Anda di halaman 1dari 14

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

rancangan penelitian cross sectional. Rancangan cross sectional yaitu suatu

penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel-

variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama,

artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran

dilakukan terhadap status variabel subjek pada saat penelitian (Notoatmodjo,

2005). Dimana variabelnya adalah variabel pengetahuan sebagai variabel

independen (bebas/faktor resiko) dan variabel dependennya (terikat/efek)

yaitu penanganan pasien kritis di ruang perawatan intensif care unit RS.

Dustira Cimahi.

B. Paradigma Penelitian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan

telinga. (Notoatmodjo, 2005). Pengetahuan seseorang boleh jadi merupakan

penyebab utama timbulnya masalah kesehatan, tetapi juga dapat jadi kunci

utama untuk pemecahannya.


23

Perawat intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini perlu

untuk dikembangkan di Indonesia. Berbagai pemberian pelayanan

keperawatan intensif bertujuan untuk memberikan asuhan bagi pasien dengan

penyakit yang perlu diobservasi ketat dengan atau tanpa pengobatan yang

tidak dapat diberikan di ruang perawatan umum, memberikan pelayanan

kesehatan bagi pasien dengan potensial atau adanya kerusakan organ

umumnya mengurangi kesakitan dan kematian yang dapat dihindari pada

pasien dengan penyakit kritis. ( Adam dan Osbone, 1997. Dalam Depkes RI,

2006).

Masuknya pasien ke unit perawatan intensif dengan keadaan kritis sering

menimbulkan persepsi yang berbeda antara pasien, keluarga dan perawat,

pasien sering mempersepsikan adanya ancaman kehidupan dan kesejahteraan

dirinya, serta sering diperberat dengan penerimaan peran sakit yang kurang

sesuai, sementara keluarga pasien mempersepsikan adanya kematian,

sedangkan perawat mempersepsikan perlunya kewaspadaan terhadap

keselamatan pasien dan petugas lainnya.

Perbedaan persepsi antara pasien, keluarga dan perawat terhadap kondisi

kritis ini, dapat menjadi masalah pada penanganan pasien kritis agar terbebas

dari kesakitan dan kematian.

Melihat dari uraian diatas maka peneliti dapat mengkaji dan mensintesis

penyusunan suatu kerangka konsep rencana penelitian dapat dilihat pada

gambar berikut :
24

Gambar 3.1

Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan
Perawat Pelaksana: Penanganan Baik
Pasien Kritis :
Pengetahuan yang
tercakup dalam Standar Cukup
domain kognitif. Kompetensi
Depkes RI. Kurang

Karakteristik Individu :
- Jenis Kelamin
- Pendidikan
- Usia
- Masa Kerja

Arikunto, (2002). Notoatmodjo, (2003). Depkes RI, (2006).

Keterangan :

: yang diteliti

: tidak diteliti
25

C. Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan perawat pelaksana dengan

penanganan pasien kritis di ruang intensif care unit RS. Dustira Cimahi.

Hi : Terdapat hubungan antara pengetahuan perawat pelaksana dengan

penanganan pasien kritis di ruang intensif care unit RS. Dustira Cimahi.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini diantaranya definisi operasional, cara

pengukuran, hasil ukur, skala ukur. Secara terperinci dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :
26

Tabel 3.1

Variabel Penelitian

N Defini Definisi Cara Skala


Variabel Hasil Ukur
O Konseptual Operasional Pengukuran Ukur
1 Pengetahuan Pengetahuan Sejauh mana Untuk mengukur 1. Baik bila 76-100% Ordinal
. perawat merupakan hasil pengetahuan tingkat jawaban benar.
pelaksana dari tahu, dan responden pengetahuan 2. Cukup bila 56-
terjadi setelah tentang pasien responden dengan 75% jawaban
orang melakukan kritis dalam cara memberikan benar.
penginderaan domain kuisioner yang 3. Kurang bila < 56%
terhadap objek kognitif. berisikan jawaban benar.
tertentu. pertanyaan tentang
Penginderaan pasien kritis.
terjadi melalui
panca indera
manusia, yakni
indera
penglihatan,
pendengaran,
penciuman, rasa
dan raba. Sebagian
besar pengetahuan
manusia diperoleh
dari mata dan
telinga.
(Notoatmodjo,
2003).
2 Penanganan Pasien kritis Tingkat Responden 1. Baik bila 76-100% Ordinal
. pasien kritis adalah pasien yang kemampuan diberikan angket dari angket
dalam keadaan penanganan dan diobservasi kompetensi
berat dan kritis, pasien kritis yang berisikan mampu dilakukan.
cedera dengan yang dimiliki tentang 2. Cukup bila
penyulit yang oleh responden penanganan pasien 56-75% dari
mengancam kritis. angket kompetensi
nyawa, namun mampu dilakukan.
masih ada harapan 3. Kurang bila
dapat < 56% dari
disembuhkan angket kompetensi
secara ilmu mampu dilakukan.
kedokteran.
(Depkes RI,
2006).
27

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2005). Selanjutnya menurut Nursalam (2003) populasi dalam

penelitian adalah setiap subjek (misalnya manusia ; pasien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan. Adapun populasi yang dianggap sebagai

responden adalah perawat yang merawat pasien kritis di ruang intensif care

unit Rumah Sakit Dustira Cimahi berjumlah 20 orang perawat.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo, 2005).

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling

yaitu suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil

responden yang ada atau tersedia sebanyak 20 orang perawat.

F. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan fakta yang aktual serta data yang terpercaya, dalam

penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui :

1. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan

tanya jawab dengan responden dan instansi yang terkait.

2. Dokumentasi, yaitu salah satu cara pengumpulan data dan keterangan yang

dipakai sebagai bukti, data yang diharapkan dapat dikumpulkan dari studi
28

dokumentasi adalah tingkat pengetahuan perawat pelaksana dengan

penanganan pasien kritis di ruang intensif care unit RS. Dustira Cimahi.

3. Studi Kepustakaan (library study) : digunakan untuk mendapat point yang

dapat memperkuat pembahasan penelitian.

4. Angket : merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden

dengan maksud agar responden memberikan respon sesuai dengan

permintaan peneliti. Dari angket ini diharapkan dapat diketahui tingkat

pengetahuan perawat pelaksana dengan penanganan pasien kritis

di ruang intensif care unit RS. Dustira Cimahi.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Reliabiltas adalah indeks yang menunjukan

sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Ini

berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten.

(Notoatmodjo, 2005).

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan dan kesahihan suatu intrumen. Satu intrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya intrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2002). Untuk menguji

keaslian alat ukur digunakan teknik korelasi yaitu dengan mengkorelasikan

masing-masing item pernyataan/pertanyaan terhadap totalnya. Jenis


29

korelasi yang digunakan untuk menguji validitas disesuaikan dengan skala

pengukuran dari variabel penelitian. Karena variabel pengetahuan dan

penanganan pasien kritis yang akan diteliti dalam penelitian ini berskala

ukuran ordinal maka pengujian validitasnya menggunakan korelasi person.

Penentuan paling tidaknya item pernyataan/pertanyaan menggunakan batas

koefisien korelasi terkecil sebesar 0,3 sehingga item yang memiliki

koefisien korelasi kurang dari 0,3 dinyatakan gugur. (Azwar, 2005).

Uji validitas dilaksnakan di Rumah Sakit TNI AU Salamun Bandung

tanggal 21 sampai 23 Agustus 2009. Sampel yang diambil 10 perawat,

dengan ketentuan r tabel sebesar 0,632 dapat dilihat dalam daftar tabel r

dengan nilai kemaknaan 0,05.

Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan hasil bahwa dari 30 soal

pada kuesioner pengetahuan 14 valid dengan nilai r hasil uji validasi

lebih besar dari r hitung = 0,632, sedangkan 16 soal pengetahuan diuji

dengan validasi kontent begitupun dengan angket observasi penanganan

pasien kritis.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena bersifat tendensius

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan

data yang dapat dipercaya juga. (Arikunto, 2002). Reliabilitas menunjukan

konsistensi dari suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Teknik
30

pengujian pada penelitian ini menggunakan teknik Alfa Cronbach, caranya

adalah membandingkan nilai r hasil dengan r tabel apabila r alpha> r tabel

maka pertanyaan/pernyataan tersebut reliabel. Setelah dilakukan uji

reliabilitas seluruh pertanyaan reliabel.

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a) Editing

Setelah data berhasil dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah

melakukan pengecekan isi kuisioner apakah kuesioner telah diisi

lengkap, jelas jawabannya dari responden, dan sudah relevan dengan

jawaban dari pertanyaan.

b) Coding

Tahap ini merupakan tahap merubah data berbentuk huruf menjadi

data berbentuk angka/bilangan. Peneliti merubah data berbentuk huruf

menjadi data, berbentuk angka atau bilangan menjadi sebuah kode

kuesioner, untuk data pengetahuan dan penanganan pasien kritis.

Pengetahuan :

1. Baik : bila 76-100% dari total jawaban kuesioner yang benar.

2. Cukup : bila 56-75% dari total jawaban kuesioner yang benar.

3. Kurang : bila < 56% dari total jawaban kuesioner yang benar.

(Arikunto, 2002).
31

Penanganan pasien kritis:

1. Baik : bila 76-100% dari total jawaban kuesioner yang benar.

2. Cukup : bila 56-75% dari total jawaban kuesioner yang benar.

3. Kurang : bila < 56% dari total jawaban kuesioner yang benar.

(Arikunto, 2002)

c) Entry

Pemindahan data dilakukan dengan cara data yang telah diberi kode

dimasukan kedalam master data.

d) Cleaning

Perpindahan data dilakukan dengan cara data yang telah diberi kode

dimasukan kedalam master. Dan data tidak ada yang salah.

e) Tabulating

Merupakan kegiatan pencegahan kembali data yang sudah dilakukan

tidak terdapat kesalahan dalam memasukan data yaitu dengan melihat

distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti dan menilai faktor

kelogisannya.

Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data yang

menggunakan rumus atau aturan yang sesuai pendekatan atau desain

yang digunakan sehingga diperoleh kesimpulan yang disebut analisis

data. (Notoatmodjo, 2005).


32

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui distribusi, frekuensi

dan proporsi dari variabel-variabel yang diamati. Analisis ini dilakukan

untuk melihat distribusi frekuensi dari masing variabel independent dan

dependent kemudian diinterprestasikan. Setelah data tabulasi

dideskrifsikan dengan menggunakan skala yang diadaptasi. (Riduwan,

2007). Yaitu :

1. < 40% : sebagian kecil responden.

2. 40-50% : hampir kecil responden.

3. 50-79% : sebagian besar responden.

4. 80-99% : hampir seluruh responden.

5. 100% : seluruh responden.

b. Analisis Bivariat

Analisis ini menghubungkan setiap variabel yang ada dalam konsep

penelitian dengan variabel independent dengan tujuan untuk melihat

apakah hubungan yang terjadi adalah bermakna secara statistik atau

terjadi hanya kebetulan. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk

mengetahui adanya hubungan antara variabel independent dan variabel

dependent serta jenis data yang diteliti adalah kategorikal maka teknik

analisis data yang dipergunakan adalah uji statistik chi kuadrat. Tingkat

signifikasi atau derajat kemaknaan yang dipilih dalam penelitian ini

adalah 5% (= 0,05). Analisis data menggunakan komputer. Analisis


33

bivariat pada penelitian ini menggunakan Metode Chi Square. Tujuan

dari digunakan uji chi kuadrat adalah untuk menguji perbedaan proporsi

antara beberapa kelompok data. Dilihat dari segi datanya uji Chi kuadrat

dapat digunakan untuk mengetahui hubungan anatara variabel kategori

dengan variabel kategori.

Rumus : X2 = (O – E)2
E
Ket : O = Observasi E= Expecatiion/harapan

Proses pengujian Chi Square adalah membandingkan frekuensi yang

terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspetasi). Bila nilai

frekuensi harapan sama maka dikatakan tidak ada perbedaan yang

bermakna dan sebaliknya bila nilai frekuensi observasi dan nilai

frekuensi harapan berbeda maka dikatakan ada perbedaan bermakna

(signifikan). Uji signifikasi dilakukan dengan menggunakan batas

kemaknaan α = 0,05 . Kriteria statistik untuk uji hipotesis adalah : jika

Pvalue < 0,05, maka HO ditolak artinya terdapat hubungan yang signifikan

antara pengetahuan perawat pelaksana dengan penanganan pasien kritis.

Tetapi sebaliknya jika nilai Pvalue > 0,05, maka HO diterima artinya tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat

pelaksana dengan penanganan pasien kritis.


34

I. Etika Penelitian

Masalah etika dalam penelitian keperawatanmerupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan akan

berhubungan lansung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus

diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian.

Masalah etika dalam penelitian keperawatan dapat meliputi :

1. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti

dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan Informed Consen adalah

agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya jika subjek bersedia, maqka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan.

2. Anonymity

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang telah terkumpul dan responden dijamin

kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil karya tulis ilmiah.


35

J. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan di ruang perawatan intensif care unit Rumah

Sakit Dustira Cimahi. Adapun waktu penelitian selama 3 hari yaitu pada

tanggal 25 Agustus 2009 sampai dengan 27 Agustus 2009.

K. Jadual penelitian

Tahun 2009

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pengajuan judul

Penulisan Proposal

Penelitian

Bimbingan Skripsi

Ujian Sidang

Anda mungkin juga menyukai