Anda di halaman 1dari 27

Pengertian Bank Syariah

Ust Shahrul Hilmi bin Othman

Pengertian Bank Syariah


Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip Syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana
dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan Syariah (nilai-nilai makro dan mikro).
Nilai-nilai Makro: Keadilan, Maslahah, Zakat, bebas dari bunga
(riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti
perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan
meragukan (gharar), bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah
(bathil), dan uang sebagai alat tukar.
Nilai-nilai Mikro: Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah
Dimensi keberhasilan: Dunia dan akhirat (long term oriented) dan
sangat memperhatikan kebersihan sumber, kebenaran proses dan
kemanfaatan hasil.

Prinsip-prinsip Dasar
NILAI-NILAI MAKRO

Keadilan:

Keseimbangan antara hak dan kewajiban


Tata hubungan sederajat (tidak ada pihak yang mengekploitasi
dan terekploitasi)
Menempatkan sesuatu pada tempatnya
Berpihak kepada kebenaran

Maslahah:

Orientasi pada kebutuhan masyarakat banyak


Orientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia (hanya
memenuhi needs tidak wants)
Tidak merusak lingkungan
Investasi pada bidang/sektor usaha yang halal

Prinsip-prinsip Dasar
NILAI-NILAI MAKRO

Zakat:

Social safety net (perlindungan hak fakir miskin)


Mendorong asset diinvestasikan
Hubungan harmonis antara the have dan the have not.
Zakat bukan charity tetapi kewajiban
Lebih merupakan sebuah upaya pengendalian harta masyarakat
agar mengalir (tidak menumpuk) menuju aktivitas investasi,
daripada tujuan pengumpulan dana untuk distribusi

Bebas dari bunga (riba):

Masa depan tidak dapat dipastikan


Menghindari adanya pihak yang terekploitasi
Lebih merupakan sebuah upaya untuk mengoptimalkan aliran
investasi dengan cara memaksimalkan kemungkinan investasi
melalui pelarangan adanya pemastian (riba)

Prinsip-prinsip Dasar
NILAI-NILAI MAKRO

Bebas dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti


perjudian (maysir):

Meminimisir tindakan murni spekulatif (tidak terkait dengan


pengembangan sektor riil).
Mendorong masyarakat berinvestasi pada sektor riil.
Mendorong masyarakat berperilaku yang berorientasi jangka
panjang dan menghindari tindakan potong kompas

Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar):

Symmetric Information
Meminimalkan transaksi yang tidak transparan
Mempromosikan transparansi pada setiap transaksi

Prinsip-prinsip Dasar
NILAI-NILAI MAKRO

Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil):

Uang sebagai alat tukar:

Fungsi dasar uang sebagai alat tukar


Uang bukan untuk diperdagangkan
Uang baru bernilai apabila telah diinvestasikan
Pertumbuhan uang sejalan dengan pertumbuhan sektor riil
Pengendalian uang = pengendalian sektor riil

Tidak mengenal konsep time value of money, tetapi


mengenal konsep economic value of time

Prinsip-prinsip Dasar
NILAI-NILAI MIKRO

1.Shiddiq (Benar dan Jujur)


Memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan dengan moralitas
yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan nilai ini pengelolaan dana
masyarakat akan dilakukan dengan mengedepankan cara-cara yang
diperkenankan (halal) serta menjauhi cara-cara yang meragukan (subhat)
terlebih lagi yang bersifat dilarang (haram);

2. Tabligh (Mengembangkan Lingkungan / Bawahan Menuju


Kebaikan)
Secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan mengedukasi
masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa perbankan syariah.
Dalam melakukan sosialisasi sebaiknya tidak hanya mengedepankan
pemenuhan prinsip syariah semata, tetapi juga harus mampu mengedukasi
masyarakat mengenai manfaat bagi pengguna jasa perbankan syariah;

3. Amanah (Dapat Dipercaya)


Menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam mengelola
dana yang diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul rasa
saling percaya antara pihak pemilik dana dan pihak pengelola dana
investasi (mudharib);

4. Fathanah (Kompeten dan Profesional)


Memastikan bahwa pengelolaan bank dilakukan secara profesional dan
kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat

Kewajiban Zakat dalam


Perspektif Ekonomi
Zakat bukan sekedar
upaya funding to
distribute (fungsi sosial),
lebih dari itu merupakan
kontrol (fungsi
pengendalian) yang
bersifat menekan
(pressure) atas
keberadaan harta
masyarakat

Investasi

zakat%
(1 + if%)

Harta

Pelarangan Maysir dalam


Perspektif Ekonomi
Larangan penimbunan barang (hadis) dikarenakan berdampak pada berkurangnya agregat supply barang & jasa.
Dengan demikian aktivitas yang tidak memberikan dampak
meningkatkan agregat supply barang & jasa, merupakan
hal yang tdk diperbolehkan (haram).
Untuk itulah JUDI diharamkan, karena judi tidak memiliki
pengaruh terhadap agregat supply / tidak produktif.
Jual Beli

Judi

Aliran Investasi (perlu


modal)

Ya

Ya

Tidak Pasti

Ya

Ya

Kaitan dgn sektor riil /


Agre Supply naik ?

Ya

Tidak

Perbezaan Bank Syariah dan


Bank Konvensional
BUNGA

BAGI HASIL

1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad


dengan asumsi usaha akan selalu
menghasilkan keuntungan.

1. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil


disepakati pada waktu akad dengan
berpedoman pada kemungkinan untung rugi.

2. Besarnya persentase didasarkan pada jumlah


dana/modal yang dipinjamkan.

2. Besarnya rasio bagi hasil didasarkan pada


jumlah keuntungan yang diperoleh.

3. Bunga dapat mengambang/variabel, dan


besarnya naik turun sesuai dengan naik
turunnya bunga patokan atau kondisi
ekonomi.

3. Rasio bagi hasil tetap tidak berubah selama


akad masih berlaku, kecuali diubah atas
kesepakatan bersama.

4. Pembayaran bunga tetap seperti yang


dijanjikan tanpa pertimbangan apakah usaha
yang dijalankan peminjam untung atau rugi.

4. Bagi hasil bergantung pada keuntungan usaha


yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian
akan ditanggung bersama.

5. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat


sekalipun keuntungan naik berlipat ganda.

5. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai


dengan peningkatan keuntungan.

6. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak


dikecam) oleh semua agama.

6. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi


hasil.

Produk
Skema SimpananPendanaan
Wadiah Yad Dhamanah
1b. Akad Wadiah
Yad Dhamanah
1a. Titip Barang / Aset
PENITIP

PENYIMPAN
4. BONUS

3. Bagi Hasil
2. Pemanfaatan Aset

DUNIA USAHA

Produk
Pendanaan
Skema Simpanan Qardh
1b. Akad Qardh
1a. Meminjamkan Dana
NASABAH

BANK
4. BONUS

3. Bagi Hasil
2. Pemanfaatan Dana

DUNIA USAHA

Produk
Pendanaan
Skema Investasi
Mudharabah
1b. Akad
Mudharabah
1a.Investasi
NASABAH

BANK
4. Bagi Hasil

3. Bagi Hasil
2. Investasi

DUNIA USAHA

Produk Pembiayaan
POLA BAGI HASIL

Bagan Proses Pembiayaan Mudharabah

Akad Mudharabah
BANK

PENGUSAHA

MODAL 100 %

SKILL

KEGIATAN USAHA
Bagian
Keuntungan X

Bagian
Keuntungan Y
KEUNTUNGAN

Modal 100%

MODAL

Produk Pembiayaan
POLA BAGI HASIL

Bagan Proses Pembiayaan Musyarakah

Akad Musyarakah
BANK

PENGUSAHA

MODAL & SKILL

MODAL & SKILL

KEGIATAN USAHA
Bagian
Keuntungan X

Bagian
Keuntungan Y
KEUNTUNGAN

Bagian Modal Bank

MODAL

Produk Pembiayaan
POLA NONBAGI HASIL
JUAL BELI

Tunai

Murabahah

Salam

Istishna

SEWA
Ijarah

IMB

Tidak ada alih


kepemilikan
Janji untuk menjual
di awal Akad

Alih
kepemilikan

Produk Pembiayaan
POLA JUAL BELI

Bagan Proses Pembiayaan Murabahah

1. Negosiasi &
Persyaratan
3a. Akad
Murabahah
3b. Serah terima
barang
BANK

NASABAH

4. Bayar
kewajiban
2. Beli Barang tunai

3c. Kirim Barang


SUPLIER PENJUAL

Produk Pembiayaan
POLA JUAL BELI

Bagan Proses Pembiayaan Salam Paralel


Pesanan dengan
Kriteria

1a. Negosiasi &


Akad Salam
Muslam ilaih

Pesan barang
Nasabah

BANK
Muslam

Muslam
2a. Bayar
dimuka

3b. Kirim Dokumen

NASABAH

Salam I
PRODUSEN PENJUAL

2b. Bayar

1b. Negosiasi &


Akad Salam

Muslam ilaih

Produksi sesuai
Pesanan
Salam II

3a. Kirim Barang

Produk Pembiayaan
POLA JUAL BELI

Bagan Proses Pembiayaan Istishna Paralel


Pesanan dengan
Kriteria

1a. Negosiasi &


Akad Istishna

Mustashni

Shani

Pesan barang
Nasabah

BANK
Mustashni

2a. Bayar
dimuka, dicicil,
dibelakang

3b. Kirim Dokumen

NASABAH

Istishna I
PRODUSEN PENJUAL

2b. Bayar
Shani
Produksi sesuai
Pesanan

1b. Negosiasi &


Akad Istishna

Istishna II

3a. Kirim Barang

Produk Pembiayaan
POLA SEWA

Bagan Proses Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik

3c. Pengiriman

3a

Obyek
Sewa

Kepemilikan

SUPLIER
PENJUAL

NASABAH
5b

4. Bayar sewa

3b. Akad IMB


5a. Alih Kepemilikan

2. Beli obyek sewa

BANK

1. Pesan obyek sewa

Perkhidmatan Kewangan
Wakalah

Kontrak + Fee
NASABAH

INVESTOR

Agency
Administration
Collection
Payment
Co-arranger
etc

BANK

Kontrak + Fee

Perkhidmatan Kewangan
Kafalah

BANK
Penanggung

Jasa Objek
Tertanggung

NASABAH
Ditanggung

Perkhidmatan Kewangan
Hawalah

2. Invoice

BANK
3. Bayar

5. Bayar

4. Tagih

PENYUPLAI

PEMBELI
1. Suplai barang

Perkhidmatan Kewangan
Rahn

Pinjaman/Pembiayaan

BANK

Menggadaikan barang
NASABAH

JAMINAN/BARANG YG DIGADAIKAN

Perkhidmatan Kewangan
Qardh
Aqad Qardh
Keahlian

Modal 100%
BANK

NASABAH

100%

PROYEK/ USAHA
KEUNTUNGAN

MODAL

Modal
kembali

Perkhidmatan Kewangan
Wadiah yad Amanah

1. Titip barang/uang

NASABAH

2. Bebankan biaya penitipan

BANK

Kegiatan Sosial
QARDHUL HASAN

Bagan Proses Pinjaman Qardh/ Qardhul Hasan

Akad Qardh Hasan


BANK

PENGUSAHA

MODAL 100%

SKILL

KEGIATAN USAHA
Keuntungan
KEUNTUNGAN
Modal 100%

MODAL

Anda mungkin juga menyukai