Anda di halaman 1dari 21

Protokol Etik Penelitian Kesehatan

Yang Mengikutsertakan Manusia Sebagai Subyek

Isilah formulir dibawah ini dengan uraian singkat yang menggambarkan penelitian. (tulis “Tidak
relevan” bila item tidak sesuai/tidak ada dalam penelitian).

A. Judul Penelitian (p-protokol no 1)*

Pengembangan model parenting dan applied behavior analysis (ABA) terhadap


perkembangan anak autis di sekolah autis
1. Lokasi Penelitian :

SLB Autis Samara Bunda Yogyakarta, SLB Autis Dian Amanah Yogyakarta, SLB Autis Fajar Nugraha
Yogyakarta, SLB Autis Citra Mulia Mandiri Yogyakarta, SLB Autis Bina Anggita Yogyakarta, SLB
Negeri Pembina Yogyakarta, Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo Yogyakarta dan Sekolah Autis dan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur
Ya Tidak

2. Apakah penelitian ini multi-senter V

3. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari V


senter/institusi yang lain (lampirkan jika sudah)

B. Identifikasi (p10)

1. Peneliti Utama ( CV dilampirkan)


2. Anggota Peneliti (CV dilampirkan)
3. Lembaga Sponsor (Nama Lembaga dan Alamat dilampirkan)
2

C. Ringkasan Protokol Penelitian

1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh “awam” bukan
dokter/profesional kesehatan)

Latar Belakang :

Perkembangan anak autis baik fisik, emosi, intelektual, maupun psikososial memiliki masalah
sehingga berakibat terhambatnya anak mencapai tingkat perkembangan yang sesuai dengan
usianya.

Parenting pada anak autis antara lain orangtua anak autis memberikan dukungan secara emosional,
sosial, informational dan praktikal. Metode Applied Behaviour Analysis (ABA) adalah program terapi
pada anak autis yang terstruktur berfokus mengajarkan seperangkat keterampilan khusus.

Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan di 8 sekolah Autis di Propinsi DIY dan Ponorogo Jawa
Timur kepada 16 orang tua yang mempunyai anak autis didapatkan hasil sebagian besar orangtua
(93 %) beranggapan bahwa dengan memasukkan anak autis ke sekolah luar biasa (SLB) autis yang
sesuai dengan keterbatasannya berarti upaya mereka sudah dapat dikatakan cukup.

Tujuan Penelitian :
Mengetahui pengaruh pengembangan model parenting dan applied behavior analysis (ABA)
terhadap perkembangan anak autis di sekolah autis.

Metode :

Jenis penelitian Research and Development menggunakan Quasi eksperiment dengan rancangan
“Pre test Post test with Control Group Design“. Rancangan ini ada kelompok pembanding (kontrol),
observasi dilakukan dua kali. Data dianalisis secara analitik menggunakan pair t-test, Wilcoxon,
independent t-test, Mann-Whitney dengan taraf signifikan p < 0,05 dan uji multivariate regresi linier
berganda.

Kata Kunci :

Pengembangan Model Parenting, Applied Behavior Analysis (ABA), perkembangan, anak autis

2. Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya untuk penduduk diwilayah
penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)- Justifikasi Penelitian (p3) Standar 2/A (Adil)

a. Bagi anak autis di sekolah autis.


Diharapkan pengembangan model parenting dan applied behavior analysis (ABA) dapat
meningkatkan perkembangan anak autis di sekolah autis.
b. Bagi keluarga yang mempunyai anak autis di sekolah autis.
Diharapkan pengembangan model parenting dapat digunakan sebagai pedoman keluarga
untuk memberikan stimulasi menggunakan metode applied behavior analysis (ABA) pada anak
autis di sekolah autis untuk meningkatkan perkembangan anak.
b. Bagi guru autis di sekolah autis.
Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman guru untuk melakukan parenting dan stimulasi
menggunakan metode applied behavior analysis (ABA) pada anak autis di sekolah autis untuk
meningkatkan perkembangan anak.
3

D. Isu Etik yang mungkin dihadapi

1. Pendapat peneliti tentang isyu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan bagaimana
cara menanganinya (p4).

Data perkembangan anak autis di sekolah autis yang melibatkan keluarga/orangtua anak autis
harus mendapatkan informasi dan informed concent dari keluarga dan harus jujur.

E. Ringkasan Kajian Pustaka

1. Ringkasan hasil-hasil studi sebelumnya yang sesuai topik penelitian, baik yang sudah maupun
yang sudah dipublikasikan, termasuk jika ada kajian-kajian pada hewan. Maksimum 1 hal (p5)- G 4,
S?

a. Jehan (2014), dengan judul “Efektifitas Kegiatan Parenting Skill Dalam Pemberdayaan Keluarga
Anak Jalanan Di Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For
Children /SDC)”. Jenis penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dengan hasil penelitian
parenting skill mampu memberikan perubahan yang lebih baik pada penerima manfaat yang
mengikuti kegiatan tersebut.
b. Amanda (2014), dengan judul “Implementasi Program Parenting Untuk Meningkatkan Kapasitas
Pengasuhan Orang Tua di Kober Bunga Nusantara Lembang”. Menggunakan jenis penelitian
deskriptif pendekatan kualitatif dengan menyebarkan wawancara dan observasi kepada tutor
PAUD Kober dan orang tua anak, dengan hasil penelitian pelaksanaan program parenting adalah
adanya pelibatan orang tua dalam kegiatan dan kesesuaian materi dari kebutuhan dan keinginan
orang tua, dan bentuk pengasuhan orang tua dari proses implementasi program parenting di
lingkungan keluarga adalah bentuk pola asuh demokratis.
c. Boham (2013 ) Tentang Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Autis (Studi pada orang tua
dari anak autis di Sekolah Luar Biasa AGCA Center Pumorow Kelurahan Banjer Manado).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan disain penelitian deskriptif. Hasil
penelitiannya adalah Orang tua dan keluarga memahami dan mengerti bahwa gangguan autis
pada anak adalah gangguan Dalam aspek sosialisasi sehingga prilaku anak mengalami kesulitan
atau keterlambatan dalam melakukan hubungan atau interaksi timbal balik dengan orang lain
termasuk bergaul dengan teman-teman sebayanya sehingga anak kelihatan lebih suka
menyendiri atau hidup dalam dunianya sendiri dan gangguan dalam aspek komunikasi sehingga
anak mengalami kesulitan atau keterlambatan dalam aspek berbicara sehingga sulit untuk dapat
mengimbangani komunikasi dengan orang lain serta menunjukkan prilaku repetitif atau
mengulang-ulang.
d. Riandini (2015) Tentang Pengaruh Pola Pengasuhan dengan Perkembangan Komunikasi Anak
Autis kepada Orang Tua. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan disain
penelitian deskriptif. Hasil penelitiannya adalah Orangtua memiliki pola pengasuhan sendiri-
sendiri untuk diterapkan pada anak mereka. Orangtua harus bisa menerapkan pola asuh yang
tepat bagi anak, apalagi jika anak tersebut mengalami gangguan seperti autis, agar dampak ke
anak tersebut juga baik.
e. Purbasafir (2018) Tentang Psikoedukasi untuk meningkatkan parenting self efficacy pada ibu
anak penyandang autis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif pre
eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh psikoedukasi terhadap parenting-self efficacy orang tua sebelum dan sesudah
pemberian psikoedukasi ditunjukkan dengan hasil uji wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa
psikoedukasi dapat digunakan untuk meningkatkan parenting self-efficacy pada ibu anak
penyandang autis.
f. Badi’ah (2018) Tentang Aplikasi buku panduan dalam stimulasi tumbuh kembang anak autis pada
promosi kesehatan (Disertasi). Penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D)
dengan design quasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan factor internal dan eksternal
mempengaruhi tumbuh kembang anak autis, ada hubungan status gizi dengan tumbuh kembang
anak autis dan ada pengaruh stimulasi terhadap tumbuh kembang anak autis.
4

F. Kondisi Lapangan

1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8)

Tempat penelitian di 8 (delapan) Sekolah Autis, 7 sekolah Autis di Propinsi DIY dan 1 sekolah
autis di Ponorogo Jawa Timur.
a. SLB Autis Samara Bunda Yogyakarta
Terletak di Gang Melati, Rejowinangun, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55171
b. SLB Autis Dian Amanah Yogyakarta
Terletak di Jalan Sumberan II, No. 22 Rt. 01 Rw. 21, Sariharjo, Ngaglik, Warak Kidul,
Sumberadi, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55288
c. SLB Autis Fajar Nugraha Yogyakarta
Terletak di Jalan Seturan II No.58, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
d. SLB Autis Citra Mulia Mandiri Yogyakarta
Terletak di Samberembe, Selomartani Kalasan, Demangan, Selomartani, Sleman,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571
e. SLB Autis Bina Anggita Yogyakarta
Terletak di Jalan Garuda No.143, Wonocatur, Banguntapan, Modalan, Banguntapan,
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198
f. SLB Negeri Pembina Yogyakarta
Terletak di Jalan Imogiri Timur No.224, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55163
g. Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo Yogyakarta
Terletak di Bantar Kulon, Banguncipto, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55664
h. Sekolah Autis dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur
Terletak di Jl. Wali Songo No.94, Dusun I, Ngabar, Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa
Timur 63471

2. Informasi ketersediaan fasilitas yang tersedia di lapangan yang menunjang penelitian


Dari di 7 sekolah autis propinsi DIY (SLB Autis Samara Bunda, SLB Autis Dian Amanah, SLB
Autis Fajar Nugraha, SLB Autis Citra Mulia Mandiri, SLB Autis Bina Anggita, SLB Negeri
Pembina Yogyakarta dan Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo) dan dan 1 di Sekolah Autis
dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur, fasilitas yang
tersedia. Tempat penelitian yang kondusif dan nyaman.

3. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian

Dari di 8 sekolah autis, 7 di propinsi DIY dan 1 di Ponorogo Jawa Timur, kondisi demografis
ke 8 sekolah autis bisa terjangkau dengan jarak tempuh :

a. SLB Autis Samara Bunda Yogyakarta


Jarak tempuh dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ke SLB Autis Samara Bunda Yogyakarta
9,5 km
b. SLB Autis Dian Amanah Yogyakarta
Jarak tempuh dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ke SLB Autis Dian Amanah Yogyakarta
10,2 km
c. SLB Autis Fajar Nugraha Yogyakarta
5

Jarak tempuh dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ke SLB Autis Fajar Nugraha Yogyakarta
10,8 km
d. SLB Autis Citra Mulia Mandiri Yogyakarta
Jarak tempuh dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ke SLB Autis Citra Mulia Mandiri
Yogyakarta 21,5 km
e. SLB Autis Bina Anggita Yogyakarta
Jarak tempuh dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ke SLB Autis Bina Anggita Yogyakarta
11,5 km
f. SLB Negeri Pembina Yogyakarta Yogyakarta
Jarak tempuh dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ke SLB Negeri Pembina Yogyakarta
15,1 km
g. Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo Yogyakarta
Jarak tempuh dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ke Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo
16,5 km
h. Sekolah Autis dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur
Jarak tempuh dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ke Sekolah Autis dan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur 148,5 km

G. Disain Penelitian

1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian (p11)

Tujuan penelitian :
a. Mengidentifikasi pengembangan model parenting dan applied behavior analysis (ABA) anak
autis di sekolah autis .
b. Mengembangkan bentuk awal produk buku pengembangan model parenting dan applied
behavior analysis (ABA) anak autis di sekolah autis
c. Melakukan uji coba lapangan awal dengan validasi ahli materi/uji expert buku
pengembangan model parenting dan applied behavior analysis (ABA) anak autis di sekolah
autis
d. Melakukan uji coba lapangan dan revisi hasil uji coba lapangan buku pengembangan model
parenting dan applied behavior analysis (ABA) anak autis di sekolah autis
e. Mengetahui perkembangan anak autis sebelum dilakukan parenting dan applied behavior
analysis (ABA) di sekolah autis.
f. Mengetahui perkembangan anak autis setelah dilakukan parenting dan applied behavior
analysis (ABA) di sekolah autis.

Hipotesa :
Ada Ada pengaruh pengembangan model parenting dan applied behavior analysis (ABA)
Terhadap perkembangan anak autis di sekolah autis.
Variabel penelitian :
Variabel bebas : Pengembangan model parenting dan applied behavior analysis (ABA)
Variabel terikat : Perkembangan anak autis
2. Deskripsi detil tentang desain penelitian. (p12)

Jenis penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menggunakan 10
langkah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah produk tertentu. Menurut Sugiyono
(2010) Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Putra (2013) Research and
6

Development telah memberikan inovasi besar dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini peneliti akan
mengembangkan sebuah produk berupa “Pengembangan Model Parenting dan Apllied Behavior
Analusis (ABA) pada Anak autis” yang akan digunakan oleh orang tua agar dapat diterapkan
dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang anak autis selama di rumah dan guru autis.
Pada Tahap ke enam peneliti menggunakan desain penelitian metode quasi eksperimental, yakni
penelitian yang bertujuan menjelaskan pengaruh dan menguji adanya pengaruh antar variabel
melalui pengujian hipotesis. Bentuk desain penelitian time series design yaitu desain serial waktu
melakukan pengukuran berulang-ulang, sebelum dan sesudah eksperimen atau perlakuan.
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperiment dengan rancangan pre test-post test with
control group design. Adapun rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Pre test Perlakuan Post test

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Gambar 1. Design Penelitian


Keterangan :

O1 : Perkembangan (personal sosial, motorik halus, bahasa, motorik kasar, kognitif, minat,
emosi dan moral) anak autis sebelum dilakukan parenting dan applied behavior
analysis/ABA (pre test) pada kelompok perlakuan
O2 : Perkembangan (personal sosial, motorik halus, bahasa, motorik kasar, kognitif, minat,
emosi dan moral) anak autis setelah dilakukan parenting dan applied behavior analysis/ABA
(pre test) pada kelompok perlakuan
O3 : Perkembangan (personal sosial, motorik halus, bahasa, motorik kasar, kognitif, minat,
emosi dan moral) anak autis sebelum dilakukan applied behavior analysis/ABA (pre test)
pada kelompok kontrol
O4 : Perkembangan (personal sosial, motorik halus, bahasa, motorik kasar, kognitif, minat,
emosi dan moral) anak autis setelah dilakukan applied behavior analysis/ABA (pre test)
pada kelompok kontrol
X1 : Pemberian parenting dan applied behavior analysis/ABA
X2 : Pemberian applied behavior analysis/ABA

3. Bila ujicoba klinis, deskripsikan tentang apakah kelompok treatmen ditentukan secara random,
(termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. (Bila bukan ujicoba klinis cukup
tulis: tidak relevan) (p12)

Cara menentukan sampel dari seluruh anggota populasi dengan mengundi anak autis dengan
membuat undian nomor ganjil dan genap. Yang ganjil dipakai untuk kelompok eksperimen dan
yang genap untuk kelompok kontrol.

H. Sampling

1. Jumlah subyek yang dibutuhkan dan bagaimana penentuannya secara statistik (p13)

Populasi adalah semua pasangan orang tua dengan anak usia autis usia sekolah (6-12 tahun)
di 7 sekolah autis propinsi DIY (SLB Autis Samara Bunda, SLB Autis Dian Amanah, SLB Autis
Fajar Nugraha, SLB Autis Citra Mulia Mandiri, SLB Autis Bina Anggita, SLB Negeri Pembina
Yogyakarta dan Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo) dan dan 1 di Sekolah Autis dan Anak
7

Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur, sejumlah 148 pasangan
orangtua dengan anak autis usia sekolah (6-12 tahun).
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasangan orangtua dengan anak autis usia
sekolah (6-12 tahun) di sekolah autis Propinsi DIY (SLB Autis Samara Bunda, SLB Autis Dian
Amanah, SLB Autis Fajar Nugraha, SLB Autis Citra Mulia Mandiri, SLB Autis Bina Anggita, SLB
Negeri Pembina Yogyakarta dan Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo) dan dan 1 di Sekolah
Autis dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur.
Besar sampel :

Menurut Notoatmodjo (2012), untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 dapat
menggunakan rumus sederhana seperti berikut :
Rumus :
𝑁
n=
1+𝑁(𝑑)2

Keterangan :
n : Nilai Sampel
N : Nilai Populasi
d : Nilai Galat Pendugaan 90% yaitu (0,1)
Jumlah populasi 148 pasangan orangtua dengan anak autis terbagi menjadi 74 pasangan orangtua
dengan anak autis kelompok ekperimen dan 74 pasangan orangtua dengan anak autis kelompok
kontrol. Untuk sampel kelompok eksperimen dan kontrol dengan jumlah populasi masing-
masing 74 pasangan orangtua dengan anak autis usia sekolah 6-12 tahun, maka diperoleh hasil :

74
n=
1+74 (0,1)2

74
n=
1+74 (0,01)

74
n=
1+0,74

74
n=
1,74

n = 40,8  41 pasangan orangtua dengan anak autis usia 6-12 tahun


Sampel yang drop out diantisipasi dengan cara menambahkan sebanyak 10% -25% dari jumlah
sampel. Sehingga pada penelitian ini jumlah sampel setelah ditambahkan 10% adalah:
Rumus :
𝑛
n’ = 1 − 𝑓

Keterangan :
n’ : Besar Sampel setelah dikoreksi
n : Jumlah sampel berdasarkan estimasi sebelumnya
f : Prediksi persentase sampel drop out
Untuk drop out dari jumlah sampel sebanyak 41 orang, maka diperoleh hasil:
8

41
n’ =
1 − 10%
41
n’ =
1 −0,10

41
n’ = 0,90

n’ = 45,56  46 pasangan orangtua dengan anak autis usia 6-12 tahun tiap kelompok
Dalam penelitian ini yang menjadi responden dua kelompok pasangan orangtua dengan anak autis
usia sekolah (6-12 tahun) di sekolah autis di Propinsi DIY (SLB Autis Samara Bunda, SLB Autis Dian
Amanah, SLB Autis Fajar Nugraha, SLB Autis Citra Mulia Mandiri, SLB Autis Bina Anggita, SLB
Negeri Pembina Yogyakarta dan Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo) dan di Sekolah Autis dan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur.

Tehnik Penarikan Sampel :


Tehnik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik yang diambil dengan teknik
purposive sampling.

2. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include-nya. (Guideline 3) (p12)

a. Kriteria Inklusi :

1) Pasangan orangtua dengan anak autis usia sekolah (6-12 tahun) di sekolah autis Propinsi DIY
(SLB Autis Samara Bunda, SLB Autis Dian Amanah, SLB Autis Fajar Nugraha, SLB Autis Citra Mulia
Mandiri, SLB Autis Bina Anggita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta dan Pusat Layanan Autis (PLA)
di Sentolo) dan di Sekolah Autis dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo
Jawa Timur.
2) Anak autis usia sekolah (6-12 tahun) di sekolah autis propinsi DIY dan Ponorogo Jawa Timur, baik
laki-laki atau perempuan

b. Kriteria Eksklusi :

1) Anak autis dengan gangguan pendengaran (tuna rungu)


2) Anak autis dengan tuna netra
3) Anak autis dengan retardasi mental
4) Anak autis dengan down syndrome

3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak mampu
memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah langkah
bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (tulis “tidak relevan” bila penelitian tidak mengikutsertakan kelompok
rentan)(Guidelines 15, 16 and 17) (p15)

Responden adalah anak usia berkebutuhan khusus (autis) dan belum mampu memberikan
persetujuan (informed concent) sehingga perlu melibatkan persetujuan orangtua.

I. Intervensi

1. Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute
administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (tulis “Tidak relevan”
bila bukan penelitian intervensi) (investigasi dan komparator (p17)

a. Perawat/peneliti memperkenalkan diri kepada anak autis dan orang tua:


9

1) Memperkenalkan: nama dan identitas singkat dari peneliti


2) Memberikan informasi tentang pentingnya parenting orang tua dalam mendampingi anak
selama dilakukan Applied behavior Analysis (ABA) oleh peneliti

b. Melakukan pendekatan dengan anak usia autis usia (6-12 tahun) dan orangtua anak autis :
1) Membina hubungan saling percaya
2) Memberitahukan tentang tujuan, manfaat penelitian

c. Pre Test
Peneliti mengukur perkembangan anak autis sebelum diberikan parenting dan Applied
Behaviour Analysis (ABA) dengan instrument perkembangan personal sosial, motorik halus,
Bahasa, motorik kasar, kognitif, minat, emosi dan moral).
d. Pengembangan model parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA).
1) Persiapan alat : Media buku modul parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA)
2) Persiapan Orangtua :
a) Posisi yang nyaman bagi orangtua
b) Keadaan umum orangtua sehat
3) Persiapan anak:
a) Posisi yang nyaman bagi anak
b) Keadaan umum anak sehat
c) Tidak mengganggu kenyamanan anak seperti anak lagi tidur siang.
e. Waktu pelaksanaan:
Pelaksanaan pengembangan model parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA) dilakukan
di ruang pertemuan dan ruang kelas di 8 sekolah autis setelah dilakukan pre test. Durasi selama
30 menit-60 menit.
f. Prosedur:
1) Menyapa dan memberikan salam kepada orangtua anak autis dan anak autis usia (6-12
tahun) saat di ruang pertemuan atau ruang kelas.
2) Mengadakan kontrak waktu dengan orang tua anak autis dan anak autis.
3) Mempersiapkan media buku pengembangan model parenting dan Applied Behaviour
Analysis (ABA) serta berbagai alat permainan edukatif (APE)
4) Memberikan penjelasan tentang pengembangan model parenting dan Applied Behaviour
Analysis (ABA)
5) Mendampingi orangtua anak autis dan menjelaskan mengenai isi dari buku pengembangan
model parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA)
6) Mengajarkan kepada orangtua anak autis cara melakukan Applied Behaviour Analysis
(ABA)kepada anak autis untuk menstimulasi perkembangan anak autis (personal sosial,
motorik halus, bahasa, motorik kasar, kognitif, minat, emosi dan moral)
7) Melakukan evaluasi perkembangan anak autis (personal sosial, motorik halus, bahasa,
motorik kasar, kognitif, minat, emosi dan moral)
8) Mengakhiri pertemuan dengan orangtua anak autis dengan meminta ijin pada orang tua anak
autis bahwa penelitian sudah selesai
9) Memberikan hadiah kepada orantua anak autis berupa buku pengembangan model
parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA) sebagai apresiasi kepada orangtua anak
autis yang telah mengikuti kegiatan penelitian parenting dan Applied Behaviour Analysis (AB
10) Mengucapkan terima kasih kepada orangtua anak autis dan anak autis.

g. Post Test
Peneliti mengukur perkembangan anak autis setelah diberikan parenting dan Applied Behaviour
Analysis (ABA) dengan instrument perkembangan (personal sosial, motorik halus, Bahasa,
motorik kasar, kognitif, minat, emosi dan moral) pada bulan 1, ke 2, ke 3 dan ke 4.
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi/terapi baku selama
penelitian
(p 4 and 5) (p18)
10

Apabila responden sakit atau pindah sekolah, maka sampel tersebut dinyatakan gugur dan
responden diganti dengan responden yang lain.
3. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi,
selama penelitian (p 6) (p19)

Responden mendapatkan terapi program pengobatan dari Rumah Sakit.


4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)

Tidak dilakukan

J. Monitoring Penelitian

1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon teraputik
(deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila
mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima
treatmen (lihat lampiran) (p17)

Kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan atau intervensi tentang pengembangan model


parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA).

K. Penghentian Penelitian dan Alasannya

1. Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam
hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktipkan, dan kapan penelitian bisa
dihentikan (tidak lagi dilanjutkan) (p22)

Apabila responden mengalami sakit dan pindah ke sekolah autis lain, maka sampel tersebut
dinyatakan gugur.
11

L. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian Yang Tidak Diharapkan)

1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi, dan syarat penanganan
komplikasi (Guideline 4 dan 23)
 (p23)

Tidak ada komplikasi dari intervensi yang diberikan


2. Resiko-resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan masing
masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosedur yang akan
diuji cobakan (Guideline 4) (p24)

Tidak ada

M. Penanganan Komplikasi (p27)

1. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil,
1. Adanya asuransi,
2. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
3. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)

Tidak ada

N. Manfaat

Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan dihasilkan
oleh penelitian (Guidelines 1 and 4)
 (p26)

1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25)
a. Manfaat Teoritis
Diharapkan pengembangan model parenting dan applied behavior analysis (ABA) dapat
meningkatkan perkembangan anak autis di sekolah autis.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi anak autis di sekolah autis.
Diharapkan pengembangan model parenting dan applied behavior analysis (ABA) dapat
meningkatkan perkembangan anak autis di sekolah autis.
2) Bagi keluarga yang mempunyai anak autis di sekolah autis.
Diharapkan pengembangan model parenting dapat digunakan sebagai pedoman keluarga
untuk memberikan stimulasi menggunakan metode applied behavior analysis (ABA) pada
anak autis di sekolah autis untuk meningkatkan perkembangan anak.
3) Bagi guru autis di sekolah autis.
Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman guru untuk melakukan parenting dan
stimulasi menggunakan metode applied behavior analysis (ABA) pada anak autis di
sekolah autis untuk meningkatkan perkembangan anak.

O. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)

1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang signifikan,
Modalitas yang tersedia,
Pihak pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan, organisasi yang akan
membayar,
Berapa lama (Guideline 6)

Orangtua dari responden (anak autis) akan mendapatkan manfaat buku pengembangan model
parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA) dan anak autis mendapatkan alat permainan
edukatif (APE).
12

P. Informed Consent

1. Cara untuk mendapatkan informed consent dan prosedur yang direncanakan untuk
mengkomunikasikan informasi penelitian (Penjelasan Sebelum Persetujuan/PSP) kepada calon
subyek, termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)
 (p30)

a. Kami adalah Dr. Atik Badi’ah, S.Pd, S.Kp, M.Kes selaku peneliti utama. Berasal dari Politeknik
Kesehatan Kemenkes Yogyakarta Jurusan Keperawatan, dengan ini meminta anda untuk
berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan model
parenting dan applied behavior analysis (ABA) terhadap perkembangan anak autis di sekolah
autis”.
b. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan model parenting dan
applied behavior analysis (ABA) terhadap perkembangan anak autis di sekolah autis
c. Penelitian ini dapat memberi manfaat bagi anak autis di sekolah autis, bagi keluarga yang
mempunyai anak autis di sekolah autis, bagi guru autis di sekolah autis sebagai pedoman bago
orangtua anak autis dan guru dalam melakukan parenting dan stimulasi menggunakan metode
applied behavior analysis (ABA) pada anak autis di sekolah autis untuk meningkatkan
perkembangan anak.
d. Penelitian ini akan berlangsung selama 4 bulan dan kami akan memberikan kompensasi kepada
anda berupa 1 buku pengembangan model parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA) dan
alat permainan edukatif (APE). Sampel penelitian/orang yang terlibat dalam penelitian/bahan
penelitian berupa orangtua anak autis dan anak autis usia (6-12 tahun) yang akan diambil dengan
cara purposive sampling.
e. Prosedur pengambilan bahan penelitian/data dengan cara menentukan kelompok yang diberi
parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA) menggunakan buku pengembangan model
parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA) (kelompok perlakuan) di 8 sekolah autis, 7
sekolah autis di Propinsi DIY (SLB Autis Samara Bunda, SLB Autis Dian Amanah, SLB Autis
Fajar Nugraha, SLB Autis Citra Mulia Mandiri, SLB Autis Bina Anggita, SLB Negeri Pembina
Yogyakarta dan Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo) dan dan 1 di Sekolah Autis dan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur, sebanyak 46 orangtua anak
autis dan anak autis usia (6-12 tahun). Melakukan pre test perkembangan anak (personal sosial,
motorik halus, Bahasa, motorik kasar, kognitif, minat, emosi dan moral) menggunakan lembar
observasi perkembangan anak (personal sosial, motorik halus, Bahasa, motorik kasar, kognitif,
minat, emosi dan moral), kemudian dilanjutkan pemberian perlakuan atau intervensi parenting
dan Applied Behaviour Analysis (ABA) (X1) pada kelompok perlakuan selanjutnya dilakukan post
test menggunakan lembar observasi perkembangan anak (personal sosial, motorik halus, Bahasa,
motorik kasar, kognitif, minat, emosi dan moral).
f. Dilanjutkan prosedur pengambilan bahan penelitian/data dengan cara menentukan kelompok
yang diberi Applied Behaviour Analysis (ABA) pada (kelompok kontrol) di 8 sekolah autis, 7
sekolah autis di Propinsi DIY (SLB Autis Samara Bunda, SLB Autis Dian Amanah, SLB Autis
Fajar Nugraha, SLB Autis Citra Mulia Mandiri, SLB Autis Bina Anggita, SLB Negeri Pembina
Yogyakarta dan Pusat Layanan Autis (PLA) di Sentolo) dan dan 1 di Sekolah Autis dan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) Baitul Qur’an Ponorogo Jawa Timur, sebanyak 46 orangtua anak
autis dan anak autis usia (6-12 tahun). Melakukan pre test perkembangan anak (personal sosial,
motorik halus, Bahasa, motorik kasar, kognitif, minat, emosi dan moral) menggunakan lembar
observasi perkembangan anak (personal sosial, motorik halus, Bahasa, motorik kasar, kognitif,
minat, emosi dan moral), kemudian dilanjutkan pemberian applied Behaviour Analysis (ABA) (X2)
pada kelompok kontrol selanjutnya dilakukan post test menggunakan lembar observasi
perkembangan anak (personal sosial, motorik halus, Bahasa, motorik kasar, kognitif, minat, emosi
dan moral).
g. Membandingkan perkembangan anak (personal sosial, motorik halus, Bahasa, motorik kasar,
kognitif, minat, emosi dan moral) pada anak autis usia (6-12 tahun) pada kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol pre test dan post test. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan
pada anak autis usia (6-12 tahun), tetapi orangtua tidak perlu khawatir karena anak autis usia (6-
12 tahun) akan diberikan diberi parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA).
13

h. Keuntungan yang diperoleh dalam keikutsertaan anak autis usia (6-12 tahun) pada penelitian ini
adalah perkembangan anak (personal sosial, motorik halus, Bahasa, motorik kasar, kognitif,
minat, emosi dan moral) akan meningkat dengan pemberian parenting dan Applied Behaviour
Analysis (ABA).
i. Seandainya orangtua tidak menyetujui cara ini, maka orangtua dapat memilih cara lain yaitu tidak
mau mengikuti penelitian dengan pemberian parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA)
menggunakan buku pengembangan model parenting dan Applied Behaviour Analysis (ABA)
Untuk itu orangtua tidak akan dikenakan sanksi apapun.
j. Nama dan jati diri anak dan akan dirahasiakan

2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak
jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)
 (p29)

Tidak Ada

Q. Wali (p31)

1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent (Guidelines 16
and 17)


Responden adalah anak berkebutuhan khusus (autis) dan belum mampu memberikan
persetujuan (informed concent) sehingga perlu melibatkan persetujuan orangtua atau wali

2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum
cukup umur(Guidelines 16 and 17)


Responden adalah anak berkebutuhan khusus (autis) dan belum cukup usia memberikan
persetujuan dan belum mampu memberikan persetujuan (informed concent) sehingga perlu
melibatkan persetujuan orangtua atau wali
14

R. Bujukan

1. Deskripsi bujukan atau insentif (bahan kontak) bagi calon subyek untuk ikut berpartisipasi,
seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)


Bahan kontak bagi responden orangtua anak autis berupa buku pengembangan model parenting
dan Applied Behaviour Analysis (ABA) dan anak autis mendapatkan alat permainan edukatif
(APE).

2. Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk menginformasikan bahaya
atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa
mempengaruhi keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian(Guideline 9) (p33)

Yang bertanggung jawab dalam penelitian ini tim peneliti dan guru di 8 sekolah autis tempat
penelitian

3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34)

Sebelum dilakukan perlakuan pada responden, responden orangtua anak autis diberi penjelasan
tentang informed concent

S. Penjagaan Kerahasiaan

1. Proses rekrutmen subyek (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi
dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)


Privacy anak autis dan orangtua anak autis dijaga kerahasiaannya

2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk
kehati-hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas
izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)

Proteksi kerahasiaan data pribadi anak autis dan orantua anak autis dijaga kerahasiaannya

3. Informasi tentang bagaimana koding; bila ada, untuk identitas subyek, di mana di simpan dan
kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12) (p36)


Data responden diberi initial dan dikoding, disimpan oleh peneliti

4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis/BBT(p37)

Tidak ada penggunaan lebih jauh untuk data personel, hanya untuk kepentingan penelitian saja.
15

T. Rencana Analisis

1. Deskripsi tentang rencana analisa statistik, dan kreteria bila atau dalam kondisi bagaimana
akan terjadi penghentian dini keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);


Data hasil pemeriksaan akan dianalisis secara diskriptif dan secara analitik dengan bantuan
program SPSS for windows versi 16.0. Ujia analisa data dilakukan uji univariate, bivariate dan
multivariate. Uji bivariate diawali dengan uji normalitas menggunakan shapiro-wilk pada
kelompok perlakuan dan kontrol antara pre test dan post test. Jika uji normalitas hasilnya
normal digunakan uji parametrik pair t- test dan jika uji normalitas hasilnya tidak normal
digunakan uji non parametrik turunan paired t test yaitu Wilcoxon. Dilanjutkan uji beda
antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan uji normalitas dan jika hasilnya normal
dilakukan uji parametrik independent t-test dan jika hasilnya tidak normal digunakan uji non
parametrik Mann-Whitney dengan taraf signifikan p < 0,05. Uji multivariate digunakan uji
regresi linier berganda.

U. Monitor Keamanan

1. Rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain yang dilakukan
dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite independen untuk data dan
safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);


Tidak ada intervensi tentang pengobatan

V. Konflik Kepentingan

1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga tentang
adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus
dilakukan (Guideline 25) (p42)

Tidak ada konflik


16

W. Manfaat Sosial


1. Untuk penelitian yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan
sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset-riset kesehatan di
negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan
para partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)


Tidak ada

2. Protokol penelitian(dokumen) yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber-sumber yang dialokasikan untuk aktivitas
aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan,
kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk
memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai
kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)

Tidak melibatkan tokoh masyarakat karena tempat penelitian di sekolah autis

X. Hak atas Data


1. Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak publiksi
hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI draft laporan
hasil riset (Guideline 24) (B dan H, S1,S7); 


Tidak ada

Y. Publikasi


Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu(seperti epidemiology, generik, sosiologi).

yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu,
dan meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data
selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu
mempertimbangkan martabat dan kemulyaan mereka (Guideline 4) (p47)

Publikasi akan dipresentasikan oral presentasi pada prosiding internasional dan dimasukkan ke
dalam jurnal internasional

Bagaimana publikasi bila hasil riset negatip.(Guideline 24) (p46)

Walaupun hasil penelitian negatif, publikasi tetap akan dipresentasikan oral presentasi pada
prosiding internasional dan dimasukkan ke dalam jurnal internasional, dengan alasan rasional
sesuai data yang ada.
17

Z. Pendanaan

Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding/sponsor, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25) (B, S2);

 (p41)

Tabel 1. Biaya Penelitian

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan

1. Honor tim (maksimum 30%) Rp 20.876.000,-

2. Peralatan Penunjang (15 %) Rp 5.980.000,-

3. Bahan habis pakai (20-30%) Rp 22.094.000,-

4. Perjalanan (15-25%) Rp 17.700.000,-

5. Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, Rp 8.350.000,-


laporan, dll (maksimum 15%)
Jumlah Rp 75.000.000,-
18

AA. Komitmen Etik

1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan
dipatuhi (lampirkan scan Surat Pernyataan) (p6)

Peneliti akan melaksanakan penelitian sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam
pedoman etik dengan mempertimbangkan aspek prinsip manfaat, bebas dari penderitaan,
bebas dari eksploitasi, Risiko (benefits ratio), prinsip keadilan, kejujuran dan menjaga
kerahasiaan

II. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan judul
dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik) (lampirkan Daftar Riwayat Usulan Kaji
Etiknya) (p7)

Peneliti belum pernah mengusulkan etical clearance secara online

III. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai peraturan
/ketentuan yang berlaku(p48)

Peneliti siap mendapatkan sangsi jika terbukti adanya pemalsuan data.

Tanda tangan Peneliti Utama

Yogyakarta, tanggal 13 April 2019

(Dr. Atik Badi’ah, S.Pd, S.Kp, M.Kes)


19

BB. Daftar Pustaka

Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol 
 (p40)

Amanda. 2014. Implementasi Program Parenting Untuk Meningkatkan Kapasitas Pengasuhan Orang Tua
di Kober Bunga Nusantara Lembang. Bandung

Badi’ah. 2012. Model Promosi Kesehatan Melalui Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Autis. Prosiding
Nasional. Kongres Dan seminar Nasional Epidemiologi Sosial Dalam Mendukung Pelayanan
Kesehatan Primer. ISBN 978-602-19378-3-9/Nop 2012 Tahun 2012.

Badi’ah. 2015. Buku Panduan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Autis Dalam Promosi Kesehatan. ISBN No:
978-602-71149-4-4 Tahun 2015.

Badi’ah. 2016. Stimulation Model Of Growth And Development Of Fine Motor Skills And Sensory
Integration Of Children Autism In Health Promotion. 3rd International Conference on Health
Science 2016. Optimizing The Mental Health Under SDGs, Prosiding Book. ISBN 978-602-72715-
1-7

Badi’ah. 2018. Stimulation Model Growth and Social Personal Development of Children Autism in Health
Promotion. Jurnal Internasional Health Notions. Volume 2, Issue 2 February 2018, ISSN 2580-
4936.

Badi’ah. 2018. Stimulation Model Of Growth And Language Development Of Children Autism In Health
Promotion. Jurnal Internasional Health Notions. ISSN 2580-4936, August 2018

Badi’ah. 2018. Aplikasi buku panduan dalam stimulasi tumbuh kembang anak autis pada promosi
kesehatan. Disertasi. Pasca Sarjana UNS Surakarta

Boham, 2013. Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Autis (Studi pada orang tua dari anak autis di
Sekolah Luar Biasa AGCA Center Pumorow Kelurahan Banjer Manado).

Departemen Kesehatan RI. 2004. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi dini Tumbuh
Kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta

Ditjen PAUDNI. 2011. Pedoman Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga, Direktorat


Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. Kemendiknas.
Ginanjar, 2007. Memahami Spektrum Autistik Secara Holistik, Disertasi, Jakarta. Fak Psikologi Universitas
Indonesia.

Handojo. 2003. Autisma, Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer (BIP)

Jehan. 2014. Efektifitas Kegiatan Parenting Skill Dalam Pemberdayaan Keluarga Anak Jalanan Di Pusat
Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (Social Development Centre For Children /SDC).

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi penelitian kesehatan. Edisi revisi Rineka Cipta. Jakarta.

Purbasafir. 2018. Psikoedukasi untuk meningkatkan parenting self efficacy pada ibu anak penyandang
autis. Fakultas Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Nasional. pISSN: 2301-8267 | eISSN:
2540-8291 Vol. 06, No.02 Agustus 2018

Riandini. 2015. Pengaruh Pola Pengasuhan dengan Perkembangan Komunikasi Anak Autis kepada Orang
Tua. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung. Jurnal Majority Volume 4 Nomor 8 November
2015
20

Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran Jakarta. EGC

Sunardi. 2005. Kecenderungan Dalam Pendidikan Luar Biasa, Jakarta: Depdikbud


Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Republik Indonesia No.4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, Jakarta DPR
RI
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
Wong's. .2013. Essentials of Pediatric Nursing, St Louis
21

CC. Lampiran (Upload)

1. CV Peneliti Utama
2. CV Anggota Peneliti
3. Daftar Lembaga Sponsor
4. Surat-surat pernyataan
5. Formulir Laporan kasus/Kuesioner, dll
6. Informed Consent 35 butir

* Urutan nomor pada Protokol Asli CIOMS 2016

Anda mungkin juga menyukai