Anda di halaman 1dari 4

TELAAH JURNAL

Judul The prevalence of psychosis in epilepsy; a systematic review


and meta-analysis
Penulis Maurice J Clancy dan Dearbhla J Connor1 Department of
Psychiatry, Royal College of Surgeons in Ireland, Education and
Research Centre, Beaumont Hospital, Dublin 9, Ireland,
Mary C Clarke1, Mary Cannon dan David R Cotter
2Department of Psychiatry, Beaumont Hospital, Dublin 9,
Ireland Full list of author information is available at the end of
the article
Publikasi BMC Psychiatry 2014 March 13 14:75
Penelaah DM FK UNISMA
Tanggal telaah 08 Juni 2017

Deskripsi Jurnal

No Komponen Uraian
.

1 Introduction Judul: sesuai dengan isi penelitian (hal 1)


Abstrak: Sudah menggambarkan isi jurnal (hal 1):
berisikan background, metode, hasil dan kesimpulan
Pendahuluan: Sudah menjelaskan latar belakang
dilakukannya systemic review. (hal 1)
2 Methods

3 Result

4 Analysed Menggunakan random meta analisis. Estimasi model


menggunakan Cochran Q dan Statistic I2.
5 Discussion Mendiskusikan hasil penelitian-penelitina yang telah
diunggah dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
6 Conclusion Faktor resiko terjadinya psikosis pada penderita
epilepsy meningkat 8 kali lipat.

PICO VIA

1
2

Populasi

Literature yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Inklusi seperti


prevalansi phychosis, schizophrenia, interictal phychosis atau postical
phychosis pada individu dengan epilepsy. Ekslusi seperti artikel lengkap tidak
diunggah dalam bahasa inggris, tidak melaporkan tingkat prevalensi atau data
yang dapat dihitung, termasuk laporan kasus, surat, laporan singkat, ulasan
atau bab buku.

Intervensi

Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi

Comparison

Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif sehingga tidak dilakukan


perbandingan.

Outcome

Faktor resiko terjadinya psychosis pada pasien dengan epilepsy meningkat 8


kali lipat.

Validity

1. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?

Sudah sesuai karena penelitian ini bertujuan untuk melihat prevalensi


psikosis pada pasien dengan epilepsy dan memperkirakan faktor resiko
terjadinya psikosis pada individu epilepsy dibandingkan dengan kontrol dan
fokus penelitian ini adalah mengumpulkan berbagai literatur untuk
mengevaluasi hal tersebut.

2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat?


3

Ya, subjek penelitian diambil sesuai tema, menggunakan diagram flow


PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta
Analyses).

3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?

Ya, Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menilai faktor resiko terjadinya
psikosis pada penderita epilepsy menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi
pada pengambilan literatur. Inklusi seperti prevalansi phychosis,
schizophrenia, interictal phychosis atau postical phychosis pada individu
dengan epilepsy. Eksklusi seperti artikel lengkap tidak diunggah dalam bahasa
inggris, tidak melaporkan tingkat prevalensi atau data yang dapat dihitung,
termasuk laporan kasus, surat, laporan singkat, ulasan atau bab buku.

4. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk


meminimalisirkan kebetulan?

Peneliti melakukan penelitian deskriptif maka semua data yang dapat


diterima sesuai kriteria inklusi dan eksklusi akan dipakai menjadi subjek
penelitian. Pada penelitian ini terdapat 215 literatur yang ditemukan dengan
157 literatur dieksklusi dan 58 literatur inklusi.

5. Apakah analisis data dilakukan cukup baik?

Ya, analisis data sudah dilakukan dengan cukup baik yaitu dengan
systemic review metode random meta-analisis. Estimasi model menggunakan
Cochran Q dan Statistic I2. Penyajian data sudah menggunakan menggunakan
chart tidak hanya menggunakan narasi dan diagram sehingga pembaca akan
lebih gampang memahami hasil penelitian.

Penelitian ini valid.

Important

6. Apakah penelitian ini penting?


4

Mengingat bahwa kejadian epilepsy dapat terjadi pada semua golongan ( usia,
gender, ras, sosial dan ekonomi) dengan rata-rata prevalensi epilepsy 8,2 per
100.000 penduduk sedangkan angka insiden mencapai 50 per 100.000
penduduk sehingga perlu diketahui resiko terjadinya psikosis pada pasien
dengan riwayat epilepsy.

Applicable

7. Apakah penelitian ini dapat diterapkan?

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai referensi tentang angka kejadian
psikosis pada penderita epilepsy.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi di rumah sakit di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai