Balikpapan Baru
BAB 1
PENDAHULUAN
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Graham Teasdale dan Bryan
Universitas Glascow. GCS kini sangat lauas digunakan oleh dokter umum
maupun para medis karena patokan atau kriteria yang lebih jelas dan
GCS adalah alat diagnostic yang sudah sejak lama menjadi alat untuk
menjadi alat prognosis untuk pasien cedera kepala. Skor GCS menjadi standar
oleh karena penyebab apapun, termasuk cedera kepala. GCS merupakan factor
penting yang harus diukur pada pasien cedera kepala. Selain digunakan untuk
mengukur tingkat kesadaran pasien secara kuantitatif, GCS juga digunakan
Skor GCS adalah nilai dari tingkat kesadaran pasien secara kuantitatif,
pelayanan trauma. Skor GCS merupakan salah satu pemeriksaan wajib pada
pasien yang masuk ke Rumah Sakit. Skor GCS awal yang rendah
Glascow. Tentu hal tersbut tidaklah benar. Pengembangan GCS dimulai sejak
pada pasien trauma saja tetapi pada psien dengan gangguan otak akut lain
adalah untuk membuat suatu metode penilaian kesadaran yang jelas dan
konsisten. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mencari hubungan antara
tingkat kesadaran pasien saat masuk rumah sakit dengan luaran pasien
tersebut. Implementasi GCS diujikan kepada para dokter muda dan perawat,
beberapa ahli bedah saraf dan neurology sperti fred plum dari cornell
University, New York, dan David Shaw dari University of new castle, inggris,
Stocchetti, 2014)
saat GCS dimasukkan dalam edisi pertama buku manual Advance Trauma
Life Support (ATLS) pada tahun 1980. Cepatnya adopsi ATLS diseluruh dunia
juga mempercepat diseminasi GCS. (Surgeon, 2018) Hal ini diikuti oleh
kursus-kursus Life Support yang lain seperti Basic Life Support ( BLS),
Support (ANLS). Sampai tahun 2018, GCS masih terus digunakan dalam
buku manual ATLS dan beberapa buku manual pelatihan Kegawat Daruratan.
yang di yang dilakukan saaat terjadi Cidera Kepala adalah menjaga jalur jalan
setiap keaadaan yang tidak normal dan membahayakan harus segera diberikan
ketua tim perawat di ruang baji kamase II RSUD Labuang Baji Makassar,
pernah terjadi suatu kejadian dimana perawat dari ruang Intensif Rawat
ruang baji kamase II, berhubung karena kondisi pasien sudah membaik
termasuk tentang nilai GCS dari pasien tersebut. Tapi saat dalam perjalanan
tenaga kesehatan medis yang ikut menangani dan terlibat dalam hal nya
adalah tenaga medis yang kompetern sehingga pelayanan yang diberikan bisa
Terutama bagi tenaga keperawatan yang merupakan tenaga medis yang paling
banyak dan tenaga medis yang lebih lama dalam halnya bersentuhan dengan
melakukan yang terbaik demikian pula dalam hal pemeriksaan GCS pada
pasien.
Beberapa peneliti sebelunya ada yang telah melakukan penelitian
Glascow Coma Scale pada psien Trauma Capitis, oleh karena itu saya tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Scale
c. Diketahuinya hubungan tingkat penegtahuan perawat berdasarkan usia
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktisi
Scale.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah ada dan tersedia, sementara orang
kepada pikiran orang lain yang belum memiliki pengetahuan tersebut dan
(Budiningsih, 2005)
a. Tahu (know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, jadi “tahu: adalah
mengukur apakah orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
sebagainya.
b. Memahami (comprehension)
yang dipelajari.
c. Apliaksi (application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi atau yang sebenarnya.
situasi lain.
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
Sintesin menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan dan
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (evaluation)
Tingkat
Kurang + +
Cukup + + + +
Baik + + + + + +
baik apabila sudah mencapai tingkatan atau tahapn sintetis dan evaluasi.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
a. Pendidikan
b. Media
Media secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat
luas. Contoh dari media masa kini adalah televise, radio, Koran dan
majalah.
c. Keterpaparan informasi
informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartika oleh RUU
hari, yang diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar kita,
d. Pengalaman
e. Lingkungan
4. Pengukuran Pengetahuan
lewat angket yang menanyakan tentang suatu materi yang ingin di ukur
yaitu:
seluruh pertanyaan.
seluruh pertanyaan.
c. Kurang: Bila subyek mampu menjawab dengan benar ≤ 55% dari
seluruh pertanyaan.
Tindakan atau praktik adalah respon atau reaksi konkret seseorang terhadap
stimulus atau objek. Respon ini sudah dalam bentuk tindakan (action) yang
yang diketahui dan memberikan respon batin dalam bentuk sikap. Proses
(Notoatmojo, 2003)
a. Karakteristik Perawat
Faktor internal dari perawat yang mempengaruhi dalam tindakan
keperawatan adalah :
a) Usia
alebih bertanggung jawab, lebih tertib , lebih teliti, lebih bermoral dan
b) Jenis kelamin
memuaskan. Ada sisi lain yang positif dalam karakter wanita yaitu
personal.
c) Tingkat pendidikan
Penidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga
d) Lama kerja
e) Status kerja
status dan penggajian yang berbeda. Selain itu bagi perawat yang tidak
b. Tingkat Pengetahuan
yaitu:
GCS atau skala koma pertama kali digunakan di unit perawatn intensif
bola mata, verbal , dan pergerakan motoric yang dinilai dengan memberikan
skor pada masing –masing komponen . nilai tital dari ketiga komponen
kesadaran pada pasien berdasarkan GCS yang pertama yaitu Compos Mentis
dengan nilai GCS (14-15) yang kedua yaitu Apatis dengan niali GCS (12-13)
yang ketiga yaitu Somnolen dengan nilai GCS (10-11) untuk yang keempat
disebut Delirium dengan nilai GCS (9-7) sedangkan yang kelima disebut
Stupor (Soporos Coma) dengan nilai GCS (4-6) dan yang terakhir disebut
Koma dengan nilai GCS (3). Selain mudah dilakukan, GCS juga memiliki
panggilan)
nyeri)
1(tidak respon)
Keterangan
E. Kerangka Konsep
kerangka konsep menurut (Sugiyono, 2014) adalah suatu hubungan yang akan
antara variable independen dan variabel dependen yang akan diamati atau
F. Hipotesis
Balikpapan Baru
Baru.
BAB III
METODE PENELITIAN
Balikpapan Baru.
1. Populasi
Balikpapan Baru. Jumlah perawat yang diperoleh berdasarkan data SDM pada
2. Sampel
b) Kriteria eksklusi
Independen
GCS normalitas
Dependen Ordinal
data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer.
Sumber data primer merupakan data sumber pertama yang diperoleh dari
kuisioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, badan
atau institusi yang secara rutin mengumpulkan data (Setiadi, 2007). Data
sekunder yang digunakan peneliti adalah data yang diperoleh dari rekam
G. Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan tehnik skoring dari hasil nilai kuisioner responden
H. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisi Bivariat
1. Tahap Persiapan
c. Setelah mendapat ijin dari pihak Rumah Sakit, peneliti kemudian melakukan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis menggunakan software
a. Editing
b. Coding
c. Processing
d. Cleaning
4. Etika penelitian
ITKES Wiyata Husada Smarinda. Setelah dinyatakan telah lulus uji etik,
penelitian, dalam hal ini Direktur Rumah Sakit Balikpapan Baru Balikpapan.
confidentiality)
and benefits)