Anda di halaman 1dari 68

Abnormalitas

Sistem Reproduksi
Farmasi UMB 2020
Dr. dr. Siti Kaidah, M.Sc
Patofisiologi Sistem Reproduksi

Bahasan :
1. Abnormalitas sistem reproduksi wanita
2. Abnormalitas sistem reproduksi pria
3. Penyakit menular seksual (PMS)
Abnormalitas
1 Sistem Reproduksi Wanita
• Abnormalitas Menstruasi • Tumor (neoplasma)
 Amenorrhea  Carcinoma of the cervix
 Dysmenorrhea  Carcinoma of the endometrium
 Menorrhagia  Leiomyomas
 Metrorrhagia  Endometriosis
 tumor/cancer of the Breast
 Premenstrual Syndrome
 etc
• Infeksi
• Abnormalitas Kehamilan
 Penyakit radang panggul
 Ectopic Pregnancy
 Spontaneous Abortion
 Morning Sickness
 Hyperemesis Gravidarum
1.1 Abnormalitas Menstruasi

 Amenore
 Dismenore
 Menorrhagia
 Metrorrhagia
 Sindrom pramenstruasi (PMS)
1). Amenorrhea (Amenore)
 Tidak adanya periode menstruasi
 Amenore primer jika menstruasi gagal untuk dimulai
 Kekurangan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari atau
penyakit ovarium dapat menyebabkan kelainan ini, dan pemberian
hormon bisa menjadi pengobatan yang efektif.
 Amenore sekunder: penghentian periode menstruasi selama lebih
dari satu tahun
 Dapat disebabkan oleh penyakit pada ovarium atau uterus,
ketidakseimbangan hormonal; kegagalan kelenjar hipofisis dan
penyakit kelenjar thiroid dapat menyebabkan amenore.
 Pengobatan mungkin termasuk terapi hormon.
Amenorrhea (continued)

 Keadaan psikologis tertentu seperti depresi berat,


gangguan makan dan/atau olahraga yang berlebihan
(yang menguras lemak tubuh), dapat menyebabkan
amenore.
 Hipotalamus mengatur pelepasan hormon hipofisis,
termasuk gonadotropin.
 Kondisi amenore dapat membaik jika kondisi stres
dapat dihilangkan.
Dysmenorrhea
2). (Dismenore)
 Rasa sakit saat menstruasi
 Menstruasi sulit atau menyakitkan; salah satu gangguan ginekologi yang
paling umum
 Gejala termasuk rasa tumpul sampai nyeri panggul yang parah dan nyeri
punggung bawah yang dapat menyebar ke daerah lain.
 Penyebab: infeksi panggul, endometriosis, dan penyebab lain yang tidak
diketahui.
 Diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan panggul; laparoskopi dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis.
 Perawatan :
 Terapi kontrasepsi oral untuk mengatur dan mengurangi aliran menstruasi.
 Obat anti-inflamasi nonsteroid dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit.
 Sentuhan panas ke daerah panggul juga dapat membantu.
Menorrhagia
3). (Menorragi)
 Perdarahan berlebihan atau berkepanjangan saat menstruasi
 Dapat disebabkan oleh tumor rahim, penyakit radang panggul, atau
ketidakseimbangan endokrin.
 Kegagalan ovulasi juga dapat menyebabkan menorrhagia. Jika corpus
luteum tidak terbentuk, progesteron tidak disekresikan dan estrogen
terus merangsang penebalan endometrium.
 Pengobatan bervariasi sesuai dengan penyebab penyakit.
 Tumor harus diangkat melalui pembedahan,
 Penyakit radang panggul harus diobati dengan antibiotik, dan
 Terapi hormonal harus diberikan untuk insufisiensi endokrin.
Metrorrhagia
4). (Metroragi)
 Ketidakteraturan ekstrim siklus menstruasi
 Perdarahan antara periode menstruasi atau
ketidakteraturan ekstrim siklus menstruasi.
 Hasil dari penebalan dan pengelupasan jaringan
endometrium yang abnormal .
 Ketidakseimbangan hormon mungkin menjadi
penyebab metrorrhagia, atau respon endometrium
terhadap hormon mungkin salah.
Premenstrual Syndrome
5). (Sindrom Premenstruasi)
 Ketidaknyamanan sebelum menstruasi (5 hari) yang hilang 4 - 5 hari setelah
onset → gangguan hubungan keluarga, bisnis, dan sosial
 PMS terdiri dari kelompok gejala yang parah terkait emosional, fisik, dan
perilaku, yang berhubungan dengan siklus menstruasi.
 Gejala :
 Nyeri punggung bawah (LBP)
 Payudara bengkak
 Menangis
 Cepat marah
 perubahan mood (suasana hati)
 Pesta makan
 Gejala sangat bervariasi
Premenstrual Syndrome
(continued)

 Penyebab PMS belum diketahui, peneliti menduga bahwa siklus produksi


hormon ovarium berpengaruh terhadap produksi hormon lain dan zat-zat
kimia seperti neurotransmitter. Zat-zat kimia inilah yang menyebabkan
munculnya gejala-gejala.
 Masih belum terjelaskan mengapa sebagian wanita terpengaruh sementara
sebagian yang lain tidak.
 Pengobatan
 Olahraga ; Aerobik, jalan cepat, atau renang
 Terapi hormon ; GnRH agonis
 Penghambat prostaglandin
 Antianxietas/antidepresan
 Pada sebagian wanita, perubahan pola makan (menghindari garam, gula, kapein,
dan alcohol) selama seminggu sebelum menstruasi cukup membantu.
1.2 INFEKSI

Penyakit infeksi pada organ


reproduksi wanita yang paling
sering terjadi adalah

Penyakit radang panggul


(Pelvic Inflammatory
Disease)
Pelvic Inflammatory Disease
(PID)
 Peradangan pada organ reproduksi dalam panggul sebagai
akibat dari bakteri, virus, jamur, atau invasi parasit.
 Infeksi berikutnya dapat naik ke leher rahim (servisitis),
endometrium (Endometritis), tuba falopi (salpingitis), dan
ovarium (oophoritis).
 Penyebab PID paling umum adalah penyakit menular
seksual; termasuk gonore dan klamidia. Organisme
streptokokus dan stafilokokus bisa masuk ke saluran
reproduksi wanita setelah aborsi atau ketika prosedur steril
tidak dilakukan dengan baik.
Pelvic Inflammatory Disease
(continued)

 Gejala: nyeri perut bagian bawah, demam


akibat infeksi, menggigil dan leukore (keputihan
berwarna putih dan berbau busuk).
 Pengobatan: antibiotik, aspirin, istirahat dan
terapi cairan
 Infeksi yang tidak diobati: resiko pembentukan
abses, risiko kehamilan ektopik, dan infertilitas
karena adhesi (perlekatan)
1.3 Tumor (Neoplasma)

Karsinoma Serviks
Karsinoma endometrium
endometriosis
Leiomioma (tumor fibroid)
Neoplasma ovarium
mola hidatidosa
Adenokarsinoma Vagina
Kanker payudara
Tumor payudara
Carcinoma of the Cervix
1). (Ca-Serviks)
 Karsinoma serviks adalah salah satu kanker yang
paling mudah didiagnosis pada tahap awal dengan
Pap smear.
 Karsinoma in situ, suatu lesi ganas, adalah tahap
awal kanker; jaringan di bawahnya belum diserbu.
 Perkembangan karsinoma in situ menjadi
keganasan yang invasif mungkin lambat.
 Gejala: ulserasi, menyebabkan keputihan dan
perdarahan vagina.
Carcinoma of the Cervix
(continued)

 Kanker serviks dapat menyebar ke organ sekitarnya;


vagina, kandung kemih, rektum, dan dinding panggul.
 Kanker yang meluas menjadi tidak memungkinkan
dioperasi, dan terapi radiasi menjadi pengobatan lazim.
 Karsinoma serviks sangat terkait dengan infeksi virus
papiloma manusia (human papilloma virus; HPV).
 Aktivitas seksual dini dan sex bebas juga terkait dengan
kejadian kanker ini.
2). Karsinoma endometrium

 Karsinoma endometrium (lapisan rahim) terjadi paling


sering pada wanita menopause yang tidak memiliki anak.
 Tumor ganas dapat tumbuh ke dalam rongga rahim atau
meninvasi dinding rahim.
 Terjadinya ulserasi dan erosi pembuluh darah
menyebabkan perdarahan vagina.
 Terapi : bedah dan radiasi
3). Endometriosis

 Sebuah kondisi penyakit di mana jaringan endometrium dari


rahim tumbuh di tempat lain
 Jaringan uterus mungkin terdorong mundur melalui saluran
tuba saat menstruasi atau dibawa oleh darah atau getah bening.
 Kemudian menempel pada beberapa struktur dalam rongga
peritoneum, seperti ovarium.
 Jaringan endometrium secara alami merespon perubahan
hormonal bahkan ketika di luar rahim.
 Endometriosis menyebabkan nyeri panggul, perdarahan
abnormal, dan dismenore. Dapat terjadi juga kemandulan dan
nyeri selama hubungan seksual (dispareunia).
Endometriosis (continued)
 Etiologi endometriosis tidak diketahui. Satu-satunya cara
untuk mendiagnosa endometriosis adalah dengan
melihatnya. Biopsi jaringan dapat diambil dan diperiksa.
 Pengobatan endometriosis
 Terapi hormonal umumnya digunakan untuk pasien
muda.
 Proliferasi jaringan endometrium memerlukan operasi
yang luas, dan biasanya ditemukan kista penuh darah.
Leiomyomas
4). (Leiomioma = mioma)
 Tumor jinak otot polos rahim atau fibroid tumor
 Tumor yang paling umum pada sistem reproduksi wanita
dan sering tidak menimbulkan gejala.
 Fibroid sering beberapa dan sangat bervariasi dalam
ukuran.
 Penyebab tumor fibroid tidak diketahui meskipun
pertumbuhan mereka dirangsang oleh estrogen.
 Gejala: perdarahan abnormal antara periode, aliran
menstruasi berlebihan yang berat dan nyeri panggul.
Leiomyomas (continued)

 Pengobatan tumor fibroid tergantung pada tingkat


keparahan dan rencana melahirkan anak.
 Myolyosis, suatu teknik laparoskopi, dapat
digunakan untuk mematikan pembuluh darah
tumor,
 Tumor dapat diangkat melalui pembedahan
(histerektomi).
Figure 1: Types of uterine fibroids.
Ovarian Neoplasm
5). (Neoplasma Ovarium)
 Ovarium sering menjadi tempat kanker tumbuh.
 Posisi ovarium yang cukup dalam di rongga panggul
menyulitkan deteksi dini tumor ovarium.
 Seringkali metastase sudah terjadi sebelum muncul tanda-
tanda yang berarti (noticeable symptoms).
 Gejala : nyeri perut, nyeri panggul, BB menurun, kelemahan
umum, gangguan pencernaan.
 Penyebab : belum diketahui.
 Pengobatan : operasi pengangkatan ovarium, histerektomi,
radiasi, dan kemoterapi.
Hydatidiform Mole
6). (Mola Hidatidosa)
 Suatu tumor jinak plasenta, dapat tumbuh sesudah kehamilan
atau berkaitan dengan abnormalitas kehamilan.
 Merupakan anomalitas pertumbuhan dimana villi chorionic
bertumbuh menjadi massa seperti anggur (hamil anggur).
– Massa tumor menghasilkan chorionic gonadotropic
hormone (CGH)
– Uterus membesar
 Seringkali terjadi perdarahan, dan massa anggur keluar
 Pengobatan: dilatasi serviks dan kuretase uterus (D&C
procedure)
7). Choriocarcinoma
 Tumor ganas plasenta
 Kanker yang berasal dari bagian embrionik plasenta yaitu
korion (chorion).
 Dapat tumbuh sesudah mola hidatidosa, kelahiran normal, atau
aborsi.
 Sangat invasif dan cepat metastase, menimbulkan nyeri perut
dan panggul.
 Seperti halnya mola hidtidosa, choriocarcinoma juga
mensekresikan CGH.
 Pengobatan : kemoterapi lebih sering digunakan disbanding
operasi.
Adenocarcinoma of the Vagina
8). (Adenokarsinoma Vagina)

 Berkaitan dengan hormon diethylstilbestrol (DES), suatu


hormone buatan.
 Dapat terjadi (jarang)pada anak perempuan yang ibunya
diberikan DES selama kehamilan.
 DES memberikan efek ringan pada anak laki-laki yang
dilahirkan dari ibu yang mendapat DES selama hamil;
testisnya menjadi lebih kecil dan ditemukan beberapa
kista di epididimis
 Gejala: leukorea dan cairan vagina yang berdarah.
 Pengobatan : operasi, radiasi, dan kemoterapi.
9). Adenocarcinoma (Ca-mamae)

 Kanker saluran air susu


 Malignansi payudara tersering, menjadi penyebab
kematian karena kanker pada wanita.
 Tanda :
 benjolan keras yang tidak bisa digeser (fixed) di
kuadran atas samping luar payudara.
 Puting susu tertarik dan kulitnya bercekung-cekung
 Nodus limfa di ketiak bias membengkak
Adenocarcinoma
(Ca-mammae)
 Penyebab : belum diketahui.
 Faktor risiko :
 Riwayat keluarga, terpapar radiasi atau karsinogen,
umur, tidak pernah hamil, hamil pertama > 35 tahun,
menarke cepat, menopause setelah 40 tahun.
 Pengobatan : mastectomy sederhana atau radikal,
lumpectomy (pengangkatan benjolan), kemoterapi,
terapi radiasi.
Fibroadenoma
10). (Tumor jinak payudara)
 Fibroadenoma: suatu benjolan yang mudah digerakkan
dan bias dihilangkan dengan operasi.
 Tidak akan menjadi keganasan.
 Penyakit hyperplasia kistik atau fibrokistik pada payudara
sangat sering dan tidak membahayakan.
 Dapat terjadi pada usia berapa saja dengan
pembentukan benjolan berisi cairan di payudara.
 Benjolan biasanya menjadi sakit pada saat menstruasi
sebagai respon terhadap perubahan hormonal.
 Penyebab : belum diketahui
 Pengobatan : operasi
Figure 2: Cystic hyperplasia of the breast (Fibroadenoma mammae; FAM)
1.4 Abnormalitas Kehamilan

Kehamilan Ektopik
Abortus spontan
Morning Sickness
Hyperemesis
Gravidarum
1). Kehamilan Ektopik
 Kehamilan dimana implantasi ovum yang sudah dibuahi
terjadi di jaringan selain uterus.
 Tempat paling sering adalah di tuba falopi
 Ovum yang sudah dibuahi menjadi terperangkap karena
bentuknya yang seperti tumor menybabkan sumbatan,
 Salpingitis menjadi kondisi yang mendukung terjadinya
kehamilan tuba akibat efek peradangan lapisan mukosa
 Sering terjadi ruptur tuba yang menyebabkan
perdarahan hebat  nyeri hebat dan embrio hancur
 Penanganan : operasi
2). Abortus spontan
 Tampaknya disebabkan kelainan genetik
 Biasanya terjadi pada bulan ke-2 dan ke-3 kehamilan
 Tanda pertama adalah perdarahan pervagina
 Membutuhkan perhatian medis untuk mengurangi
bahaya perdarahan dan infeksi
 Dilakukan dilatasi-kuretasi untuk membuang sisa-sisa
jaringan dalam uterus
3). Morning Sickness

 mual &/ muntah sementara yang berkaitan dengan


trimester pertama kehamilan.
 Penyebab : tidak diketahui
 Mungkin karena perubahan hormonal terkait kehamilan
 Pengobatan hanya diperlukan jika muntah-muntah
berlebihan sehingga menyebabkandehidrasi dan
penurunan berat badan.
4). Hiperemesis Gravidarum
 Muntah berlebihan selama kehamilan, menyebabkan
dehidrasi, penurunan berat badan, dan gangguan
elektrolit dan asam basa pada ibu dan bayi.
 Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga
berkaitan dengan peningkatan produksi CGH oleh fetus.
Dugaan ini didukung oleh kenyataan bahwa hyperemesis
gravidarum terjadi lebih sering pada kehamilan ganda.
 Diagnosis dibuat berdasarkan gejala muntah-muntah,
penurunan berat badan, dan tanda-tanda dehidrasi.
 Pada kasus berat, pasien diberikan terapi cairan dan
elektrolit per infus. Kadang-kadang diberikan obat sedatif
untuk mengontrol mual dan muntah.
Abnormalitas
2 Sistem Reproduksi Pria
 Penyakit Prostat
 Prostatitis
 Benign hypertrophy (BPH)
 Karsinoma Prostat
 Abnormalitas testis
 Orchitis
 Cryptorchidism
 Hidrokel
 Varikokel
 Tumor Testis
 Epididymitis
2.1 Penyakit Prostat

Prostatitis
Benign hypertrophy (BPH)
Karsinoma Prostat
1). Prostatitis
• Peradangan kelenjar prostat
• Gejala
– Akut
• Demam mendadak
• Nyeri perineal, rektal atau punggung bawah
• Disuria, sering kencing terutama malam hari
– Kronis
• Ketidaknyamanan perineal
• Sering kencing, tidak lempias dan rasa terbakar.
• Nyeri saat ejakulasi
• prostatodinia (nyeri prostat saat kencing)
Prostatitis (continued)

Pengobatan
 antibiotik
 Analgesik
 Antispasmodik
 Laksantif (Stool softeners)
 Bedrest
 Sitz baths (mandi air hangat dengan
merendam tungkai bawah dan pantat)
Benign Prostatic Hypertrophy
2). (hipertrofi prostat jinak)

• Hipertrofi (pembesaran) prostat, jinak


• Perkembangan pembesaran berkaitan
dengan umur
• Menyebabkan gangguan/obstruksi
saluran kencing
• Kebanyakan tumor tumbuh pada laki-laki
> 50 tahun
Benign Prostatic Hypertrophy (continued)

• Gejala awal
– Kesulitan mengawali pengeluaran kencing
– Penurunan kekuatan kencing
– Kencing lebih sering
– Kencing malam hari
• Perubahan lambat
– Kelemahan otot-otot sehingga dinding kandung kencing menjadi
tidak bias melebar dan tekanannya menurun
– Sisa urin setelah kencing menyebabkan peningkatan infeksi dan
hidronefrosis.
Benign Prostatic Hypertrophy
(continued)

• Pengobatan
– Flomax (alpha-adrenergic blocker)
– Proscar & Avodart (antiandrogen agents)
– Saw palmetto. As effective as Proscar
• Pembedahan
– Transurethral Incision of the Prostate (TUIP) digunakan pada
pembesaran prostat ringan
• Insisi prostat dengan laser untuk mengurangi tahanan aliran urin
– Transurethral needle ablation
• Menggunakan panas yang terlokalisasi untuk menghancurkan
jaringan prostat untuk kemudian direabsorbsi oleh tubuh
Karsinoma Prostat
3). (Kanker Prostat)
• Kanker yang sering dijumpai pada laki-laki lanjut usia.
• Evaluasi rutin untuk laki-laki > 50 tahun
• Diduga terdapat predisposisi keluarga.
• Sering tanpa gejala, seringkali sudah metastase sebelum
ditemukan.
• Gejala-gejala lambat :
o Sumbatan saluran kemih
o Nyeri saat ejakulasi
o Hematuria
Karsinoma Prostat (continued)
 Etiologi belum diketahui, risiko kejadian
meningkat seiring usia
 Prognosis jelek, metastase ke berbagai organ
melalui darah dan limfa.
 Pengobatan :
 Operasi
 Terapi hormon
 Kemoterapi
 Terapi radiasi
2.2 Abnormalitas testis

 Orchitis
 Cryptorchidism
 Hidrokel
 Varikokel
 Tumor Testis
1). Orchitis
 Peradangan testis, akibat jejas atau infeksi virus seperti
mumps (radang kelenjar parotis)
 Penyebab tersering orchitis adalah mumps pada laki-laki
dewasa
 Pembengkakantestes and nyeri hebat biasanya muncul
kira-kira 1 minggu setelah mumps
 Pada kasus yang berat dapat terjadi atrofi testis, jika
terjadi pada kedua testis akan menyebabkan mandul.
 Pengobatan : istirahat
2). Cryptorchidism
 Cryptorchidism atau kriptorkismus bukan penyakit,
kegagalan testis turun dari abdomen ke skrotum.
 Harus dikoreksi dengan operasi atau terapi hormon.
 Kemadulan akibat kondisi ini tidak disangkal, karena
maturase sperma tidak bisa berlangsung dalam abdomen,
suhu abdomen lebih tinggi dibandingkan suhu skrotum.
 Testis yang tidak turun akan atrofi dan potensial menjadi
tempat tumbuhnya kanker.
 Jika testis tidak bias turun, harus dikeluarkan dari
abdomen.
3). Hidrokel
• Terdapat cairan di ruangan antara
testis dan tunika vaginalis
• Tidak perlu diobati
• Pembedahan diperlukan jika hidrokel
menjadi tegang dan mengganggu
sirkulasi testikular atau ukuran
skrotum yang besar terasa
mengganggu
4). Varikokel

 Dilatasi vena skrotum


yang abnormal
 Alasan pengobatan
adalah kemandulan atau
kekhawatiran
5). Tumor Testis

 Jarang, biasanya pada laki-laki muda, sangat ganas.


 Suatu benjolan yang tidak sakit tumbuh di jaringan testis.

 Etiologi masih belum diketahui, faktor predisposisi


meliputi cryptorchidism, hernia inguinalis dan riwayat
mumps.
 Deteksi awal : pemeriksaan testis sendiri setiap bulan.
 Pengobatan : operasi pengangkatan testis, radiasi, and
kemoterapi.
2.3 Epididymitis
 Peradangan epididymis seringkali disebabkan oleh kuman
gonococcus; infeksi saluran kemih atau prostatitis juga bisa
menjadi sumber epididymitis.
 Kadang terbentuk abses dan terbentuk jaringan parut
yang dapat menyebabkan kemandulan jika mengenai
kedua sisi.
 Gejala meliputi nyeri hebat di testis, bengkak, dan scrotum
melunak.
 Terapi antibiotik efektif jika dibarengi dengan istirahat dan
menjauhi iritan seperti alkohol dan makanan pedas.
Sexually Transmitted Infections (STIs)
3 Penyakit Menular Seksual (PMS)

Gonorrhea (Gonore)
Syphilis (Sifilis)
Genital Herpes (Herpes Genitalis)
Genital Warts (Kutil Genital)
Trichomoniasis
Penyakit Menular Seksual
(PMS)
 Kejadiannya makin meningkat ditahun-tahun terakhir.
 Jika tidak diobati, dapat terjadi kondisi yang serius dan
membahayakan hidup.
 Kira-kira 1 juta wanita terkena infeksi panggul setiap tahun
akibat PMS yang tidak terdeteksi.
 Orang yang terinfeksi seringkali tidak memunculkan gejala
dan menularkan PMS kepada pasangan seksualnya.
 Wanita dapat menularkan PMS kepada janinnya selama
kehamilan dan persalinan.
 Komplikasi tersering : kemandulan dan kehamilan ektopik.
1). Gonorrhea (Gonore; GO)

 Gonorrhea, merupakan PMS tersering dan


tersebar luas.
 Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae
 Ditularkan melalui kontak seksual dan persalinan
 Pengobatan : antibiotik
Gonore kronis
 Deteksi dan ppengobatan dini sangat penting
 Komplikasi :
 Peradangan dengan fibrosis pada uretra dan vas
deferens
 Tuba Fallopi: salpingitis dengan nanah dalam rongga
peritoneal.
 Penyakit radang panggul dengan abses dan fibroisi.
 Bila tidak diobati, dapat menjadi meningitis atau
endokarditis
Komplikasi Gonore
pada Bayi Baru Lahir

 Bayi yang lahir dari ibu GO dapat lahir dengan


konjungtivitis akut purulen (peradangan
konjungtiva bernanah).
 Bakteri GO masuk ke mata bayi saat persalinan,
jika terjadi ulkus kornea dapat menyebabkan
kebutaan.
 Untuk mencegah ulkus kornea, mata bayi harus
ditetesi secara rutin dengan erythromycin.
2). Syphilis (Sifilis)
 Disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum
 Ditularkan melalui hubungan seksual atau kontak langsung dengan
lesi yang infeksius.
 Gejala awal (sifilis primer); luka yang tidak terasa sakit di alat
kelamin (vulva pada wanita, penis pada laki-laki), mulut atau dubur.
Luka sembuh sendiri setelah beberapa minggu.
 Jika tidak diobati dengan penicilin, akan terjadi fase kedua berupa
ruam-ruam tidak gatal di seluruh tubuh.
 Selanjutnya bisa terjadi sifilis laten, tidak ada gejala tetapi
bakterinya masih ada.
 Fase sifilis tersier menjadi fase yang serius
Sifilis fase tersier
 Terjadi kerusakan parah pada sistem kardiovaskular. Respon
peradangan terhadap bakteri di dalam darah menyebabkan
fibrosis, jaringan parut dan penyumbatan pembuluh darah
terutama aorta. Lesi yang terjadi di korteks serebral
menyebabkan gangguan mental, ketulian dan kebutaan.
 Kerusakan medulla spinalis menyebakan kehilangan rasa dan
kelumpuhan kedua lengan dan kaki.
 Kelainan yang terjadi pada sifilis tersier tidak bisa dipulihkan
(irreversible)dan dapat menyebabkan kematian.
Kelainan kongenital akibat Sifilis

 Terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi


sifilis
 Dapat terjadi :
 Retardasi mental
 Kelainan fisik
 Tuli
 Buta
 Abortus spontan
 Kematian janin.
3). Herpes Genitalis
 Infeksi virus
 Nyeri dan cenderung berulang.
 Virus herpes ditularkan melalui kontak langsung dengan lendir
pada permukaan kulit.
 Gejala biasanya muncul setelah 3 minggu terinfeksi.
 Rasa terbakar dan gatal, kadang nyeri.
 Gelembung-gelembung lepuh di organ genital, bokong, atau
paha.
 Jika gelembung pecah akan menjadi luka dan infeksi
sekunder.
 Kadang terjadi nyeri saat kencing dan keluar cairan dari
vagina.
Herpes Genitalis
 Ditularkan melalui kontak dengan lesi/luka aktif yang
melepaskan virus.
 Virus dapat disebarkan dari luka tenang di bibir ke
genital dan sebaliknya.
 Fase aktif akan mereda jika lesi sembuh, tetapi virus
masih dormant di ganglia dan bisa aktif kembali
sewaktu-waktu.
Herpes Genitalis
 Tidak ada perawatan khusus untuk infeksi herpes
genitalis, tetapi infeksi sekunder bisa dicegah dengan
cara menjaga lesi tetap kering dan bersih. Kompres es
dapat mengurangi rasa nyeri.
 Pemberian acyclovir atau azidotimidin dapat
mengontrol aktivasi virus yang dormant.
 Herpes genitalis aktif selama kehamilan bisa
menyebabkan abortus spontan atau kelahiran
prematur serta penularan infeksi kepada bayi.
4). Kutil Genital
 Dapat tumbuh pada pria maupun wanita ,
disebabkan oleh HPV (human papillomavirus)
 Penularan melalui kontak seksual (vaginal, anal,
atau oral) dengan pasangan yang terinfeksi.
 Pada laki-laki, kutil tumbuh di penis atau scrotum.
 Pada wanita, tempat tersering adalah peritoneum,
tetapi dapat juga di vulva, muara vagina, atau kulit
paha. Dapat juga di dalam vagina dan servix.
Kutil Genital (cont…)

 Gejala: rasa gatal atau perdarahan.


 Human papilloma virus yang menyebabkan kutil
genital diduga menjadi faktor risiko kanker leher
rahim.
 Pengobatan ; tergantung ukuran dan jumlah kutil
Electrocautery (dibakar),
cryosurgery (beku), and
Laser surgery (laser)
 Kutil seringkali kumat meskipun sudah dioperasi.
Figure 3: Genital warts.
(Courtesy of the CDC / Dr. Wiesner, 1972.)
5). Trichomoniasis

 Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis


 Gejala pada laki-laki dapat berupa uretritis,
epididymitis, dan prostatitis.
 Gejala pada wanita dapat berupa rasa gatal dan
terbakar di daerah genital dan keputihan berwarna
hijau berbau amis seperti ikan.
 Pengobatan dengan obat anti parasit seperti
metronidazole cukup efektif.

Anda mungkin juga menyukai