Pa (kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Qa(kVAr)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Pb(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Load
Qb(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Pc(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Qc(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu(per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Pa (kW)
0
0
0.025196
0
0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812
Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar)
0
0
0
0
0
0
0.015615 0.025196 0.015615
0
0
0
0.017183 0.027726 0.017183
0.019243
0.03105 0.019243
0
0
0
0.029722 0.047959 0.029722
0
0
0
0.01757
0.02835
0.01757
0
0
0
0.021704 0.035021 0.021704
0
0
0
0.018993 0.030646 0.018993
0.019715 0.031812 0.019715
Pc(kW)
0
0
0.025196
0
0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812
Qc(kVar)
0
0
0.015615
0
0.017183
0.019243
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715
Dari grafik diatas dapat dianalaisa bahwa profil tegangan untuk beban
seimbang hubung bintang menunjukkan bahwa pada pembebanan type bintang
,terjadi penurunan tegangan dari bus referensi samapai ke bus saluran. Karena
semakin jauh jarak atau panjang saluran maka akan semakin besar rugi-rugi pada
saluran. Fasa A,B dan C pada satu saluran memiliki nilai sama. Hal ini disebabkan
karena beban tiap fasanya seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Seimbang Tipe Bintang
Analisa :
Pada grafik diatas dapat dianalisa bahwa rugi-rugi saluran terhadap
panjang saluran pada hubungan bintang seimbang dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap saluran untuk fasa A, B dan C adalah
sama dan penjumlahan vektor sudut dari fasa A, B dan C sama dengan
0 (nol), hal ini disebabkan karena beban pada setiap saluran berbeda
satu sama lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada
Load
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Pa (kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Qa(kVAr)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Pb(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Qb(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Pc(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Qc(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3
4
5
6
Pa (kW)
0
0
0.025196
0
0.027726
0.03105
Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.015615 0.025196 0.015615 0.025196 0.015615
0
0
0
0
0
0.017183 0.027726 0.017183 0.027726 0.017183
0.019243
0.03105 0.019243 0.03105
0.019243
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715
Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa profil tegangan untuk beban
seimbang hubung delta menunjukkan bahwa terjadi penurunan tegangan dari bus
referensi samapai ke bus saluran. Karena semakin jauh jarak atau panjang saluran,
maka akan semakin besar rugi-rugi pada saluran. Fasa A, Fase B dan Fase C pada
satu saluran memiliki nilai sama. Hal ini disebabkan karena beban tiap fasanya
seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Seimbang Tipe Delta
Analisa :
Pada grafik diatas dapat dianalisa rugi-rugi saluran terhadap
panjang saluran pada hubungan delta seimbang dapat diketahui bahwa
Laboratorium Sistem Tenaga
rugi saluran pada setiap saluran untuk fasa A, B dan C adalah sama dan
penjumlahan vektor sudut dari fasa A, B dan C sama dengan 0 (nol), hal
ini disebabkan karena beban pada setiap saluran berbeda satu sama
lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada setiap saluran.
Jadi semakin panjang salurannya maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan
hubungan delta yang seimbang untuk daya aktif dapat diketahui bahwa
rugi saluran pada setiap bus untuk Fasa A, B dan C adalah sama, hal ini
disebabkan karena beban pada setiap fasanya seimbang, tetapi rugi pada
setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung beban setiap bus.
Jadi semakin panjang saluran maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus dengan
hubungan delta yang seimbang untuk daya reaktif dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk Fasa A, B dan C adalah sama,
hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya seimbang, tetapi
rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung beban
setiap bus. Jadi semakin panjang saluran maka rugi-rugi saluran
semakin besar.
G. Kesimpulan
2.1 Studi Aliran Daya Tiga Fase Beban Seimbang Hubung
1. Dari hasil perhitungan MATLAB pada studi aliran daya tiga fasa beban
seimbang hubung Y dan dari grafik profil tegangan untuk tipe Y dan terjadi
penurunan tegangan dari bus referensi sampai ke bus ujung saluran karena
semakin jauh jarak saluran maka rugi-rugi saluran akan semakin besar.
Sedangkan fase A, fase B dan fase C pada satu saluran memiliki nilai yang
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasa seimbang.
2. Pada studi aliran daya tiga fasa beban seimbang hubungan Y dan dari grafik
konvergensi aliran daya untuk sistem distribusi membutuhkan 3 (tiga) kali
pengulangan (itersai) untuk memenuhi toleransi sebesar 6,5 10-4 .
3. Pada studi aliran daya tiga fasa beban seimbang hubung Y dan dari grafik
rugi saluran terhadap panjang saluran didapati bahwa rugi saluran pada setiap
saluran untuk fase A, fase B dan fase C adalah sama dan penjumlahan vektor
sudut dari fase A, fase B ,dan fase C sama dengan 0 (nol), hal ini disebabkan
karena beban pada setiap fasa seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda
satu sama lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban yang diberikan
pada setiap saluran.
4. Pada studi aliran daya tiga fasa beban seimbang hubung Y dan dari grafik
rugi saluran terhadap beban setiap bus untuk daya aktif maupun daya reaktif
didapati bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C
adalah sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasa seimbang. Tetapi
rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung beban setiap bus.
5. Untuk menghitung rugi rugi untuk beban aktif dapat dilakukan dengan
mengurangi daya aktif antara sisi pengirim dengan daya aktif pada sisi
penerima atau dari bus kirim dengan bus penerima.
6. Untuk menghitung rugi rugi saluran untuk beban reaktif dapat dilakukan
dengan mengurangi daya reaktif antara sisi pengirim dengan daya reaktif pada
sisi penerima atau dari bus kirim dengan bus penerima.
7. Daya beban untuk beban aktif dan reaktif memiliki bentuk grafik yang sama
namun nilai daya aktif selalu lebih besar dibandingkan dengan nilai daya
reaktif.
.
Pa (kW)
0
0
6.2990
0
6.9315
7.7624
0
11.9896
0
7.0875
0
8.7553
0
7.6616
7.9529
Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
9.4484
5.8556
0
0
10.3972
6.4436
11.6436
7.2161
0
0
17.9845
11.1458
0
0
10.6313
6.5887
0
0
13.1330
8.1391
0
0
11.4924
7.1224
11.9294
7.3932
Qa(kVAr)
0
0
3.9037
0
4.2957
4.8107
0
7.4305
0
4.3925
0
5.4261
0
4.7482
4.9288
Pc(kW)
0
0
18.8969
0
20.7944
23.2879
0
35.9689
0
21.2626
0
26.2660
0
22.9849
23.8588
Qc(kVar)
0
0
11.7112
0
12.8872
14.4322
0
22.2916
0
13.1774
0
16.2782
0
14.2447
14.7863
Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
Pa (kW)
0
0
Qa(kVAr)
0
0
Load
Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
0
0
0
0
0
0
Qc(kVar)
0
0
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0.005392
0
0.005545
0.006209
0
0.009592
0
0.005670
0
0.007004
0
0.006129
0.006362
0.009369
0
0.010309
0.011545
0
0.01783
0
0.010452
0
0.013023
0
0.011395
0.011829
Dari garfik dapat dianalisa bahwa profil tegangan untuk pembebanan tidak
seimbang hubung bintang terjadi penurunan tegangan pada fasa B dan fasa C.
Sedangkan pada fasa A mengalami kenaikan dari bus referensi samapai ke bus
ujung saluran . Karena semakin jauh jarak saluran maka rugi rugi saluran akan
semakin besar. Fase A fase B dan fase C pada satu saluran memiliki nilai yang
berbeda yaitu pada fasa A x 0.2 , fase B x 0.3 dan fase C x 0.6, hal ini disebabkan
karena beban pada setiap fase tidak seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Tidak Seimbang Tipe Bintang
Analisa :
2.2.2. Studi Aliran Daya Tiga Fasa Beban Tidak Seimbang Hubung
1. Menghitung daya beban menjadi besaran pu
Laboratorium Sistem Tenaga
Pa (kW)
0
0
6.2990
0
6.9315
7.7624
0
11.9896
0
7.0875
0
8.7553
0
7.6616
7.9529
Qa(kVAr)
0
0
3.9037
0
4.2957
4.8107
0
7.4305
0
4.9925
0
5.4261
0
4.7482
4.9288
Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
9.4484
5.8556
0
0
10.3972
6.4436
11.6436
7.2161
0
0
17.9845
11.1458
0
0
10.6313
6.5887
0
0
48.1544
29.8434
0
0
11.4924
7.1224
11.9294
7.3932
Pc(kW)
0
0
18.8969
0
20.7944
23.2873
0
35.9689
0
21.2626
0
65.6650
0
22.9849
23.8588
Qc(kVar)
0
0
11.7112
0
12.8872
14.4322
0
22.2916
0
13.1774
0
40.6956
0
14.2447
14.7863
Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3
Pa (kW)
0
0
0.005039
Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.003122 0.007559 0.004684 0.01512
0.009368
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0
0.005545
0.006209
0
0.009591
0
0.005670
0
0.007004
0
0.006129
0.006362
0
0.003437
0.003848
0
0.005944
0
0.003514
0
0.004341
0
0.003799
0.003943
0
0.008318
0.009314
0
0.014388
0
0.008505
0
0.010506
0
0.009194
0.009544
0
0.005154
0.005773
0
0.008917
0
0.005271
0
0.006511
0
0.005697
0.005915
0
0.01664
0.01863
0
0.028775
0
0.017010
0
0.021013
0
0.018388
0.019087
0
0.010301
0.011546
0
0.017833
0
0.010543
0
0.013022
0
0.011396
0.011829
Dari garfik diatas dapat dilihat bahwa profil tegangan untuk pembebanan
tidak seimbang
sampai ke bus ujung saluran . Karena semakin jauh jarak saluran maka rugi rugi
saluran akan semakin besar. fase A, fase B dan fase C pada satu saluran memiliki
nilai yang berbeda yaitu pada fasa A x 0.2 , fase B x 0.3 dan fase C x 0.6, hal ini
disebabkan karena beban pada setiap fasa tidak seimbang.
3. Grafik konvergensi Pembebanan Tidak Seimbang Tipe Delta
Analisa :
G. Kesimpulan.
2.2 Studi Aliran Daya Tiga Fasa Beban Tidak Seimbang Hubungan Y dan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pada studi aliran daya tiga fasa beban tidak seimbang hubung Y dan dari
grafik profil tegangan untuk hubung Y terjadi penurunan tegangan pada fase
B dan fase C sedangkan pada fase A mengalami kenaikan.Dan pada hubung
terjadi penurunan tegangan pada setiap fase dari bus referensi sampai ke bus
ujung saluran karena semakin jauh jarak saluran maka rugi rugi saluran
akan semakin besar. Sedangkan untuk fase A, B dan C pada satu saluran
memilik nilai yang berbeda yaitu pada fasa A x 0.2 , fase B x 0.3 dan fase C x
0.6, hal ini disebabkan karena beban pada setiap bus tidak seimbang.
Pada studi aliran daya tiga fasa beban tidak seimbang hubungan Y dan dari
grafik konveregensi aliran daya untuk sistem distribusi mengalami
perbedaaan yaitu pada hubung bintang membutuhkan 3 (tiga) kali iterasi
untuk memenuhi toleransi sebesar 5,5 10-4. Sedangkan pada hubung delta
membutuhkan 3 kali iterasi untuk memenuhi toleransi sebesar 3,1 10-4 .
Pada studi aliran daya tiga fasa beban tidak seimbang hubung Y dan dari
grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran dapat dihasilkan rugi
saluran pada setiap saluran untuk fasa A, fasa B dan fasa C adalah tidak sama
dan penjumlahan vektor sudut dari fasa A, fasa B dan fasa C tidak sama
dengan 0 (nol), tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung pada panjang saluran dan beban pada setiap saluran.karena
semakin panjang salurannya maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Pada studi aliran daya tiga fasa beban tidak seimbang hubung Y dan dari
grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus untuk daya aktif maupun daya
reaktif dihasilkan bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fasa A, fasa B dan
fasa C adalah tidak sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fasanya
tidak seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Jadi semakin panjang saluran maka rugi-rugi
saluran semakin besar.
Untuk menghitung rugi rugi untuk beban aktif dapat dilakukan dengan
mengurangi daya aktif antara sisi pengirim dengan daya aktif pada sisi
penerima atau dari bus kirim dengan bus penerima.
Untuk menghitung rugi rugi saluran untuk beban reaktif dapat dilakukan
dengan mengurangi daya reaktif antara sisi pengirim dengan daya reaktif
pada sisi penerima atau dari bus kirim dengan bus penerima.
Daya beban untuk beban aktif dan reaktif memiliki bentuk grafik yang sama
namun nilai daya aktif selalu lebih besar dibandingkan dengan nilai daya
reaktif.
.
Pa (kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Qa(kVAr)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Pb(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Load
Qb(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Pc(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Qc(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
Pa (kW)
0
Qa(kVAr)
0
Load
Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
0
0
0
Qc(kVar)
0
2
0
0
0
0
0
0
3
0.025196 0.015615 0.025196 0.015615 0.025196 0.015615
4
0
0
0
0
0
0
5
0.027726 0.017183 0.027726 0.017183 0.027726 0.017183
6
0.03105
0.019243
0.03105 0.019243 0.03105 0.019243
7
0
0
0
0
0
0
8
0.047959 0.029722 0.047959 0.029722 0.047959 0.029722
9
0
0
0
0
0
0
10
0.02835
0.01757
0.02835
0.01757 0.02835 0.01757
11
0
0
0
0
0
0
12
0.035021 0.021704 0.035021 0.021704 0.035021 0.021704
13
0
0
0
0
0
0
14
0.030646 0.018993 0.030646 0.018993 0.030646 0.018993
15
0.031812 0.019715 0.031812 0.019715 0.031812 0.019715
2. Profil Tegangan Pembebanan Seimbang dengan Kompensator Tipe
Bintang
Analisa :
Pada grafik diatas dapat dianalisa rugi-rugi saluran terhadap
panjang saluran seimbang hubung bintang dengan tambahan
Pa (kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Qa(kVAr)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
31.4948
19.5187
0
0
34.6573
21.4787
38.8121
24.0536
0
0
59.9482
37.1526
0
0
35.4376
21.9623
0
0
43.7767
27.1304
0
0
38.3081
23.7412
39.7647
24.6439
Pc(kW)
0
0
31.4948
0
34.6573
38.8121
0
59.9482
0
35.4376
0
43.7767
0
38.3081
39.7647
Qc(kVar)
0
0
19.5187
0
21.4787
24.0536
0
37.1526
0
21.9623
0
27.1304
0
23.7412
24.6439
Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3
4
Pa (kW)
0
0
0.025196
0
Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.015615 0.025196 0.015615 0.025196 0.015615
0
0
0
0
0
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812
0.017183
0.019243
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715
0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812
0.017183
0.019243
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715
0.027726
0.03105
0
0.047959
0
0.02835
0
0.035021
0
0.030646
0.031812
0.017183
0.019243
0
0.029722
0
0.01757
0
0.021704
0
0.018993
0.019715
Analisa :
Pada grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran beban
seimbang hubung delta kompensator dapat diketahui bahwa rugi
saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B dan fase C adalah sama
dan penjumlahan vektor sudut dari fase A, fase B dan fase C sama
dengan 0 (nol), hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase
bernilai seimbang tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama
lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada setiap saluran.
Jadi semakin panjang salurannya maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban seimbang hubung delta
dengan tambahan kompensiator setiap bus untuk daya aktif didapati
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C
adalah sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban seimbang hubung delta
dengan tambahan kompensiator rugi daya aktif setiap bus lebih kecil di
bandingkan beban seimbang hubung delta tanpa tambahan
konpensiator.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban seimbang hubung delta
dengan tambahan kompensiator setiap bus untuk daya reaktif didapati
bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C
adalah sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban seimbang hubung delta
dengan tambahan kompensiator rugi daya reaktif setiap bus lebih kecil
di bandingkan beban seimbang hubung delta tanpa tambahan
konpensiator, karena kompensator digunakan untuk mengurangi rugirugi pada saluran dan drop tegangan agar kualitas tegangan terjaga
sampai ke pelanggan
G. Kesimpulan.
2.3 Pembebanan seimbang dengan tambahankompensator hubung
Pa (kW)
0
0
6.2990
0
6.9315
7.7624
0
11.9896
0
7.0875
0
8.7553
0
7.6616
7.9529
Qa(kVAr)
0
0
3.9037
0
4.2957
4.8107
0
7.4305
0
4.3925
0
5.4261
0
4.7482
4.9288
Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
9.4484
5.8556
0
0
10.3972
6.4436
11.6436
7.2161
0
0
17.9845
11.1458
0
0
10.6313
6.5887
0
0
13.1330
8.1391
0
0
11.4924
7.1224
11.9294
7.3932
Pc(kW)
0
0
18.8969
0
20.7944
23.2879
0
35.9689
0
21.2626
0
26.2660
0
22.9849
23.8588
Qc(kVar)
0
0
11.7112
0
12.8872
14.4322
0
22.2916
0
13.1774
0
16.2782
0
14.2447
14.7863
Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3
Pa (kW)
0
0
0.005392
Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.0031229 0.007559 0.004684 0.015118 0.009369
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0
0.005545
0.006209
0
0.009592
0
0.005670
0
0.007004
0
0.006129
0.006362
0
0.034365
0.003848
0
0.005944
0
0.003514
0
0.004340
0
0.003799
0.003943
0
0.0083177
0.0093149
0
0.014389
0
0.008505
0
0.01051
0
0.009193
0.009543
0
0.005154
0.005772
0
0.008917
0
0.005271
0
0.006511
0
0.005698
0.009145
0
0.016635
0.018629
0
0.028775
0
0.017010
0
0.021013
0
0.018388
0.019087
0
0.010309
0.011545
0
0.01783
0
0.010452
0
0.013023
0
0.011395
0.011829
Analisa :
Pada grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran beban
hubung bintang tidak seimbang dengan tambahan kompensator dapat
Laboratorium Sistem Tenaga
diketahui bahwa rugi saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B
dan fase C adalah tidak sama dan penjumlahan vektor sudut dari fase
A, fase B dan fase C tidak sama dengan 0 (nol),Hal ini disebabkan
karena beban pada setiap fase bernilai tidak seimbang tetapi rugi pada
setiap saluran berbeda satu sama lainnya tergantung pada panjang
saluran dan beban pada setiap saluran. Jadi semakin panjang salurannya
maka rugi-rugi saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban tidak seimbang hubung
bintang dengan kompensator untuk daya aktif dihasilkan bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban tidak seimbang hubung
bintang dengan tambahan kompensitor rugi daya aktif setiap saluran
lebih besar di bandingkan pada beban tidak seimbang hubung bintang
tanpa kompensiator.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban tidak seimbang hubung
bintang dengan kompensator untuk daya reaktif dihasilkan bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban tidak seimbang hubung
bintang dengan tambahan kompensitor rugi daya reaktif setiap saluran
lebih besar di bandingkan pada beban tidak seimbang hubung bintang
tanpa kompensiator.
Bus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Pa (kW)
0
0
6.2990
0
6.9315
7.7624
0
11.9896
0
7.0875
0
8.7553
0
7.6616
7.9529
Qa(kVAr)
0
0
3.9037
0
4.2957
4.8107
0
7.4305
0
4.9925
0
5.4261
0
4.7482
4.9288
Load
Pb(kW) Qb(kVar)
0
0
0
0
9.4484
5.8556
0
0
10.3972
6.4436
11.6436
7.2161
0
0
17.9845
11.1458
0
0
10.6313
6.5887
0
0
48.1544
29.8434
0
0
11.4924
7.1224
11.9294
7.3932
Pc(kW)
0
0
18.8969
0
20.7944
23.2873
0
35.9689
0
21.2626
0
65.6650
0
22.9849
23.8588
Qc(kVar)
0
0
11.7112
0
12.8872
14.4322
0
22.2916
0
13.1774
0
40.6956
0
14.2447
14.7863
Maka didapat hasil keluaran daya dalam bentuk pu (per unit) seperti pada tabel
berikut ini :
Data Bus dalam Pu
Bus
1
2
3
4
Pa (kW)
0
0
0.005039
0
Load
Qa(kVAr) Pb(kW)
Qb(kVar) Pc(kW)
Qc(kVar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.003122 0.007559 0.004684 0.01512
0.009368
0
0
0
0
0
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0.005545
0.006209
0
0.009591
0
0.005670
0
0.007004
0
0.006129
0.006362
0.003437
0.003848
0
0.005944
0
0.003514
0
0.004341
0
0.003799
0.003943
0.008318
0.009314
0
0.014388
0
0.008505
0
0.010506
0
0.009194
0.009544
0.005154
0.005773
0
0.008917
0
0.005271
0
0.006511
0
0.005697
0.005915
0.01664
0.01863
0
0.028775
0
0.017010
0
0.021013
0
0.018388
0.019087
0.010301
0.011546
0
0.017833
0
0.010543
0
0.013022
0
0.011396
0.011829
Analisa :
Pada grafik rugi-rugi saluran terhadap panjang saluran beban tidak
seimbang hubung delta dengan tambahan kompensator dapat diketahui
bahwa rugi saluran pada setiap saluran untuk fase A, fase B dan fase C
adalah tidak sama dan penjumlahan vektor sudut dari fase A, fase B
dan fase C tidak sama dengan 0 (nol),Hal ini disebabkan karena beban
pada setiap fase bernilai tidak seimbang tetapi rugi pada setiap saluran
berbeda satu sama lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban
pada setiap saluran. Jadi semakin panjang salurannya maka rugi-rugi
saluran semakin besar.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban tidak seimbang hubung
delta dengan kompensator untuk daya aktif dihasilkan bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban tidak seimbang hubung
delta dengan tambahan kompensitor rugi daya aktif setiap saluran lebih
besar di bandingkan pada beban tidak seimbang hubung delta tanpa
kompensiator.
Untuk grafik rugi saluran terhadap beban tidak seimbang hubung
delta dengan kompensator untuk daya reaktif dihasilkan bahwa rugi
saluran pada setiap bus untuk fase A, fase B dan fase C adalah tidak
sama, hal ini disebabkan karena beban pada setiap fase nya tidak
seimbang, tetapi rugi pada setiap saluran berbeda satu sama lainnya
tergantung beban setiap bus. Dan pada beban tidak seimbang hubung
delta dengan tambahan kompensitor rugi daya reaktif setiap saluran
lebih besar di bandingkan pada beban tidak seimbang hubung delta
tanpa kompensiator.
G. Kesimpulan.
2.4.
1.
2.
3.
4.
lainnya tergantung pada panjang saluran dan beban pada setiap saluran.
Pada pembebanan tidak seimbang hubung Y dan dengan tambahan
kompensator dari grafik rugi saluran terhadap beban setiap bus untuk daya
aktif maupun daya reaktif didapati bahwa rugi saluran pada setiap bus untuk
fase A, fase B dan fase C adalah tidak sama, hal ini disebabkan karena beban
5.
6.
namun nilai daya aktif lebih besar dibandingkan dengan nilai daya reaktif.
Dalam analisa aliran daya beban tidak seimbang dengan kompensator
didapatkan bahwa rugi- rugi bertambah dibandingkan dengan sebelum
menggunakan kompensator.
DAFTAR PUSTAKA