(TRAUMA CAPITIS)
Rizki Rahmadhan
1102090063
Supervisor : dr. Syamsu Hilal, Sp.An
Kepaniteraan Klinik Ilmu Anestesi
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
RS. Islam Faisal
Makassar 2015
IDENTITAS PASIEN
Nama
Penderita : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Tanggal lahir : 31/12/1989
Alamat : Jl. Bontoduri 4
Tanggal Pemeriksaan : 23/03/2015
No. RM : 110883
Nama RS : RS. Islam Faisal
Anamnesis: Alloanamnesis
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak 3o menit sebelum masuk RS. akibat kecelakaan
lalu lintas (ditabrak motor). Pasien saat itu menggunakan helm.
Pasien terjatuh dari motor
denganposisikepalamembenturaspaldanterpentaldarimotor.
Setelah kejadian tersebut pasien tidak sadar dan langsung
dilarikan ke RSI. Faisal.
Riwayat penyakit sebelumnya:
Riwayat mengalami kejadian yang sama sebelumnya tidak
pernah.
Riwayat menderita penyakit tekanan darah tinggi, diabetes,
penyakit jantung, asma, kejang, tidak diketahui.
Riwayat keluarga :
Riwayat keluarga menderita penyakit tekanan darah tinggi,
diabetes, penyakit jantung, asma, kejang, tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan umum :
Sakit Sedang/Gizi cukup/ Tidak sadar GCS 10
(E3M5V2)
Tanda Vital:
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 74 kali/ menit (Reguler, kuat angkat)
Pernapasan : 24 kali/ menit
(Thoracoabdominal)
Suhu : 37,0 Oc (axilla)
Status regional
Kepala
Thorax
Abdomen
Inspeksi
: Datar, ikut gerak napas
Auskultasi: peristaltik (+) kesan normal
Palpasi
: massa tumor (-)
Hati
Limpa
Ginjal
: tidak teraba
: tidak teraba
: Ballotement (-)
Perkusi
: Timpani (+)
RESUME
Seorang pasien laki-laki umur 25 tahun masuk RS
dengan keluhan utama penurunan kesadaran yang
dialami sejak 3o menit sebelum masuk RS. akibat
kecelakaan lalu lintas. Pasien terjatuh dari motor
denganposisikepalamembenturaspaldanterpental
darimotor. Setelah kejadian tersebut pasien tidak
sadar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
tampak sakit sedang, tidak sadar GCS10 (E 3 M5V2),
airway clear, tanda vital dalam batas normal, cephal
hematom (+) di regio temporalis sinistra, bloody
otorhea pada auris sinistra.
RENCANA PEMERIKSAAN :
Lab. Lengkap (DR, GDS, elektrolit, PT/APTT, ur/cr, SGOT, SGPT,
HbsAg).
Foto Thorax
CT-Scan kepala
DIAGNOSIS
Trauma Capitis Sedang GCS 10 (E3M5V2)
PENATALAKSANAAN AWAL
O2 via sungkup 10 L/menit
IVFD NaCl 0,9% 28 tetes/ menit
Ranitidin 50 mg/ 8 jam/ IV
Ketorolac 30 mg/ 8 jam /IV
Ceftriaxone 1 gr/12 jam /IV
Pasang kateter urin
Konsul bedah saraf
DISKUSI TRAUMA
CAPITIS
TRAUMA CAPITIS
Definisi :
Anatomi Kepala
Calvaria
Basis
cranii
Ruang
subduraL
Ruang
subarachnoid
tahap lanjutan
dari kerusakan
otak primer,
berupa
perdarahan,
edema otak,
kerusakan
neuron
berkelanjutan,
iskemia,
peningkatan
tekanan
intrakranial dan
perubahan
neurokimiawi
Sekunder
Klasifik
asi
Trauma
Capitis
TRAUMA
KEPALA
Tumpul
Mekanisme
Tembus
Morfologi
Lesi
intracranial
Ringan
Beratnya
Fraktur
cranium
Sedang
Berat
Calvari
a
Basis
cranii
Lesi
Fokal
Lesi
Difus
Perdarah
an
Epidural
Perdaraha
n Subdural
Perdaraha
n
Intraserebr
al
Komosio
ringan
Komosio
klasik
Cedera
akson
VERBAL
MOTORIK
(kemampuan membuka
(kemampuan
(kemampuan
mata)
komunikasi)
motorik)
Jawaban kacau
(4)
Kata2 tidak
berarti (3)
Kemampuan
menurut perintah
(6)
Reaksi setempat
(5)
Mengerang (2)
Menghindar (4)
Tidak bersuara
Fleksi abnormal
(1)
(3)
Ekstensi (2)
Tidak bereaksi (1)
Cedera Kepala
Sedang (CKS)
Cedera Kepala
Berat (CKB)
GCS 14-15
GCS 9-13
GCS 3-8
Penurunan kesadaran
secara progresif
Muntah, amnesia
retrogad, kelainan
neurologis (-)
Pemeriksaan
neurologis:
kelumpuhan saraf
dan anggota gerak
Hematoma Epidural
Perdarahan
Epidural Hematom
Diagnostik :
CT scan otak
gambaran
hiperdens di tulang
tengkorak
dan
dura, umumnya di
daerah
temporal
dan
tampak
bikonveks.
Hematoma Subdural
Perdarahan
terjadi di antara
duramater-arakhnoid akibat
robeknya bridging vein
Jenis :
Akut : lucid interval 0-5 hari
5 Subakut : lucid interval
minggu
Kronik : lucid interval > 3
bulan
Subdural Hematoma
Diagnostik
: CT Scan otak
ditemukan
gambaran
hiperdens diantara duramater
dan
araknoid,
umumnya
karena robekan dari bridging
vein dan tampak seperti bulan
sabit.
Hematoma Subarachnoid
Gejala
Hematoma Intraserebral
Adalah
perdarahan
parenkim
otak,
disebabkan
karena
pecahnya
arteri
intraserebral
Rhinorrhea
Perdarahan bilateral periorbital ecchymosis (raccoon eye)
Anosmia
Media
Otorrhea
Gangguan nervus VII dan VIII
Posterior
Lesi Intracranial
Komosio cerebri
Komosio cerebri
ringan
klasik
Kesadaran tidak
terganggu
Disfungsi
neurologis
sementara
Bisa pulih kembali
tanpa gejala sisa
Gangguan
kesadaran
Amnesia retrograd
Defisit neurologis
Penatalaksanaan Trauma
Kapitis
Primary
Airway
Survey
Disability
Exposure
Breathing
Circulation
Secondary
Survey
Laboratorium :
Darah : Hb, leukosit, trombosit, ureum, kreatinin, GDS,
AGD, elektrolit
Urine : perdarahan +/ Radiologi :
Terapi
Operasi bila ada indikasi
Penanganan luka
Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan
Dirawat apabila :
Atasi komplikasi :
Kejang dengan pemberian profilaksis OAE
selama 7 hari untuk mencegah immediate
dan early seizure.
Pada kasus risiko tinggi infeksi akibat fraktur
basis kranii / fraktur terbuka berikan
profilaksis antibiotika, sesuai dosis infeksi
intrakranial selama 10-14 hari.
Pemberian cairan dan nutrisi adekuat .
Indikasi Operasi
EDH
(Epidural Hematoma)
Indikasi Operasi
SDH
(Subdural Hematoma)
Indikasi Operasi
Fraktur
kranii
dengan
laserasi
serebri
Fraktur kranii terbuka
Edema serebri berat yang disertai
tanda peningkatan TIK, dipertimbangan
operasi dekompresi.
Prognosis
Sebagian