PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intensive Care Unit (ICU) merupakan bagian mandiri dari rumah skit
atau ruangan khusus yang disediakan oleh rumah sakit dengan staf khusus
prognosis dubia (Rudini, 2018). Pasien yang layak dirawat di ruang ICU yaitu
pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi oleh tim intensive
fisiologis serta dapat dilakukan pengawasan yang konstan, terus menerus dan
awal pada seorang pasien (Morton et al., 2012). Penentuan prognosis pasien
di ICU merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Jika terjadi kesalahan
pasien akan menjadi lebih optimal dan dapat memotivasi tenaga kesehatan
untuk memberikan penanganan yang lebih baik. Selain itu ketika seseorang
penanganan segera maka hal ini akan berdampak buruk pada pasien, pasien
dapat tiba-tiba jatuh pada keadaan koma, dan keadaan koma yang tidak
mengalami perbaikan dapat berlanjut pada keadaan mati batang otak. Oleh
karena itu diperlukan observasi dan alat ukur observasi yang tepat untuk
Guna mendeteksi prognosis awal yang tepat pada pasien yang dirawat
di ICU, salah satunya dengan mengukur tingkat kesadaran pasien itu sendiri.
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh tenaga medis khususnya dokter
dan perawat.
ICU bukanlah sesuatu yang mudah. Karenanya dibutuhkan sebuah alat ukur
pasien, salah satu metode pengukuran kesadaran adalah Glasgow Coma Scale
(GCS). Glasgow Coma Scale merupakan metode yang paling sering dan luas
dikembangkan pada tahun 1974 dan telah menjadi gold standart untuk
serebral, dan dapat mengevaluasi tingkat kesadaran pasien. Selain itu GCS
dapat melakukan pengukuran dalam waktu yang relatif singkat dan mudah
adalah GCS kurang efektif dalam mengukur respon verbal pada pasien
dengan keadaan koma dan terpasang alat bantu napas seperti pasien
penilaian mata, respon motorik, serta ada penilaian pola nafas yang abnormal
dan usaha nafas, dengan skala penilaian pada tiap komponen 1-4. FOUR
otak dengan penilaian refleks pupil dan kornea, ketika refleks tersebut tidak
dapat digunakan maka dapat menggunakan refleks batuk. Selain itu FOUR
Score juga memiliki komponen penilaian nafas abnormal dan usaha nafas
(respirasi), pada komponen ini untuk pasien yang tidak terpasang intubasi
dapat dinilai pola nafas spontan dari pasien, untuk pasien yang terpasang
validitas dan reliabilitas yang baik dalam menilai tingkat kesadaran (Rudini,
2018).
tentang perbandingan metode GCS dan FOUR Score dalam mengukur tingkat
B. Rumusan Masalah
yaitu “Bagaimana perbandingan antara Glasgow Coma Scale (GCS) dan Full
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Pelayanan Kesehatan
b. Profesi Perawat
ICU.
2. Manfaat Teoritis
METODE PENELITIAN
pemeriksaan tingkat kesadaran pasien kritis di ICU dan apa yang belum
diketahui untuk mencari rasional dari penelitian yang sudah dilakukan atau
untuk ide penelitian selanjutnya (Wee & Banister, 2016). Literature review
gambaran dari para ahli yang tertulis didalam teks (Snyder, 2019).
1. Database Pencarian
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang tidak diperoleh
tema yang telah ditentukan. Pencarian literatur dalam literature review ini
operator (AND, OR, and NOT) yang digunakan untuk memperluas atau
artikel atau jurnal yang akan digunakan. Kata kunci dalam literature
berikut :
review
review
c. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang
d. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu
review
Hasil
PubMed : 72
Wiley : 11
Research Gate : 10
Google Scholar : 103
(n = 196)
Studies excluded (∑n = 84)
- Judul sama (n = 5)
- Judul tidak sesuai (n = 79)
Jurnal atau artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi,
tidak dapat diakses, teks tidak lengkap atau tidak fulltext, serta publikasi
hasil yang diperoleh dalam penelitian), dan T (Time/ waktu dalam melakukan
kemudian disimpulkan dalam sebuah tabel. Tabel yang dibuat berisi nama
akan menganalisa hasil dari perbandingan antara Glasgow Coma Scale (GCS)
dan Full Outline of UnResponsiveness (FOUR) Score dalam pemeriksaan
Analisis adalah suatu bentuk untuk mengurai suatu masalah atau fokus
bentuk sesuatu yang diurai itu tampak lebih jelas maknanya atau lebih mudah
2015).
Studi Literature
Pengumpulan data
Analisa data
Pembahasan