DAFTAR ISI
Halaman judul.....................................................................................................................................
3
3
2.7. Pengereman
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke
statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar ( rotating
magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan
sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga. Hal ini disebabkan karena motor induksi memiliki
berbagai keunggulan dibanding dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya karena harganya yang
relatif murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta karakteristik kerja yang baik.
Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor
induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang
industri dengan kapasitas yang besar. Motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase dan
banyak digunakan terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin
cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.
1.2. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengerti dan memahami konsep untuk analisis motor DC induksi 3 fasa
2. Dapat memahami tentang aplikasi motor DC induksi 3 fasa
3. Dapat memahami prinsip kerja dan kontruksi dari motor listrik 3 fasa
BAB II
PEMBAHASA
a) bentuk fisik
Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
Bila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan stator, maka pada kumparan stator akan
timbul medan putar dengan kecepatan, ns = 120f/P , ns = kecepatan sinkron, f = frekuensi sumber, p
= jumlah kutup
Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada
kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesar E2s = 44,4fn. Keterangan : E =
tegangan induksi ggl, f = frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks
Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka tegangan induksi akan
menghasilkan arus ( I ).
Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk memikul torsi beban, maka
rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator.
5
Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan adanya perbedaan
relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).
Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang dinyatakan dengan
Persamaan S = ns-nr/ns (100%)
Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada
torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns > nr.
Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.
gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu
total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dynamo.
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah
kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo
(kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
Motor DC Tipe Seri Dalam motor seri
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu, arus
medan sama dengan arus dinamo.
Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah :
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.
AC. Misalnya untuk kapal pemecah es (ice breaker) menggunakan motor DC dalam hal ini dikarenakan torsi
yang diperlukan propeller sangat besar. Sebagai contoh kapal pemecah es SHIRASE yang berbobot mati
(dead weight) 19.000 ton menggunakan 6 buah motor DC (3 propeller) yang digerakkan oleh 6 motor diesel
(6x 3.680 Kw) dengan tegangan 715 V pada putaran 120/165 rpm (tachibana dkk, 1985). Selain kapal type
ice breaker, kapal yang menggunakan prime mover motor DC adalah kapal oceanographic (Agor 23, Maruta
Jaya 900) dan cable ship (Global Link dan Sentinel) serta kapal keruk/dredger (Hurley). Sedangkan untuk
kapal yang tidak memerlukan torsi yang besar dalam eksploitasinya menggunakan motor AC yakni pada
type kapal-freight carriers, car carrier dan Yacths (Osbourne, 1944). Propulsi motor AC juga digunakan pada
kapal type Cruiser (Crystal Harmony). Tetapi pada masalah-masalah tertentu misalnya kapal pariwisata
dengan menggunakan sumber energi alternatif tenaga surya lebih simple jika menggunakan motor listrik DC
sebagai penggerak (Hadi, 1998). Pada sistem electric propulsion baik dengan motor AC maupun DC perlu
memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan motor listrik antara lain arus awal, metode pengaturan
kecepatan, metode pembalikan putaran dan lain-lain. Sistem propulsi motor listrik mempunyai banyak
keuntungan utama dibandingkan sistem propulsi lain. Keuntungan sistem ini adalah investasi awal yang
tidak terlalu besar, menghemat tempat, lebih ringan dan sedikit kehilangan power pada sistem transmisi
dibandingkan dengan sistem propulsi tipe lain. Hubungan elektrik antara generator dan motor propulsi lebih
leluasa dalam penempatan peralatan dalam ruangan jika dibandingkan dengan sistem propulsi yang lain.
Selain itu dapat menggunakan berbagai penggerak utama seperti diesel, turbin gas, turbin uap, dan hasil
keluarannya dapat lebih mudah digabung dibandingkan dengan sistem mekanik. Untuk tipe penggerak mula
tidak langsung, penggerak elektrik mempunyai keuntungan dapat membalikkan putaran propeller dengan
relatif lebih mudah kontrolnya. Dalam beberapa kasus yang masih dalam tahap pengembangan, power yang
dibutuhkan oleh propeller dengan menggunakan beberapa penggerak mula dengan tipe medium dan high
speed, sistem penggerak elektrik mampu memecahkan persoalan ini tanpa menggunakan kopling mekanik.
Dalam pengontrolan putaran propeller dan arah putaran, sistem elektrik propulsion mempunyai
gambaran yang lebih atraktif, hal ini berkaitan dengan letak remote ataupun kontrolnya dapat dilakukan
secara manual atau dengan bantuan propeller. Sistem penggerak elektrik dalam aplikasinya mempunyai
kemudahan dalam hal kontrol, fleksibilitas rencana umum dan dapat menggunakan bermacam-macam
penggerak mula untuk generatornya.
Secara umum propulsi elektrik digunakan pada tipe-tipe kapal sebagai berikut :
8
kinetik
BAB III
KESIMPULAN
Motor induksi 3 fasa merupakan motor yg paling banyak d gunakan dalam bidang industri, karena
memiliki keunggulan yang handal, tidak ada kontak antara rotor dan stator kecuali bearing, tenaga yang
besar, daya listrik yang rendah dan perawatan yang minim.selain itu kontruksinya sangat sederhana sehingga
tidak terlalu sulit dalam perbaikannya apabila terjadi kerusakan pada motor sehingga tidak menggangu
jalannya produksi pada industri.
10