Anda di halaman 1dari 37

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

F. Analisa Hasil Pengamatan.


2.1 STUDI ALIRAN DAYA TIGA FASE BEBAN SEIMBANG HUBUNG
.
2.1.1. Studi Aliran Daya Tiga Fasa Beban Seimbang Hubung
1. Menghitung daya beban menjadi besaran pu
Data Bus Awal
Bus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pa (kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Qa(kVAr)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

Pb(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Load
Qb(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

Pc(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Qc(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

S base yang digunakan = 1250 kVA


Dengan menggunakan rumus :
dan ,

Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu(per unit) seperti pada tabel
berikut ini :

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Data Bus dalam Pu


Bus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pa (kW)
0
0
0.025196
0
0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812

Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar)
0
0
0
0
0
0
0.015615 0.025196 0.015615
0
0
0
0.017183 0.027726 0.017183
0.019243
0.03105 0.019243
0
0
0
0.029722 0.047959 0.029722
0
0
0
0.01757
0.02835
0.01757
0
0
0
0.021704 0.035021 0.021704
0
0
0
0.018993 0.030646 0.018993
0.019715 0.031812 0.019715

Pc(kW)
0
0
0.025196
0
0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812

Qc(kVar)
0
0
0.015615
0
0.017183
0.019243
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715

2. Profil Tegangan Pembebanan Seimbang Tipe Bintang

Dari grafik diatas dapat dianalaisa bahwa profil tegangan untuk beban
seimbang hubung bintang menunjukkan bahwa pada pembebanan type bintang
,terjadi penurunan tegangan dari bus referensi samapai ke bus saluran. Karena
semakin jauh jarak atau panjang saluran maka akan semakin besar rugi-rugi pada
saluran. Fasa A,B dan C pada satu saluran memiliki nilai sama. Hal ini disebabkan
karena beban tiap fasanya seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Seimbang Tipe Bintang

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa konvergensi pembebanan


seimbang tipe bintang menunjukkan bahwa pada sistem distribusi membutuhkan
3 kali pengulangan (iterasi) untuk memenuhi toleransi sebesar 6,5 10-4 .
4. Rugi-rugi saluran Terhadap Beban setiap Bus dan panjang saluran

Analisa :
Pada grafik diatas dapat dianalisa bahwa rugi-rugi saluran terhadap
panjang saluran pada hubungan bintang seimbang dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap saluran untuk fasa A, B dan C adalah
sama dan penjumlahan vektor sudut dari fasa A, B dan C sama dengan
0 (nol), hal ini disebabkan karena beban pada setiap saluran berbeda
satu sama lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

setiap saluran. Jadi semakin panjang salurannya maka rugi-rugi saluran


semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan
hubungan bintang yang seimbang untuk daya aktif dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk Fasa A, B dan C adalah sama,
hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya seimbang, tetapi
rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung beban
setiap bus. Jadi semakin panjang saluran maka rugi-rugi saluran
semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan
hubungan bintang yang seimbang untuk daya reaktif dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk Fasa A, B dan C adalah sama,
hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya seimbang, tetapi
rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung beban
setiap bus. Jadi semakin panjang saluran maka rugi-rugi saluran
semakin besar.

2.1.2. Studi Aliran Daya Tiga Fasa Beban Seimbang Hubung


1. Menghitung daya beban menjadi besaran pu
Data Bus Awal
Bus
Laboratorium Sistem Tenaga

Load

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pa (kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Qa(kVAr)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

Pb(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Qb(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

Pc(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Qc(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

S base yang digunakan = 1250 kVA


Dengan menggunakan rumus :
dan ,

Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3
4
5
6

Pa (kW)
0
0
0.025196
0
0.027726
0.03105

Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.015615 0.025196 0.015615 0.025196 0.015615
0
0
0
0
0
0.017183 0.027726 0.017183 0.027726 0.017183
0.019243
0.03105 0.019243 0.03105
0.019243

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

7
8
9
10
11
12
13
14
15

0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812

0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715

0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812

0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715

0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812

0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715

2. Profil Tegangan Pembebanan Seimbang Tipe Delta

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa profil tegangan untuk beban
seimbang hubung delta menunjukkan bahwa terjadi penurunan tegangan dari bus
referensi samapai ke bus saluran. Karena semakin jauh jarak atau panjang saluran,
maka akan semakin besar rugi-rugi pada saluran. Fasa A, Fase B dan Fase C pada
satu saluran memiliki nilai sama. Hal ini disebabkan karena beban tiap fasanya
seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Seimbang Tipe Delta

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa konvergensi pembebanan


seimbang tipe delta diatas menunjukkan bahwa pada sistem distribusi
membutuhkan 3 kali Pengulangan (iterasi) untuk memenuhi toleransi sebesar
6,5 10-4 .
4. Rugi-rugi saluran Terhadap Beban setiap Bus dan panjang saluran

Analisa :
Pada grafik diatas dapat dianalisa rugi-rugi saluran terhadap
panjang saluran pada hubungan delta seimbang dapat diketahui bahwa
Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

rugi saluran pada setiap saluran untuk fasa A, B dan C adalah sama dan
penjumlahan vektor sudut dari fasa A, B dan C sama dengan 0 (nol), hal
ini disebabkan karena beban pada setiap saluran berbeda satu sama
lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada setiap saluran.
Jadi semakin panjang salurannya maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan
hubungan delta yang seimbang untuk daya aktif dapat diketahui bahwa
rugi saluran pada setiap bus untuk Fasa A, B dan C adalah sama, hal ini
disebabkan karena beban pada setiap fasanya seimbang, tetapi rugi pada
setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung beban setiap bus.
Jadi semakin panjang saluran maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan
hubungan delta yang seimbang untuk daya reaktif dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk Fasa A, B dan C adalah sama,
hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya seimbang, tetapi
rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung beban
setiap bus. Jadi semakin panjang saluran maka rugi-rugi saluran
semakin besar.

G. Kesimpulan
2.1 Studi Aliran Daya Tiga Fase Beban Seimbang Hubung

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

1. Dari hasil perhitungan MATLAB pada studi aliran daya tiga fasa beban
seimbang hubung Y dan dari grafik profil tegangan untuk tipe Y dan terjadi
penurunan tegangan dari bus referensi sampai ke bus ujung saluran karena
semakin jauh jarak saluran maka rugi-rugi saluran akan semakin besar.
Sedangkan fase A, fase B dan fase C pada satu saluran memiliki nilai yang
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasa seimbang.
2. Pada studi aliran daya tiga fasa beban seimbang hubungan Y dan dari grafik
konvergensi aliran daya untuk sistem distribusi membutuhkan 3 (tiga) kali
pengulangan (itersai) untuk memenuhi toleransi sebesar 6,5 10-4 .
3. Pada studi aliran daya tiga fasa beban seimbang hubung Y dan dari grafik
rugi saluran terhadap panjang saluran didapati bahwa rugi saluran pada setiap
saluran untuk fase A, fase B dan fase C adalah sama dan penjumlahan vektor
sudut dari fase A, fase B ,dan fase C sama dengan 0 (nol), hal ini disebabkan
karena beban pada setiap fasa seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda
satu sama lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban yang diberikan
pada setiap saluran.
4. Pada studi aliran daya tiga fasa beban seimbang hubung Y dan dari grafik
rugi saluran terhadap beban setiap bus untuk daya aktif maupun daya reaktif
didapati bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C
adalah sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasa seimbang. Tetapi
rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung beban setiap bus.
5. Untuk menghitung rugi rugi untuk beban aktif dapat dilakukan dengan
mengurangi daya aktif antara sisi pengirim dengan daya aktif pada sisi
penerima atau dari bus kirim dengan bus penerima.
6. Untuk menghitung rugi rugi saluran untuk beban reaktif dapat dilakukan
dengan mengurangi daya reaktif antara sisi pengirim dengan daya reaktif pada
sisi penerima atau dari bus kirim dengan bus penerima.
7. Daya beban untuk beban aktif dan reaktif memiliki bentuk grafik yang sama
namun nilai daya aktif selalu lebih besar dibandingkan dengan nilai daya
reaktif.
.

F. Analisa Hasil Pengamatan.


2.2.1. Studi Aliran Daya Tiga Fasa Beban Tidak Seimbang Hubung
Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

1. Menghitung daya beban menjadi besaran pu


Data Bus Awal
Bus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pa (kW)
0
0
6.2990
0
6.9315
7.7624
0
11.9896
0
7.0875
0
8.7553
0
7.6616
7.9529

Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
9.4484
5.8556
0
0
10.3972
6.4436
11.6436
7.2161
0
0
17.9845
11.1458
0
0
10.6313
6.5887
0
0
13.1330
8.1391
0
0
11.4924
7.1224
11.9294
7.3932

Qa(kVAr)
0
0
3.9037
0
4.2957
4.8107
0
7.4305
0
4.3925
0
5.4261
0
4.7482
4.9288

Pc(kW)
0
0
18.8969
0
20.7944
23.2879
0
35.9689
0
21.2626
0
26.2660
0
22.9849
23.8588

Qc(kVar)
0
0
11.7112
0
12.8872
14.4322
0
22.2916
0
13.1774
0
16.2782
0
14.2447
14.7863

S base yang digunakan = 1250 kVA


Dengan menggunakan rumus :
dan ,

Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2

Pa (kW)
0
0

Qa(kVAr)
0
0

Laboratorium Sistem Tenaga

Load
Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
0
0
0
0
0
0

Qc(kVar)
0
0

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

0.005392
0
0.005545
0.006209
0
0.009592
0
0.005670
0
0.007004
0
0.006129
0.006362

0.0031229 0.007559 0.004684 0.015118


0
0
0
0
0.034365 0.0083177 0.005154 0.016635
0.003848 0.0093149 0.005772 0.018629
0
0
0
0
0.005944 0.014389 0.008917 0.028775
0
0
0
0
0.003514 0.008505 0.005271 0.017010
0
0
0
0
0.004340
0.01051 0.006511 0.021013
0
0
0
0
0.003799 0.009193 0.005698 0.018388
0.003943 0.009543 0.009145 0.019087

0.009369
0
0.010309
0.011545
0
0.01783
0
0.010452
0
0.013023
0
0.011395
0.011829

2. Profil Tegangan Pembebanan Tidak Seimbang Tipe Bintang

Dari garfik dapat dianalisa bahwa profil tegangan untuk pembebanan tidak
seimbang hubung bintang terjadi penurunan tegangan pada fasa B dan fasa C.
Sedangkan pada fasa A mengalami kenaikan dari bus referensi samapai ke bus
ujung saluran . Karena semakin jauh jarak saluran maka rugi rugi saluran akan
semakin besar. Fase A fase B dan fase C pada satu saluran memiliki nilai yang
berbeda yaitu pada fasa A x 0.2 , fase B x 0.3 dan fase C x 0.6, hal ini disebabkan
karena beban pada setiap fase tidak seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Tidak Seimbang Tipe Bintang

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa konvergensi pembebanan tidak


seimbang tipe bintang diatas menunjukkan bahwa pada sistem distribusi
membutuhkan 3 kali pengulangan (iterasi) untuk memenuhi toleransi sebesar
5,5 10-4 .
4. Rugi-rugi saluran terhadap beban setiap bus dan panjang saluran

Analisa :

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Pada grafik diatas dapat dianalisa rugi-rugi saluran terhadap


panjang saluran pada tidak seimbang hubung bintang dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B dan fase C
adalah tidak sama dan penjumlahan vektor sudut dari fase A, fase B dan
fase C tidak sama dengan 0 (nol),tetapi rugi pada setiap saluran berbeda
satu sama lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada
setiap saluran. karena semakin panjang salurannya maka rugi-rugi
saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan hubung
bintang tidak seimbang untuk daya aktif dapat diketahui bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan hubung
bintang tidak seimbang untuk daya reaktif dapat diketahui bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A,fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus.

2.2.2. Studi Aliran Daya Tiga Fasa Beban Tidak Seimbang Hubung
1. Menghitung daya beban menjadi besaran pu
Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Data Bus Awal


Bus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pa (kW)
0
0
6.2990
0
6.9315
7.7624
0
11.9896
0
7.0875
0
8.7553
0
7.6616
7.9529

Qa(kVAr)
0
0
3.9037
0
4.2957
4.8107
0
7.4305
0
4.9925
0
5.4261
0
4.7482
4.9288

Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
9.4484
5.8556
0
0
10.3972
6.4436
11.6436
7.2161
0
0
17.9845
11.1458
0
0
10.6313
6.5887
0
0
48.1544
29.8434
0
0
11.4924
7.1224
11.9294
7.3932

Pc(kW)
0
0
18.8969
0
20.7944
23.2873
0
35.9689
0
21.2626
0
65.6650
0
22.9849
23.8588

Qc(kVar)
0
0
11.7112
0
12.8872
14.4322
0
22.2916
0
13.1774
0
40.6956
0
14.2447
14.7863

S base yang digunakan = 1250 kVA


Dengan menggunakan rumus :
dan ,

Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3

Pa (kW)
0
0
0.005039

Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.003122 0.007559 0.004684 0.01512
0.009368

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

0
0.005545
0.006209
0
0.009591
0
0.005670
0
0.007004
0
0.006129
0.006362

0
0.003437
0.003848
0
0.005944
0
0.003514
0
0.004341
0
0.003799
0.003943

0
0.008318
0.009314
0
0.014388
0
0.008505
0
0.010506
0
0.009194
0.009544

0
0.005154
0.005773
0
0.008917
0
0.005271
0
0.006511
0
0.005697
0.005915

0
0.01664
0.01863
0
0.028775
0
0.017010
0
0.021013
0
0.018388
0.019087

0
0.010301
0.011546
0
0.017833
0
0.010543
0
0.013022
0
0.011396
0.011829

2. Profil Tegangan Pembebanan Tidak Seimbang Tipe Delta

Dari garfik diatas dapat dilihat bahwa profil tegangan untuk pembebanan
tidak seimbang

hubung delta terjadi penurunan tegangan dari bus referensi

sampai ke bus ujung saluran . Karena semakin jauh jarak saluran maka rugi rugi
saluran akan semakin besar. fase A, fase B dan fase C pada satu saluran memiliki
nilai yang berbeda yaitu pada fasa A x 0.2 , fase B x 0.3 dan fase C x 0.6, hal ini
disebabkan karena beban pada setiap fasa tidak seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Tidak Seimbang Tipe Delta

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa konvergensi pembebanan tidak


seimbang tipe delta diatas menunjukkan bahwa pada sistem distribusi
membutuhkan 3 kali pengulangan (iterasi) untuk memenuhi toleransi sebesar
3.1 10-4 .
4. Rugi-rugi saluran Terhadap Beban setiap Bus dan panjang saluran

Analisa :

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Pada grafik diatas dapat dianalisa rugi-rugi saluran terhadap


panjang saluran pada hubung delta tidak seimbang dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B dan fase C
adalah tidak sama dan penjumlahan vektor sudut dari fase A, fase B dan
fase C tidak sama dengan 0 (nol),tetapi rugi pada setiap saluran berbeda
satu sama lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada
setiap saluran. karena semakin panjang salurannya maka rugi-rugi
saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan hubung
delta tidak seimbang untuk daya aktif dapat diketahui bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan
hubungan delta yang tidak seimbang untuk daya reaktif dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C
adalah tidak sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya
tidak seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama
lainnya tergantung beban setiap bus. Jadi semakin panjang saluran
maka rugi-rugi saluran semakin besar.

G. Kesimpulan.

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

2.2 Studi Aliran Daya Tiga Fasa Beban Tidak Seimbang Hubungan Y dan
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Pada studi aliran daya tiga fasa beban tidak seimbang hubung Y dan dari
grafik profil tegangan untuk hubung Y terjadi penurunan tegangan pada fase
B dan fase C sedangkan pada fase A mengalami kenaikan.Dan pada hubung
terjadi penurunan tegangan pada setiap fase dari bus referensi sampai ke bus
ujung saluran karena semakin jauh jarak saluran maka rugi rugi saluran
akan semakin besar. Sedangkan untuk fase A, B dan C pada satu saluran
memilik nilai yang berbeda yaitu pada fasa A x 0.2 , fase B x 0.3 dan fase C x
0.6, hal ini disebabkan karena beban pada setiap bus tidak seimbang.
Pada studi aliran daya tiga fasa beban tidak seimbang hubungan Y dan dari
grafik konveregensi aliran daya untuk sistem distribusi mengalami
perbedaaan yaitu pada hubung bintang membutuhkan 3 (tiga) kali iterasi
untuk memenuhi toleransi sebesar 5,5 10-4. Sedangkan pada hubung delta
membutuhkan 3 kali iterasi untuk memenuhi toleransi sebesar 3,1 10-4 .
Pada studi aliran daya tiga fasa beban tidak seimbang hubung Y dan dari
grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran dapat dihasilkan rugi
saluran pada setiap saluran untuk fasa A, fasa B dan fasa C adalah tidak sama
dan penjumlahan vektor sudut dari fasa A, fasa B dan fasa C tidak sama
dengan 0 (nol), tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung pada panjang saluran dan beban pada setiap saluran.karena
semakin panjang salurannya maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Pada studi aliran daya tiga fasa beban tidak seimbang hubung Y dan dari
grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus untuk daya aktif maupun daya
reaktif dihasilkan bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fasa A, fasa B dan
fasa C adalah tidak sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya
tidak seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Jadi semakin panjang saluran maka rugi-rugi
saluran semakin besar.
Untuk menghitung rugi rugi untuk beban aktif dapat dilakukan dengan
mengurangi daya aktif antara sisi pengirim dengan daya aktif pada sisi
penerima atau dari bus kirim dengan bus penerima.
Untuk menghitung rugi rugi saluran untuk beban reaktif dapat dilakukan
dengan mengurangi daya reaktif antara sisi pengirim dengan daya reaktif
pada sisi penerima atau dari bus kirim dengan bus penerima.
Daya beban untuk beban aktif dan reaktif memiliki bentuk grafik yang sama
namun nilai daya aktif selalu lebih besar dibandingkan dengan nilai daya
reaktif.
.

F. Analisa Hasil Pengamatan.

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

2.3.1. Pembebanan Seimbang dengan Tambahan Kompensator Hubung


1. Menghitung daya beban menjadi besaran pu
Data Bus Awal
Bus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pa (kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Qa(kVAr)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

Pb(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Load
Qb(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

Pc(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Qc(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

S base yang digunakan = 1250 kVA


Dengan menggunakan rumus :
dan ,

Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1

Pa (kW)
0

Qa(kVAr)
0

Laboratorium Sistem Tenaga

Load
Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
0
0
0

Qc(kVar)
0

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

2
0
0
0
0
0
0
3
0.025196 0.015615 0.025196 0.015615 0.025196 0.015615
4
0
0
0
0
0
0
5
0.027726 0.017183 0.027726 0.017183 0.027726 0.017183
6
0.03105
0.019243
0.03105 0.019243 0.03105 0.019243
7
0
0
0
0
0
0
8
0.047959 0.029722 0.047959 0.029722 0.047959 0.029722
9
0
0
0
0
0
0
10
0.02835
0.01757
0.02835
0.01757 0.02835 0.01757
11
0
0
0
0
0
0
12
0.035021 0.021704 0.035021 0.021704 0.035021 0.021704
13
0
0
0
0
0
0
14
0.030646 0.018993 0.030646 0.018993 0.030646 0.018993
15
0.031812 0.019715 0.031812 0.019715 0.031812 0.019715
2. Profil Tegangan Pembebanan Seimbang dengan Kompensator Tipe
Bintang

Dari grafik profil tegangan untuk pembebanan dengan tambahan


kompensiator hubung bintang terjadi pernurunan tegangan dari bus referensi
sampai ke bus ujung saluran. Karena semakin jauh jarak saluran maka rugi rugi
pada saluran akan semakin besar. fase A, fase B dan fase C pada satu saluran
memiliki nilai yang sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase
seimbang
3. Grafik konvergensi Pembebanan Seimbang dengan Kompensator Tipe
Bintang

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa konvergensi pembebanan


seimbang dengan kompensator tipe bintang diatas menunjukkan bahwa pada
sistem distribusi membutuhkan 3 kali Pengulangan (iterasi) untuk memenuhi
toleransi sebesar 6,1 10-4 .
4. Rugi-rugi saluran Terhadap Beban setiap Bus dan panjang saluran

Analisa :
Pada grafik diatas dapat dianalisa rugi-rugi saluran terhadap
panjang saluran seimbang hubung bintang dengan tambahan

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

kompensator dapat diketahui bahwa rugi saluran pada setiap saluran


untuk fase A, fase B dan fase C adalah sama dan penjumlahan vektor
sudut dari fase A, fase B dan fase C sama dengan 0 (nol),Hal ini
disebabkan karena beban pada setiap fase seimbang tetapi rugi pada
setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung pada panjang
saluran dan beban pada setiap saluran. Jadi semakin panjang salurannya
maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban seimbang hubung bintang
dengan tambahan kompensiator setiap bus untuk daya aktif didapati
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C
adalah sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban seimbang hubung bintang
dengan tambahan kompensiator rugi daya aktif setiap bus lebih kecil di
bandingkan beban seimbang hubung bintang tanpa tambahan
konpensiator.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban seimbang hubung bintang
dengan tambahan kompensiator setiap bus untuk daya reaktif didapati
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C
adalah sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban seimbang hubung bintang
dengan tambahan kompensiator rugi daya reaktif setiap bus lebih kecil
di bandingkan beban seimbang hubung bintang tanpa tambahan
konpensiator, karena kompensator digunakan untuk mengurangi rugirugi pada saluran dan drop tegangan agar kualitas tegangan terjaga
sampai ke pelangga.

2.3.2. Pembebanan Seimbang dengan Tambahan Kompensator Hubung


1. Menghitung daya beban menjadi besaran pu

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Data Bus Awal


Bus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pa (kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Qa(kVAr)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
31.4948
19.5187
0
0
34.6573
21.4787
38.8121
24.0536
0
0
59.9482
37.1526
0
0
35.4376
21.9623
0
0
43.7767
27.1304
0
0
38.3081
23.7412
39.7647
24.6439

Pc(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647

Qc(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439

S base yang digunakan = 1250 kVA


Dengan menggunakan rumus :
dan ,

Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3
4

Pa (kW)
0
0
0.025196
0

Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.015615 0.025196 0.015615 0.025196 0.015615
0
0
0
0
0

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812

0.017183
0.019243
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715

0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812

0.017183
0.019243
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715

0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812

0.017183
0.019243
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715

2. Profil Tegangan Pembebanan Seimbang Hubung Delta dengan


Kompensator

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa profil tegangan pembebanan


seimbang hubung delta dengan kompensator bahwa terjadi penurunan tegangan
dari bus referensi sampai ke bus ujung salran. Karena semakin jauh jarak saluran
maka rugi-rugi pada saluran akan semakin besar. Sedangkan fase A ,fase B dan
fase C pada satu saluran memiliki nilai yang sama , hal ini disebabkan karena
beban pada setiap fasenya seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Seimbang dengan Kompensator Hubung
Delta

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa konvergensi pembebanan


seimbang dengan kompensator hubung delta diatas menunjukkan bahwa pada
sistem distribusi membutuhkan 3 kali Pengulangan (iterasi) untuk memenuhi
toleransi sebesar 6,1 10-4 .
4. Rugi-rugi saluran Terhadap Beban setiap Bus dan panjang saluran

Analisa :
Pada grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran beban
seimbang hubung delta kompensator dapat diketahui bahwa rugi

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B dan fase C adalah sama
dan penjumlahan vektor sudut dari fase A, fase B dan fase C sama
dengan 0 (nol), hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase
bernilai seimbang tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama
lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada setiap saluran.
Jadi semakin panjang salurannya maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban seimbang hubung delta
dengan tambahan kompensiator setiap bus untuk daya aktif didapati
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C
adalah sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban seimbang hubung delta
dengan tambahan kompensiator rugi daya aktif setiap bus lebih kecil di
bandingkan beban seimbang hubung delta tanpa tambahan
konpensiator.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban seimbang hubung delta
dengan tambahan kompensiator setiap bus untuk daya reaktif didapati
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C
adalah sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban seimbang hubung delta
dengan tambahan kompensiator rugi daya reaktif setiap bus lebih kecil
di bandingkan beban seimbang hubung delta tanpa tambahan
konpensiator, karena kompensator digunakan untuk mengurangi rugirugi pada saluran dan drop tegangan agar kualitas tegangan terjaga
sampai ke pelanggan

G. Kesimpulan.
2.3 Pembebanan seimbang dengan tambahankompensator hubung

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

1. Dari hasil perhitungan MATLAB pada pembebanan seimbang dengan


tambahan kompensator hubung Y dan dari grafik profil tegangan untuk tipe
Y dan terjadi penurunan tegangan dari bus referensi sampai ke bus ujung
saluran. Sedangkan fase A, fase B dan fasa C pada satu saluran memiliki nilai
yang sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasa seimbang.
2. Pada pembebanan seimbang dengan tambahan kompensator hubung Y dan
dari grafik konvergensi aliran daya untuk sistem distribusi membutuhkan 3 kali
iterasi untuk memenuhi toleransi sebesar 6,1 10-4.
3. Pada pembebanan seimbang dengan tambahan kompensator hubung Y dan
dari grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran dihasilkan bahwa rugi
saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B dan fase C adalah sama dan
penjumlahan vektor sudut dari fase A, fase B dan fase C sama dengan 0 (nol),
Hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase bernilai seimbang tetapi rugi
pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung pada panjang saluran
dan beban pada setiap saluran.
4. Pada pembebanan seimbang dengan tambahan kompensator hubung Y dan
dari grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus untuk daya aktif maupun
daya reaktif didapati bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B
dan fase C adalah sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung
beban setiap bus.
5. Daya beban untuk beban aktif dan reaktif memiliki bentuk grafik yang sama
namun nilai daya aktif lebih besar dibandingkan dengan nilai daya reaktif.
6. Dalam analisa aliran daya beban seimbang dengan kompensator didapatkan
bahwa rugi- rugi berkurang dibandingkan dengan sebelum menggunakan
kompensator, karena kompensator digunakan untuk mengurangi rugi-rugi pada
saluran dan drop tegangan agar kualitas tegangan terjaga sampai ke pelanggan.
.

F. Analisa Hasil Pengamatan.


2.4.1. Pembebanan Tidak Seimbang dengan Tambahan Kompensator Hubung

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

1. Menghitung daya beban menjadi besaran pu


Data Bus Awal
Bus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pa (kW)
0
0
6.2990
0
6.9315
7.7624
0
11.9896
0
7.0875
0
8.7553
0
7.6616
7.9529

Qa(kVAr)
0
0
3.9037
0
4.2957
4.8107
0
7.4305
0
4.3925
0
5.4261
0
4.7482
4.9288

Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
9.4484
5.8556
0
0
10.3972
6.4436
11.6436
7.2161
0
0
17.9845
11.1458
0
0
10.6313
6.5887
0
0
13.1330
8.1391
0
0
11.4924
7.1224
11.9294
7.3932

Pc(kW)
0
0
18.8969
0
20.7944
23.2879
0
35.9689
0
21.2626
0
26.2660
0
22.9849
23.8588

Qc(kVar)
0
0
11.7112
0
12.8872
14.4322
0
22.2916
0
13.1774
0
16.2782
0
14.2447
14.7863

S base yang digunakan = 1250 kVA


Dengan menggunakan rumus :
dan ,

Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3

Pa (kW)
0
0
0.005392

Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.0031229 0.007559 0.004684 0.015118 0.009369

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

0
0.005545
0.006209
0
0.009592
0
0.005670
0
0.007004
0
0.006129
0.006362

0
0.034365
0.003848
0
0.005944
0
0.003514
0
0.004340
0
0.003799
0.003943

0
0.0083177
0.0093149
0
0.014389
0
0.008505
0
0.01051
0
0.009193
0.009543

0
0.005154
0.005772
0
0.008917
0
0.005271
0
0.006511
0
0.005698
0.009145

0
0.016635
0.018629
0
0.028775
0
0.017010
0
0.021013
0
0.018388
0.019087

0
0.010309
0.011545
0
0.01783
0
0.010452
0
0.013023
0
0.011395
0.011829

2. Profil Tegangan Pembebanan Tidak Seimbang dengan Kompensator Tipe


Bintang

Dari grafik profil tegangan untuk pembebanan tidak seimbang dengan


kompensator hubung bintang terjadi kenaikan tegangan dari bus referensi sampai
ke bus ujung saluran. Karena pada saluran ditambahkan kompensator sehingga
teganganya semakin meningkat. Semakin jauh jarak saluran maka rugi rugi
saluran akan semakin besar. Sedangkan fase A, fase B dan fase C pada satu
saluran memiliki nilai yang berbeda yaitu pada fase A x 0.2, fase B x 0.3 dan fase
C x 0.6, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasa tidak seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Tidak Seimbang dengan Kompensator
Tipe Bintang

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa konvergensi pembebanan tidak


seimbang dengan kompensator hubung bintang diatas menunjukkan bahwa pada
sistem distribusi membutuhkan 3 kali iterasi untuk memenuhi toleransi sebesar
4,5 10-4 .
4. Rugi-rugi saluran Terhadap Beban setiap Bus dan panjang saluran

Analisa :
Pada grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran beban
hubung bintang tidak seimbang dengan tambahan kompensator dapat
Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

diketahui bahwa rugi saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B
dan fase C adalah tidak sama dan penjumlahan vektor sudut dari fase
A, fase B dan fase C tidak sama dengan 0 (nol),Hal ini disebabkan
karena beban pada setiap fase bernilai tidak seimbang tetapi rugi pada
setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung pada panjang
saluran dan beban pada setiap saluran. Jadi semakin panjang salurannya
maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban tidak seimbang hubung
bintang dengan kompensator untuk daya aktif dihasilkan bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban tidak seimbang hubung
bintang dengan tambahan kompensitor rugi daya aktif setiap saluran
lebih besar di bandingkan pada beban tidak seimbang hubung bintang
tanpa kompensiator.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban tidak seimbang hubung
bintang dengan kompensator untuk daya reaktif dihasilkan bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban tidak seimbang hubung
bintang dengan tambahan kompensitor rugi daya reaktif setiap saluran
lebih besar di bandingkan pada beban tidak seimbang hubung bintang
tanpa kompensiator.

2.4.2. Pembebanan Tidak Seimbang dengan Tambahan Kompensator Hubung


1. Menghitung daya beban menjadi besaran pu
2. Data Bus Awal
Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Bus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pa (kW)
0
0
6.2990
0
6.9315
7.7624
0
11.9896
0
7.0875
0
8.7553
0
7.6616
7.9529

Qa(kVAr)
0
0
3.9037
0
4.2957
4.8107
0
7.4305
0
4.9925
0
5.4261
0
4.7482
4.9288

Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
9.4484
5.8556
0
0
10.3972
6.4436
11.6436
7.2161
0
0
17.9845
11.1458
0
0
10.6313
6.5887
0
0
48.1544
29.8434
0
0
11.4924
7.1224
11.9294
7.3932

Pc(kW)
0
0
18.8969
0
20.7944
23.2873
0
35.9689
0
21.2626
0
65.6650
0
22.9849
23.8588

Qc(kVar)
0
0
11.7112
0
12.8872
14.4322
0
22.2916
0
13.1774
0
40.6956
0
14.2447
14.7863

S base yang digunakan = 1250 kVA


Dengan menggunakan rumus :
dan ,

Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3
4

Pa (kW)
0
0
0.005039
0

Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.003122 0.007559 0.004684 0.01512
0.009368
0
0
0
0
0

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

0.005545
0.006209
0
0.009591
0
0.005670
0
0.007004
0
0.006129
0.006362

0.003437
0.003848
0
0.005944
0
0.003514
0
0.004341
0
0.003799
0.003943

0.008318
0.009314
0
0.014388
0
0.008505
0
0.010506
0
0.009194
0.009544

0.005154
0.005773
0
0.008917
0
0.005271
0
0.006511
0
0.005697
0.005915

0.01664
0.01863
0
0.028775
0
0.017010
0
0.021013
0
0.018388
0.019087

0.010301
0.011546
0
0.017833
0
0.010543
0
0.013022
0
0.011396
0.011829

3. Profil Tegangan Pembebanan Tidak Seimbang dengan Kompensator


Hubung Delta

Dari grafik profil tegangan untuk pembebanan tidak seimbang dengan


kompensator hubung delta terjadi kenaikan tegangan dari bus referensi sampai ke
bus ujung saluran. Karena pada saluran ditambahkan kompensator sehingga
teganganya semakin meningkat. Semakin jauh jarak saluran maka rugi rugi
saluran akan semakin besar. Sedangkan fase A, fase B dan fase C pada satu
saluran memiliki nilai yang berbeda yaitu pada fase A x 0.2, fase B x 0.3 dan fase
C x 0.6, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasa tidak seimbang.
4. Grafik konvergensi Pembebanan Tidak Seimbang dengan Kompensator
Tipe Delta

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa konvergensi pembebanan tidak


seimbang dengan kompensator hubung delta diatas menunjukkan bahwa pada
sistem distribusi membutuhkan 3 kali iterasi untuk memenuhi toleransi sebesar
4,5 10-3 .
5. Rugi-rugi saluran Terhadap Beban setiap Bus dan panjang saluran

Analisa :
Pada grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran beban tidak
seimbang hubung delta dengan tambahan kompensator dapat diketahui

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

bahwa rugi saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B dan fase C
adalah tidak sama dan penjumlahan vektor sudut dari fase A, fase B
dan fase C tidak sama dengan 0 (nol),Hal ini disebabkan karena beban
pada setiap fase bernilai tidak seimbang tetapi rugi pada setiap saluran
berbeda satu sama lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban
pada setiap saluran. Jadi semakin panjang salurannya maka rugi-rugi
saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban tidak seimbang hubung
delta dengan kompensator untuk daya aktif dihasilkan bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban tidak seimbang hubung
delta dengan tambahan kompensitor rugi daya aktif setiap saluran lebih
besar di bandingkan pada beban tidak seimbang hubung delta tanpa
kompensiator.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban tidak seimbang hubung
delta dengan kompensator untuk daya reaktif dihasilkan bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban tidak seimbang hubung
delta dengan tambahan kompensitor rugi daya reaktif setiap saluran
lebih besar di bandingkan pada beban tidak seimbang hubung delta
tanpa kompensiator.

G. Kesimpulan.

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

2.4.

Pembebanan Tidak Seimbang Dengan Kompensator Hubung


.

1.

Dari hasil perhitungan MATLAB pada pembebanan tidak seimbang hubung Y


dan dengan tambahan kompensator dari grafik profil tegangan untuk tipe Y
dan terjadi kenaikan tegangan dari bus referensi sampai ke bus ujung
saluran. Sedangkan fase A, fase B dan fasa C pada satu saluran memiliki nilai
yang berbeda yaitu pada fase A x 0.2, fase B x 0.3 dan fase C x 0.6, hal ini

2.

disebabkan karena beban pada setiap fasa tidak seimbang.


Pada pembebanan tidak seimbang hubung Y dan dengan tambahan
kompensator dari grafik konvergensi aliran daya untuk sistem distribusi

3.

membutuhkan 3 kali iterasi untuk memenuhi toleransi sebesar 4,5 10-4.


Pada pembebanan tidak seimbang hubung Y dan dengan tambahan
kompensator dari grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran dihasilkan
bahwa rugi saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B dan fase C adalah
tidak sama dan penjumlahan vektor sudut dari fase A, fase B dan fase C
tidak sama dengan 0 (nol), hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase
bernilai tidak seimbang tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama

4.

lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada setiap saluran.
Pada pembebanan tidak seimbang hubung Y dan dengan tambahan
kompensator dari grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus untuk daya
aktif maupun daya reaktif didapati bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk
fase A, fase B dan fase C adalah tidak sama, hal ini disebabkan karena beban

5.

pada setiap fase nya tidak seimbang.


Daya beban untuk beban aktif dan reaktif memiliki bentuk grafik yang sama

6.

namun nilai daya aktif lebih besar dibandingkan dengan nilai daya reaktif.
Dalam analisa aliran daya beban tidak seimbang dengan kompensator
didapatkan bahwa rugi- rugi bertambah dibandingkan dengan sebelum
menggunakan kompensator.

DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Sistem Tenaga

Studi Aliran Daya Tiga Fase Sistem Distribusi

Anonim.2015.Modul Praktikum Analisa Sistem Tenaga.Laboratorium Sistem


Tenaga, Jurusan Teknik Elektro.Universitas Matarm.
Gonen, Turan.1988.Modern Power System Analysis.United States of America.
Stevenson, William.D.1983.Analisa Sistem Tenaga Listrik. Edisi Keempat. Jakarta
: penerbit Erlangga.

Laboratorium Sistem Tenaga

Anda mungkin juga menyukai