Anda di halaman 1dari 25

PROSES KEPERAWATAN TERKAIT DENGAN NNN (NANDA-I-NIC-NOC)

NANDA-I (North American Nursing Diagnosis Association-International), NIC (Nursing Intervention Classification) dan NOC (Nursing Outcome Classification)
Kemajuan dunia keperawatan pada saat ini telah memicu para perawat baik di dalam dan luar negeri untuk mencoba memahami berbagai model asuhan
keperawatan untuk bisa digunakan dalam setting klinik. Dalam prakteknya, perawat menggunakan proses keperawatan ketika melakukan asuhan
perawatan pada pasien. Pada umumnya muncul kesimpangsiuran pemahaman mengenai perbedaan atau kaitan antara proses perawatan, NANDA-I, NIC
dan NOC. Makalah ini akan mencoba menjelaskan kepada pembaca sekalian mengenai proses keperawatan yang kemudian dikaitkan dengan NANDA-I,
NIC dan NOC.

1. Proses Keperawatan
Keperawatan sebagai proses diperkenalkan sejak tahun 1955 oleh Hall dan pada tahun 2004 proses keperawatan ditetapkan sebagai series of steps
oleh ANA (American Nursing Association) (Wilkinson, 2007).
Proses keperawatan kemudian dipahami sebagai:
Cara berpikir dan bertindak yang special (khusus)
Pendekatan yang sistematik, kreatif untuk mengidentifikasi, mencegah dan mengatasi masalah kesehatan yang actual dan potensial untuk
mengidentifikasi kekuatan pasien dan untuk mendukung kesejahteraan
Kerangka kerja dimana perawat menggunakan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengekspresikan human caring (Wilkinson, 2007).
Kaitan antara proses keperawatan dengan nursing model (berbagai model/teori keperawatan):
Mempengaruhi penggunaan dari nursing process
Membantu menjelaskan keunikan dari perawat dalam tempatnya di dalam tim multidisiplin
Teori berdasarkan pada nilai dan asumsi mengenai health, patient, perawatan dan lingkungan
Setiap teori menggambarkan konsep di atas dan menjelaskan bagaimana satu dengan yang lain berkaitan (Wilkinson, 2007)

Adanya berbagai macam nursing model kemudian akan memunculkan beberapa macam definisi tentang keperawatan, dan juga cara pendekatan dari
masing masing model mempengaruhi penggunaan proses keperawatan. Salah satu contoh pengaruh nursing model dalam proses keperawatan adalah
adanya perbedaan dalam hal pengkajian, misalnya pengkajian di psikiatri akan mempunyai beberapa fokus yang berbeda dengan pengkajian dalam
lingkup medikal bedah atau komunitas. (Stuart & Laraia, 2001).

2. Kaitan proses keperawatan dengan NANDA-I, NIC dan NOC


Proses perawatan merupakan suatu cara berpikir dan bertindak yang spesial (khusus) dalam melakukan asuhan keperawatan. Dalam proses
keperawatan, terdapat beberapa tindakan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain yaitu: assessment (pengkajian), diagnosis (penentuan
diagnosa), perencanaan hasil (planning: outcome), perencaan intervensi (planning: intervention), pelaksanaan (implementation) dan evaluasi
(evluation) (Wilkinson, 2007)
Dimanakah posisi NANDA, NIC dan NOC dalam proses keperawatan?

Pada dasarnya NANDA adalah merupakan label diagnostic (berada pada fase penentuan
diagnosa), NIC merupakan Klasifikasi intervensi keperawatan (berada pada fase Planning: intervensi)
dan NOC adalah merupakan klasifikasi outcome (berada pada fase planning: outcome). 3
Menegakkan Diagnosa NANDA-NOC-NIC

NANDA
Mulai dari penentuan Domain dan Taksonomi
Tentukan Domain dan Kelas yang mungkin berhubungan dengan kriteria diagnosa yang akan kita angkat.
Setelah menentukkan Domain dan Kelas, kita melihat Diagnosa-diagnosa yang disetujui NANDA. Cari Domain dan kelas yang kita tentukan tadi,
lihat apakah ada diagnosa yang kita maksud. Jika tidak, kembali perhatikan Domain dan Kelas
Bila diagnosa yang kita maksud sudah ada, lihat halamannya pada daftar Isi (sesuai domain dan kelasnya)
Setelah kita membuka halaman diagnosa yang kita maksud, lihat batasan karakteristik dan faktor-faktor yang berhubungan. Sesuaikan
dengan data yang kita miliki.
Apabila data yang kita miliki sesuai dengan karakteristik diagnosa keperawatan NANDA, maka kita sudah dapat menegakkan diagnosa tersebut.

NOC (Nursing Outcome Classification)


NOC adalah istilah standar untuk menggambarkan outcomes pasien.
Pengertian NOC:
An outcome is an individual, family or community state, behavior, or perception, that is measured along a continuum in response to nursing
intervention (Moorhead, Johnson & Maas, 2004, p. 25)
Cara menggunakan NOC adalah dengan membandingkan nilai status dari setiap indicator sebelum dan setelah dilakukan intervensi
Penegakkan NOC berdasarkan:
SMART = Spesificable, measueable, achieveble, rationable, timeble (spesifik, dapat diukur, dapat tercapai,rasional, waktu)
Skor dalam kriteria hasil:
Keterangan:
1: tidak pernah ditunjukkan
2: jarang ditunjukkan
3: kadang-kadang ditunjukkan
4: sering ditunjukkan
5: selalu ditunjukkan

NIC (Nursing Intervention Classification)


NIC merupakan klasifikasi intervensi keperawatan yang dibuat untuk menyeragamkan bahasa intervensi yang dilakukan oleh perawat.
Fase Implementasi (Wilkinson, 2007)
Hal-hal yang dilakukan dalam implementasi mencakup:
Observasi
Nursing
Educatin

4
Kolaborasi
KUMPULAN DIAGNOSA,NOC DAN NIC
KEPERAWATAN JIWA

N D i a g n o s a N O N I
o k e p e r a w a t a n C C
1 Syndrome gangguan interpretasi Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x...,masalah keperawatan dapat teratasi dengan kriteria hasil pasien mampu: R e a l i t y
lingkunga n Cognitive Orientatio n O r i e n t a t i o n
Definisi: Kurangnya konsistensi terhadap - Mengidentifikasi orang - Tanyakan nama dan alamat pasien di awal interaksi
orientasi orang, tempat, waktu selama lebih - Mengidentifikasi tempat - Dekati pasien dengan pelan dan dari front
dari 3-6 bulan sehingga membutuhkan - Mengidentifikasi waktu - Gunakan pendekatan yang calm dan tidak tergesa-gesa ketika berinteraksi
protective environment (hari,tanggal,bulan dan tahun) dengan pasien
Concentration - Gunakan pendekatan yang konsisten (kind firmness, active frindliness, passive
Batasan karakteristik:
- Mempertahankan Fokus friendliness, matter-of-fact,and no demand)sesuai dengan kebutuhan dan
- Chronic confusional states
- Konsistensi disorientasi - Perhatian kemampuan pasien
- Ketidakmampuan konsentrasi - Berespon terhadap rangsangan - Speak in a distinct manner with an appropriate pace, volume and tone
- Ketidakmampuan mengikuti arahan suara, penglihatan, perabaan,dan - Ask questions one at a time
bahasa - Hindari kegagalan/kekecewaan pasien oleh permintaan yang melebihi
sederhana
- Ketidakmampuan memberi alasan kapasitas(mengulangi pertanyaan orientasi yang tidak dapat dijawab, berfikir
- Loss of occupation abstak ketika patient hanya dapat berfikir secara konkret, aktivitas yang tidak
- Loss of social functioning dapat dilakukan, memutuskan pilihan yang berlebih atau sesuai kapasitas)
- Slow in responding to question - Beritahu pasien tentang orang,tempat, waktu sesuai dengan kebutuhan
Faktor yang berhubungan: - Hadirkan realita bagaimana cara memelihara martabat pasien
- Demensia - Ulangi ekspresi pasien yang sesuai dengan pikiran
- Depresi - Berikan petunjuk yang mudah
- Huntingtons disease - Gunakan gesture dan objek untuk meningkatkan komunikasi verbal
- Sediakan objek yang dapat menunjukkan identitas gender yang sesuai
- Gunakan isyarat gambar untuk menjelaskan suatu item
- Hindari situasi yang tidak familiar jika memungkinkan
- Persiapkan pasien untuk berubah dari situasi rutinitas dan lingkungan sebelum
semuanya terjadi
- Dorong pasien untuk istirahat dan tidur secara adekuat sesuai kebutuhan
- Sediakan caregiver yang familiar dengan pasien
- Jelaskan keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan yang berdasarkan
kemampuan, kebutuhan dan pilihan pasien
- Sediakan lingkungan yang baik dan aktivitas rutin
- Sediakan hubungan yang sesuai untuk objek yang dikenal
- Atur rangsang sensory dari seseorang dan lingkungan
- Gunakan isyarat lingkungan untuk merangsang memory, orientasi dan tingkah
laku
Emotional Support
- Diskusikan dengan pasien tentang pengalaman emosional
- Explore pasien tentang hal apa yang menyebabkan emosi memuncak
- Berikan pernyataan yang membangun dan empaty
- Dukung pasien menggunakan mekanisme pertahanan yang sesuai

5
- Bantu paisen menjelaskan perasaanya seperti cemas, marah atau sedih
- Dorong pasien mengekspresikan perasaannya
- Diskusikan konsekuensi dari suatu perjanjian terhadap kesalahan dan rasa
malu
- Dengarkan ekspresiperasaan dan kepercayaan pasien
- Fasilitasi pasien dalam mengidentifikasi response pattern in coping with fears
- Sediakan dukungan selama pasien denial, anger, bargaining, dan menerima
fase grieving
- Identikasi fungsi marah, frustasi dan rage serve for the pasien
- Dorong pasien berbincang-bincang atau menangis untuk menurunkan respon
emosi
- Temani pasien dan sediakan keamanan dan keslamatan selama periode
kecemasan
- Sediakan bantuan pada pasien dalam mengambil keputusan
- Reduce demand for cognitive functioning whwn patient is ill or fatigued
- Pilih konseling yang sesuai untuk pasien
Anxiety reduction
- Gunakan pendekatan yang calm pada pasien
- Berikan harapan yang jelas pada tingkah lauk pasien
- Jelaskan semua prosedur, meliputi sensasi pengalaman selama prosedur
- Seek to understans the patients perspevtive of a stressful situation
- Sediakan informasi yang sesuai mengenai diagnosa, treatment dan prognosis
- Temani pasien menjaga keselamatan dan menurunkan ketakutan
- Dorong keluarga untuk menemani pasien jika perku
- Dorong kegiatan tanpa adanya kompetisi
- Keep treatment equipment out of sight
- Listen attentively
- Reinforce behavior, as appropriate
- Create an athmosphere to facilitate trust
- Dorong pasien memverbalisasikan perasaan, persepsi dan ketakutan
- Identifikasi apabila terjadi perubahan level kecemasan
- Bantu pasien mengidentifikasi situasi tentang kecemasan
- Kontrol rangsangan sesuai kebutuhan pasien
- Dukung pasien untuk menggunakan mekanisme pertahanan yang sesuai
- Babntu pasien mengambil keputusan
- Ajarkan pasien menggunakan tehnik relaksasi
- Gunakan obat untuk menurunkan kecemasan
- Nilai tanda verbal dan non verbal dari kecemasan
2 Acute Confusion/ Kebingungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x...jam, acute confusion dapat teratasi dengan kriteria H a l l u c i n a t i o n
akut hasil pasien mampu: m a n a g e m e n t
Definisi: Awitan mendadak gangguan Cognitive orientation - Bina Hubungan saling percaya
kesadaran, perhatian,kognisi, dan persepsi - Mengidentifikasi orang - Monitor dan atur level aktivitas dan rangsang dari lingkungan
yang reversibel dan terjadi dalam waktu singkat - Mengidentifikasi tempat - Mengkaji tentang isi, frekuensi dan respon pasien terhadap halusinasi
- Mengidentifikasi waktu - Pertahankan keselamatan lingkungan
Batasan karakteristik:
(hari,tanggal,bulan dan tahun) - Sediakan pengawasan yang sesuai untuk memonitor pasien
- Fluktuasi kognitif - Laporkan tingkah laku pasien yang mengindikasikan halusinasi
- Fluktuasi pada level kesadaran Distorted Thought Self Control
- Pertahankan rutinitas yang konsisten
- Fluctuation in psychomotor activity - Mengenali halusinansi
6
- Peningkatan agitasi - Mengontrol datangnya halusinasi - Berikan consistent caregiver on a daily basis
- Halusinasi - Mengontrol respon halusinasi - Promote komunikasi yang terbuka dan jelas
- Peningkatan kegelisahan - Memonitor frekuensihalusinasi - Sediakan kesempatan pasien untuk mendiskusikan halusinasinya
- Lack of motivation to follow through - Menjelaskan isi halusinasi - Dorong pasien untuk mengekspresikan tentang perasaannya
with goal-directed behavior - Melaporkan penurunan halusinasi - Refocus patient to topic, jika komunikasi pasien tidak sesuai dan muter-muter
- Lack of motivation to follow through - Memvalidasi realita - Monitor adanya halusinansi yang dapat membahayakan pasien
with purposeful behavior - Mememlihara konsistensi - Dorong pasien untuk mengembangkan kontrol atau tanggungjawab terhadap
- Lack of motivation to initiate goal perasaan tingkah lakunya
directed behavior - Berinteraksi dengan orang lain - Dorong pasien untuk mendiskusikan perasaan dan impulse daripada acting on
- Lack of motivation to initiate purposeful - Mampu beradaptasi dengan them
behavior lingkungan - Dorong pasien memvalidasi halusinasi dengan percaya terhadap kenyataan
- Misperceptions - Menunjukkan pola pembicaraan - Point out, if asked, that you are not experiencing the same stimuli
Faktor yang berhubungan: yang sesuai - Hindari berargumen tentang halusinasi pada pasien
- Delirium - Berpikir logis - Fokus diskusi, tekankan bagaimana perasaan pasien daripada conten dari
- Demensia Memory halusinasinya
- Fluktuasi dalam siklus tidur-bangun - Mengulang immediate - Sediakan obat antippsychotic dan antianxiety secara rutin
- Usia lebih dari 60 tahun - Berikan penjelasan tentang obat yang diberikan
information dengan akurat
- Substance abuse - Monitor efek samping obat dan terapi
- Mengulang informasi yang baru
- Sediakan keselamatan dan kenyamanan pasien dan lainnya ketika pasien tidak
saja diterima dengan akurat
mampu mengontrol tingkah laku (keterbatasan setting, area restriction,
- Mengulang remote information
restrain, and seclusion)
dengan akurat
- Ketidak berlanjutan atau penurunan pengobatan kemungkinan penyebab
halusinasi
- Berikan informasi tentang masalah keperawatan yang dialami pasien
(halusinasi)
- Berikan pendidikan kesehatan yang sesuai dalammerawat pasien dengan
halusinasi
- Monitor kemampuan untuk merawat diri sendiri
- Bantu perawatan diri pasien sesuai kebutuhan
- Monitor status fisik pasien(
- Dorong pasien untuk istirahat dan mendapatkan nutrisi yang adekuat
- Kembalikan pasien ke aktivitas realita untuk dapat mendistraksikan halusinasi
Anxiety Reduction
- Gunakan pendekatan yang calm pada pasien
- Berikan harapan yang jelas pada tingkah lauk pasien
- Jelaskan semua prosedur, meliputi sensasi pengalaman selama prosedur
- Seek to understans the patients perspevtive of a stressful situation
- Sediakan informasi yang sesuai mengenai diagnosa, treatment dan prognosis
- Temani pasien menjaga keselamatan dan menurunkan ketakutan
- Dorong keluarga untuk menemani pasien jika perku
- Dorong kegiatan tanpa adanya kompetisi
- Keep treatment equipment out of sight
- Listen attentively
- Reinforce behavior, as appropriate
- Create an athmosphere to facilitate trust
- Dorong pasien memverbalisasikan perasaan, persepsi dan ketakutan
- Identifikasi apabila terjadi perubahan level kecemasan

7
- Bantu pasien mengidentifikasi situasi tentang kecemasan
- Kontrol rangsangan sesuai kebutuhan pasien
- Dukung pasien untuk menggunakan mekanisme pertahanan yang sesuai
- Babntu pasien mengambil keputusan
- Ajarkan pasien menggunakan tehnik relaksasi
- Gunakan obat untuk menurunkan kecemasan
- Nilai tanda verbal dan non verbal dari kecemasan
Physical Restrain
- Lakukan restrain sesuai dengan indikasi yang tepat
- Sediakan privasi pasien, monito, situasi lingkungan yang mendukung, selama
dilakukan resrain
- Cari bantuan ketika melakukan physical restrain
- Pertahankan komunikasi saat physical restrain
- Gunakan physical restrai yang aman dan adekuat dalam kondisi yang
emergency
- Identifikasi pasien dan tingkah laku pasien selam intervensi berlangsung
- Jelaskan pada pasien mengenai tujuan, prosedur dan waktu yang digunakan
selama intervensi berlangsung
- Jelaskan pada pasien dan keluarga kapan restrain dapat diakhiri
- Monitor respon pasien selam prosedur
- Lakukan restrain sesuai dengan prosedur yang tepat
- Sediakan kenyamanan psikologis pada pasien
- Sediakan aktivitas yang sesuai ketika pasien telah mampu kooperatif dengan
intervensi yang telah diberikan
- Kolaborasi pemberian medication
- Monitor skin selama intervensi
- Monitor color, temperature dan sensation pada daerah ekstremitas
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, eliminasi dan hydration dan
personal hygiene
- Berikan penjelasan pada keluarga tentang resiko dan manfaat dilakukan
restrain pada pasien
- Dokumentasi respon, kondisi fisik, dan tingkah laku pasien selam dilakukan
restrain
3 C h r o n i c Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x...jam, chronic confusion dapat teratasi dengan kriteria M o o d
C o n f u s i o n hasil pasien mampu: M a n a g e m e n t
Definisi: Perburukan kecerdasan dan Cognitive orientation - Evaluasi mood pasien terhadap treatment progres
kepribadian yang ireversible dalam jangka - Mengidentifikasi orang - Mengkaji dan mengevaluasi mood pasien (tanda, gejala, personal hystory)
panjang dan atau progresif dan ditandai dengan - Mengidentifikasi tempat - Kaji apakah ada faktor resiko yang membahayakan diri pasien atau yang
penurunan kemampuan menginterpretasikan - Mengidentifikasi waktu lainnya
(hari,tanggal,bulan dan tahun) - Kaji tentang efek hospitalisasi terhadap pasien mengenai gangguan mood
stimulus lingkungan, penurunan kapasitas
Distorted Thought Self Control - Bantu perawatan diri pasien sesuai kemampuan
proses pikir intelektual dan dimanifestasikan - Monitor status fisik
dengan gangguan memori, orientasi dan - Mengenali halusinansi
- Kaji efek medikasi terhadap perubahan mood pasien
- Mengontrol datangnya halusinasi
perilaku - Monitor fungsi kognitif
- Mengontrol respon halusinasi
Batasan karakteristik: - Gunakan bahasa yang mudah dimengerti selama berinteraksi
- Memonitor frekuensihalusinasi
- Altered interpretation/Gangguan - Ajarkan kepada pasien bagaimana cara mengambil kepeutusan
- Menjelaskan isi halusinasi
- Bantu pasien menyadari tentang mood yang terjadi
8
interpretasi - Melaporkan penurunan halusinasi - Bantu pasien mengidentifikasi mood atau perasaannya saat ini
- Altered personality - Memvalidasi realita - Bantu pasien mengidentifikasi faktor pencetus perubahan mood
- Altered response to stimuli - Mememlihara konsistensi - Berikan dukungan untuk mengatasi perubahan mood
- Clinical evidence of organic impaired perasaan - Ajarkan tentang koping baru dan cara menyelesaikan masalah
- Gangguan memori jangka panjang - Berinteraksi dengan orang lain - Atur dan berikan terapi untuk mengatasi halusinasi yang dapat mempengaruhi
- Gangguan memori jangka pendek - Mampu beradaptasi dengan mood pasien
- Hambatan sosialisasi lingkungan - Monitor medikasi yang diberikan pada pasien
- Gangguan kognitif jangka panjang - Menunjukkan pola pembicaraan Anxiety reduction
- No change in level of consciousness
yang sesuai - Gunakan pendekatan yang calm pada pasien
- Gangguan kognitif progresif
- Berpikir logis - Berikan harapan yang jelas pada tingkah lauk pasien
Faktor Yang Berhubungan:
Memory - Jelaskan semua prosedur, meliputi sensasi pengalaman selama prosedur
- Alzheimers disease
- Mengulang immediate - Seek to understans the patients perspevtive of a stressful situation
- Cerebral vascular attack/stroke
- Sediakan informasi yang sesuai mengenai diagnosa, treatment dan prognosis
- Cedera kepala information dengan akurat
- Temani pasien menjaga keselamatan dan menurunkan ketakutan
- Korsakoffs psychosis - Mengulang informasi yang baru
- Dorong keluarga untuk menemani pasien jika perku
- Multi infarct dementia saja diterima dengan akurat - Dorong kegiatan tanpa adanya kompetisi
- Mengulang remote information - Keep treatment equipment out of sight
dengan akurat - Listen attentively
- Reinforce behavior, as appropriate
- Create an athmosphere to facilitate trust
- Dorong pasien memverbalisasikan perasaan, persepsi dan ketakutan
- Identifikasi apabila terjadi perubahan level kecemasan
- Bantu pasien mengidentifikasi situasi tentang kecemasan
- Kontrol rangsangan sesuai kebutuhan pasien
- Dukung pasien untuk menggunakan mekanisme pertahanan yang sesuai
- Babntu pasien mengambil keputusan
- Ajarkan pasien menggunakan tehnik relaksasi
- Gunakan obat untuk menurunkan kecemasan
- Nilai tanda verbal dan non verbal dari kecemasan
Emotional support
- Diskusikan dengan pasien tentang pengalaman emosional
- Explore pasien tentang hal apa yang menyebabkan emosi memuncak
- Berikan pernyataan yang membangun dan empaty
- Dukung pasien menggunakan mekanisme pertahanan yang sesuai
- Bantu paisen menjelaskan perasaanya seperti cemas, marah atau sedih
- Dorong pasien mengekspresikan perasaannya
- Diskusikan konsekuensi dari suatu perjanjian terhadap kesalahan dan rasa
malu
- Dengarkan ekspresiperasaan dan kepercayaan pasien
- Fasilitasi pasien dalam mengidentifikasi response pattern in coping with fears
- Sediakan dukungan selama pasien denial, anger, bargaining, dan menerima
fase grieving
- Identikasi fungsi marah, frustasi dan rage serve for the pasien
- Dorong pasien berbincang-bincang atau menangis untuk menurunkan respon
emosi
- Temani pasien dan sediakan keamanan dan keslamatan selama periode
kecemasan

9
- Sediakan bantuan pada pasien dalam mengambil keputusan
- Reduce demand for cognitive functioning whwn patient is ill or fatigued
- Pilih konseling yang sesuai untuk pasien
4 Ri s k fo r acute co n fu si o n / Re s i ko Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama...x...jam, resiko kebingungan akut dapat diatasi dengan E x e r c i s e
ke b i n g u ng a n a ku t kriteria hasil, pasien mampu: p r o m o t i o n
Definisi: Beresiko mengalami gangguan Cognitive orientation - Nilai kesehatan individu terhadap latihan fisik
kesadaran, perhatian, kognitif dan persepsi - Mengidentifikasi orang - Explore prior exercise experiences
yang reversibel dan terjadi dalam periode - Mengidentifikasi tempat - Bangun motivasi pada pasien dalam melakukan aktivitas fisik
- Mengidentifikasi waktu - Dorong respon verbal pasien terhadap latihan
waktu singkat
(hari,tanggal,bulan dan tahun - Dorong pasien untuk memulai atau melanjutkan latihan
Faktor resiko: - Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dari melakukan aktivitas
- Penurunan moblitas Concentration
- Libatkan keluarga untuk mendorong pasien melakukan aktivitas
- Decreased restrains - Mempertahankan Fokus - Informasikan pada pasien manfaat kesehatan psikologis dan fisik ketika
- Demensia - Perhatian
menjalani kegiatan
- Fluktuasi pada siklus bangun-tidur - Berespon terhadap rangsangan
- Bantu pasien mengidentifikasi latihan yang sesuai untukpasien
- Riwayat stroke suara, penglihatan, perabaan,dan - Monitor respon pasien terhadap aktivitas
- Impaired cognition bahasa - Berikan reinforcement pada pasien terhadap kemampuan yang telah
- Infeksi Cognition dilakukan
- Male gender
- Berkomunikasi sesuai umur Medication management
- Abnormal metabolik:
- Berkomunikasi dengan jelas - Kaji kebutuhan pengobatan yang dibutuhkan pasien
Azotemia - Memahami situasi - Diskusikan pada pasien tentang biaya pengobatan
Penurunan Hb - Berkonsentrasi - Tentukan kemampuan pasien pada program pengobatan
Dehidrasi - Mengidentifikasi orientasi kognitif - Monitor efektivitas pengobatan
Ketidakseimbangan elektrolit - Memahami informasi - Monitor tandan gejala atau efek samping pengobatan
Increased bood urea - Mampu membuat keputusan - Monitor terapy yang lain
nitrogen(BUN)/creatine - Monitor respon pasien terhadap pengobatan
Malnutrisi - Dorong pasien untuk patuh minum obat
- Usia lebih dari 60 tahun - Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat yang sesuai
- Nyeri - Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat
- Pharmaceutical agents: - Berikan penjelasan pada pasien tentang cara memodifikasi gaya hidup untuk
Anestesi menurunkan stres sehingga dapat membantu pengobatan
Anticholinergics
Diphenhydramine
Multiple medications
Opioids
Psychoactive drugs
- Sensory deprivation
- Substance abuse
- Retensi urin
5 Impaired Verbal Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x...jam, hambatan komunikasi verbal dapat diatasi dengan kriteria A c t i v e
Communication hasil, pasien mampu: L i s t e n i n g
Definisi: Penurunan, Kelambatan atau ketiadaan Communication - Jelaskan tujuan interaksi
kemampuanuntuk menerima, memproses, - Menggunakan written language - Tunjukkan ketertarikan pada pasien saat berinteraksi
mengirim dan atau menggunakan sistem - Menggunakan bahasa yang baik - Gunakan pertanyaan atau statement yang mudah untuk membantu pasien
simbol saat berbicara menjelaskan apa yang dipirkan dan bagaimana perasaannya
- Menggunakan picture and - Gunakan respon non verbal untuk membantu komunikasi
Batasan karakteristik:

10
- Tidak adanya kontak mata drawings - Dengarkan dengan baik ketika pasien mengutarakan perasaan dan perasaan
- Can not speak - Menggunakan sign language - Berikan reinforcement terhadap kemampuan pasien berkomunikasi
- Kesulitan mengekspresikan pikiran - Menggunakan bahasa non verbal
secara verbal (aphasia, dysphasia, - Menerima pesan Communication Enhancement Speech Defisit
apraxia, dyslexia) - Meginterpretasikan pesan yang - Mencoba membantu keluarga untuk mengerti pembicaraan pasien
- Kesulitan menyusun kalimat diterima - Sediakan respon verbal saan berkomunikasi
- Kesulitan menyusun kata (aphonia, - Menerima dengan benar pesan - Gunakan simbol gambar untuk membantu pasien berkomunikasi
dyslalia, dysarthria) langsung - Gunakan isyarat untuk membantu berkomunikasi
- Kesulitan mempertahankan pola - Bertukar pesan dengan orang lain - Duduk atau berdiri didepan pasien saat berkomunikasi
komunikasi yang biasa Cognitive Orientation - Jaga kontak mata
- Kesulitan menghadirkan pola - Mengidentifikasi orang - Minta pasien mengulang kata yang tidak jelas ketika berkomunikasi
- Mengidentifikasi tempat - Berikan reinforcement pada pasien
komunikasi yang biasa
- Mengidentifikasi waktu - Dorong pasien untuk dapat menggunakan bahasa yang tepat saat
- Kesulitan menggunakan ekspresi tubuh
- Difficulty in selective attending (hari,tanggal,bulan dan tahun) berkomunikasi
- Kesulitan menggunakan ekspresi wajah
- Disorientasi orang
- Disorientasi waktu
- Disorientasi tempat
- Does not speak
- Dyspnea
- Inability to speak language of caregiver
- Ketidakmampuan menggunakan body
expressions
- Ketidakmampuan menggunakan facial
expressions
- Ketidaktepatan verbalisasi
- Defisit visual parsial
- Pelo
- Sulit bicara
- Gagap
- Defisit penglihatan total
- Bicara dengan kesulitan
- Menolak bicara
Faktor yang berhubungan:
- Ketiadaan orang terdekat
- Perubahan persepsi
- Perubahan konsep diri
- Perubahan harga diri
- Perubahan sistem saraf pusat
- Defek anatomis (cleft palate, perubahan
neuromuskular pada sistem
penglihatan, pendengaran, dan
phonatory apparatus)
- Tumor otak
- Perbedaaan budaya
- Penurunan sirkulasi otak
- Perbedaan yang berhubungan dengan
11
usia perkembangan
- Kondisi emosi
- Kendala lingkungan
- Kurang informasi
- Hambatan fisik (mis:trakeostomi,
intubasi)
- Kondisi psikologis
- Kendala psikologis (psikosis, kurang
stimulus)
- Efek samping obat
- Stres
- Pelemahan sistem muskuloskkeletal

6 H o p e l e s s n e s s Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x...jam, keputusasaan pasien dapat teratasi dengan kriteria H o p e
( K e p u t u s a s a a n ) hasil, pasien mampu: I n s p i r a t i o n
Definisi: Kondisi subjektif yang ditandai dengan Hope - Bantu pasien mengidentifikasi harapan hidup
individu memandang hanya ada sedikit atau - Mengekspresikan harapan yang - Ajarkan harapan-harapan yang sesuai dengan kenyataan
bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi positif tentang masa depan - Bantu pasien untuk mengembangkan kegiatan spiritual
- Mengekspresikan kepercayaan - Berikan kepercayaan pada pasien
dan tidak mampu menggerakkan energi demi
- Mengekspresikan akan tetap - Fasilitasi pasien dalam menilai body image
kepentingan sendiri - Bantu pasien mempertahankan rasa cinta pada lingkungan sekitar dalam
Batasan karakteristik: hidup
- Menyampaikan alasan hidup hidupnya
- Menutup mata - Bantu untuk menjalankan kegiatan spiritualnya
- Menjelaskan maksut/tujuan hidup
- Penurunan efek - Dorong pasien untuk menjaga hubungan dengan orang lain
- Optimis
- Penurunan selera makan - Bantu pasien untuk menceritakan pengalaman dan bantu untuk memberikan
- Percaya pada diri sendiri
- Penurunan respon terhadap stimulus pilihan dalam hidupnya
- Percaya pada orang lain
- Penurunan verbalisasi
- Expresses inner peace Mood Management
- Kurang inisiatif
- Mengontrol diri - Evaluasi mood pasien terhadap treatment progres
- Kurang keterlibatan dalam asuhan
- Semangat menjalani hidup - Mengkaji dan mengevaluasi mood pasien (tanda, gejala, personal hystory)
- Pasif
- Sets goals - Kaji apakah ada faktor resiko yang membahayakan diri pasien atau yang
- Mengangkat bahu sebagai respon
Motivation lainnya
terhadap orang yang mengajak bicara
- Gangguan pola tidur - Merencanakan masa depan - Kaji tentang efek hospitalisasi terhadap pasien mengenai gangguan mood
- Meninggalkan orangyang mengajak - Develops an action plain - Bantu perawatan diri pasien sesuai kemampuan
- Mendapatkan sumber yang - Monitor status fisik
bicara
dibutuhkan - Kaji efek medikasi terhadap perubahan mood pasien
- Isyarat verbal (putus asa, :saya tidak
- Memperoleh dukungan yang - Monitor fungsi kognitif
dapat.. menghela nafas. - Gunakan bahasa yang mudah dimengerti selama berinteraksi
Faktor yang berhubungan: dibutuhkan
- Self-initiates goal-directed - Ajarkan kepada pasien bagaimana cara mengambil kepeutusan
- Terbuang - Bantu pasien menyadari tentang mood yang terjadi
- Penurunan kondisi fisiologis behavior
- Bantu pasien mengidentifikasi mood atau perasaannya saat ini
- Kehilangan kepercayaan pada kekuatan - Mencari pengalaman baru
- Bantu pasien mengidentifikasi faktor pencetus perubahan mood
spiritual - Mempertahankan harga diri yang
- Berikan dukungan untuk mengatasi perubahan mood
- Kehilangan keoercayaan pada kekuatan positif - Ajarkan tentang koping baru dan cara menyelesaikan masalah
spiritual - Mengambil kesempatan untuk - Atur dan berikan terapi untuk mengatasi halusinasi yang dapat mempengaruhi
- Kehilangan kepercayaan pada berkontribusi mood pasien
transcendent values - Percaya pada kemampuan yang - Monitor medikasi yang diberikan pada pasien
- Stres jangka panjang dimiliki

12
- Prolonged activity restriction - Bertanggungjawab terhadap apa Coping Enhancement
- Isolasi sosial yang dilakukan - Nilai kemampuan pasien untuk menilai perubahan body image
- Antisipasi intrinsic and extrinsic - Nilai dampak dari situasi hidup sekarang terhadap peran dan hubungan pasien
reward terhadap orang lain
- Nilai kemampuan pasien dalam mengetahui masalah yang dialami
- sGunakan pendekatan yang calam dalam berinteraksi dengan pasien
- Evaluasi kemampuan pasien dalam mengambil keputusan
- Dorong pasien dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain
- Jelaskan pentingnya sumber spiritual
- Dorong pasien mengungkapan perasaannya secara verbal
- Dorong pasien mengidentifikasi kemampuan dan kekeuatan yang dimilikinya
- Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dalam berhubungan dengan orang
lain
- Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang
dalamhidup
- Bantu pasien untuk memanfaatkan dukungan yang ada
- Dorong pasien mengevalusi tingkah lakunya
- Bantu pasien menggunakan tehnik relaksasi untuk menurunkan stres
7 R i s k f o r Setelah dilakukan asauhan keperawatan...x..jam, resiko kesepian dapat teratasi dengan kriteria hasil S o c i a l i z a t i o n
l o n e l i n e s s pasien mampu mengerti: E n h a n c e m e n t
Definisi: Beresiko mengalami ketidaknyamanan Loneliness Severity - Dorong peningkatan keterlibatan hubungan dengan orang lain
yang berkaitan dengan keinginan atau - pentingnya berhubungan dengan orang - Dorong pasien mengembangkan hubungan dengan orang lain
kebutuhan untuk melakukan lebih banyak lain - Dorong aktivitas sosial dan comunity
- pengertian isolasi sosial - Dorong pasien tertarik mengikuti aktivitas
kontak dengan orang lain
- pentingnya harapan hidup - Dorong pasien bergabung dalam suatu kelompok dalam beraktivitas
Faktor resiko: - Berikan reinforcement terhadap kemampuan pasien
- sulitnya mengambil keputusan tanpa
- Deprivasi afek - Bantu pasien meningkatkan kewaspadaan terhadap kekuatan dan keterbatasan
- Chatectic deprivation bantu orang lain
- pentingnya mempertahankan kontak berhubungan dengan orang lain
- Isolasi fisik - Sediakan role model untuk memberikan gambaran pada pasien pentingnya
- Isolasi sosial mata saat berinteraksi
- melaporkan tidak adanya kesulitan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain
- Request and expect verbal communication
berhubungan dengan orang lain
- Dorong pasien untuk dapat merbah lingkungan
- melaporkan tidak adanya gangguan
- Libatkan pasien dalam terapy aktivitas dalam kelompok kecil
konsentrasi - Eksplorasi kekuatan dan kemampauan pasien dalam berhubungan dengan
orang lain
Activity Therapy
- Kolaborasikan antara terapi aktivitas, fisik dan atau rekreasi (hiburan) dalam
memberikan aktivitas pada pasien
- Dorong pasien untuk berkomitmen meningkatkan aktivitas
- Bantu pasien memilih aktivitas yang biasa dilakukan
- Dorong pasien untuk dapat mengikuti aktivitas secar rutin yang disenangi
daripada tidak melakukan apapun
- Bnatu pasien membuat jadwal untuk beraktivitas setiap harinya
- Monitor respon emosi, fisik, sosial dan respon saat beraktivitas
- Berikan reinforcement terhadap kemampuan pasien
- Berikan lingkungan yang nyaman saat beraktivitas
8 G a n g g u a n i d e n t i t a s Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama...x... jam, gangguan identitas personal dapat teratasi dengan D e c i s i o n M a k i n g
13
p e r s o n a l kriteria hasil, pasien mampu: S u p p o r t
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan Identity - Bantu pasien mengidentifikasi support system
persepsi diri yang utuh dan terintegrasi - Menguatkan secara verbal - Bantu pasien mencari solusi yang tepat atas permasalahannya
Batasan karakteristik: terhadap identitas personal - Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian pemecahan masalah
- Menunjukkan kesesuain secara - Pertahankan komunikasi teraupetik pada pasien
- Sifat personal yang kontradiksi
- Fasilitasi keinginan dan tujuan hidup pasien
- Delusional description of self verbal dan non verbal terhapad
- Fasilitasi pasien dalam memecahkan masalah
- Gangguan citra tubuh tingkah laku diri sendiri - Berikan prosedur yang mudah bbagi pasien
- Gender Confusion/kebingungan gender - Verbalizes clear sense of personal - Sediakan informasi yang sesuai dalam menjawab pertanyaan pasien
- Ketidakefektifan koping identity - Bantu pasien berinteraksi dengan orang lain
- Ketidakefektifan role perfomance - Differentiates self from - Dorong pasien melibatkan keluarga dalam meneylesaikan masalah
- Merasa kosong
environment - Libatkan pasien dalam suatu kelompok untuk meningkatkan kepercayaan
- Merasa aneh
- Differentiates self from other pasien
- Perasaan yang fluktuatif tentang diri
human beings Self Esteem Enhancement
sendiri
- Perceives enverionment -Kaji tingkat kepercayaan diri pasien
- Ketidakmampuan membedakan
accurately -Bantu mengidentifikasi respon aktif dari orang lain
stimulus internal dan eksternal
- Menunjukkan peran sosial -Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang akan meningkatkan harga diri
- Ketidakpastian tentang nilai budaya
- Menunjukkan perubahan -Instruksikan tentang pentingnya ketertarikan dan dukungan dari keluarga terhadap
(mis.mempertanyakan kepercayaan,
kepercayaan tentan diri sendiri pasien
agama, dan moral) - Menunjukkan perubahan image -Monitor frekuensi verbalisasi pikiran negatif pasien terhadap diri sendiri
- Ketidakpastian tentang tujuan
negatif pada diri sendiri -Monitor kemampuan pasien tentang penilain diri
- Ketidakpastian tentang nilai ideologis
- Mengakui konflik interpersonal vs -Berikan reinforcement terhadap kemampuan pasien melakukan
(mis.kepercayaan, agama dan moral)
intrapersonal
Faktor yang berhubungan:
- Secara verbal percaya pada
- Harga diri rendah kronik
- Cult indoctrination kemampuan diri sendiri
- Diskontinuitas budaya Role Perfomance
- Diskriminasi - Mendiskripsikan perubahan peran
- Disfungsi proses keluarga with illness or disability
- Ingestion of toxic chemicals - Melaporkan strategi perubahan
- Inhalation of toxic chemicals peran
- Manic states - Perfomance of role expectations
- Gangguan kepribadian ganda - Knowledge of role transition
- Organic brain syndrome periods
- Perceived prejudice - Menunjukkan peran keluarga
- Gangguan psikiatrik (psikosis, depresi, - Menunjukkan kenyaman peran
gangguan disosiatif) - Menunjukkan kenyamanan pada
- Krisis situasional perubahan peran
- Perubahan peran sosial
- Harga diri rendah situasional
- Tahap pertumbuhan
- Tahap perkembangan
- Penggunaan obat psikoaktif
9 H a r g a d i r i r e n d a h Setelah dilakukan asuhan keperawatan...x...jam, harga diri rendah dapat teratasi dengan kriteria S e l f E s t e e m
k r o n i k hasil, pasien mampu: E n h a n c e m e n t
Definisi: Evaluasi diri atau perasaan negatif Self Esteem -Kaji tingkat kepercayaan diri pasien
tentang diri sendiri atau kecakapan diri yang - Secara verbal dapat menerima -Bantu mengidentifikasi respon aktif dari orang lain
berlangsung lama diri sendiri -Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang akan meningkatkan harga diri
14
Batasan karakteristik: - Menerima keterbatasan diri -Instruksikan tentang pentingnya ketertarikan dan dukungan dari keluarga terhadap
- Bergantung pada pendapat orang lain sendiri pasien
- Evaluasi diri bahwa individu tidak - Mempertahankan kontak mata -Monitor frekuensi verbalisasi pikiran negatif pasien terhadap diri sendiri
mampu menghadapi peristiwa - Mampu mendidkripsikan sdiri -Monitor kemampuan pasien tentang penilain diri
- Melebih-lebihkan umpan balik negatif sendiri -Berikan reinforcement terhadap kemampuan pasien melakukan
tentang diri sendiri - Menghormati orang lain Support System Enhancement
- Secara berlebihan mencari penguatan - Membuka hubungan komunikasi - Kaji respon psikologis terhadap adanya support system
Secara berlebihan mencari penguatan - Mempertahankan kerapian dan - Berikan lingkungan yang adekuat
- Ekspresi rasa bersalah kebersihan diri - Identifikasi support system
- Ekspresi rasa malu - Menyeimbangakn antara - Identifikasi kemampuan finansial keluarga
- Sering kali kurang berhasil dalam partisipasi dan mendengarkan - Berikan bantuan pada pasien dukungan sosial yang dapat dimanfaatkan pasien
peristiwa hidup dalam suatu kelompok - Jelaskan pasien pentingnya beraktivitas
- Enggan mencoba situasi baru - Nyaman dalam suatu situasi - Manfaatkan kelompok untuk dapat memabntu pasien meningkatkan
- Enggan mencoba hal baru - Menerima masukan dari orang kemampuan dirinya
- Perilaku bimbang lain - Pilih komunitas yang dapat menagajak, mencegah meberikan teratmen dan
- Kontak mata kurang - Menerima respon/masukan dari rehabilisasi terhadap pasien
- Perilaku tidak asertif - Libatkan keluarga dalam perawatan
orang lain
- Sering kali mencari penegasan - Libatkan lingkungan dalam menbantu meningkatkan harga diri pasien
- Mendeskripsikan kesuksesan
- Pasif Mood Management
- Menolak umpan balik positif tentang diri dalampekerjaan dan hubungan
sosial - Evaluasi mood pasien terhadap treatment progres
sendiri - Mengkaji dan mengevaluasi mood pasien (tanda, gejala, personal hystory)
Faktor yang berhubungan: - Menghargai diri sendiri
- Kaji apakah ada faktor resiko yang membahayakan diri pasien atau yang
- Ketidakefektifan beradaptasi terhadap
lainnya
kehilangan - Kaji tentang efek hospitalisasi terhadap pasien mengenai gangguan mood
- Kurang kasih sayang - Bantu perawatan diri pasien sesuai kemampuan
- Kurang persetujuan - Monitor status fisik
- Lack of membership in group - Kaji efek medikasi terhadap perubahan mood pasien
- Persepsi ketidaksesuaian ntara norma - Monitor fungsi kognitif
budaya dan diri - Gunakan bahasa yang mudah dimengerti selama berinteraksi
- Persepsi ketidaksesuaian ntara normal - Ajarkan kepada pasien bagaimana cara mengambil kepeutusan
spiritual dan diri - Bantu pasien menyadari tentang mood yang terjadi
- Persepsi kurangnya rasa memiliki - Bantu pasien mengidentifikasi mood atau perasaannya saat ini
- Persepsi kurang dihargai orang lain - Bantu pasien mengidentifikasi faktor pencetus perubahan mood
- Gangguan psikiatrik - Berikan dukungan untuk mengatasi perubahan mood
- Kegagalan berulang - Ajarkan tentang koping baru dan cara menyelesaikan masalah
- Penguatan negatif berulang - Atur dan berikan terapi untuk mengatasi halusinasi yang dapat mempengaruhi
- Peristiwa traumatik mood pasien
- Situasi traumatik - Monitor medikasi yang diberikan pada pasien

1 H a r g a d i r i r e n d a h Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x..jam, harga diri rendah dapat berkurang dengan kriteria S e l f E s t e e m
0 s i t u a s i o n a l hasil, pasien mampu: E n h a n c e m e n t
Definisi: Perkembangan persepsi negatif Self-Esteem -Kaji tingkat kepercayaan diri pasien
tentang harga diri sebagai respon terhadap - Secara verbal dapat menerima -Bantu mengidentifikasi respon aktif dari orang lain
situasi saat ini diri sendiri -Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang akan meningkatkan harga diri
Batasan karakteristik: - Menerima keterbatasan diri -Instruksikan tentang pentingnya ketertarikan dan dukungan dari keluarga terhadap
- Evaluasi diri bahwa individu tidak sendiri pasien
mampu menghadapi peristiwa -Monitor frekuensi verbalisasi pikiran negatif pasien terhadap diri sendiri
15
- Evaluasi diri bahwa individu tidak - Mempertahankan kontak mata -Monitor kemampuan pasien tentang penilain diri
mampu menghadapi situasi - Mampu mendidkripsikan sdiri -Berikan reinforcement terhadap kemampuan pasien melakukan
- ketidakberdayaan sendiri Body Image Enhancement
ketidakbergunaan - Menghormati orang lain - Kaji pasien mengidentifikasi body image
- Perilaku bimbang - Membuka hubungan komunikasi - Bantu pasien mengidentifikasi perubahan pada dirinya
- Perilaku tidak asertif - Mempertahankan kerapian dan - Monitor statement pasien yang memerlukan perhatian
- Self negatiing verbalizations kebersihan diri - Identifikasi dukungan kelompok ataupun keluarga
- Report current situational challenge to - Menyeimbangakn antara - Fasilitasi pasien dalam berhubungan dengan orang lain
self worth partisipasi dan mendengarkan - Identifikasi strategi koping yang sesuai dengan pasien
Faktor yang berhubungan: dalam suatu kelompok - Bantu pasien mengidentifikasi stresor yang berefek pada bodyimage
- Behavior inconsistent with values - Nyaman dalam suatu situasi - Dorong pasien meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain
- Perubahan perkembangan - Menerima masukan dari orang - Dorong pasien mengharagai tentang dirinya
- Gangguan citra tubuh Coping Enhancement
lain
- Kegagalan
- Menerima respon/masukan dari - Nilai kemampuan pasien untuk menilai perubahan body image
- Gangguan fungsional - Nilai dampak dari situasi hidup sekarang terhadap peran dan hubungan pasien
- Kurangnya penghargaan orang lain
- Mendeskripsikan kesuksesan terhadap orang lain
- Kehilangan
- Penolakan dalampekerjaan dan hubungan - Nilai kemampuan pasien dalam mengetahui masalah yang dialami
- sGunakan pendekatan yang calam dalam berinteraksi dengan pasien
- Perubahan peran sosial sosial
- Evaluasi kemampuan pasien dalam mengambil keputusan
- Menghargai diri sendiri
- Dorong pasien dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain
Grief Resolution - Jelaskan pentingnya sumber spiritual
- Menyelesaikan masalah tentang - Dorong pasien mengungkapan perasaannya secara verbal
kehilangan - Dorong pasien mengidentifikasi kemampuan dan kekeuatan yang dimilikinya
- Menunjukkan pentingnya - Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dalam berhubungan dengan orang
kepercayaan agama lain
untukmengingat kematian - Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang
- Verbalizes reality of loss dalamhidup
- Menerima secara verbal tentang - Bantu pasien untuk memanfaatkan dukungan yang ada
kehilangan - Dorong pasien mengevalusi tingkah lakunya
- Menjelaskan arti kehilangan - Bantu pasien menggunakan tehnik relaksasi untuk menurunkan stres
- Mendiskusikan cara penyelesaian
masalah
- Melaporkan pola tidur yang
adekuat
- Memperoleh dukungan sosial
- sMelaporkan mampu beradaptasi
dengan aktivitas sosial
- sMampu menjalani tahap berduka
- Menjelaskan tentang hal positif
tentang masa depan
1 G a n g g u a n c i t r a Setelah dilakukan asuhan keperawatan...x...jam, gangguan citra tubuh dapat diatasi dengan kriteria B o d y I m a g e
1 t u b u h hasil pasien mampu: e n h a n c e m e n t
Definisi adalah: Konfusi dalam gambaran Body Image - Kaji pasien mengidentifikasi body image
mental fisik dari individu - Menenal gambaran internal diri - Bantu pasien mengidentifikasi perubahan pada dirinya
Batasan karakteristik: sendiri - Monitor statement pasien yang memerlukan perhatian
- Sesuai antara body reality, body - Identifikasi dukungan kelompok ataupun keluarga
- Perilaku mengenali tubuh individu
- Fasilitasi pasien dalam berhubungan dengan orang lain
16
- Perilaku menghindari tubuh individu ideal and body presentation - Identifikasi strategi koping yang sesuai dengan pasien
- Perilaku memantau individu - Mendeskripsikan tentang bagian - Bantu pasien mengidentifikasi stresor yang berefek pada bodyimage
- Respon non verbal terhadap perubahan tubuh - Dorong pasien meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain
aktual pada tubuh (mis.penampilan, - Menggunakan strategi untuk - Dorong pasien mengharagai tentang dirinya
struktur, fungsi) memperbaiki attitude Emotional Support
- Respon non verbal terhadap persepsi - Merasa puas dengan anggota - Diskusikan dengan pasien tentang pengalaman emosional
perubahan pada tubuh tubuhnya - Explore pasien tentang hal apa yang menyebabkan emosi memuncak
(mis.penampilan, struktur, fungsi) - Menyesuaikan diri terhadap - Berikan pernyataan yang membangun dan empaty
status mental - Dukung pasien menggunakan mekanisme pertahanan yang sesuai
Objektif:
- Menyesuaikan diri terhadap - Bantu paisen menjelaskan perasaanya seperti cemas, marah atau sedih
- Perubahan aktual pada fungsi - Dorong pasien mengekspresikan perasaannya
- Perubahan aktual pada struktur perubahan fungsi tubuh
- Diskusikan konsekuensi dari suatu perjanjian terhadap kesalahan dan rasa
- Perilaku mengenali tubuh individu
malu
- Behaviors of monitoring ones body
- Dengarkan ekspresiperasaan dan kepercayaan pasien
- Change in ability to estimate spatial
- Fasilitasi pasien dalam mengidentifikasi response pattern in coping with fears
relationship of body to environment - Sediakan dukungan selama pasien denial, anger, bargaining, dan menerima
- Perubahan dalamketerlibatan sosial
fase grieving
- Perluasan batasan tubuh untuk
- Identikasi fungsi marah, frustasi dan rage serve for the pasien
menggabungkan objek lingkungan - Dorong pasien berbincang-bincang atau menangis untuk menurunkan respon
- Secara sengaja menyembunyikan
emosi
bagian tubuh - Temani pasien dan sediakan keamanan dan keslamatan selama periode
- Kehilangan bagian tubuh
kecemasan
- Tidak melihat bagian tubuh
- Sediakan bantuan pada pasien dalam mengambil keputusan
- Tidak menyentuh bagian tubuh
- Reduce demand for cognitive functioning whwn patient is ill or fatigued
- Trauma pada bagian yang tidak
- Pilih konseling yang sesuai untuk pasien
berfungsi
Coping Enhancement
- Secara tidak sengaja menyembunyikan
- Nilai kemampuan pasien untuk menilai perubahan body image
bagian tubuh
- Nilai dampak dari situasi hidup sekarang terhadap peran dan hubungan pasien
- Secara tidak sengaja menonjolkan
terhadap orang lain
bagian tubuh
- Nilai kemampuan pasien dalam mengetahui masalah yang dialami
Subjektif: - sGunakan pendekatan yang calam dalam berinteraksi dengan pasien
- Depersonalisasi kehilangan melalui kata - Evaluasi kemampuan pasien dalam mengambil keputusan
ganti yang netral - Dorong pasien dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain
- Depersonalisasi bagian melalui kata - Jelaskan pentingnya sumber spiritual
ganti yang netral - Dorong pasien mengungkapan perasaannya secara verbal
- Penekanan pada kekuatan yang tersisa - Dorong pasien mengidentifikasi kemampuan dan kekeuatan yang dimilikinya
- Ketakutan terhadap reaksi orang lain - Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dalam berhubungan dengan orang
- Fokus pada penampilan di masa lalu lain
- Fokus pada fungsi di masa lalu - Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang
- Fokus pada kekuatan di masa lalu dalamhidup
- Meningkatkan pencapaian - Bantu pasien untuk memanfaatkan dukungan yang ada
Faktor yang berhubungan: - Dorong pasien mengevalusi tingkah lakunya
- Biofisik - Bantu pasien menggunakan tehnik relaksasi untuk menurunkan stres
- Kognitif
- Budaya
- Tahap perkembangan
- Penyakit
17
- Injury
- Persepsi
- Psikososial
- Spiritual
- Pembedahan
- Trauma
- Treatment regimen
1 Imp aired Soci al Inte rac tion/Ha mbatan Setelah dilakukan asuhan keperawatan...x...jam, hambatan interaksi sosial dapat diatasi dengan kriteria B e h a v i o r
2 int erak si sosial hasil, pasien mampu: m a n a g e m e n t : o v e r a c t i v i t y / i n a t t e n t i o n
Definisi: Insufisiensi atau kelebihan kuantitas Social Interaction Skills - Sediakan lingkungan fisik yang aman dan tersusun dengan baik
atau ketidakefektifan kualitas pertukaran sosial - Dapat menerima kondisi pasien - Gunakan pendekatan yang tepat
Batasan karakteristik: - Kooperatif dengan orang lain - Tentukan tindakan yang sesuai dengan harapan dan konsekuen, seuai dengan
- Ketidaknyamanan dalam situasi sosial - Menggunakan tingkah laku yang level kognitif dan kapasitas kontrol diri
- Disfungsi interaksi dengan orang lain asertif dalam menyelesaikan - Gunakan komunikasi teraupetik saat berinteraksi dengan orang lain
- Keluarga melaporkan tentang masalah - Manfaat keterbatasan pasien sebagai kekuatan
- Melakukan pertimbangan sesuatu - Pertahankan kontak mata
perubahan interaksi (mis.style,pattern)
- Berikan instruksi yang sederhana dan mudah dimengerti
- Ketidakmampuan untuk sesuai kondisi
- Mintalah pasien untuk mengulangi intruksi yang sudah disampaikan sebelum
mengkomunikasikan rasa keterikatan - Berhubungan dengan orang lain
- Menunjukkan kepercayaan memulai suatu kegiatan
sosial yang memuaskan (mis.rasa - Berikan reinforcement terhadap kemampuan pasien
memiliki, perhatian, minat, berbagi terhadap orang lain
- Monitor kemampuan aktivitas dan stimuli lingkungan disekitar pasien
- Menyelesaikankonflik
cerita) - Berikan jadwal aktivitas yang rutin
- Ketidakmampuan menerima rasa Social Involvement - Gunakan support system yang ada
keterikatan sosial yang memuaskan - Berinteraksi dengan orang lain - Monitor status fisik pasien
- Berinteraksi dalam suatu - Monitor kebutuhan nutrisi dan cairan
(mis.rasa memiliki, perhatian,
kelompok - Ajarkan bagaimana cara yang tepat dalam memecahkan masalah
minat,berbagi cerita)
- Berpartisipasi dlam suatu - Ajarkan ekspresi dan situasi yang tepat
- Penggunaan perilaku interaksi sosial
kegiatan Support system enhancement
yang tidak efektif
- Berpartisipasi dalam suatu - Kaji respon psikologis terhadap adanya support system
Faktor yang berhubungan:
- Ketiadaan orang terdekat kegiatan kelompok - Berikan lingkungan yang adekuat
- Kendala komunikasi - Identifikasi support system
- Defisit tentang cara meningkatkan - Identifikasi kemampuan finansial keluarga
kebersamaan (mis.pengetahuan, - Berikan bantuan pada pasien dukungan sosial yang dapat dimanfaatkan pasien
- Jelaskan pasien pentingnya beraktivitas
ketrampilan)
- Manfaatkan kelompok untuk dapat memabntu pasien meningkatkan
- Gangguan proses pikir
- Kendala lingkungan kemampuan dirinya
- Hambatan mobilitas fisik - Pilih komunitas yang dapat menagajak, mencegah meberikan teratmen dan
- Gangguan konsep diri rehabilisasi terhadap pasien
- Ketidaksesuaian sosiokultural - Libatkan keluarga dalam perawatan
- Isoalasi teraupetik - Libatkan lingkungan dalam menbantu meningkatkan harga diri pasien
1 I n e ff e c t i v e Setelah dilakukan asuhan keperawatan...x...jam, koping individu dapat efektif dengan kriteria C o p i n g
3 c o p i n g hasil, pasien mampu: E n h a n c e m e n t
Definisi: Ketidakmampuan untuk membentuk Coping - Nilai kemampuan pasien untuk menilai perubahan body image
penilaian valid tentang stresor, - Mengidentifikasi pola koping yang - Nilai dampak dari situasi hidup sekarang terhadap peran dan hubungan pasien
ketidakadekuatan pilihan respon yang dilakukan efektif terhadap orang lain
dan atau ketidakmampuan untuk menggunakan - Mengidentifikasi pola koping yang - Nilai kemampuan pasien dalam mengetahui masalah yang dialami
- sGunakan pendekatan yang calam dalam berinteraksi dengan pasien
18
sumber daya yang tersedia tidak efektif - Evaluasi kemampuan pasien dalam mengambil keputusan
Batasan karakteristik: - Mengontrol diri sendiri - Dorong pasien dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain
- Perubahan kebiasaan pola komunikasi - Melaporkan penurunan stres - Jelaskan pentingnya sumber spiritual
- Penurunan penggunaan dukungan - Secara verbal mampu menerima - Dorong pasien mengungkapan perasaannya secara verbal
situasi - Dorong pasien mengidentifikasi kemampuan dan kekeuatan yang dimilikinya
sosial
- Kooperatif terhadap treatment - Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dalam berhubungan dengan orang
- Perilaku destruktif terhadap orang lain
- Perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang dijalani lain
- Kesulitan mengorganisasikan informasi - Memodifikasi gaya hidup untuk - Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang
- Letih menurunkan stres dalamhidup
- Angka penyakit yang tinggi - Beradaptasi terhadap perubahan - Bantu pasien untuk memanfaatkan dukungan yang ada
- Ketidakmampuan memperhatikan hidup - Dorong pasien mengevalusi tingkah lakunya
informasi - Memanfaatkan support system - Bantu pasien menggunakan tehnik relaksasi untuk menurunkan stres
- Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan - Mengubah tingkah laku untuk Decision Making Support
dasar menurunkan stres - Bantu pasien mengidentifikasi support system
- Ketidakmampuan memenuhi harapan - Mendiskusikan beberapa strategi - Bantu pasien mencari solusi yang tepat atas permasalahannya
peran koping yang efektif - Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian pemecahan masalah
- Pemecahan masalah yang tidak - Memilih dan menggunakan - Pertahankan komunikasi teraupetik pada pasien
- Fasilitasi keinginan dan tujuan hidup pasien
adekuat strategi koping yang tepat
- Fasilitasi pasien dalam memecahkan masalah
- Kurangya perilaku yang berfokus pada - Melaporkan penurunan gejala
- Berikan prosedur yang mudah bbagi pasien
pencapaian tujuan fisik yang menyebabkan stres - Sediakan informasi yang sesuai dalam menjawab pertanyaan pasien
- Kurangnya resolusi masalah - Melaporkan penuruna perrasaan - Bantu pasien berinteraksi dengan orang lain
- Konsentrasi buruk negatif - Dorong pasien melibatkan keluarga dalam meneylesaikan masalah
- Reports inability to ask for help - Melaporkan peningkatan - Libatkan pasien dalam suatu kelompok untuk meningkatkan kepercayaan
- Reports inability to cope kenyamanan secara psikologis pasien
- Gangguan tidur
- Substance abuse
- Use of forms of coping that impede
adaptive behavior
Faktor yang berhubungan:
- Disturbance in pattern of appraisal of
threat
- Disturbance in pattern of tension relese
- Perbedaan gender dalam strategi
koping
- High degree of threat
- Ketidakmampuan mengubah energi
yang adaptif
- Tingkat kepercayaan diri yang tidak
adekuat dalam kemampuan mengatasi
masalah
- Kontrol persepsi yang tidak adekuat
- Kesempatan yang tidak adekuat untuk
mempersiapkan diri terhadap stresor
- Sumber yang tersedia tidak adekuat
- Inadequate social support created by
characteristics of relationships

19
- Maturational crisis
- Krisis situasional
- Uncertainty
1 S t r e s Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x..jam, stres dapat berkurang dengan kriteria C o p i n g
4 O v e r l o a d hasil, pasien mampu: E n h a n c e m e n t
Definisi: Jumlah dan jenis permintaa/tuntutan Caregiver stressor - Nilai kemampuan pasien untuk menilai perubahan body image
yang berlebihan yang memerlukan - Melaporkan tentang stresor pada - Nilai dampak dari situasi hidup sekarang terhadap peran dan hubungan pasien
aksi/tanggapan caregiver terhadap orang lain
Batasan Karakteristik: - Melaporkan keterbatasan fisik pada - Nilai kemampuan pasien dalam mengetahui masalah yang dialami
caregiver - sGunakan pendekatan yang calam dalam berinteraksi dengan pasien
- Menunjukkan peningkatan perasaan
- Melaporkan keterbatasan psikologi pada - Evaluasi kemampuan pasien dalam mengambil keputusan
marah - Dorong pasien dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain
- Menunjukkan peningkatan perasaan caregiver
- Jelaskan pentingnya sumber spiritual
ketidaksabaran - Keterbatasan kognitif dapat berkurang
- Dorong pasien mengungkapan perasaannya secara verbal
- Mengungkapakn perasaan tertekan - Menyelesaikan role conflik
- Dorong pasien mengidentifikasi kemampuan dan kekeuatan yang dimilikinya
- Mengungkapkan perasaan tegang - Memanfaatkan dukungan sosial
- Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dalam berhubungan dengan orang
- Mengungkapakan kesulitan dalam - Menyelesaikan hambatan hubungan
lain
fungsi dengan keluarga dan lingkungan
- Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang
- Melaporkan stres situasional yang dalamhidup
berlebihan (mis.rata-rata tingkat stres - Bantu pasien untuk memanfaatkan dukungan yang ada
adalah 7 atau lebih dalam skala nilai 0- - Dorong pasien mengevalusi tingkah lakunya
10) - Bantu pasien menggunakan tehnik relaksasi untuk menurunkan stres
- Mengungkapakan peningkatan marah Anger Control Assistance
- Mengungkapakan peningkatan - Bina hubungan saling percaya
ketidaksabaran - Gunakan pendekatan yang sesuai
- Melaporkan dampak negatif dari stres - Observasi tanda perilaku kekerasan pada pasien
(mis.gejala fisik, distres psikologis, - Bantu mengidentifikasi tanda perilaku kekerasan
perasaan sakit/tidak enak badan atau - Jelaskan rentang respon marah
akan sakit) - Dukung dan fasilitasi pasien untuk mencari bantuan saat muncul marah
- Mengungkapkan masalah tentang - Bantu pasien mengidentifikasi waktu dan situasi yang memicu perilaku
pengambilan keputusan kekerasan
Faktor yang berhubungan: - Diskusikan bersama pasien pengaruh perilaku kekerasan secara adaptif dan
- Sumber-sumber yang tidak konstruktif
adekuat(mis.tingkat finansial, sosial, - Jelaskan manfaat minum obat untuk mengendalikan marah
- Bantu pasien memilih strategi pemecahan yang tepat untuk mengatasi
pendidikan/pengetahuan)
- Stresor yang tinggi (mis.perilau masalah pasien
- Berikan reinforcement untuk ekspresi marah yang tepat
kekerasan, sakit kronis, sakit terminal)
- Banyak stresor
penyerta(mis.ancaman/tuntutan
lingkungan, ancaman/tuntutan
fisik:ancaman/tuntutan sosial)
- Stresor berulang (mis.kekerasan dalam
keluarga, sakit kronis, sakit terminal)
1 N o n c o m p l i a n c e / ke t i d a k p a t u Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama...x...jam dapat teratasi dengan kriteria S e l f M o d i fi c a t i o n
5 h a n hasil, pasien mampu: A s s i s t a n c e
Definisi:Perilaku individu dan atau caregiver Compliance Behaviour - Dorong pasien untuk dapat mengidentifikasi nilai diri
20
yang tidak sesuai dengan rencana promosi - Menerima kondisi yang ada - Kaji alasan pasien untuk berubah
kesehatan atau teraupetik yang ditetapkan oleh - Mencari tahu tentang informasi - Bantu pasienmengidentifikasi tujuan berubah
individu (dan atau keluarga dan atau kondisinya saat ini - Bantu pasien mengidentifikasi target tingkah laku yang dibutuhkan untuk dapat
komunitas) serta profesional pelayanan - Mencari terapi yang tepat untuk berubah
kondisinya - Explore kemampuan pasien berubah
kesehatan. Perilaku caregiver atauindividu yang
- Mendiskusikan regimen terapi - Berikan reinforcement pada pasien sesuai dengan kemampuannya
tidak mematuhi ketetapan, rencana promosi - Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari suatu perubahan
yang tepat dengan health
kesehatan atau teraupetik secara keseluruhan - Berikan reward yang sesuai dengan kemampuan pasien
profesional
atausebagian dapat menyebabkan hasil akhir - Bantu pasien untuk mengidentifikasi kebiasaan
- Melaporkan perubahan gejala
yang tidak efektif secara klinis atau sebagian - Bantu pasien untuk mengidentifikasi metode yang tepat untuk mengontrol diri
pada health profesional - Berikan penjelasan tentang efek dari beberapa strategi perubahan terhadap
tidak efektif - Memonitor respon terhadap terapi
Batasan karakteristik: kehidupannya
- Rutin mengkonsumsi obat
- Perilaku menunjukkan individu gagal - Peningkatan aktivitas Caregiver support
mematuhi ketetapan - Jelaskan peran caregiver
- Terjadi perkembangan komplikasi - Tentukan pemberian oengetahuan pada pasien sesuia dengan kemampuan
- Terdapat perburukan gejala - Terima ekspresi emosi negatif pasien
- Gagagl mempertahankan janji untuk - Eksplore kelebihan dan kekurangan pasien
kunjungan klinis - Buat statement yang positif
- Gagal mengalami perkembangan - Berikan dukungan dalam penyelasian masalah pasien
- Monitor dukungan keluarga terhadapperawatan pasien
kesehatan
- Sediakan informasi tentang kondisi pasien
- Uji objektif (mis.tindakan fisiologis,
- Ajarkan beberapa tehnk yang tepat pada pasien untuk dapat meningkatkan
deteksi penanda fisiologis)
kesehatan
Faktor yang berhubungan: - Monitor indikasi stres pada pasien
- Sistem kesehatan: - Ajarkan management stres
Akses terhadap perawatan - Berikan suuport terhadap caregiver dalam memberikan asuhan keperawatan
Hubungan klien/penyedia pada pasien
layanan kesehatan - Dorong untuk berpartisipasi dalam lingkungan kelompok
Ketrampilan komunikasi - Identifikasi supprot system
penyedia layanan kesehatan - Diskusikan keterbatasan yang dimiliki pasien
Kenyamanan asuhan
Kredibilitas penyedia layanan
kesehatan
Asuransi kesehatan individu
Kesinambungan penyedia
layanan kesehatan
Penggantian pembayaran
penyedia layanan kesehatan
Kepuasan terhadap
asuhan/perawatan
Ketrampilan penyuluhan dari
penyedia layanan kesehatan
- Individual
Pengaruh kebudayaan
Kemampuan perkembangan
Keyakinan kesehatan
21
Sistem nilai individu
Pengetahuan yang relevan
mengenai perilaku regimen
Dorongan motivasi
Kemampuan personal
Orang yang dianggap penting
Ketrampilan yang relevan
dengan perilaku regimen
Nilai spiritual
- Rencana Pelayanan kesehatan
Kompleksitas
Biaya
Durasi
Fleksibilitas rencana finansial
Intensitas
- Jaringan
Ketrelibatan anggota dalam
rencana kesehatan
Persepsi keyakinan orang yang
dianggap penting
Nilai sosial mengenai
perencanaan
1 Re s i ko p e r i l a ku ke ke r a s a n t e rh a d a p Setelah dilakukan asuhan keperawatan..x..jam, resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain dapat teratasi dengan A n g e r c o n t r o l
6 orang lain kriteria hasil, pasien mampu: a s s i s t a n c e
Definisi: Beresiko melakukan perilaku yakni Abusive Behavior Self Restraint - Bina hubungan saling percaya
individu menunjukkan bahwa ia dapat - Memperoleh treatmen yang dibutuhkan - Gunakan pendekatan yang sesuai
membahayakan orang lain secara fisik, - Berpartisipasi dalam treatment - Observasi tanda perilaku kekerasan pada pasien
- Mendiskusikan tentang abusive behaviour - Bantu mengidentifikasi tanda perilaku kekerasan
emosional dan atau seksual
- Mengidentifikasi faktor yang - Jelaskan rentang respon marah
Faktor resiko: - Dukung dan fasilitasi pasien untuk mencari bantuan saat muncul marah
menyebabkan abusive behaviour
- Ketersesiaan senjata - Bantu pasien mengidentifikasi waktu dan situasi yang memicu perilaku
- Menunjukkan harga diri
- Bahasa tubuh (mis.rigid posture, kekerasan
- Menggunakan mekanisme alternatif
mengepalkan jari dan rahang terkunci, - Diskusikan bersama pasien pengaruh perilaku kekerasan secara adaptif dan
koping untuk menurunkan stres
hiperaktivitas, denyut jantung cepat, - Menggunakan support system konstruktif
nafas terengah-terengah, cara berdiri - Mengontrol rangsangan - Jelaskan manfaat minum obat untuk mengendalikan marah
mengancam) - Menggunakan perilaku yang sesuai dalam - Bantu pasien memilih strategi pemecahan yang tepat untuk mengatasi
- Kerusakan kognitif (mis.ketunadayaan mnyelesaikan masalah masalah pasien
belajar, gangguan defisit perhatian, - Mengontrol emosi - Berikan reinforcement untuk ekspresi marah yang tepat
penurunan fungsi intelektual) - Mengidentifikasi sumber-sumber yang Environmental management:violence prevention
- Cruelty to animals dapat membantu penyelesaian - Jauhkan pasien dari lingkungan yang membahayakan
- Firesetting masalah - Berikan penjelasan pada keluarga dan perawat tentang perilaku kekerasan
- Riwayat penganiayaan pada masa - Menjelaskan persaan korban yang yang dilakukan pasien
kanak-kanak dilakukan mengalami perilaku - Berikan ruangan sendiri pada pasien agar tidak membahayakan orang lain
- Riwayat melakukan kekerasan secara kekerasan - Tempatkan tempat tidur pasien yang dekat dengan ruang perawatan
tak langsung(mis.merobek pakaian, - Bersikap empaty terhadap korban - Jauhkan pasien dari tempat-tempat yang membahyakan (dekat jendela atau
22
membanting objek, mencoret-coret perilaku kekerasan pintu)
dinding, berkemih dilantai,mengetuk- Aggression Self Restrain - Observasi tindakan yang dilakukan pasien setiap hari
ngetuk kaki, temper tantrum, running in - Mengidentifikasi ketika pasien marah - Gunakan komunikasi terapeutik dalam berhubungan dengan pasien
corridors, berteriak, memecahkan - Mengidentifikasi ketika pasien frustasi Impulse control training
jendela,membanting pintu, agresif - Mengidentifikasi perasaan agresif - Pilih strategi pemecahan masalah yang sesuai untuk mengembangkan fungsi
- Mengidentifikasi mengungkapakan secara kognitif pasien
seksual)
- Riwayat penyalahgunaan zat verbal dan non verbal - Gunakan tingkah laku yang dapat dimodfikasi sesuai dengan kebutuhan
- Riwayat ancaman kekerasan - Menggunakan tehnik kontrol yang tepat - Bantu pasien mengidentifikasi masalah atau situsai
- Mengontrol terhadap stimuli yang ada - Ajarkan pasien berhenti dan berpikir dahulu sebelum bersikap
(mis.ancaman verbal terhadap
- Menggunakan aktifitas fisik yang tepat - Bantu pasien memilih sikap yang sesuai yang dapat bermanfaat untuk dirinya
seseorang, ancaman sosial, - Berikan reinforcement terhadap sikap positif yang dilakukan pasien
untuk menyalurkan energi saat marah
mengeluarkan sumpah serapah, - Menggunakan tehnik kontrol marah - Beri kesempatan pasien memilih pemecahan masalah yang tepat
membuat surat ancaman, sikap tubuh - Mampu mengontrol diri tanpa - Bantu pasien berhubungan dengan lingkungan dan teman-temannya
mengancam, ancaman seksual) pengawasan
- Riwayat menyaksikan perilaku
kekerasan dalam keluarga
- Riwayat perilaku kekerasan terhadap
orang lain(mis.memukul seseorang,
meludahi seseorang, mencakar
seseorang, melempar objek pada
seseorang, menggigit seseorang,
percobaan perkosaan, pelecehan
seksual, mengencingi/membuang
kotoran pada seseorang)
- Riwayat perilaku kekerasan
antisosial(mis.mencuri, memaksa
meminjam, memaksa meminta hak
istimewa, memaksa mengganggu
pertemuan, menolak makan, menolak
untuk minum obat, menolak instruksi)
- Impulsif
- Pelanggaran kendaraan
bermotor(mis.sering melanggar lampu
lalu lintas, menggunakan kendaraan
bermotor untuk melepaskan
kemarahan)
- Gangguan neurologis
- Intoksikasi patologis
- Komplikasi perinatal
- Komplikasi prenatal
- Simptomatologi psikosi(perintah
halusinasi pendengaran, penglihatan,
delusi paranoid, proses pikir tidak logis,
tidak teratur atau tidak koheren)
- Perilaku bunuh diri

23
1 Re s i ko p e r i l a ku ke ke r a s a n t e rh a d a p d i r i Setelah dilakukan asuhan keperawatan selam...x..jam, resiko perilaku kekerasan dapat teratasi dengan kriteri B e h a v i o r m a n a g e m e n t : s e l f -
7 sendiri hasil, pasien mampu: h a r m
Definisi: Beresiko melakukan perilaku yang Suiced Self Restrain - Kaji alasan tingkah laku pasien
individu menunjukkan bahwa ia dapat - Mengekspresikan perasaan - Komunikasikan konsekuensi dari tindakan apsien
membahayakan dirinya sendiri secara fisik, - Mengungkapkan harapan - Hindari hal yang membahayakan dari lingkungan pasien
- Mempertahankan hubungan dengan - Sediakan pertahanan yang tepat untuk pasien
emosional dan atau seksual
orang lain - Bantu pasien memilih strategi koping yang tepat
Faktor resiko: - Bantu pasien mengidentifikasi situasi dan perasaan yang dapat membuat
- Secara verbal mengungkapkan ide bunuh
- Usia 15-19 tahun pasien marah
- Usia >45 tahun diri
- Mengontrol impuls - Ajarkan dan berikan pujian pasien terhadap pilihan coping yang tepat dan
- Isyarat perilaku (mis.catatan cinta yang
- Menggunakan sumber pencegahan ekspresi yang sesuai saat pasien marah
sedih, menunjukkan pesan kemarahan - Kolaborasi pemberian obat yang sesuai
mencederai diri
pada orang terdekat yang telah - Gunakan pendekatan yang tepat
- Menggunakan dukungan sosial
menolak dirinya, taking out a large life - Merencanakan masa depan - Berikan reinrcement yang positif terhadap kemampuan pasien dalam bersikap
insurance policy) - Menahan diri dari keinginan melukai diri - Tempatkan pasien pada lingkungan yang aman dan terlindungi
- Hubungan interpersonal yang penuh - Jauhkan pasien dari barang-barang yang dapat membahayakan diri
sendir
konflik - Bantu pasien mengidentifikasi perasaan saat pasien sedang marah
- Menahan diri untuk bunuh diri
- Masalah emosional - Monitor efek samping obat
- Melakukan treatment untuk menurunkan
(mis.ketidakberdayaan, putus asa, - Gunakan support system yang sesuai
depresi - Sediakan penjelasan pada keluarga dan pasien tentang menyelesaikan
peningkatan rasa cemas, panik, marah, - Mempertahankan kontrol diri
masalah pasien
permusuhan)
- Monitor rangsang yang dapat mendorong pasien merusak atau membahayakan
- Masalah pekerjaan (mis.menganggur,
orang lain
kehilangan/kegagalan pekerjaan yang
Mood management
sekarang)
- Engagement in autoerotic sexual acts - Evaluasi mood pasien terhadap treatment progres
- Latar belakang keluarga (mis.riwayat - Mengkaji dan mengevaluasi mood pasien (tanda, gejala, personal hystory)
- Kaji apakah ada faktor resiko yang membahayakan diri pasien atau yang
bunuh diri, chaotic /conflictual)
- Riwayat bunuh diri yang dilakukan lainnya
- Kaji tentang efek hospitalisasi terhadap pasien mengenai gangguan mood
berkali-kali
- Bantu perawatan diri pasien sesuai kemampuan
- Kurang sumber personal
- Monitor status fisik
(mis.pencapaian yang buruk, - Kaji efek medikasi terhadap perubahan mood pasien
wawasan/pengetahuan yang buruk, - Monitor fungsi kognitif
afek yang tidak tersedia dan - Gunakan bahasa yang mudah dimengerti selama berinteraksi
dikendalikan secara buruk) - Ajarkan kepada pasien bagaimana cara mengambil kepeutusan
- Kurang sumber sosial(mis. Poor raport, - Bantu pasien menyadari tentang mood yang terjadi
isolasi sosial, keluarga yang tidak - Bantu pasien mengidentifikasi mood atau perasaannya saat ini
responsif) - Bantu pasien mengidentifikasi faktor pencetus perubahan mood
- Masalah kesehatan fisik - Berikan dukungan untuk mengatasi perubahan mood
- Ajarkan tentang koping baru dan cara menyelesaikan masalah
(mis.hipokondriasis, penyakit terminal
- Atur dan berikan terapi untuk mengatasi halusinasi yang dapat mempengaruhi
atau kronis)
mood pasien
- Status pernikahan
- Monitor medikasi yang diberikan pada pasien
(lajang,janda/duda,bercerai)
- Masalh kesehatan mental (mis.deprsei
berat,psikosis,gangguan kepribadian
berat, alkoholisme, penyalahgunaan

24
obat)
- Pekerjaan (eksekutif,
administrator/pemilik bisnis, pekerja
profesional, pekerja semiterampil)
- Orientasi seksual
- Ide bunuh diri
- Rencana bunuh diri
- Isyarat verbal(mis.membicarakan
tentang kematian,lebih baik tanpa
saya, mengajukan pertanyakan
mengenai lethal dosage of drugs)
1 Ke s i a p a n m e n i n g k at ka n manajemen Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x..jam, pasien mampu meningkatkan kesehatan dengan kriteria S e l f - E ffi c a c y
8 kes eh a t a n d ir i hasil pasien mampu: E n h a n c e m e n t
Definisi: Suatu pola pengaturan dan Energy Conservation - Kaji persepsi pasien terhadap keinginannya berperilaku
pengintegrasian ke dalam kehidupan sehari-hari - Menyeimbangkan antara aktivitas - Kaji persepsi pasien terhadap manfaat dari perilaku yang sesuai
suatu regimen teraupetik untuk pengobatan dan istirahat - Identifikasi persepsi individu terhadap resiko perilaku yang tidak sesuai
- Memanfaatkan tidur untuk - Identifikasi manfaat perubahan perilaku
penyakit dan sequelae yang cukup untuk
- Berikan kesempatan pasien untukmenyampaikan keinginan
memenuhi tujuan terkait kesehatan dan dapat memulihkan energy
- Bantu pasien berkomitmen terhadap perubahan perilaku
ditingkatkan - Mengenali keterbatasan energy
- Berikan reinforcement terhadap kemampuan pasien
Batasan karakteristik: dalam melakukan aktivitas - Sediakan lingkungan yang mendukung pasien untuk merubah perilaku
- Menyesuaikan gaya hidup sesuai - Model/demonstrate desired behavior
- Pilihan hidup sehari-hari tepat untuk memenuhi
kemampuan energy - Engage in role play to reharse behavior
kebutuhan (mis.pengobatan,pencegahan)
- Melaporkan aktivitas yang adekuat - Berikan reinforcement positif dan support emosi selam proses
- Menggambarkan penurunan faktor resiko
- Mengekspresikan keinginan untuk menangani Exercise Participation - Sediakan kesempatan untuk latihan agar berhasil dalam merubah perilaku
penyakit(mis.pengobatan,pencegahan - Merencanakan latihan sesuai dengan - Gunakan pernyataan yang mengajak dalam mendorong paien merubah
sequelae) kemampuan kesehatan pasien perilakunya
- Mengekspresikan sedikit kesulitan dengan - Mengidentifikasi hambatan selama - Dorong pasien berinteraksi dengan orang lain
melakukan aktivitas - Persiapkan individu secara psikologis dan emosional dalam mengubah perilaku
regimen yang ditetapkan
- Tidak ada akselerasi yang tidak terduga tentang - Mengidentifikasi tujuan jangka Health Education
gejala penyakit panjang dan jangka pendek dalam - Identifikasi individu yang membutuhkan pendidikan kesehatan
melakukan aktivitas - Identifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat meningkatkan motivasi
- Berpartisipasi rutin dalam kegiatan perilaku kesehatan
- Mengikuti kegiatan dengan sesuai - Identifikasi pendidikan kesehatan yang dibutuhkan pasien
- Berpakaian sesuai saat beraktivitas - Identifikasi riwayat personal, sosial budaya dari pasien dalam menentukan
- Menggunakan strategi untuk perubahan perilaku yang tepat
mencegah cedera fisik - Identifikasi pengetahuan pasien terhadap kesehatannya saat ini
- Terlibat latihan yang dapat - Bantu pasien mengklarifikasi nilai dan kepercayaan terhadap kesehatannya
meningkatkan perilaku diri - Identifikasi karakteristik pasien untuk menetukan strategi pemberian pendidikan
- Menggunakan support system yang kesehatan
tersedia - Identifikasi sumber pendukung yang ada untuk meningkatkan program pendidikan
Health-promoting behavior kesehatan
- Menggunakan perilaku yang tepat - Berikan motivasi pasien untuk dapat merubah kesehatan dan memperbaiki
untuk menghindari resiko perilaku
- Menyeimbangkan antara aktivitas - Berikan pilihan strategi untuk meningkatkan harga diri
- Meningktakan materi pendidikan kesehatan sesuai kemampuan pasien
dan istirahat
25
- Mempertahankan tidur yang adekuat - Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk menolak perilaku yang tidak sesuai
- Menggunakan cara yang efektif daripada menasehati untuk mengubah perilaku
untuk menurunkan stres - Gunakan group discussion dan role play untuk dapat mempengaruhi kepercayaan,
- Mempertahankan hubungan sosial attitude, value pasien
- Menunjukkan perilaku hidup sehat - Libatkan pasien dalam rencana pendidikan kesehatan
untuk memperbaiki perilaku Decision Making Support
- Memanfaatkan support sosial untuk - Bantu pasien mengidentifikasi support system
meningkatkan perilaku - Bantu pasien mencari solusi yang tepat atas permasalahannya
- Mengikuti kegiatan secara rutin - Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian pemecahan masalah
- Pertahankan komunikasi teraupetik pada pasien
- Fasilitasi keinginan dan tujuan hidup pasien
- Fasilitasi pasien dalam memecahkan masalah
- Berikan prosedur yang mudah bbagi pasien
- Sediakan informasi yang sesuai dalam menjawab pertanyaan pasien
- Bantu pasien berinteraksi dengan orang lain
- Dorong pasien melibatkan keluarga dalam meneylesaikan masalah
- Libatkan pasien dalam suatu kelompok untuk meningkatkan kepercayaan
pasien
1 I s o l a s i Setelah dilakuakan asuhan keperawatan...x..jam, isolasi sosial dapat teratasi S o c i a l i z a t i o n
9 s o s i a l dengan kriteria hasil: e n h a n c e m e n t
Definisi: Kesepian yang dialami oleh individu Loneliness Severity - Dorong peningkatan keterlibatan hubungan dengan orang lain
dan dirasakan saat didorong oleh keberadaan - Pasien memiliki harapan - Dorong pasien mengembangkan hubungan dengan orang lain
orang lain dan sebagai pernyataan negatif atau - Pasien tidak merasakan rasa takut - Dorong aktivitas sosial dan comunity
berhubungan dengan orang lain - Dorong pasien tertarik mengikuti aktivitas
mengancam
- Pasien mampu mengambil keputusan - Dorong pasien bergabung dalam suatu kelompok dalam beraktivitas
Batasan karakteristik:
- Pasien tidak mengalami gangguan - Berikan reinforcement terhadap kemampuan pasien
Objektif - Bantu pasien meningkatkan kewaspadaan terhadap kekuatan dan keterbatasan
konsentrasi
- Tidak adanya dukungan orang yang berhubungan dengan orang lain
- Mood fluctuation berkurang
dianggap penting - Sediakan role model untuk memberikan gambaran pada pasien pentingnya
Social Support
- Perilaku yang tidak sesuai dengan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain
- Mengungkapkan kemauan untuk
perkembangan - Request and expect verbal communication
- Afek tumpul berhubungan dengan orang lain - Dorong pasien untuk dapat merbah lingkungan
- Bukti kecacatan(mis.fisik dan mental) - Menerima tawaran bantuan dari orang - Libatkan pasien dalam terapy aktivitas dalam kelompok kecil
- Exists in subculture lain - Eksplorasi kekuatan dan kemampauan pasien dalam berhubungan dengan
- Illness - Menyediakan waktu untuk berinteraksi orang lain
- Tindakan tidak berarti dengan orang lain Self Awareness Enhancement
- Tidak ada kontak mata - Menyediakan informasi tentang orang
- Dorong pasien menjelaskan dan mendiskusikan pikiran dan perasaan
- Dipenuhi dengan pikiran sendiri orang disekitar pasien - Bantu pasien merealisasikan bahwa pasien adalah seseorang yang unik
- Menunjukkan permusuhan - Nyaman berhubungan dengan orang lain - Bantu pasien untuk menilai konsep diri
- Tindakan berulang - Mendukung adanya kontak sosial - Bantu pasien mengidentifikasi perasaannya
- Afek sedih - Mampu menjaga hubungan dengan orang - Bantu pasien mengidentifikasi support system
- Ingin sendirian lain - Bantu pasien mengidentifikasi kemampuan
- Menunjukkan perilaku yang tidak dapat
- Bantu pasien mengidentifikasi situasi dengan menurunkan kecemasan
diterima oleh kelompok kultural yang - Dorong pasien untuk dapat mengekspolrasi perasaannya
dominan - Dorong pasien untuk mengontrol emosinya
- Tidak komunikatif - Dorong pasien untuk menyadari perasaan negatif yang dapat menganggu
- Menarik diri kehidupannya
26
Subjektif
- Mengungkapakan perasaan kesendirian
yang didorong oleh orang lain
- Mengungkapkan perasaan penolakan
- Minat yang tidak sesuai dengan
perkembangan
- Tujuan hidup yang tidak adekuat
- Ketidakmampuan memenuhi harapan
orang lain
- Mengungkapkan nilai yang tidak dapat
diterima oleh kelompok kultural yang
dominan
- Mengalami perasaan berbeda dari
orang lain
- Tidak percaya diri saat berhadapan
dengan publik
Faktor yang berhubungan:
- Perubahan status mental
- Gangguan penampilan fisik
- Gangguan kondisi kesehatan
- Faktor yang berperan terhadap tidak
adanya hubungan personal yang
memuaskan (mis.terlambat dalam
menyelesaikan tugas perkembangan)
- Minat/ketertarikan yang imatur
- Ketidakmampuan menjalani hubungan
yang memuaskan
- Sumber personal yang tidak adekuat
- Perilaku sosial yang tidak diterima
- Nilai sosial yang tidak diterima

27

Anda mungkin juga menyukai