Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL ADHD

OLEH

LUH KOMANG ARI TRISNA JAYANTI (18031001)


NI KADEK GITA ARDI ROSANTI (18031002)
I MADE SURYA WIDI ANTARA (18031005)
NI MADE NOVI INDAH SARI (18031006)
GEDE AGUS DENY NUGRAHA (18031015)

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2019
Ayres Sensory Integration for Children with Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD): A
Judul
Randomized Controlled Trial

Jurnal International Journal of Advanced Research (IJAR)

Volume &Halaman International Journal of Advanced Research (IJAR), 2018 Volume:6 Issue:10 Page:103-112

Tahun 2018

Hemant P Nandgaonkar
Penulis
Zarine D. Ferzandi
Luh Komang Ari Trisna Jayanti (18031001)
Ni Kadek Gita Ardi Rosanti (18031002)
Reviewer I Made Surya Widi Antara (18031005)
Ni Made Novi Indah Sari (18031006)
Gede Agus Deny Nugraha (18031015)
Tanggal 3 Juli 2021

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas intervensi Ayres Sensory Integration (ASI)
terhadap partisipasi anak-anak dengan diagnosis Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD).
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sebanyak 96 pasien anak yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Subyek
dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu sebagai berikut.
Kriteria Inklusi :
- Anak-anak yang memiliki kecerdasan rata-rata dengan diagnosis ADHD
- Berusia 5-12 tahun
- Diagnosis sesuai dengan pedoman DSM-IV TR
- Memiliki skor ADHD Rating Scale-Home Form ≥ 80%
- Memiliki gangguan pemrosesan sensorik
Kriteria Eksklusi :
- Gangguan lain pada masa kanak-kanak, seperti gangguan perilaku, Cerebral Palsy, Skizofrenia
Anak, dan PDD
- Memiliki IQ < 85
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized controlled trial atau uji coba terkontrol
secara acak yaitu dengan melakukan uji coba paralel dengan dua kelompok. Penelitian ini merupakan
Metode Penelitian
double blind study yaitu dimana informasi yang mungkin mempengaruhi subjek penelitian akan
dirahasiakan hingga penelitian selesai dilakukan.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah :
Definisi Operasional Variabel - Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan mental yang
Dependen menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan
hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.
Cara & Alat Mengukur Variabel Untuk mengukur dan mengetahui skala kemampuan fungsional pada myogenic low back pain
Dependen menggunakan :
- ADHD Rating Scale-IV (Home version) adalah instrumen yang andal dan mudah dikelola baik
untuk mendiagnosis ADHD pada anak-anak dan remaja dan untuk menilai respon pengobatan.
Berisi 18 item, skalanya ada disesuaikan dengan kriteria diagnostik DSM-IV untuk ADHD.
Orang tua menilai perilaku anak pada skala ordinal 4 poin (0-3), yang paling menggambarkan
perilaku anak.
- Sensory Processing Measure (SPM) adalah kuesioner yang dilaporkan orang tua yang
menganalisis perilaku fungsional yang terkait dengan pemrosesan sensorik.
- ADHD Participation Profile merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat
partisipasi dalam situasi kehidupan. Untuk setiap item gradasi kesulitan untuk anak adalah Tidak
(0), ringan (1), sedang (2), lengkap (3) dan berat (4); (skala ordinal). Tingkat kesulitan ini dinilai
oleh orang tua/pengasuh.
- Goal Attainment Scale (GAS) adalah ukuran hasil individual yang melibatkan pemilihan tujuan
dan penskalaan tujuan yang distandarisasi untuk menghitung sejauh mana tujuan pasien
terpenuhi.
Variabel Independen Dalam Penelitian Ini Adalah :
- Ayres Sensory Integration (ASI) adalah teori yang menjelaskan bagaimana proses neurologis
memproses dan mengintegrasikan informasi sensorik dari tubuh dan lingkungan berkontribusi
pada regulasi emosional, pembelajaran, perilaku, dan partisipasi dalam kehidupan sehari-hari,
secara empiris gangguan turunan dari integrasi sensorik dan pendekatan intervensi. Teori
Definisi Operasional Variabel integrasi sensorik digunakan untuk menjelaskan mengapa individu berperilaku dengan cara
Independen tertentu, merencanakan intervensi untuk memperbaiki kesulitan tertentu, dan memprediksi
bagaimana perilaku akan berubah sebagai akibat dari intervensi.
- Activity Protocol adalah intervensi yang diberikan untuk mengontrol perilaku dan perhatian anak.
Protokol Kegiatan mencakup berbagai kegiatan bermain Meja yang menarik (misalnya, Seni dan
kerajinan, teka-teki, balok, membaca cerita, permainan interaktif). Itu tidak termasuk peluang
sensorik sistem taktil, vestibular dan Proprioseptif seperti yang dilakukan selama integrasi
sensorik Ayres.
Langkah–langkah Penelitian Langkah – langkah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Subjek akan dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan
2. Setelah didapatkan subjek sebanyak 96 orang anak , kemudian subjek tersebut dialokasikan secara
acak menggunakan komputer menjadi dua kelompok dan urutan alokasi dirahasiakan dari peneliti
3. Selanjutnya setelah terbagi menjadi dua kelompok yaitu Kelompok Eksperimental dan Kelompok
Kontrol maka dilakukan penilaian dasar menggunakan instrumen screening yang telah ditentukan
4. Kemudian setelah selesai dilakukan penilaian dasar subjek diberikan intervensi sesuai dengan
pembagian kelompoknya, yaitu Kelompok Eksperimental mendapatkan intervensi berupa Ayres
Sensory Integration sedangkan Kelompok Kontrol mendapatkan intervensi berupa Activity Protocol
5. Kedua kelompok sama-sama menerima intervensi sebanyak 18 sesi yang dibagi menjadi 3 kali
seminggu dan lamanya 6 minggu. Setiap sesi berdurasi sekitar 45-60 menit
6. Setelah selesai melakukan intervensi yang diberikan, maka dilakukan follow up atau evaluasi untuk
mengetahui apakah ada peningkatan pada partisipasi anak sebelum dan sesudah diberikan intervensi
7. Pada penelitian ini menggunakan uji statistik nonparametrik, seperti uji Mann-Whitney dan
Wilcoxon. Signifikansi pengujian ini dievaluasi melalui pendekatan distribusi statistik uji terhadap
distribusi z. Nilai z digunakan untuk menghitung ukuran efek, seperti r yang diusulkan oleh Cohen
(1988). Pedoman Cohen untuk r adalah bahwa efek besar adalah 0,5, efek sedang adalah medium 3,
dan efek yang kecil adalah .1 (Coolican, 2009, p. 395).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Ayres Sensory Integration (ASI) efektif
dalam memperbaiki kesulitan keluarga dan anak-anak dengan ADHD. Anak-anak dalam kelompok
Hasil Penelitian
eksperimental membuat perubahan yang signifikan dibandingkan dengan anak-anak pada kelompok
kontrol pada GAS dan Profil Partisipasi ADHD.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian bahwa intervensi bahwa Ayres Sensory Integration (ASI) efektif dalam
memperbaiki kesulitan keluarga dan anak-anak dengan ADHD. Anak-anak dalam kelompok
eksperimental membuat perubahan yang signifikan dibandingkan dengan anak-anak pada kelompok
kontrol pada GAS dan Profil Partisipasi ADHD.
Hal tersebut mungkin dikarenakan pada kelompok eksperimental gangguan pemrosesan sensorik
ditangani menggunakan Ayres Sensory Integration (ASI) yang memiliki kommbinasi terapi seperti
aktivitas sensorik dan permainan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberikan intervensi
Protocol Activity yang hanya dilakukan dengan pendekatan bermain saja. Sehingga pada kelompok
eksperimental yang diberikan intervensi ASI menunjukkan peningkatan perubahan dalam kombinasi
pembelajaran dan penerapan pengetahuan & tugas dan tuntutan umum, mobilitas, perawatan diri dan
kehidupan rumah tangga. Selain itu pada kelompok kontrol beberapa anak tidak dapat mencocokan
frekuensi intervensi yang telah direkomendasikan karena berbagai alasan.
Meskipun hasil dari kedua kelompok berada di zona efek yang diinginkan, efek ASI lebih dari protokol
aktivitas. Ini Mungkin karena masalah pemrosesan sensorik ditangani dalam kelompok ASI. Tetapi orang
perlu menyadari fakta bahwa ADHD tidak hanya memiliki masalah pemrosesan sensorik. Ini adalah
gangguan kompleks yang mewujudkan masalah selain Pemrosesan Sensorik dan akan menerima mode
intervensi lainnya. Oleh karena itu kombinasi terapi tentunya akan memberikan peningkatan lebih baik
dibandingkan terapi individu dengan hanya satu pendekatan.
Kekuatan penelitian ini adalah
 Penelitian ini memberikan wawasan baru bahwa intervensi Ayres Sensory Integration (ASI) lebih
Kekuatan Penelitian efektif dibandingkan Activity Protocol terhadap partisipasi anak-anak dengan diagnosis Attention
Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD).
 Kriteria inklusi dan eksklusi yang digunakan jelas
 Intervensi ASI dijelaskan secara detail
Kelemahan penelitian ini adalah
 Penelitian ini hanya berfokus menangani gangguan pemrosesan sensorik pada anak dengan
Kelemahan Penelitian ADHD
 Banyaknya anak yang tidak melanjutkan intervensi pada saat di follow up dikarenakan berbagai
alasan

Anda mungkin juga menyukai