A. Latar Belakang
Epilepsi adalah kelainan otak yang dapat menyerang orang di
seluruh dunia, cenderung terus-menerus menimbulkan bangkitan
epileptik, minimal 1 kali bangkitan epileptik. Di negara-negara maju,
kejadian epilepsI tahunan diperkirakan sekitar 50 per 100.000
penduduk dan prevalensinya diperkirakan sekitar 700 per 100.000
penduduk. Di negara berkembang, jumlahnya diperkirakan lebih
tinggi. Insiden epilepsi umumnya tinggi pada kelompok usia kanak-
kanak dan lanjut usia, cenderung lebih tinggi pada pria daripada
wanita. Rerata usia kasus baru adalah 25,6 ± 16,9 tahun. Sedangkan
rerata usia pada kasus lama adalah 29,2 ± 16,5 tahun. Sebanyak
77,9% pasien berobat pertama kali ke dokter spesialis saraf, 6,8%
berobat ke dokter umum, sedangkan sisanya ke dukun dan tidak
berobat.(1)
Klasifikasi epilepsi yang baru adalah klasifikasi bertingkat,
yang dirancang untuk memenuhi klasifikasi epilepsi dalam
lingkungan klinis yang berbeda. Klasifikasi International League
Against Epilepsy (ILAE) 2017 membagi menjadi tipe bangkitan, tipe
epilepsi, sindrom epilepsy.(2)
B. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi adanya keterkaitanantara rasa percaya diri
dengan penyakit epilepsi pada remaja yang menderita penyakit
epilepsi.
2. Mengetahuiefek yang ditimbulkan dari penyakit epilepsi
terhadap prestasi belajar pada remaja yang menderita penyakit
epilepsi.
C. Manfaat penelitian
1. Mengetahui adanya hubungan dari dampak yang diakibatkan dari
penyakit epilepsi terhadap rasa percaya diri remaja yang
menderita epilepsi.
2. Mengetahui gambaran pengaruh penyakit epilepsi terhadap
Prestasi belajar pada remaja penderita epilepsi.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh dari penyakit epilepsi terhadap rasa
percaya diri remaja penderita epilepsi?
2. Bagaimana penyakit epilepsi dapat mempengaruhi prestasi
belajar pada remaja penderita epilepsi?
3. Mengapa penyakit Epilepsi dapat mempengaruhi rasa percaya
diri pada remaja yang menderita epilepsi?
4. Mengapa penyakit epilepsi dapat mempengaruhi prestasi belajar
pada remaja penderita epilepsi?
BAB II
A. DASAR TEORI
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Partisipan
1. Inklusi
- Remaja yang berusia 12-18 Tahun
- Remaja yang menderita General Epilepsi
2. Eksklusi
- Remaja yang menderita epilepsi putus obat
- Remaja yang mengalami diluar general epilepsi
D. Instrumen Penelitian
Pada Penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen
penelitian dan juga sebagai pengumpul data. Pada penelitian kali ini
juga digunakan perangkat lain seperti pedoman wawancara sebagai
pendukung penelitian.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Tenik pengumpulan data pada penelitian ini dengan
menggunakan waancara terbuka kepada setiap responden. Daftar
pertanyaan terbuka telah disiapkan oleh peneliti dan peneliti
mengajukan pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama kepada
semua responden agar menimbulkan tanggapan yang sama sehingga
tidak menimbulkan kesulitan pengolahan karena interpretasi yang
berbeda. Disamping itu peneliti juga melakukan dokumentasi
pelaksanaan kegiatan penelitian melalui rekaman suara sebagai bukti
fisik pelaksanaan penelitian.