PENDAHULUAN
2005). Gangguan ini mulai banyak ditemukan di dalam lingkungan rumah maupun
sekolah.
Bradley dan Golden (Jeffrey, et al, 2005) juga memberikan penjelasan yang
sama, dimana gangguan ini merupakan masalah psikologis yang paling banyak terjadi
akhir-akhir ini. Sekitar 3-10% kasus terjadi di Amerika Serikat, 3-7% di Jerman, 5-10
ditentukan angkanya secara pasti akan tetapi diperkirakan cukup banyak ditemukan
16.3 % dan total populasi yaitu 25, 84 juta anak. Berdasarkan data tersebut
Saat ini banyak para ahli dari berbagai disiplin ilmu yang memberikan
perhatian terhadap adanya gangguan atensi pada anak-anak terutama dari bidang
1
2
berkurangnya perhatian yang tampak ketika mereka sering melamun, bingung, dan
timbulnya kesulitan dalam mengerjakan satu tugas selama periode waktu tertentu,
seiring dengan perhatian mereka yang mudah beralih terhadap berbagai rangsangan,
kecenderungan adanya kebiasaan meninggalkan orang tua atau guru dengan kesan
anak. Menurut Nurifah (2011), prestasi akademik terhadap mata pelajaran di sekolah
terutama pada anak usia sekolah dasar merupakan hal yang sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam pendidikan di masa depan. Prestasi akademik yang baik pada saat
sekolah dasar akan menjadi landasan untuk dapat mencapai ke tingkat pendidikan
yang lebih tinggi. Anak dengan gangguan atensi akan terpengaruh kemampuannya
dalam mengatasi pelajaran yang didapatkan di sekolah. Anak yang sulit untuk
sebagian besar orang tua dan guru masih dianggap sebagai kondisi anak yang nakal
pertolongan yang tepat akan mengalami kesulitan belajar, prestasi belajar yang buruk,
tingkah laku yang mengganggu, sikap yang akan sulit untuk diterima oleh lingkungan
hingga akan cenderung untuk tidak disukai oleh teman orang tua maupun guru
(Saputro, 2005).
3
Mengingat pentingnya pengenalan dini gangguan fungsi atensi pada anak dan
pentingnya penanganan yang tepat agar anak-anak dengan gangguan atensi agar anak
dengan ganguan atensi memiliki masa depan yang lebih baik maka dibutuhkan
ketelitian dalam mengenali gejala-gejala yang ada baik dengan pengamatan perilaku
sehari-hari maupun dengan menggunakan alat uji terhadap fungsi atensi yang mudah
Alat pemeriksaan yang dapat digunakan untuk menilai fungsi atensi adalah
Digit Span Test (Flanagan & Kaufman,2009) yang terdiri dari komponen Digit
Forward Test dan Digit Backward Test dan Stroop Test (King et al., 2007) .
menemukan adanya gangguan atensi pada anak sehingga dapat dilakukan tindakan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat ditarik rumusan
mengalami peningkatan.
4
pada anak-anak usia sekolah dasar dan dapat menyebabkan buruknya prestasi
belajar.
3. Gangguan atensi seringkali sulit untuk dikenali oleh lingkungan anak mulai dari
5. Pemeriksaan fungsi atensi sederhana Digit Backward Test dan Stroop Test, yang
6. Digit Backward Test yang dalam pelaksanaan lebih mudah dan sederhana
diharapkan mampu disetarakan dengan Stroop Test yang menjadi standar baku
C. Pertanyaan Penelitian
Apakah pemeriksaan Digit Backward Test memiliki reliabilitas dan validitas yang
baik untuk menilai adanya gangguan atensi pada anak usia sekolah dasar?
5
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Memiliki alat perangkat uji sederhana yang reliabel dan valid yang akan
membantu menegakkan adanya gangguan atensi pada anak usia sekolah sehingga
akan membantu membedakan antara anak yang normal dengan anak yang
F. Keaslian Penelitian
1 Thursina , et.al., Attention Cross sectional study Waktu Penyelesaian Usia mempengaruhi hasil Uji Stroop
2015 Deficit/Hyperactivity dan Tingkat Test
Disorder (ADHD): Age Kesalahan Stroop
Related Change of Test
Completion Time and
Error Rates of Stroop
Test
2 Lansbergen & Stroop Interference and Meta-Analysis Effect Size (ES) Stroop Test memiliki spesifitas dan
Kenemans, 2007 Attention- pada perangkat sensifitas tinggi pada kelompok ADHD
Deficit/Hyperactivity Stroop Test dibanding kelompok normal.
Disorder:
A Review and Meta-
Analysis
3 Bub, et al., 2005 Assessment of Selective Cross sectional study Waktu Penyelesaian Umur dan jenis kelamin tidak
Attention With CSCWT dan Tingkat mempengaruhi secara signifikan hasil
(Computerized Kesalahan Stroop Stroop Test
Stroop Color-Word Test
Test) Among Children
and Adults
4 Homack & A meta-analysis of the Meta-Analysis Effect Size (ES) Stroop Test memiliki spesifitas dan
Riccio, 2005 sensitivity and pada perangkat sensifitas tinggi pada kelompok ADHD
specificity of Stroop Test dibanding kelompok normal.
the Stroop Color and
Word Test with children
5 Mourik, 2005 The Stroop revisited: a Cross sectional study Skor Stroop Test Hasil Uji Stroop Test Word-Color
meta-analysis tidak menunjukkan hasil sigfifikan
of interference control pada gangguan atensi.
in AD/HD
6 Golden, 2002 Patterns of performance Cross sectional study Jumlah kata benar Anak dengan Learning Disabilities
On The Stroop Color dalam 45 detik (LD) memiliki hasil yang lebih rendah
and Words Test In dibanding anak normal;
Children with Learning, Anak dengan ADHD memiliki
Attentional, , and abnormalitas pada Uji Stroop Test
Psychiatric Disabilities Word-Color.
7 Reynold, Cecil R Forward and Backward Cross sectional study Six-Variable Digit Forward lebih signifikan dalam
, 1997 Memory Span Varimax and memprediksi gangguan atensi ; Digit
Should Not Be Promax Two-Factor Forward dan Digit Backward
Combined for Clinical Solutions sebaiknya terpisah dalam memprediksi
Analysis gangguan atensi.
8 Hantoro et al., Perbandingan Uji Cross Sectional Digit Span Test Sedang berlangsung
2015 Efektifitas Komponen Stroop Test
Digit Span Test dengan
Stroop Test dalam
Screening Gangguan
Atensi Anak Usia
Sekolah Dasar di
Yogyakarta