Anda di halaman 1dari 6

Definisi, Peran dan Tugas Guru

OLEH NUFIFIFI PADA JUNI 4, 2012

Definisi Profesi Guru


Definisi yang kita kenal sehari-hari adalah bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan
ditiru, dalam arti orang yang memiliki charisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan
diteladani. Mengutip pendapat Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc Lendon dalam bukunya
This is Teaching (hlm 10): Teacher is professional person who conducts classes. (Guru adalah
seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas). Sedangkan
menurut Jean D. Grambs dan C. Morris Mc Clare dalam Foundation of Teaching, An Introduction
to Modern Education, hlm. 141: teacher are those persons who consciously direct the
experiences and behavior of an individual so that education takes places. (Guru adalah mereka
yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seseorang individu hingga
dapat terjadi pendidikan).
Sedangkan pada prinsipnya profesi sendiri adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalam
melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi yang tinggi
dalam menyikapi pekerjaan serta berorientasi pada pelayanan yang baik. Artinya profesi guru
dapat dikategorikan suatu pekerjaan ideal memberikan pelayanan pendidikan kepada
masyarakat yang membutuhkannya dan member tauladan yang baik.
Peran Guru
Seperti dijelaskan sebelumnya, guru bermakna sebagai pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Sejalan dengan itu, guru memiliki
peran yang bersifat multi fungsi, lebih dari sekedar yang tertuang pada produk hukum tentang
guru, seperti UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP No. 74 tentang Guru.
Mujtahid (2010) mengemukakan bahwa guru berperan sebagai perancang, penggerak,
evaluator, dan motivator dideskripsikan seperti berikut ini :
1.

Guru sebagai Perancang

Guru sebagai perangcang yaitu menyusun kegiatan akademik atau kurikulum dan pembelajaran,
menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana prasarana dan mengestimasi
sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah, serta menjalin hubungan dengan orangtua,
masyarakat, pemangku kepentingan dan instansi terkait. Untuk tugas tugas administrative
tertentu, guru dapat
2. Guru sebagai pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan
lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang
mencakup tanggung jawab, wibawa dan disiplin. Berkenaan dengan wibawa; guru harus

memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, intelektual
dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dan pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi
an seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan. Sedangkan disiplin dimaksudkan bahwa
guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib secara konsisten, atas kesadaran
profesional karena mereka bertugas unutk mendisiplinkan peserta didik didalam sekolah,
terutama dalam pembelajaran. Oleh karena itu menanamkan disiplin guru harus memulai dari
dirinya sendiri, dalam berbagai tindakan dan perilakunya.
3.

Guru sebagai penggerak

Guru dikatakan sebagai penggerak, yaitu mobilisator yang mendorong dan menggerakkan
system organisasi sekolah. Untuk melaksanakan fungsi fungsi tersebut, seorang guru harus
memiliiki kemampuan intelektual, misalnya mempunyai jiwa visioner, creator, peneliti, jiwa
rasional, dan jiwa untuk maju. Kepribadian seperti luwes, wibawa, adil dan bijaksana juga jujur.
Untuk mendorong dan menggerakkan system sekolah yang maju memang membutuhkan
kemampuan brilian tersebut guna mengefektifkan kinerja sumber daya manusia secara
maksimal dan berkelanjutan. Sebab itu pola ini dapat terbangun secara kolektif dan
dilaksanakan dengan sungguh oleh guru, maka akan muncul perubahan besar dalam system
manajemen sekolah yang efektif. Melalui cita cita dan visi benar inilah guru sebagai agen
penggerak diharapkan mempunyai rasa tanggungjawab, rasa memiliki, serta rasa ingin
memajukan lembaga sekolahnya sebagai tenda besar mendedikasikan hidup mereka.
4.

Guru sebagai Evaluator

Guru menjalankan fungsi sebagai evaluator, yaitu melakukan evaluasi/penilaian terhadap


aktivitas yang telah dikerjakan dalam system sekolah. Peran ini penting, karena guru sebagai
pelaku utama dalam menentukan pilihan serta kebijakan yang relevan demi kebaikan system
yang ada di sekolah, baik menyangkut kurikulum, pengajaran, sarana prasarana, sasaran dan
tujuan. Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel yang mempunyai arti apabila
berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi
penilaian. Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan
teknik yang sesuai, mungkin tes ataupun non tes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian harus
dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan
tindak lanjut. Selain menilai peserta didik, guru harus pula menilai dirinya sendiri baik sebagai
perencana maupun penilai program pembelajaran. Oleh karena itu ia harus memiliki
pengetahuan yang memadai tentang penilaian program sebagai mana memahami penilaian
hasil belajar.
5.

Guru sebagai Motivator

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan penentu keberhasilan. Seorang guru


memerankan diri sebagai motivator murid muridnya. Guru sebagai motivator artinya guru
sebagai pendorong siswa dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan

belajar siswa. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi, hal ini bukan disebabkan karena
memiliki kemampuan yang rendah, akan tetapi disebabkan tidak adanya motivasi belajar dari
siswa sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dalam hal seperti
ini guru sebagai motivator harus dapat mengetahui motif motif yang menyebabkan daya
belajar siswa yang rendah yang dapat menyebabkan menurunnya prestasi belajarnya. Guru
harus merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk membangkitkan
kembali gairah dan semangat belajar siswa. Proses pembelajaran akan lebih berhasil jika siswa
memiliki motivasi dalam belajar, maka guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar
siswa. Beberapa upaya guru dalam memberikan motivasi belajar, yaitu sebagai berikut :

Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman
siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada
gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar.

Membangkitkan minat siswa

Beberapa cara yang dapat dilakukan minat belajar siswa di antaranya :

Hubungan bahan pelajaran yang akan di ajarkan dengan kebutuhan siswa

Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa

Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi.

Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.

Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik, manakala ada dalam suasana yang
menyenangkan, merasa aman bebas dari rasa takut.

Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa.

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.

Berikan Penilaian

Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar
dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar.

Perluasan Peran Guru dalam sekolah

Di masa depan, peran guru akan menjadi makin sangat strategis, meski tidak selalu dapat
ditafsirkan paling dominan dalam kerangka pembelajaran. Guru tidak lagi hanya sebatas bisa
bekerja secara manual, melainkan sudah harus makin akrab dengan instrument teknologi
informasi dan komunikasi. Hal ini berimplikasi pada perubahan sikap dan perilaku mereka dalam
melaksanakan tugasnya. Karenanya guru masa depan harus mampu memainkan peran seperti
berikut :
1. Guru sebagai penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua meskipun mereka
tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap
untuk menasehati orang.
Agar dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasehat secara lebih
mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental. Diantara
makhluk hidup di planet ini, manusia merupakan makhluk yang unik, dan sifatnya pun
berkembang secara unik pula. Menjadi apa dia, sangat dipengaruhi oleh pengalaman,
lingkungan belajar dan pendidikan. Untuk menjadi manusia dewasa, manusia harus belajar dari
lingkungan selama hidup dengan menggunakan kekuatan dan kelemahannya. Pendekatan
psikologis dan mental yang sehat diatas akan banyak menolong guru dalam menjalankan
fungsinya sebagai penasehat yang telah banyak dikenal bahwa ia banyak membantu peserta
didik untuk dapat membuat keputusan sendiri.
2. Guru sebagai pembaharu (innovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi
peserta didik. Dalam hal ini terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu
dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua yang lebih banyak daripada nenek
kita. Tugas guru disini adalah memahami bagaimana keadaan jurang pemisah ini, dan
bagaimana menjembataninya secara efektif. Jadi yang menjadi dasar adalah pikiran-pikrian
tersebut dan cara yang digunakan untuk mengekspresikan dibentuk oleh corak waktu yang
dipergunakan. Bahasa memang merupakan alat untuk berpikir, melalui pengamatan yang
dilakukan dan menyusun kata-kata serta menyimpan dalam otak, terjadilah pemahaman sebagai
hasil belajar.
3. Guru sebagai pribadi
Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kperibadian yang
mencerminkan seorang pendidik. Tuntutan akan kepribadian sebagai pendidik kadang-kadang
dirasakan lebih berat dibandingkan profesi lainnya. Ungkapan yang dikemukakan adalah guru
bisa digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan guru dapat idpercaya untuk
dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Ujian terberat bagi guru dalam hal
kepribadian adalah rangsangan yang memancing emosinya. Kestabilan emosi amat diperlukan,
namun tidak semua orang mampu menahan emosi terhadap rangsangan perasaan, dan
memang diakui bahwa tiap orang mempunyai tempramen yang berbeda. Kemarahan guru

terungkap dalam kata-kata yang dikeluarkan, dalam raut muka, dan mungkin dengan gerakangerakan tertentu, bahkan yang yang dilahirkan dalam bentuk hukuman fisik.
4. Guru sebagai model dan teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang
mengganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa
peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Menjadi teladan merupakan sifat dasar
kegiatan pembelajaran, dan ketika seorang guru tidak mau menerima ataupun menggunakannya
secara konstruktif maka telah mengurangi keefektifan pembelajaran. Peran dan fungsi ini patut
dipahami dan tidak perlu menjadi beban yang memberatkan sehingga dengan keterampilan dan
kerendahan hati akan memperkaya arti pembelajaran.
Apa yang menjadi teladan bagi peserta didik dari seorang figur guru yaitu :
1. Sikap dasar
2. Bicara dan gaya bicara
3. Kebiasaan bekerja
4. Sikap melalui pengalaman dari kesalahan
5. Pakaian
6. Hubungan kemanusiaan
7. Proses berfikir
8. Perilaku neurotis
9. Kesehatan
10. Gaya hidup secara umum

TUGAS GURU
Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas,dalam bentuk
PENGABDIAN. Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
kependidikan.

1. Bidang Profesi meliputi :1.Mendidik : meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai


hidup.2.Mengajar : meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
danteknologi.3.Melatih : mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
2. Bidang Kemanusiaan : di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orangtua
kedua yang mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola parasiswanya, dan
menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar.
3. Bidang Kemasyarakatan : masyarakat menempatkan guru pada tempat yanglebih
terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkanmasyarakat dapat
memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guruberkewajiban mencerdaskan
bangsa menuju pembentukan manusia Indonesiaseutuhnya yang berdasarkan
Pancasila.Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta
danterbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai MANUSIA PEMBANGUNAN.

Anda mungkin juga menyukai