Pengertian KLB
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
dihasilkan
oleh Clostridium
botulinum,
Clostridium perfringens
o Endotoxin
2. Infeksi
o Virus
o Bakteri
o Protozoa
o Cacing
3. Toxin Biologis
o Racun jamur
o Alfatoxin
o Plankton
o Racun ikan
o Racun tumbuh-tumbuhan
4. Toxin Kimia
o Zat kimia organik: logam berat (seperti air raksa, timah), logam-logam lain
cyanida, nitrit, pestisida.
o Gas-gas beracun: CO, CO2, HCN, dan sebagainya.
2. Berdasarkan sumber
F. Kriteria KLB
7 (tujuh) Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB) Menurut Permenkes 1501 Tahun 2010
adalah :
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak adaatau tidak
dikenalpada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktudalam
jam,hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan
kejadian
kesakitan
dua
kali
atau
lebih
dibandingkan
denganperiodesebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis
penyakitnya.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkankenaikan
duakali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlahper bulan dalam
tahunsebelumnya.
5. Rata-rata
jumlah
kejadian
kesakitan
per
bulan
selama
(satu)
G. Penyakit KLB
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
5. Polio
6. Difteri
7. Pertusis
8. Rabies
9. Malaria
10. Avian Influenza H5N1
11. Antraks
12. Leptospirosis
13. Hepatitis
14. Influenza H1N1
15. Meningitis
16. Yellow Fever
17. Chikungunya
Penyakit-penyakit berpotensi Wabah/KLB:
a. Penyakit karantina/penyakit wabah penting: kholera, pes, yellow fever.
b. Penyakit potensi wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat/ mempunyai memerlukan
tindakan segera: DHF, campak, rabies, tetanus neonatorum, diare, pertusis, poliomyelitis.
c. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting: malaria,
frambosia, influenza, anthrax, hepatitis, typhus abdominalis, meningitis, keracunan,
encephalitis, tetanus.
d. Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah dan atau KLB, tetapi masuk
program: kecacingan, kusta, tuberkulosa, syphilis, gonorrhoe, filariasis, dan lain-lain.
H. Diagnosa Kasus
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan
skunder terhadap diare.
2. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap
diare
3. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekwensi diare.
Berikut ini adalah tabel perbedaan wabah dengan kejadian luar biasa (KLB):
No
Pembeda
Wabah
1. Jumlah kasus
2. Daerah
Besar/banyak
Cakupan daerah yang luas
3. Waktu
4. Dampak
Lama
Lebih berat, karena
mencakup daerah yang luas.