Keperawatan
Maternitas
1. Eko Sulastyo
2. Dian Ismayanti
3. Christiana Winda
AMENOREA HIPOGONADOTROPI
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Klinis :
MANIFESTASI KLINIS
Pemberian obat dan terapi hormonal
Selain tidak mengalami menstruasi, amenore juga Perubahan gaya hidup KOMPLIKASI
dapat disertai dengan beberapa gejala lain tergantung Operasi
dari penyebab yang mendasari terjadinya amenore. Komplikasi yang paling ditakutkan adalah
Jika disebabkan oleh gangguan hormonal, bias Penatalaksanaan Keperawatan : infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak
timbul keluhan tambahan, seperti tumbuhnya rambut Melakukan pengkajian, menganalisa data, dan percaya dirinya penderita sehingga menggangu
yang berlebihan, perubahan suara menjadi lebih menentukan diagnose keperawatan dan kompartemen terjadilah lingkaran setan
berat, timbulnya jerawat, keluarnya ASI padahal memberikan intervensi terjadinya amenore. Komplikasi lainnya muncul
tidak sedang menyusui, atau rambut rontok. gejala – gejala lain seperti osteoporosis.
DISMENORE
DEFINISI PATOFISIOLOGI LUARAN KEPERAWATAN
Dysmenorrhea berasal dari kata dalam bahasa yunani Peningkatan produksi prostaglandin dan 1. Tingkat Nyeri
kuno (Greek) kata tersebut berasal dari dys yang pelepasannya ( terutama PGf2a) dari endometrium 2. Tingkat Pengetahuan
berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang berarti selama menstruasi menyebabkan kontraksi uterus
bulan; dan rrhea yang berarti aliran atau arus. Secara yang tidak terkoordinasi dan tidak teratur
singkat dapat didefinisikan sebagai aliran mesntruasi sehingga menimbulkan nyeri. Akibat peningkatan
yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri uterus yang abnormal tersebut, aliran daraj
(Anurogo,2011). menjadi berkurang sehingga terjadi iskemia atau
hipoksia uterus yang menyebabkan timbulnya
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dismenore diklasifikasikan sebagai dismenore primer
dan sekunder. nyeri. 1. Manajemen nyeri
2. Edukasi Penyakit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ETIOLOGI USG Panggul DIAGNOSA KEPERAWATAN
Etiologi dismenore primer blm diketahui pasti, Histeroskopi 1. Nyeri b.d gangguan menstruasi, proses
namun telah dihungkan dengan peningkatan Laparaskopi perjalanan penyakit.
prostaglandin uterus. 2. Defisit Pengetahuan
Pada dismenore sekunder nyeri muncul sebagai
akibat adanya kondisi patologi di pelvis, baik di dalam
maupun luar rahim, penyebab umum dismenore
sekunder termasuk Endometriosis, Fibroid,
Adenomiosis, Polip Endometrium, Penyakit Radang
Panggul dan bahkan penggunaan IUD. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Klinis :
Terapi farmakologi mencakup pemberian
MANIFESTASI KLINIS analgesic nonsteroid (OAINS) ataupun
kontrasepsi hormonal.
KOMPLIKASI
Dismenore Primer, gejala yang ditimbulkan
antara lain : kram perut, tidak enak badan, lemas, Terapi nonfarmakologi dengan perubahan gaya
Komplikasi dismenore menurut ( studi et al, 2017)
nyeri pada daerah punggung bagian bawah, hidup, akupuntur, dan terapi panas.
Dismenore Primer dapat menimbulkan
kecemasan,sebelum menstruasi terjadi mual, Pada kasus dismenore sekunder, misalnya
beberapa gejala antara lain : mual, muntah,
nyeri kepala dan pingsan. akibat endometriosis, tata laksana dilakukan
diare, cemas, stress, nyeri kepala, lesu
Dismenore Sekunder, memiliki gejala yang sesuai pedoman klinis penyakit dasar.
sampai dengan pingsan. Meskipun
sesuai dengan penyebabnya masing – masing. dismenore tidak mengancam nyawa apabila
Seperti halnya keluar darah dengan jumlah yng Penatalaksanaan Keperawatan :
dibiarkan dapat berakibat buruk bagi
byk atau terlalu sedikit, nyeri perut bagian bawah Melakukan pengkajian, menganalisa data, dan
penderita seperti depresi, infertilitas,
yang terdapat diluar masa haid, dan nyeri tekan menentukan diagnose keperawatan dan memberikan
gangguan fungsi seksuaal, penurunan
pada panggul. intervensi
kualitas hidup
ENDOMETRIO
DEFINISI PATOFISIOLOGI LUARAN KEPERAWATAN
Endometriosis adalah keadaan ketika sel - sel Patofisiologi endometriosis di duga disebabkan oleh :
mentruasi retrograde(darah menstruasi akan
1. Tingkat Nyeri
ednometrium yang seharusnya terdapat hanya dalam 2. Tingkat Ansietas
uterus, tersebar juga ke dalam rongga pelvis ( Mary berbalik mejuju peritoneum)
Inflamasi ( peningkatan sitokin dan kemokin) 3. Tingkat Pengetahuan
Baradero dkk, 2005). Endometriosisi merupakan suatu
Pembentukan pembuluh darah
kondisi yang dicerminkan dengan keberadaan dan
baru(angiogenesis)
pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus.
Peran sitokin dan kemokin ( sitokin berperan
Jaringan endometrium itu bisa tumbuh di ovarium, dalam pengiriman sinyal sel, sedangkan INTERVENSI KEPERAWATAN
tuba falopii, ligamen pembentuk uterus, atau juga bisa kemokin berperan menginduksi kemotaksis
tumbuh di paendiks, colon, ureter dan pelvis ( Scott, R pada sel didekatnya 1. Manajemen nyeri
James, dkk 2002). 2. Terapi Relaksasi
3. Edukasi Penyakit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ETIOLOGI Cara yang pasti untuk mediagnosis DIAGNOSA KEPERAWATAN
Etiologi endometriosis belum diketahui tetapi ada endometriosis adalah laparaskopi 1. Nyeri b.d gangguan menstruasi, proses
beberapa teori yang telah ditemukan : 1. Endoskopi perjalanan penyakit.
1. Secara kongenital sudah ada sel - sel 2. Biopsi 2. Ansietas b.d ancaman atau perubahan pada
endometrium diluar uterus. 3. USG, MRI status kesehatan.
2. Pindahnya sel -sel endometrium melalui srkulasi 3. Gangguan harga diri b.d infertilitas.
darah atau sirkulasi limfe. 4. Gangguan citra tubuh b.d gangguan
3. Reflus menstruasi yang mengandung sel - sel menstruasi.
endometrium ke tuba fallopi, sampai ke rongga 5. Kurang pengetahuan b.d keterbatasan
pelvis. kognitif, tidak mengetahui sumber informasi.
PENATALAKSANAAN
4. Herediter karena insiden lebih tinggi pada wanita
yang ibunya juga mengalami endometriosis. Penatalaksanaan Klinis :
Kehamilan bisa memperlambat perkembangan
endometriosis karena menstruasi(ovulasi)
berhenti selama kehamilan dan laktasi. KOMPLIKASI
Kontrasepsi oral yang mengandung esterogen
MANIFESTASI KLINIS yang minimal dan progestin yang tinggi dapat 1. Obstruksi ginjal dan penurunan
Pada umumya wanita dengan endometriosis tidak menyebabkan atrofi endometrium. fungsi ginjal karena endometriosis
memiliki gejala. Gejala pada umumnya terjadi ketika Intervensi bedah dapat dilaksanakan apabila dekat kolon atau ureter.
menstruasi dan bertambah hebat setiap tahunnya karena tida ada respon terhadap terapi konservatif. 2. Torsi ovarium atau rupture ovarium
pembesaran daerah endoterium, namun gejala yang paling Penatalaksanaan Keperawatan :
Melakukan pengkajian, menganalisa data, dan
sehingga terjadi peritonitis karena
sering terjadi adalah :
Nyeri panggul menentukan diagnose keperawatan dan memberikan endometrioma
Dismenorea intervensi 3. Intertilitas.
Infertilitas
INFERTILITAS PEREMPUAN DAN LAKI - LAKI