Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 4.

Keperawatan
Maternitas

1. Eko Sulastyo
2. Dian Ismayanti
3. Christiana Winda
AMENOREA HIPOGONADOTROPI

DEFINISI PATOFISIOLOGI LUARAN KEPERAWATAN


Amenore merupakan kondisi dimana seorang wanita Tidak adanya uterus, baik itu sebagai kelainan atau 1. Tingkat Ansietas
tidak mengalami menstruasi, meskipun berdasarkan sebagai bagian dari sindrom hemaprodit seperti 2. Citra Tubuh
testicular feminization, adalah penyebab utama dari
periode menstruasi seharusnya wanita tersebut 3. Tingkat Pengetahuan
amenore primer. Testicular feminization disebabkan
mengalami menstruasi, Amenore dapat oleh kelainan genetic.
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : Amenore primer juga dapat diakibatkan oleh kelainan
 Amenore Primer pada aksis hipotalamus-hipofisi-ovarium.
 Amenore Sekunder Hypogonadotropik amenore ( kadar FSH dan SH INTERVENSI KEPERAWATAN
sedikit ). Hypergonadotropik amenore ( kadar FSH
dan LH cukup, ovarium tdk mampu menghasilkan 1. Terapi Relaksasi
eterogen dan progesterone). 2. Promosi Koping
Amenore Sekunder disebabkna oleh factor lain diluar 3. Edukasi proses penyakit
ETIOLOGI fungsi hipotalamus-ovarium-ovarium.

Amenore Primer : Kelainan kromosom, Masalah


hipotalamus, Hipofisi, Kurangnya orga DIAGNOSA KEPERAWATAN
repproduksi,Struktural abnormal pada vagina. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Ansietas b.d perubahan dalam status
Pada Amenore sekunder : kehamilan, kontrasepsi,  Tes kehamilan kesehatan
menyusui, stress, obat – obatan, ketidakseimbangan 2. Gangguan citra tubuh b.d biofisik
 Tes darah ( Pmeriksaan Hormon )
hormone, Berat badan yang terlalu rendah, Kerusakan terhadap perkembangan, perceptual, dan
 USG,MRI,CT scan penyakit.
tiroid.
3. Kurang pengetahuan b.d informasi yang
didapat tentang penyakitnya ( amenore ).

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Klinis :
MANIFESTASI KLINIS
 Pemberian obat dan terapi hormonal
Selain tidak mengalami menstruasi, amenore juga  Perubahan gaya hidup KOMPLIKASI
dapat disertai dengan beberapa gejala lain tergantung  Operasi
dari penyebab yang mendasari terjadinya amenore. Komplikasi yang paling ditakutkan adalah
Jika disebabkan oleh gangguan hormonal, bias Penatalaksanaan Keperawatan : infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak
timbul keluhan tambahan, seperti tumbuhnya rambut Melakukan pengkajian, menganalisa data, dan percaya dirinya penderita sehingga menggangu
yang berlebihan, perubahan suara menjadi lebih menentukan diagnose keperawatan dan kompartemen terjadilah lingkaran setan
berat, timbulnya jerawat, keluarnya ASI padahal memberikan intervensi terjadinya amenore. Komplikasi lainnya muncul
tidak sedang menyusui, atau rambut rontok. gejala – gejala lain seperti osteoporosis.
DISMENORE
DEFINISI PATOFISIOLOGI LUARAN KEPERAWATAN
Dysmenorrhea berasal dari kata dalam bahasa yunani Peningkatan produksi prostaglandin dan 1. Tingkat Nyeri
kuno (Greek) kata tersebut berasal dari dys yang pelepasannya ( terutama PGf2a) dari endometrium 2. Tingkat Pengetahuan
berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang berarti selama menstruasi menyebabkan kontraksi uterus
bulan; dan rrhea yang berarti aliran atau arus. Secara yang tidak terkoordinasi dan tidak teratur
singkat dapat didefinisikan sebagai aliran mesntruasi sehingga menimbulkan nyeri. Akibat peningkatan
yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri uterus yang abnormal tersebut, aliran daraj
(Anurogo,2011). menjadi berkurang sehingga terjadi iskemia atau
hipoksia uterus yang menyebabkan timbulnya
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dismenore diklasifikasikan sebagai dismenore primer
dan sekunder. nyeri. 1. Manajemen nyeri
2. Edukasi Penyakit

PEMERIKSAAN PENUNJANG
ETIOLOGI  USG Panggul DIAGNOSA KEPERAWATAN
Etiologi dismenore primer blm diketahui pasti,  Histeroskopi 1. Nyeri b.d gangguan menstruasi, proses
namun telah dihungkan dengan peningkatan  Laparaskopi perjalanan penyakit.
prostaglandin uterus. 2. Defisit Pengetahuan
Pada dismenore sekunder nyeri muncul sebagai
akibat adanya kondisi patologi di pelvis, baik di dalam
maupun luar rahim, penyebab umum dismenore
sekunder termasuk Endometriosis, Fibroid,
Adenomiosis, Polip Endometrium, Penyakit Radang
Panggul dan bahkan penggunaan IUD. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Klinis :
 Terapi farmakologi mencakup pemberian
MANIFESTASI KLINIS analgesic nonsteroid (OAINS) ataupun
kontrasepsi hormonal.
KOMPLIKASI
 Dismenore Primer, gejala yang ditimbulkan
antara lain : kram perut, tidak enak badan, lemas,  Terapi nonfarmakologi dengan perubahan gaya
Komplikasi dismenore menurut ( studi et al, 2017)
nyeri pada daerah punggung bagian bawah, hidup, akupuntur, dan terapi panas.
 Dismenore Primer dapat menimbulkan
kecemasan,sebelum menstruasi terjadi mual,  Pada kasus dismenore sekunder, misalnya
beberapa gejala antara lain : mual, muntah,
nyeri kepala dan pingsan. akibat endometriosis, tata laksana dilakukan
diare, cemas, stress, nyeri kepala, lesu
 Dismenore Sekunder, memiliki gejala yang sesuai pedoman klinis penyakit dasar.
sampai dengan pingsan. Meskipun
sesuai dengan penyebabnya masing – masing. dismenore tidak mengancam nyawa apabila
Seperti halnya keluar darah dengan jumlah yng Penatalaksanaan Keperawatan :
dibiarkan dapat berakibat buruk bagi
byk atau terlalu sedikit, nyeri perut bagian bawah Melakukan pengkajian, menganalisa data, dan
penderita seperti depresi, infertilitas,
yang terdapat diluar masa haid, dan nyeri tekan menentukan diagnose keperawatan dan memberikan
gangguan fungsi seksuaal, penurunan
pada panggul. intervensi
kualitas hidup
ENDOMETRIO
DEFINISI PATOFISIOLOGI LUARAN KEPERAWATAN
Endometriosis adalah keadaan ketika sel - sel Patofisiologi endometriosis di duga disebabkan oleh :
 mentruasi retrograde(darah menstruasi akan
1. Tingkat Nyeri
ednometrium yang seharusnya terdapat hanya dalam 2. Tingkat Ansietas
uterus, tersebar juga ke dalam rongga pelvis ( Mary berbalik mejuju peritoneum)
 Inflamasi ( peningkatan sitokin dan kemokin) 3. Tingkat Pengetahuan
Baradero dkk, 2005). Endometriosisi merupakan suatu
 Pembentukan pembuluh darah
kondisi yang dicerminkan dengan keberadaan dan
baru(angiogenesis)
pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus.
 Peran sitokin dan kemokin ( sitokin berperan
Jaringan endometrium itu bisa tumbuh di ovarium, dalam pengiriman sinyal sel, sedangkan INTERVENSI KEPERAWATAN
tuba falopii, ligamen pembentuk uterus, atau juga bisa kemokin berperan menginduksi kemotaksis
tumbuh di paendiks, colon, ureter dan pelvis ( Scott, R pada sel didekatnya 1. Manajemen nyeri
James, dkk 2002). 2. Terapi Relaksasi
3. Edukasi Penyakit

PEMERIKSAAN PENUNJANG
ETIOLOGI Cara yang pasti untuk mediagnosis DIAGNOSA KEPERAWATAN
Etiologi endometriosis belum diketahui tetapi ada endometriosis adalah laparaskopi 1. Nyeri b.d gangguan menstruasi, proses
beberapa teori yang telah ditemukan : 1. Endoskopi perjalanan penyakit.
1. Secara kongenital sudah ada sel - sel 2. Biopsi 2. Ansietas b.d ancaman atau perubahan pada
endometrium diluar uterus. 3. USG, MRI status kesehatan.
2. Pindahnya sel -sel endometrium melalui srkulasi 3. Gangguan harga diri b.d infertilitas.
darah atau sirkulasi limfe. 4. Gangguan citra tubuh b.d gangguan
3. Reflus menstruasi yang mengandung sel - sel menstruasi.
endometrium ke tuba fallopi, sampai ke rongga 5. Kurang pengetahuan b.d keterbatasan
pelvis. kognitif, tidak mengetahui sumber informasi.
PENATALAKSANAAN
4. Herediter karena insiden lebih tinggi pada wanita
yang ibunya juga mengalami endometriosis. Penatalaksanaan Klinis :
 Kehamilan bisa memperlambat perkembangan
endometriosis karena menstruasi(ovulasi)
berhenti selama kehamilan dan laktasi. KOMPLIKASI
 Kontrasepsi oral yang mengandung esterogen
MANIFESTASI KLINIS yang minimal dan progestin yang tinggi dapat 1. Obstruksi ginjal dan penurunan
Pada umumya wanita dengan endometriosis tidak menyebabkan atrofi endometrium. fungsi ginjal karena endometriosis
memiliki gejala. Gejala pada umumnya terjadi ketika  Intervensi bedah dapat dilaksanakan apabila dekat kolon atau ureter.
menstruasi dan bertambah hebat setiap tahunnya karena tida ada respon terhadap terapi konservatif. 2. Torsi ovarium atau rupture ovarium
pembesaran daerah endoterium, namun gejala yang paling Penatalaksanaan Keperawatan :
Melakukan pengkajian, menganalisa data, dan
sehingga terjadi peritonitis karena
sering terjadi adalah :
 Nyeri panggul menentukan diagnose keperawatan dan memberikan endometrioma
 Dismenorea intervensi 3. Intertilitas.
 Infertilitas
INFERTILITAS PEREMPUAN DAN LAKI - LAKI

DEFINISI PATOFISIOLOGI LUARAN KEPERAWATAN


Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami – istri  Pada Pria : proses mulai dari aksis
untuk mengalami kehamilan setelah melakukan hubungan
1. Tingkat Ansietas
hipotalamus-pituirati-gonad (HPG), FSH dan
seksual, tanpa kontasepsi, selama 12 bulan atau lebih. 2. Konsep Diri
LH yang diproduksi oleh kelenjar pituitary
Terdapat sekitar 50% kasus infertilitas pria, yang berperan dalam mengatur spermatogenesis.
3. Status kenyamanan
dibuktikan dengan adanya kelainan dari pemeriksan semen.
Secara umum infertilitas pria dapat disebabkan oleh
 Pada Wanita : disebabkan oleg gangguan
patologi langsung pada testis, hipogonadisme, penyakit ovulasi ( karena tidak adanya oosit yang
sitemik, gangguan ereksi dan ejakulasi, serta obstruksi dikeluarkan ), adhesi pelvis atau tuba, INTERVENSI KEPERAWATAN
saluran sperma. endometriosis, atau penyebab uterus lainnya.
Infertilitas wanita didefinisikan sebagai gagalnya untuk 1. Terapi relaksasi
hamil setelah lebih dari setahun berhubungan seksual tanpa 2. Promosi Koping
proteksi. Infertilitas Primer (tjd pada wanita yg blm pernah
hamil), infertilitas Sekunder ( pd wanita yg sblmnya sdh
prnh hamil )
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pada Pria : Analisa Urin, Analisa DIAGNOSA KEPERAWATAN


ETIOLOGI Sperma, Pemeriksaan hormonal.
1. Ansietas b.d acaman pada status
 Pada Wanita : Deteksi ovulasi,
Infertilitas wanita ; umunya Endometriosis, kesehatan, fungsi peran, dan konsep
pemeriksaan tuba fallopii, histeroskopi
gangguan ovulasi, hormonal, obstruksi, pola hidup diri.
dan laparoskopi, uji pasca senggama.
yang tidak baik. 2. Gangguan konsep diri ; harga diri
rendah b.d gangguan fungsional.
Infertilitas Pria; Varikokel, gangguan 3. Gangguan rasa nyaman b.d gejala
spermatogenesis,obstruksi, ketidakmampuan koitus terkait.
atau ejakulasi, kriptokismus,kelainan testis.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Klinis :
 Pada Pria : Bedah dan non bedah
MANIFESTASI KLINIS  Pada wanita : Induksi ovulasi, fertilisasi in KOMPLIKASI
vitro(FIV)
 Pada pria : Adanya permasalahan pada fungsi seksual, Penatalaksanaan Keperawatan :  Infertilitas pria bukanlah merupakan suatu
Adanya gejala-gejala tidak normal pada penis atau Melakukan pengkajian, menganalisa data, dan penyakit yang memberikan komplikasi
testis, ukuran penis yang terlalu kecil, kualitas sperma menentukan diagnose keperawatan dan lansung terhadap pasien, namun yang lebih
yang sedikit.
memberikan intervensi berkontribusi terhadap komplikasi adalah
 Pada wanita : Sulit hamil, menstruasi tidak teratur atau penyebab dasar dan efek samping dari
tidak menstruasi, perdarahan diantara dua siklus pengobatan terhadap infertilitas itu.
menstruasi, menstruasi yang lama dengan perdarahan  Pada wanita Gonadotropin-include ovarian
berat atau menyakkitkan, sering mengalami nyeri hyperstimulation syndrome ( OHSS),
panggul, obesitas. gestasi multiple dan kehamilan ektopik.

Anda mungkin juga menyukai