Anda di halaman 1dari 13

BERKOMUNIKASI DAN MEMBERIKAN

KONSELING
OLEH :
dr. Yurike Adehline Chandra Montolalu

Supervisor :
Dr. dr. H. Nasrudin A. M, Sp.OG (K), MARS
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI KOMUNIKASI
proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM KOMUNIKASI


cara berbicara, klarifikasi dan intonasi, mendengar (termasuk memotong kalimat),
cara mengamati (observasi), menjaga sikap, gerak tubuh dan raut muka

Konsil Kedokteran Indonesia. (2006). Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta: KKI


TINJAUAN PUSTAKA

● KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN
○ Komunikasi antara dokter dan pasien merupakan jenis komunikasi yang
berlangsung secara transaksional, face to face, dan berlangsung secara langsung.
○ Roter dan Hall, menggambarkan empat dasar bentuk hubungan antara dokter dan
pasien yaitu
■ bentuk standar (default),

■ bentuk paternalistik (paternalistic),

■ konsumerisme (consumerist),

■ dan mutualistik (mutualistic).

Hospital AM, Hospital AM. Doctor-Patient Communication : A Review Of The Literature. 1995;40(7):903-18.
TINJAUAN PUSTAKA
KOMUNIKASI EFEKTIF

Respect
Humble
Empathy
Audible
Clarity
Suranto. Aw, 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIEN

Sikap profesional Pengumpulan Penyampaian Langkah-langkah


dokter informasi informasi yang akurat komunikasi

Langkah-Langkah komunikasi :
salam, ajak bicara, menjelaskan, dan mengingatkan pasien

Fourianalistyawati, Endang. (2012). Komunikasi yang Relevan dan Efektif antara Dokter dan Pasien. Psikogenesis. 1. 82-87.
TINJAUAN PUSTAKA
MANFAAT KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIEN

Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau
institusi pelayanan medis.

Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar hubungan


dokter-pasien yang baik

Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.

Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam
menghadapi penyakitnya

Konsil Kedokteran Indonesia. (2006). Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta: KKI


TINJAUAN PUSTAKA
KONSELING

● DEFINISI ● FUNGSI KONSELING


(KESEHATAN)
○ sebuah proses profesional yang
melibatkan dua pihak yang secara ○ PREVENTIF
bersama-sama dan bersinergi,
berusaha mencapai suatu tujuan ○ KURATIF
bersama. ○ PROMOTIF

Enjang, AS. 2009. Komunikasi Konseling. Bandung: Nuansa.


Contoh Kasus

● Ny. N, umur 36 tahun dengan G1P0A0 gravid 36 minggu 2 hari datang ke RSUD ME dengan keluhan
bayi tidak bergerak sejak 1 hari lalu. Awalnya pasien tidak sadar bahwa bayi sudah tidak bergerak karena
merasa suatu hal yang wajar. Kehamilan ini merupakan kehamilan pertama sejak menikah 8 tahun lalu.
Pasien ini memiliki riwayat Diabetes Melitus yang di ketahui sejak 3 tahun lalu, tidak berobat dengan
teratur. Tidak ada riwayat penyakit lain. Kehamilan ini diperoleh dengan spontan dan tidak ada riwayat
pengobatan sebelumnya. Saat datang ke rumah sakit, pasien diantar oleh suami dan keluarga inti lainnya
dan keluarga tidak percaya bahwa janin tersebut sudah meninggal mengingat usia kehamilan pasien
sudah pada trimester akhir yang menurut kepercayaan mereka bahwa keadaan tersebut keadaan normal
akibat bayi yang semakin besar dan berada dalam ruangan kecil yang membatasi gerakan janin.
Lanjutan Contoh Kasus

● Saat dilakukan pemeriksaan luar tidak ditemukan denyut jantung janin sehingaa pemeriksaan ini
dilanjukan dengan pemeriksaan USG dihadapan suami dan pasien sehingga diagnosis Kematian Janin
dalam Rahim ini bukan merupakan diagnosis subjektif yang hanya dinilai oleh dokter itu sendiri namun
juga dapat dilihat oleh pasien dan suami sehingga ditemukan kata sepaham antara dokter dan pasien.
Setelah dilakukan induksi dengan misoprostol dan dilanjutkan dengan drips oksitosin, bayi berhasil
dilahirkan setelah 42jam observasi persalinan pervaginam. Pasien dan keluarga yang pada awalnya
khawatir dengan proses Panjang induksi persalinan pada KJDR akhirnya puas dengan hasil yang
diberikan.
● Pada keadaan seperti ini, sebagai residen yang stase daerah yang dalam tanda kutip belum resmi sebagai
seorang ahli kebidanan dan penyakit kandungan maka terdapat beberapa langkah yang perlu kita
perhatikan dalam berkomunikasi sehingga rasa percaya pasien tetap terjaga.
Komunikasi Efektif Dokter-Pasien Berdasarkan KKI (2006)

1. Sikap profesional dokter, sikap yang menunjukkan kemampuan dokter dalam menyelesaikan tugas-tugas
sesuai peran dan fungsinya, mampu menghadapi berbagai tipe pasien, serta mampu bekerja sama dengan
profesi kesehatan yang lain. Di dalam proses komunikasi dokter pasien, sikap profesional penting untuk
membangun rasa nyaman, aman, dan percaya pada dokter, yang merupakan landasan bagi berlangsungnya
komunikasi secara efektif. Pada keadaan seperti ini kita harus mengerti bahwa pasien ini berada dalam
keadaan yang “down” dan kehilangan buah hati yang telah ditunggu selama bertahun-tahun.
2. Pengumpulan informasi, yang di dalamnya terdapat proses anamnesis yang akurat, dan sesi penyampaian
informasi. Dalam anamnesis ditemukan faktor risiko yaitu Diabetes Mellitus, namun penyampaian
diagnosis ini harus disertai pemeriksaan laboratorium penunjang sebagai bukti konkrit sehingga pasien
dan keluarga juga paham. Pada pemeriksaan didapatkan hasil GDS 389 .
Komunikasi Efektif Dokter-Pasien Berdasarkan KKI (2006)

3. Penyampaian informasi yang akurat. Pada saat sudah ditemukan hasil yang menunjang suatu diagnosis
KJDR yaitu dengan pemeriksaan Denyut jantung dengan dapton, Kardiotokografi dan Ultrasonografi.
4. Proses langkah-langkah komunikasi, yang terdiri dari salam, ajak bicara, menjelaskan, dan
mengingatkan pasien. Setelah memperoleh hasil pemeriksaan penunjang dan menarik kesimpulan, saat ini
peran dokter sangat dibutuhkan untuk memberikan empati kepada pasien dan keluarga dengan kejadian yang
terjadi. Penyampaian dilakukan dihadapan keluarga namun beberapa keluarga tidak percaya merasa bayi yang
tidak bergerak hal yang wajar saat kehamilan trimester akhir dan denyut jantung aorta abdominalis yang
terdengar saat dapton dianggap keluarga sebagai Denyut Jantung Janin.
Kesimpulan

● Pada keadaan ini seorang dokter harus mampu bukan hanya menganamnesis dan melakukan komunikasi.
Dokter juga harus mampu memberikan penjelasan mengenai penatalaksanaan untuk intra uterine fetal
death (IUFD) tidak hanya terbatas pada pengeluaran janin, tetapi juga harus disertai penanganan
psikologis ibu dan evaluasi penyebab kematian janin. Evaluasi penyebab kematian ini penting untuk
membantu manajemen perencanaan kehamilan di masa depan sehingga tidak terjadi kejadian berulang.
● Efektif atau tidaknya komunikasi yang berlangsung akan menentukan sikap pasien dalam
menerima diagnosis yang ditetapkan dokter, menjalani pengobatan, melakukan perawatan diri
dan memerhatikan atau mematuhi anjuran dan nasihat dokter.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai