan itu
dapat di hindari.
1.
2.
3.
Pengontrol temperatur
Program Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Jun / Ulr
01.01.00
2
0
6 5 3 3
. d o c
Halaman :
3-7
1.
Komponen ini dipasang pada saluran tekanan tinggi atau pada filter/saringan
dalam keadaan normal kontak akan terhubung, bila tekanan zat pedingin sudah
melebihi kira-kira 23 bar kontak akan terbuka, aliran listrik ke kopling magnet
terputus/tidak bekerja.
2.
Kontak akan memutuskan hubungan bila tekanan zat pendingin dalam sistem
kurang dari 1,5 bar, karena kebocoran atau pada waktu pengisian, volume yang
masih kurang, hal ini menyebabkan kompresor cepat panas. Pendinginan
kompresor juga dilakukan oleh zat pendingin yang kembali kesaluran hisap (S),
karena tekanan zat pendingin kecil, maka pendingin kompresor juga akan sedikit,
sementara kompresor terus bekerja, akan menimbulkan kerusakan karena panas.
Program Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Jun / Ulr
01.01.00
2
0
6 5 3 3
. d o c
Halaman :
4-7
3. Pengontrol temperatur
Tekanan dan temperatur akan selalu berkaitan, tekanan yang tinggi pada zat
pendingin akan mengakibatkan temperaturnya akan tinggi pula, biasanya sebagai
ganti pengontrol tekanan tinggi digunakan pengontrol temperatur, yang bekerja
berdasarkan temperatur, kontak akan memutuskan listrik ke kopling magnet bila
sudah mencapai temperatur tertentu pada zat pendingin.
Rangkaian sistem kontrol
E.
1. Relay
4. Pengontrol temperatur
Rangkaian lengkap
Program Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Jun / Ulr
01.01.00
2
0
6 5 3 3
. d o c
Halaman :
5-7
Sakelar mekanis (A) dipasang pada trotel gas atau dimana saja yang memungkinkan sakelar ini berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ke kopling magnet
pada waktu motor putaran idle, supaya motor tidak mati pada putaran idle saat
sistem AC hidup.
Ada juga pengganti sakelar mekanis ini dipasang sebuah relai elektronika yang
dapat menghubung dan memutuskan aliran listrik ke kopling magnet berdasarkan induksi dari koil pengapian. Relai secara automatis akan memutus aliran
listrik ke kopling magnet pada waktu putaran idle.
Ke kopling magnit
Sekerup penyetel :
Kedua cara di atas dipakai bila pada kaburator tidak dilengkapi dengan sistem
idle up yang berfungsi untuk meninggikan putaran idle motor pada saat sistem
AC dihidupkan.
Program Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Jun / Ulr
01.01.00
2
0
6 5 3 3
. d o c
Halaman :
6-7
Variasi rangkaian listrik sistem AC mobil VW Minibus 1985 (untuk self study)
Keterangan :
A. Sakelar kontrol temperatur air pendingin dipasang pada radiator
B. Sakelar kontrol tekanan untuk pengatur kecepatan II kipas pendingin
C. Pengontrol tekanan rendah saluran TR sistem AC
D. Pengontrol temperatur udara luar
E. Unit kontrol
Program Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Jun / Ulr
01.01.00
2
0
6 5 3 3
. d o c
Halaman :
7-7
Halaman: