Anda di halaman 1dari 21

DRY EYES SYNDROME

Epidemiologi
- Sindrom Mata Kering menggambarkan suatu
keadaan defisiensi air mata baik secara
kualitas maupun kuantitas, yang terjadi akibat
penurunan produksi air mata atau penguapan
air mata yang berlebihan
Insiden sindrom ini sering terjadi orang usia
lanjut dan wanita menopause.
Di Amerika Serikat, diperkirakan 3,23 juta
perempuan dan 1,68 juta laki laki, yang
berusia 50 tahun keatas mengalami sindrom
ini.

Definisi
Sindrom Mata Kering
(Keratokonjungtivitis Sicca)
didefinisikan sebagai suatu
gangguan pada permukaan mata
yang ditandai dengan keringnya
permukaan kornea dan konjungtiva
yang terjadi akibat ketidakstabilan
produksi dan fungsi dari lapisan air
mata (akueus, musin, atau lipid)

Air Mata
Air mata membentuk lapisan tipis setebal 7
10 um yang menutupi epitel kornea dan
konjungtiva.
Isotonik dengan pH rata rata 7,35
Volume air mata normal : 7+/-2 uL pada
setiap mata
Kandungan air mata : Protein (albumin 60%,
Globulin, Lisosim), IgA, IgG, IgM, glukosa
5mg/dl, urea 0,04mg/dl

Fungsi air mata


1. Menghapus benda asing dari permukaan kornea
2. Sumber oksigen terhadap epitel kornea dan
konjuntiva
3. Pelicin antara kelopak mata dan permukaan
kornea mata
4. Jalur untuk selsel leukosit menuju ke bagian
sentral kornea avaskuler bila terjadi trauma
kornea
5. Sebagai anti bakterial
6. Media untuk membuang debris dan

Patofisiologi
1. Hiperosmolaritas air mata
kurangnya aliran aqueous ataupun penguapan air
mata yang berlebihan
osmolaritas cedera
epitelium permukaan okuler dengan pengaktifan
mediator inflamasi ke dalam air mata
Inflamasi akut dapat mengakibatkan peningkatan
refleks lakrimasi dan berkedip
inflamasi kronis dapat menyebabkan berkurangnya
sensitisasi pada kornea dan penurunan refleks
lakrimasi yang berujung pada peningkatan
penguapan dan ketidakstabilan lapisan air mata

2. Ketidakstabilan lapisan air mata


Ketidakstabilan lapisan air mata berakibat peningkatan
penguapan air mata yang berkontribusi pada hiperosmolaritas
air mata.
kelainan lapisan aqueous
Kurangnya produksi lapisan aqueous disebabkan terjadinya gangguan interaksi
neuro humoral permukaan okuler yang menyebabkan terinterupsinya impuls saraf
sekretmotorik ke kelenjar lakrimal yang berakibat terjadinya inflamasi dan
mensupresi sekresi aqueous sehingga menyebabkan jejas secara tidak langsung
pada permukaan okuler maka timbul gejala tidak nyaman dan iritasi okuler.
Gangguan yang terjadi biasanya merupakan akibat dari berkurangnya produksi air
mata yang disebabkan oleh gangguan sensitifitas kornea, adanya jejas pada kelenjar
lakrimal, obat, perjalanan penyakit atau faktor personal.

Kelainan musin
Gangguan produksi musin mengakibatkan penyebaran air
mata yang tidak merata pada permukaan mata. Gangguan
disebabkan oleh hilangnya sel goblet konjungtiva.
Kelainan lipid
Kekurangan lapisan lipid pada anatomi air mata
menyebabkan
evaporasi yang berlebihan.
Disfungsi kelenjar meibomia, meibomitis, infeksi kelopak
mata, blepharitis dapat menghambat lipid yang penting untuk
mengurangi penguapan lapisan aqueous

Manifestasi Klinis
Gejala Subjektif Mata Kering
mata terasa gatal
adanya sensasi mata seperti
berpasir,
Sakit
Silau
Penglihatan kabur.

Gejala Objektif Mata Kering


Sekresi mukus yang berlebihan
Sukar menggerakkan kelopak mata
Mata tampak kering dan terdapat erosi kornea
Pada pemeriksaan slit lamp, meniskus air mata pada
tepi palpebra inferior menghilang atau terganggu
Konjungtiva bulbi tampak edema, hiperemik, menebal,
dan kusam (tidak tampak kilauan). Kadang kadang
terdapat benang mucus kekuning-kunigan pada forniks
konjungtiva inferior.
Pada keadaan lanjut, biasa ditemukan filament
(benang-benang) yang satu ujungnya melekat di
kornea sedangkan ujung lainnya bergerak bebas. Pada
keadaan ini dapat ditemukan neovaskularisasi kornea

Diagnosis
Diagnosis bisa ditegakkan dengan anamnesis berdasarkan
keluhan pasien, pemeriksaan fisik mata dengan slit lamp
biomikroskopi, dan tes diagnostik.
Tes diagnostik:
1.Uji Schirmer
2.Tear Film Breakup Time (TBUT)
3.Pemulasan Fluorescein
4.Uji Rose Bengal
5.Pemeriksaan Lisozim air mata
6.Uji Ferning (Ocular Ferning Test)
7.Impresi Sitologi konjungtiva
8.Pemeriksaan osmolaritas air mata
9.Laktoferrin air mata

Derajat Keparahan Mata


Kering
Mild
Hasil tes schirmer kurang dari 10 mm dalam
5 menit
Moderate
Hasil tes schirmer antara 5-10 mm dalam 5
menit
Severe
Hasil tes schirmer kurang dari 5 mm dalam 5
menit,

Diagnosis Banding
1.Blepharitis
2.Konjungtivitis alergi
3.Keratokonjungtivitis Superior
Limbic
4.Komplikasi Lensa Kontak

Komplikasi
Pada awal perjalanan keratokonjungtivitis
sicca, penglihatan sedikit terganggu.
Pada kasus lanjut, dapat timbul ulkus
kornea, penipisan kornea, dan perforasi.
Kadang-kadang terjadi infeksi bakteri
sekunder, dan berakibat timbulnya
jaringan parut dan vaskularisasi pada
kornea, yang sangat menurunkan
penglihatan.

Penatalaksanaan

Dasar dari pengobatan sindrom mata kering ialah mencari penyebab dan mengetahui jenis lapisan air mata
yang mengalami defisiensi.
Simptomatic treatment
Pengobatan sindrom mata kering adalah sebagai berikut
1.Pemberian air mata buatan
Air mata buatan diberikan 1-2 tetes pada dewasa maupun anak - anak apabila terjadi defisiensi komponen
air. Air mata buatan ini berfungsi sebagai pelumas pada permukaan mata.
2.Salep / gel, sebagai pelumas jangka panjang, terutama saat tidur
3.Kacamata pelembab bilik
apabila penyebabnya lingkungan yang terlalu panas atau dingin. Usahakan kaca mata hitam yang dipakai
adalah yang mempunyai bentuk yang cukup lebar dan menutupi daerah samping mata, sehingga penguapan
air mata dapat dihindari.
4.Agen anti-inflamasi
- Siklosporin A topikal : diberikan 1 tetes pada setiap mata per 12 jam.
- Kortikosteriod topikal : Kortikosteroid topikal baik digunakan sendiri atau bersama dengan Siklosporin,
bisa mengurangi peradangan dan gejala mata kering.

5.Topikal / sistemik tetrasiklin


Obat ini efektif apabila terdapat disfungsi
kelenjar
meibom, obat yang bisa diberikan berupa:
Doxycycline 100 mg, Minoxycline 100 mg
6.Lensa kontak
Lensa kontak diberikan pada pasien dengan
defisiensi mucus dengan derajat berat yang
gagal diterapi menggunakan obat-obatan.
7.Bedah
- Punctal plug
- Tarsorrhaphy

Prognosis
Secara umum, prognosis untuk ketajaman visual
pada pasien dengan sindrom mata kering adalah
baik.
Sebagian besar pasien dengan derajat keparahan
ringan hingga sedang dapat diobati gejalanya
dengan pemberian lubricant, dan gejalanya bisa
teratasi.
Pada mata kering yang berat, bisa mengganggu
kualitas hidup karena seringkali pasien mengeluhkan
penglihatan kabur, iritasi berat sehingga mereka
kesulitan membuka mata dan mereka aktivitas kerja
menjadi terganggu

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai