Anda di halaman 1dari 27

Perkembangan Kognitif Pada Anak Dengan Kronik Malnutrisi Energi Protein

Oleh : Cynthia Lina Sugianto Mukmin Aditya Rafrendra Pendamping : Dr. Hj. Rismarini, Sp. A (K)

Latar Belakang
Malnutrisi adalah konsekuensi dari kombinasi

asupan nutrisi tidak adekuat dari protein, karbohidrat, mikronutrien dan infeksi yang sering. Penduduk India secara luas mengalami malnutrisi. Malnutrisi diasosiasikan dengan patologi struktural dan fungsional pada otak.

Efek dari Malnutrisi Kurang Energi Protein Kronik

menyebabkan stunting dan wasting pada anakanak, dapat juga mempengaruhi perkembangan pada fungsi kognitif selama masa kanak-kanak ( usia lebih dari 5 tahun). Studi ini diperiksa dengan mengamati efek pertumbuhan yang terhambat pada perkembangan fungsi kognitif menggunakan pengukuran neurofisiologi.

TUJUAN
untuk mengivestigasi malnutrisi sebagai hasil

gangguan dan secara umum melambatnya perkembangan di fungsi kognitif pada efek ini yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif.

METODE
Dua puluh anak diidentifikasikan sebagai malnutrisi

dan dua puluh anak mendapat nutrisi yang adekuat pada rentang usia 5-7 tahun dan 8-10 tahun yang diperiksa. Serangkaian tesnya terdiri dari uji kecepatan motorik, pemusatan perhatian, kemampuan visuospasial, fungsi eksekutif, comprehension dan pembelajaran serta memori.

METODE
DESAIN

Cross Sectional Anak usia 5-10 tahun di sekolah negeri Bangalore.

Peserta

Grup Malnutrisi

Anak yang berperawakan pendek, bertubuh pendek dan kurus yang diambil berdasarkan antropometri dari umur, tinggi badan dan berat badan. Anak dengan antropometri yang sesuai.

Grup Nutrisi Adekuat

Anak usia 5-10 tahun. Anak yang telah dites buta warna. Kriteria Inklusi Anak-anak yang dominal menggunakan tangan kanan. Ibu dan anak yang berbahasa Kannada

Anak-anak dengan retardasi mental Kriteria Riwayat gangguan neurologis atau Eksklu psikiatri termasuk cedera kepala dan epilepsi. si

Jenis Tes yang Dilakukan


Finger Tapping Tes Expressive Speech
mengetuk kunci dengan instrumen jari pengetuk seceepaat mungkin dengan menggunakan jari telunjuk pada tangan yang dominan. Hasilnya dibandingkan dengan hasil tangan yang tidak dominan.

kemampuan berbicara mengulang, kemampuan berbicara nominatif, dan kemampian berbicara naratif dalam menjawab pertanyaan. Untuk menilai adakah kesulitan dalam berbicara.

Color Trails Test

mengukur fokus perhatian dan pelacakan konsep. menghubungkan angka secara berurutan dari 1 sampai 25 bertukar tukar antara merah muda dan kuning

Color Cancellatio n Test

tindakan dari pemindaian visual atau perhatian selektif. Para peserta dimunta untuk membedakan hanya lingkaran berwarna kuning dan merah secepat yang mereka bisa.

FAS Phenomenic Fluency Test

Mengukur kefasihan lisan. Tes ini mengevaluasi produksi spontan kata-kata yang dimulai dengan huruf tertentu dalam waktu yang terbatas.

Design Fluency Test

Mengukuran kelancaran perencanaan, fleksibilitas kognitif dan kemajuan imajinasi.

Visuo-spatial Perkembangan bertahap memori kerja dari masa anak-anak sampai Working Memory remaja. Span Task

Motor-free Visual Perseption Test

mengukuran kemampuan persepsi visual, memiliki 36 jenis untuk membedakan visual, penutupan visual, figure-ground, menyamakan persepsi dan memori visual. Menilai kemampuan konsep penglihatan, organisasi visual, dan pertimbangan konsep visual.

Picture Completion Test Block Design Test

Menilai kemampuan merancang visual.


Menilai pemahaman verbal dari perintah meningkatkan kompleksitas

Token Test

Reys Auditory Verbal Learning Test

penilaian kemampuan belajar dan mengigat secara verbal. Tes ini mengukur memori langsung, penyerapan materi baru, ingatan, keunggulan, dan efek kejadian baru-baru ini.

penilaian kemampuan belajar dan mengingat secara visual. Memory for Design Test

Prosedur
Semua tes neuropsikologikal diberikan secara

individual kepada anak-anak dalam keadaan yang terkendali dan dapat diuji. Dua waktu istirahat selama 5 menit diberikan untuk menghindari efek keletihan dalam pelaksanaan tes.

Hasil
Analisa Statistik
ANOVA dihitung untuk membandingkan performa dua kelompok anak-anak terhadap kedua kelompok umur

Perbandingan antara performa anak-anak yang cukup gizi dan yang kurang gizi Perbandingan perbedaan akibat umur dalam fungsi kognitif antara anak cukup gizi dan kurang gizi

anak-anak yang kurang gizi jauh berbeda dari anak-anak yang cukup gizi dalam ujian kelancaran fonemik, kelancaran desain, perhatian selektif, kerja ingatan visuospatial, fungsi visuospatial, pemahaman verbal dan pembelajaran vebral dan ingatan menunjukkan performa yang buruk.

Dalam kelompok umur 5-7 dan 8-10, anak-anak cukup gizi melakukan tes lebih baik dari anak-anak kurang gizi.

Diskusi
Efek dari malnutrisi pada bentuk

neuropsikologikal - Studi kami menunjukkan bahwa anak malnutrisi melaksanakan tes neuropsikologi dengan buruk, kecuali kecepatan motorik yang dibandingkan dengan anak dengan gizi cukup. - Anak malnutrisi menunjukkan hasil yang buruk pada tes fungsi kognitif luhur seperti kognitif yang fleksibel, perhatian, fungsi daya ingat, persepsi visual, kemampuan verbal secara komprehensif, serta memori.

Efek dari malnutrisi pada pertumbuhan

kognitif

Kesimpulan
Kekurangan energi protein kronik (perawakan

pendek) menyebabkan penurunan kognitif secara perlahan dari rata-rata proses perkembangan kognitif. Nilai perkembangan fungsi kognitif kemungkinan mengikuti perubahan pada anak dengan kelainan malnutrisi. KEP menyebabkan perbedaan proses perkembangan kognitif selama masa kanak-kanak dibandingkan yang ditunjukan disfungsi kognitif secara keseluruhan seperti yang dibandingkan anak cukup gizi.

Perawakan yang pendek dapat merupakan

bentuk dari perkembangan kognitif yang terlambat seperti pada kelainan kognitif yang permanen hanya mengalami peningkatan kognitif yang minimal seiring dengan bertambahnya umur. Pengaruh KEP lebih berat pada usia anak-anak mengenai perhatian, melakukan fungsi kognitif yang fleksibel, fungsi memori, fungsi visuospatial seperti melakukan kontak mata, periode ini ditandai dengan perkembangan fungsi kognitif yang cepat.

CRITICAL APPRAISAL

1.

Apakah Latar Belakang Studi ini dinyatakan dengan jelas? (Is the background of the study clearly stated?) Ya. Malnutrisi diasosiasikan dnegan patologi struktural dan fungsional pada otak. Efek dari Malnutrisi Kurang Energi Protein Kronik menyebabkan stunting dan wasting pada anak-anak, dapat juga mempengaruhi perkembangan pada fungsi kognitif selama masa kanak-kanak. Malnutrisi memiliki efek jangka panjang pada fungsi konitif dan perilaku. Malnutrisi merupakan masalah yang serius di India yaitu sebanyak 52% anak di India mengalamai malnutrisi

2. Apa yang Menjadi masalah utama pada penelitian ini? (What is the main problem of this research?) - Belum diketahui secara pasti faktor tunggal stunted growth memiliki efek kausatif pada kelemahan kognitif. 3. Apa Tujuan dari penelitian ini (What is the objective of this research?) Tujuan dari penelitian ini untuk menginvestigasi efek dari stunting pada gangguan kognitif dan kecepatan perkembangan kognitif pada anak dengan rentang usia 515 tahun. Tujuan dari pneklitian ini juga untuk menginvestigasi gangguang fungsi yang diffuse perlambatan secara umum pada kecepatan perkembangan dari seluruh fungsi kognitif secara spesifik. Tujuan dari penelitian ini juga untuk menentukan fungsi

4. Apakah hipotesis/ pertanyaan penelitian dinyatakan dengan jelas pada penelitian ini? (Is the hypothesis/researh question clearly stated?) - Tidak. Pada penelitian ini, hipotesis/pertanyaan penelitian tidak dinyatakan dengan jelas. 5. Apakah penempatan perlakuan terhadap pasien dilakukan secara random? (was the assignment of patients to treatment randomized?) - Tidak

6. Apakah Daftar randomisasi pasien disembunyikan/ dirahasiakan? Dapatkah kamu ceritakan (was the randomization list concealed? Can you tell?) - Tidak dianyatakan dengan jelas 7. Apakah semua subjek pada penelitian ini diperhitungkan dalam analisis dan penarikan kesimpulan? (Were all subjects who entered the trial accounted for its conclusion?) - Ya 8. Apakah semua subjek dan klinisi yang terlibat dalam penelitian ini blind terhadap jenis terapi apa yang dilakukan; misalnya dapatkan mereka menceritakan jenis terapi tersebut? ( Were subjects and clinicians blind to which treatment was being received, i.e. could they tell?)

9. Selain Jenis terapi yang dilakukan apakah setiap kelompok dalam penelitian ini mendapat perlakuan yang sama? (Aside from the experimental treatment, were the groups treated equally?) - Tidak dianyatakan dengan jelas 10. Apakah semua kelompok sebanding pada saat awal penelitian ini berlangsung? (Were the groups similiar at the start of the trial) - Ya 11. Seberapa besar efek yang dilakukan pada penelitian ini? (How large was the effect of research) - Tidak dianyatakan dengan jelas

12. Seberapa tepat hasil penelitian ini? Apakah hasil penelitian ini disertai dengan interval kepercayaan (CI)? - Tidak dianyatakan dengan jelas 13. Apakah penelitian ini membuktikan hipotesis? - Tidak dianyatakan dengan jelas - Pada peneilitian inim, hipotesis/ pertanyaan penelitian tidak dinyatakan dengan jelas.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai