PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Teoritis:
Memberikan informasi ilmu pengetahuan tentang perjalanan penyakit angina pektoris tidak
stabil
1.4.2 Untuk Praktis:
Memberikan informasi tentang angina pectoris tidak stabil agar perawat dapat memberikan
asuhan keperawatan kepada klien secara tepat dan optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Angina yang tidak stabil terjadi ketika pecahnya mendadak dari plak, yang
menyebabkan akumulasi cepat trombosit di lokasi pecah dan peningkatan mendadak dalam
obstruksi aliran darah dalam arteri koroner. Akibatnya, gejala angina tidak stabil terjadi tiba-
tiba, sering kali dalam tak terduga atau tidak terduga.. Gejala mungkin baru, lama, lebih berat,
atau terjadi sedikit atau tidak dengan angina.Angina tidak stabil merupakan suatu keadaan
darurat medis. Jadi jika angina tidak stabil terjadi, mencari perhatian medis segera sangat
penting.
Gejala angina pektoris tidak stabil pada dasarnya timbul karena iskemik akut yang
tidak menetap akibat ketidak seimbangan antara kebutuhan dan suplai O2 miokard. Angina
dimulai ketika pasokan oksigen dan glukosa tidak selaras dengan kebutuhan.Pasokan oksigen
dan glukosa yang terus menerus dari aliran darah ke miokardium adalah mutlak penting bagi
kehidupan.Tanpa mereka,jantung akan mengeluh dan biasanya pasien mengeluh nyeri.Dan jika
pasokan oksigen dan glukosa ke bagian tertentu dari miokardium tidak dipulihkan dengan
cepat,maka bagian otot itu akan mati.Nyerinya disebut angina,dan kematian otot disebut
“infark” atau dalam bahasa sehari-sehari adalah serangan jantung.
Angina dimulai ketika pasokan oksigen dan glukosa tidak selaras dengan kebutuhan.Jika ada
sesuatu yang menghalangi kemulusan akses oksigen dan glukosa ke miokardium,padahal
jantung harus berdenyut,maka miokardium akan akan mencoba menemukan sumbernya dari
bahan lain,misalnya lemak,dan akan berusaha”membakarnya” tanpa oksigen.Kebanyakan
orang,ketika kanak-kanak pernah merasakan akibat dari proses energy “anaerobic”seperti ini
dalam bentuk “cubitan” di sisi tubuh selama berlari.Nyeri cubitan ini disebabkan oleh
bertumpuknya asam laktat pada otot di sisi tubuh dan punggung yang telah digunakan secara
berlebihan(lemak tidak seluruhnya terbakar menjadi karbondioksida,tetapi hanya terbakar
sampai asam laktat,suatu bahan yang lebih kompleks,yang lebih sulit dikeluarkan dari jaringan)
Nyeri pada angina mempunyai akar yang sama.Asam laktat juga tertimbun di jantung yang
berusaha berdenyut tanpa pasokan oksigen yang cukup: nyeri angina bisa mirip dengan nyeri
cubitan tadi.Perbedaannya adalah bahwa kita bisa bertahan terhadap nyeri cubitan,karena otot
punggung bisa pulih dengan istirahat yang cukup.Jika ingin bertahan,otot jantung
membutuhkan pasokan oksigen yang jauh lebih cepat.Pasokan oksigen ini datang dari arteri-
arteri koroner.Disebut demikian karena mereka membentuk “korona”(mahkota) di sekeliling
puncak jantung,melepaskan cabang-cabang ke seluruh permukaan jantung untuk “memberi
makan” otot-otot yang membentuk dinding dari keempat bilik jantung.Pada jantung yang
normal,ketiga arteri koroner utama dan percabangannya adalah pembuluh yang lebar,kuat dan
lentur,yang bisa mengembang besar untuk menangani tambahan aliran darah yang dibutuhkan
ketika tuntutan meningkat.
Seperti halnya di atas,nyeri dada angina pectoris tidak stabil timbul akibat kurangnya suplai
oksigen pada otot jantung,sehingga terjadi kerusakan hingga kematian pada otot jantung yang
akhirnya merangsang saraf nyeri.Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal,yaitu :
1) Ruptur/hancurnya plak.
Ruptur plak ini dianggap sebagai penyebab terbanyak timbulnya angina pectoris tidak stabil
akibat terjadinya sumbatan parsial atau total dari pembuluh darah koroner yang menyuplai
oksigen ke jantung yang sebelumnya telah mengalami sumbatan minimal.Plak terjadi akibat
penimbunan lemak dan jaringan fibrotic pada tepi pembuluh darah.Biasanya plak hancur pada
tepi yang berdekatan dengan permukaan pembuluh darah akibat timbulnya aktivasi dan
penempelan dari thrombus untuk menutup pembuluh darah yang rusak,sehingga terjadi
sumbatan pada pembuluh darah,bila sumbatan total maka akan timbul serangan jantung,tetapi
bila tidak total(70%)akn menimbulkan angina pectoris tidak stabil akibat penyempitan
pembuluh darah
2) Thrombosis dan agregasi trombosit
Dimana terjadi akibat interaksi antara plak,sel otot polos jantung,makrofag,dan kolagen.Akibat
adanya plak yang menempel pada pembuluh darah,memicu menempelnya thrombosius pada
plak,mengecilnya pembuluh darah dan pembentukan thrombus.Akibatnya,terjadi penyempitan
pembuluh darah,dalam hal ini pembuluh darah koroner jantung, sehingga supplai oksigen
berkurang dan timbullah nyeri.
3) Vasospasme atau pembuluh darah yang berkontraksi hingga lumennya kecil.
4) Erosi pada plak tanpa rupture
Terjadinya penyempitan juga dapat disebabkan karena terjadinya poliferasi dan migrasi dari
otot polos sebagai reaksi terhadap kerusakan endotel.
Beberapa keadaan yang dapat merupakan penyebab angina pektoris tidak stabil adalah:
Pada penderita stenosis arteri koroner berat dengan cadangan aliran koroner
yang terbatas, maka hipertensi sistemik, takiaritmia, tirotoksikosis dan pemakaian obat-
obatan simpatomimetik dapat meningkatkan kebutuhan O2 miokard
sehingga mengganggu keseimbangan antara kebutuhan dan suplai O2. Penyakit paru
menahun dan penyakit sistemik seperti anemi dapat menyebabkan takikardi dan menurunnya
suplai O2 ke miokard.
1. Agregasi trombosit
Stenosis arteri koroner akan menimbulkan turbulensi dan stasis aliran darah
sehingga menyebabkan peningkatan agregasi trombosit yang akhirnya
membentuk trombus dan keadaan ini akan mempermudah terjadinya
vasokonstriksi pembuluh darah.
Trombus akan mudah terbentuk pada pembuluh darah yang sklerotik sehingga
penyempitan bertambah dan kadang-kadang terlepas menjadi mikroemboli dan
menyumbat pembuluh darah yang lebih distal. Trombosis akut ini diduga
berperan dalam terjadinya ATS.
1. Merokok
Merokok memiliki risiko dua kali lebih besar terhadap serangan jantung dibandingkan orang
yang tidak pernah merokok,dan berhenti merokok telah mengurangi kemungkinan
terjadinya serangan jantung.
Perokok aktif memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap serangan jantung dibandingkan bukan
perokok
1. Angina Progresif
Penderita sebelumnya menderita angina pectoris stabil. Angina timbul saat aktifitas fisik
yang berubah polanya dalam 1 bulan terakhir,yaitu menjadi lebih sering,lebih berat,lebih
lama,timbul dengan pencetus yang lebih ringan dari biasanya dan tidak hilang dengan cara yang
biasa dilakukan.
Angina timbul tanpa didahului aktifitas fisik ataupun hal-hal yang dapat
menimbulkan peningkatan kebutuhan O2 miokard. Lama angina sedikitnya 15
menit.
2.5 Manifestasi Klinis
Serangan angina tidak stabil bisa berlangsung antara 5 dan 20 menit. Kadang-kadang gejala-
gejala dapat 'datang dan pergi'. Rasa sakit yang terkait dengan angina dapat bervariasi dari orang
ke orang, dan orang-orang membuat perbandingan yang berbeda untuk mengekspresikan rasa
sakit yang mereka rasakan.
Adapun gejala angina pekroris umumnya berupa angina untuk pertama kali atau keluhan
angina yang bertambah dari biasanya. Nyeri dada seperti pada angina biasa tapi lebih berat dan
lebih lama.timbul pada waktu istirahat,atau timbul karena aktivitas yang minimal.Nyeri dada
dapat disertai keluhan sesak napas,mual,sampai muntah.kadang-kadang disertai keringat
dingin.
Tanda khas angina pectoris tidak stabil adalah :
1. Nyeri dada
Banyak pasien memberikan deskripsi gejala yang mereka alami tanpa kata ‘nyeri’,’rasa
ketat’,’rasa berat’,’tekanan’,dan ‘sakit’ semua merupakan penjelas sensasi yang sering
berlokasi di garis tengah,pada region retrosternal. Lokasi dari nyeri dada ini terletak di jantung
di sebelah kiri pusat dada,tetapi nyeri jantung tidak terbatas pada area ini.Nyeri ini terutama
terjadi di belakang tulang dada(di tengah dada) dan di sekitar area di atas putting kiri,tetapi bisa
menyebar ke bahu kiri,lalu ke setengah bagian kiri dari rahang bawah,menurun ke lengan kiri
sampai ke punggung,dan bahkan ke bagian atas perut.
Krakteristik yang khas dari nyeri dada akibat iskemik miokard adalah :
1. Lokasinya biasanya di dad kiri kiri,di belakang dari tulang dada atau sedikit di sebelah
kiri dari tulang dada yang dapat menjalar hingga ke leher,rahang,bahu kiri, hingga ke
lengan dan jari manis dan kelingking,punggung,atau pundak kiri.
2. Nyeri bersifat tumpul,seperti rasa tertindih/berat di dada,rasa desakan yang kuat dari
dalam atau dari baeah diafragma(sekat antara rongga dada dan rongga perut),seperti
diremas-remas atau dada mau pecah,dan biasanya pada keadaan yang sangat berat
disertai keringat dingin dan sesak nafas serat perasaan takut mati.Nyeri ini harus
dibedakan dengan mulas atau perasaan seperti tertusuk-tusuk pada dada, karena ini
bukan angina pectoris.Nyeri biasanya muncul setelah melakukan aktivitas,hilang
dengan istirahat,danakibat stress emosional.
3. Nyeri yang pertama kali timbul biasanya agak nyata,dari beberapa menit sampai kurang
dari 20 menit. Nyeri angina berlangsung cepat,kurang dari 5 menit.Yang khas dari nyeri
dada angina adalah serangan hilang dengan istirahat,penghilangan stimulus
emosional,atau dengan pemberian nitrat sublingual.Serangan yang lebih lama
menandakan adanya angina tidak stabil atau infark miokard yang mengancam.
Nyeri yang berasal dari jantung memiliki karakteristik tersendiri seperti dibawah ini:
a.Rasa sesak di sekitar dada
b.Rasa tertekan di dalam dada
c.Dada terasa berat dan terikat
d.Perasaan seperti dipelintir
e.Perasaan kencang yang membuat sulit bernapas
f.Nyeri tajam seperti pisau dan munculnya seperti tusukan
g Nyeri berjalan cepat melintang dada
h.Nyeri bertahan sepanjang hari,bahkan ketika beristirahat
1. Sesak napas
Ansietas, berkeringat dan sesak napas dapat terjadi bersamaan dengan nyeri
dada.Kadang,sesak napas tanpa nyeri dada dapat terjadi pada pasien dengan penyakit koroner
berat atau berhubungan dengan disfungsi ventrikel kiri,sebagai akibat dari peningkatan tekanan
akhir diastolic ventrikel kiri(left ventricular end diastolic pressure/LVEDP) dan penurunan
komplians paru
1. Gangguan Kesadaran
Sinkop jarang terjadi pada angina dan apabila terjadi harus diwaspadai akan
diagnosis lainnya.Rasa pusing atau presinkop yang berhubungan dengan palpitasi dapat
mengindikasikan adanya aritmia
2.6 PROGNOSIS
Umumnya pasien dengan angina pektoris dapat hidup bertahun-tahun dengan hanya sedikit
pembatasan dalam kegiatan sehari-hari. Mortalitas bervariasi dari 2% - 8% setahun.
Faktor yang mempengaruhi prognosis adalah beratnyan kelainan pembuluh koroner. Pasien
dengan penyempitan di pangkal pembuluh koroner kiri mempunyai mortalitas 50% dalam lima
tahun. Hal ini jauh lebih tinggi dibandingkan pasien dengan penyempitan hanya pada salah satu
pembuluh darah lainnya. Juga faal ventrikel kiri yang buruk akan memperburuk prognosis.
Dengan pengobatan yang maksimal dan dengan bertambah majunya tindakan intervensi
dibidang kardiologi dan bedah pintas koroner, harapan hidup pasien angina pektoris menjadi
jauh lebih baik.
Untuk mendiagnosa angina pektoris tidak stabil, dokter akan mengambil riwayat
kesehatan menyeluruh (termasuk deskripsi lengkap gejala-gejala pasien), melakukan
pemeriksaan fisik, mengukur tekanan darah, dan melakukan satu atau lebih dari tes berikut:
1. Elektrokardiogram (EKG)
Tes EKG memonitor aktivitas listrik jantung. Ketika temuan EKG tertentu yang hadir,
risiko angina tidak stabil maju denagn serangan jantung meningkat secara signifikan. Sebuah
EKG biasanya normal ketika seseorang tidak memiliki rasa sakit dada dan sering menunjukkan
perubahan tertentu ketika rasa sakit berkembang.
Pada pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) lebih sering ditemukan adanya depresi
segmen ST dibandingkan angina pektoris yang stabil. Gambaran EKG penderita Angina
pectoris tidak stabil dapat berupa depresi segmen ST, depresi segmen ST disertai inversi
gelombang T, elevasi segmen ST, hambatan cabang ikatan His
dan tanpa perubahan segmen ST dan gelombang T. Perubahan EKG pada Angina
pectoris tidak stabil bersifat sementara dan masing-masing dapat terjadi sendiri-
sendiri ataupun bersamaan. Perubahan tersebut timbul di saat serangan angina da
n kembali ke gambaran normal atau awal setelah keluhan angina hilang dalam waktu 24 jam
Bila perubahan tersebut menetap setelah 24 jam atau terjadi evolusi gelombang Q,maka disebut
sebagai IMA. Tetapi kelainan EKG pada angina yang tidak stabil masih reversible.
Pada Angina tidak stabil kadar enzim LDH dan CPK dapat normal atau meningkat
tetapi tidak melebihi nilai 50% di atas normal. CK-MB merupakan enzim yang paling
sensitif untuk nekrosis otot miokard.
Hal ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan kadar enzim secara serial nt
uk mengidentifikasi adanya IMA.
Dokter dapat merekomendasikan kateterisasi jantung dan angiografi, terutama jika perubahan
penting EKG istirahat adalah tes darah jantung atau ada abnormal. Selama angiography, sebuah
kateter dimasukkan ke arteri di paha atau lengan dan maju ke jantung. Ketika kateter
diposisikan dekat arteri yang memasok darah ke jantung, dokter menyuntikkan zat warna
kontras. Sebagai pewarna perjalanan melalui arteri, X-ray gambar diambil untuk melihat
seberapa baik darah mengalir melalui arteri, dan jika ada penyumbatan maka terjadi coronary
arteri disease.
1. Ekokardiografi
Pemeriksaan ekokardiografi tidak memberikan data untuk diagnosis angina tidak stabil
secara langsung.Tetapi bila tampak adanya gangguan faal ventrikel kiri,adanya insufisiensi
mitral,dan abnormalitas gerakan dinding regional jantung,menandakan prognosis kurang
baik.Ekokardiografi sres juga dapat membantu menegakkan adnya iskemia miokardium
Dasar dari sebuah stabilisasi plak pecah adalah mengganggu proses pembekuan darah yang
dapat menyebabkan serangan jantung.. Pasien yang mengalami gejala-gejala angina tidak stabil
dan yang tidak minum obat harus segera mengunyah aspirin, yang akan memblok faktor
pembekuan dalam darah.Mengunyah aspirin, daripada menelan utuh, mempercepat tubuh
proses menyerap aspirin stabil Ketika angina terjadi pasien harus mencari bantuan medis segera
di rumah sakit. Setelah di rumah sakit, obat-obatan lainnya untuk blok pembekuan proses tubuh
dapat diberikan, termasuk heparin, clopidogrel, dan platelet glikoprotein (GP) IIb / IIIa obat
reseptor blocker.
Dalam beberapa kasus, prosedur untuk mengurangi atau menstabilkan penyumbatan dalam
arteri koroner mungkin diperlukan di samping obat anti-pembekuan.. Paling umum Prosedur
untuk ini koroner angioplasti Dalam angioplasti koroner, sebuah balon berujung kateter
dimasukkan ke pembuluh darah di lengan atau pangkal paha dan maju melalui pembuluh darah
dan ke jantung. Ketika kateter mencapai penyumbatan di arteri koroner, dokter mengembang
balon di ujung kateter. Balon mengembang dan mengempis, menekan penumpukan plak pada
dinding arteri koroner dan meningkatkan diameter arteri,. Sering-mesh tabung logam, dikenal
sebagai stent, ditempatkan di arteri untuk tetap terbuka. stent tetap secara permanen di arteri
koroner, dan balon dan kateter dikeluarkan pada akhir prosedur.
1. Menghilangkan gejala-gejala
Obat angina,baik dan prosedur untuk mengurangi penyumbatan dalam arteri koroner bisa
meringankan gejala angina tidak stabil. Tergantung pada keadaan pasien individu, obat sendiri
atau obat dalam kombinasi dengan prosedur yang dapat digunakan untuk mengobati angina.
1. Pengobatan medikal
Bertujuan untuk mencegah dan menghilangkan serangan angina. Ada 3 jenis obat yaitu :
1. Golongan nitrat
Umumnya dikenal sebagai nitrogliserin, nitrat adalah obat yang paling umum diresepkan
untuk mengobati angina. Nitrat melebarkan pembuluh darah, yang memungkinkan lebih
banyak darah mengalir melewati penyumbatan. Nitrat juga menurunkan resistensi jantung
wajah ketika memompa darah ke seluruh tubuh, yang pada gilirannya dapat mengurangi stres
(beban kerja) pada jantung.
Nitrogliserin merupakan obat pilihan utama pada serangan angina akut.
Mekanisme kerjanya sebagai dilatasi vena perifer dan pembuluh darah koroner. Efeknya
langsung terhadap relaksasi otot polos vaskuler.Nitrogliserin juga dapat meningkatk
an toleransi pada penderita angina sebelum terjadi hipokesia miokard. Bahan utama
yang menyebabkan pembuluh-pembuluh darah kecil seperti areteri koroner melebar (dilatasi)
adalah oksida nitrat (NO).Ini dihasilkan secara alami oleh sel-sel pelapis arteri sebagi respon
terhadap perubahan pada aliran darah dan kimia darah.Di dalam darah,nitrat diubah menjadi
oksida nitrat dan membuka pembuluh darah. Nitrogliserin biasanya diletakkan dibawah lidah
(sublingual) atau di pipi (kantong bukal) dan akan menghilangkan nyeri iskemia dalam 3 menit.
Efek utama adah pada vena yang besar,sehingga darah berkumpul di vena dan kurang
kembali ke jantung.Ini menurunkan tekanan yang tercipta di dalam jantung,dan menurunkan
kebutuhan oksigen jantung.Dengan membuka arteri-arteri terkecil di perifer atau pinggiran
tubuh,terutama di anggota tubuh,nitrat juga menurunkan tekanan yang dibutuhkan jantung
untuk mendorong aliran darah,dan juga menurunkan kebutuhan oksigen dari jantung.Golongan
obat ini juga menyebarkan peredaran koroner ke area-area jantung,jauh di dalam otot
jantung,yang telah kekurangan darah selama serangan angina.Pada semua cara ini,obat-obatan
golongan nitrat cenderung mengembalikan perimbangan pasokan kebutuhan ke keadaan
normal.
Efek samping pemakaian golongan nitrat adalah sakit kepala dan tekanan darah rendah.
2. Ca- Antagonis
Dipakai pada pengobatan jangka panjang untuk mengurangi frekuensi serangan
pada beberapa bentuk angina.
Cara kerjanya :
a. Memperbaiki spasme koroner dengan menghambat tonus vasometer
pembuluh darah arteri koroner
b. Dilatasi arteri koroner sehingga meningkatkan suplai darah ke miokard
c. Dilatasi arteri perifer sehingga mengurangi resistensi perifer dan menurunkan afterload.
d.Efek langsung terhadap jantung yaitu dengan mengurangi denyut, jantung dan kontraktilitis
sehingga mengurangi kebutuhan O2.
3. Beta Bloker
Beta-blocker memperlambat denyut jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi otot
jantung, sehingga mengurangi tekanan pada jantung. Obat-obatan seperti diltiazem, nifedipin,
atau verapamil,
cara kerjanya menghambat sistem adrenergenik terhadap miokard
yang menyebabkan kronotropik dan inotropik positif, sehingga denyut jantung d
an curah jantung dikurangi. Karena efeknya yang kadiorotektif, obat ini sering digunakan
sebagai pilihan pertama untuk mencegah serangan angina pektoris pada sebagian besar
penderita.
Efek samping Beta-blocker dapat menyebabkan:
a) detak jantung lambat
b) tekanan darah rendah
c) depresi
B. Pembedahan
Prinsipnya bertujuan untuk :
a. memberi darah yang lebih banyak kepada otot jantung
b. memperbaiki obstruksi arteri koroner.