JOURNAL READING
Pembimbing :
dr. The Maria Meiwati Widagdo, Ph.D
Disusun oleh :
Maria Tifani Iriani Weruin
42180222
Judul : Efek Terapi Perilaku dengan Metode Applied Behavior Analysis Terhadap
Kemandirian Anak Autis
Penulis : Anggun Oktavia K. , Muh. Munif Syamsuddin, Idam Ragil Widianto Atmojo
Publikasi : Jurnal Kumara Cendekia Universitas Negeri Solo, Program Studi PG-PAUD
dan PGSD
a. Ringkasan jurnal
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan
terapi perilaku dengan metode Applied Behavior Analysis terhadap kemandirian
anak autis. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menyajkan bentuk
pelaksanaan pelayanan terapi kepada anak berkebutuhan khusus sebagaimana
mestinya.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis eksperimen. Metode yang
digunakan adalah metode eksperimen dengan subyek penelitian tunggal ataun
Single Subject Research (SSR). Desain penelitian yang digunakan adalah Within
Subject Design. Subjek penelitian adalah seorang anak kelompok B TK
CEMARA DUA Banjarsari Surakarta. Teknik pengumpulan data melalui
checklist observasi kemandirian anak autis, dokumentasi, dan observasi.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
penggunaan terapi perilaku dengan metode Applied Behavior Analysis terhadap
kemandirian anak autis. Kemandirian anak meningkat sesudah penerapan terapi
perilaku dengan metode Applied Behavior Analysis. Kemandirian anak
meningkat mulai dari anak datang disekolah sampai anak siap menerima
pembelajaran dikelas.
Pembahasan : Perkembangan dan kemandirian, terapi perilaku pada anak autis, dan
penerapan metode Applied Behavior Analysis pada anak autis.
b. Critical appraisal
A. Are the study of the trial valid?
1. Did the trial address a clearly focused issue?
Ya.
Ya.
3. Were all of the subject who entered the trial properly accounted for at its
conclusion?
Ya.
Ya.
Subject?
Subjek penelitian tidak mengetahui bahwa dirinya dilakukan pemantauan atau
observasi dari peneliti.
Resercher?
Peneliti melakukan penilaian terkait kemandirian dalam hal anak mampu berjalan
sendiri menuju kelasnya, bersalaman dengan guru, membawa tasnya sendiri,
menaruh tas pada tempatnya, melepas sepatunya, menaruh sepatu pad arak, dan
mampu makan snack dan minum direpresentasikan dari hasil pengukuran
cheklist kemandirian anak autis, pengamatan, dan wawancara pada guru.
Pada penilitian ini tidak dijelaskan secara pasti terkait dengan kriteria eksklusi
beberapa faktor juga dapat mempengaruhi hasil dari penelitian ini antaranya
adalah usia subjek, jenis kelamin, pola asuh serta kemampuan kognitif dan
perilakunya
6. Aside from the experimental intervention, were the groups treated equally?
No.
Pada penilitian ini hanya menilai 1 subjek penelitian tanpa ada perbandingan
antar kelompok penlitian.
Dengan menggunakan uji sampel Paired T-test mengacu pada p < 0,005. Berdasarkan
tabel 1 dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan kemandirian anak yaitu sebelum
diberikan perlakuan (mean= 2, 43) dan sesudah diberikan perlakuan (mean= 27,95).
Mean t-hitung <-t tabel yaitu -6, 971 <- 1, 943 dan signifikansinya kurang dari 0,05
(0,000) sehingga H0 ditolak.
Ya.
Dimana terlihat bahwa anak atau subjek penelitian tersebut lebih mandiri
dalam melakukan aktivitasnya terutama saat datang ke sekolah, berinteraksi
dengan guru atau melakukan aktivitas lain maupun saat memulai belajar
Ya.
Tidak ada partisipan yang melapor adanya kecelakaan ataupun efek samping
dari metode terapi perilaku dengan Applied Behavior Analysis
REFLEKSI PRIBADI
Anak berkebutuhan khusus (special needs) termasuk anak yang mengalami
hambatan dalam perkembangan perilakunya. Anak yang menderita autis tidak
dapat melakukan komunikasi secara dua arah. Hal itu dikarenakan anak autis
mengalami gangguan pada aspek komunikasi, bahasa, dan interaksi sosialnya
yang mengakibatkan anak itu tidak bisa berbaur dengan lingkungan yang ada
disekitarnya bahkan cenderung membuat anak menjadi tidak andiri dalam
melaksanakan aktivitasnya sehingga dibutuhkan terapi perilaku yang tepat dan
efektif dalam meningkatkan kemandiriannya. Terapi perilaku dengan metode
Applied Behavior Analysis ternyata efektif untuk meningkatkan kemandirian
anak autis. intervensi Applied Behavior Analysis (ABA) bermanfaat bagi fungsi
intelektual, verbal dan sosial anak autis. Sekolah diharapkan berusaha
memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anak berupa membekali
guru-guru melalui kegiatan workshop sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pengetahuan dalam pendidikan inklusi