Anda di halaman 1dari 22

MATERNITAS

“ENDOMETRIOSIS & INFERTILITAS”

APRIYADI
DAVIA DWI INDRIYAN NINGSIH
FEBRIANI
HABIBAH
RIZCA BARKAHLIA
TRI TALIA ARAS SARI
1. ENDOMETRIOSIS

 Endometriosis adalah suatu kondisi jinak berupa ditemukannya


kelenjar dan stroma endometrium diluar kavum uteri.
Endometriosis paling sering ditemukan di ovarium. Tempat yang
lebih jarang menjadi focus endometriosis adalah seku, apendiks,
kandung kemih, vagina, usus halus, kelenjar getah bening
 Endometriosis merupakan penyebab pada seperempat laparatomi
ginekologi dan dijumpai pada 50% perempuan yang menjalani
pembedahan untuk infertilitas (dalam buku Dasar-Dasar
Ginekologi & Obstetri oleh Norman F. Gant dan Gary
Cunningham.2010.hlm.211)
ETIOLOGI

1. Predisposisi genetik
2. Menstruasi retrograd / regurgitasi transtuba
3. Metaplasia
4. Induksi
5. Penurunan respon imun
TANDA & GEJALA
1. Dismenorhea
2. Dipareunia
3. Nyeri rectum
4. Spotting prahaid
5. Nyeri punggung
PATOFISIOLOGI
Induction Metaplasia Implentasi theory
theory Theory

Endogen menginduksi sel Metaplasia pada sel-sel Implantasi sel


coeloem berubah menjadi endometrium akibat
peritoneal menjadi jaringan
endometrium regurgitan transtuba

Endometriosis

Polimenorhea +
hipermenorea

Gangguan Dyspareunia
menstruasi

1.
1. Uterus
2. Jika rupture darah yang
2. Adhesi tuba
3. fallopi keluar sangat iritatif dan
4. mengakibatkan adhesi di
sekitar kista
5.
Infertilitas
6.
PENATALAKSANAAN
 Medis :
1. Terapi hormone mencakup terapi oral : Terapi agonis GnRH (GnRG-
a) digunakan untuk menurunkan estrogen, dengan memulai
keadaan seperti menopause untuk mengecilkan implant dan
mengurangi nyeri pada sebagian besar wanita
2. Progestin oral atau suntik seperti Depo-profera meningkatkan
progesterone yang menghentikan ovulasi dan menurunkan estrogen
untuk mengurangi ukuran implant dan meredakan nyeri
3. Danazol

(dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah oleh Priscilla LeMone,


Karen M.Burke, dan Gerene Bauldoff.2016.hlm.2097)

 Bedah
1. Laparoskopi

2. Laparatomi

(dalam buku Dasar-Dasar Ginekologi & Obstetri oleh Norman F. Gant


dan F. Gary Cunningham.2010.hlm.214)
KOMPLIKASI
1. Infertilitas akibat fibrosis, pembentukan parut, dan adesi
(komplikasi utama)
2. Nyeri pelvik yang kronis
3. Karsinoma ovary (jarang terjadi)
(dalam buku Ajar Patofisiologi oleh Kowalak, Welsh, dan
Mayer. 2011. hlm.658)
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
 Riwayat keluarga : riwayat kanker, kematian akibat kelainan
ginekologi
 Riwayat sosial : perokok
 Riwayat kehamilan : lama kehamilan, masalah kehamilan, tipe
kelahiran, lama persalinan, dan berat bayi
 Siklus menstruasi : nyeri tekan, ukuran kesimetrisan
karakteristik putting, kondisi kulit
 Abdomen :
 Inspeksi : penonjolan abdomen
 Palpasi : cairan, tegangan, kelemasan, nyeri tekan
 Perkusi : timpani
 Auskultasi : bising usus dan kehamilan
 Pemeriksaan panggul : nyeri panggul
Diagnose keperawatan
 Ansietas berhubungan dengan diagnostic kanker, takut akan
rasa nyeri
 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
seksualitas, fertilitas
 Nyeri berhubungan dengan dismenore
 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
•Intervensi keperawatan
Dx 3
Tujuan : nyeri berkurang
Kriteria hasil : skala nyeri berkurang, tanda vital.

Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Untuk mengetahui lokasi,
secara komperehensif karakteristik, durasi, frekuensi,
2. Ajarkan tentang teknik non dan kualitas nyeri
farmakologi 2. Untuk mengurangi rasa nyeri
3. Kaji tipe dan sumber nyeri tanpa harus ketergantungan obat
4. Control lingkungan yang 3. Untuk menentukan intervensi
dapat mempengaruhi nyeri 4. Untuk meningkatkan
seperti suhu kenyamanan pasien
ruangan,pencahayaan dan 5. Untuk mengurangi rasa nyeri
kebisingan
5. Berikan pengobatan analgesic
2. INFERTILISASI
Adalah ketidakmampuan untuk mengandung, di butuhkan waktu yang
lama untuk konsepsi, atau ketidakmampuan untuk mempertahankan
kehamilan hingga kelahiran.
Infertilitas dibagi menjadi 2 :
- Infertilitas primer
- Infertilitas sekunder
ETIOLOGI
Sekitar 30% kasus atau infertil terjadi pada pria, hampir 15% kasus
tidak di ketahui faktor resikonya. Dan sisanya di akibatkan masa
ovulasi, tuba, vagina, atau uterus pada wanita.
Faktor Resiko :
1. Wanita : anofulasi, endometriosis, infeksi menular seksual,
servisitis, penyakit radang panggul, dan kadar hormon yang
rendah
2. Pria : kriptokidisme, inpotensi, ketidakmampuan untuk
ejakulasi, hitung sperma yang rendah dan epididymitis.
TANDA DAN GEJALA

Wanita :
 Terjadi kelainan system endokrin
 Hipomenore dan amenorea
 Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat.
 Wanita dengan sindrom turner
 Traktus reproduksi internal yang abnormal
Pria :
 Status gizi&nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin.
 Riwayat infeksi genitorurinaria.
 Hipertiroidisme dan hipotiroid
 Tumor hipofisis
 Disfungsi ereksi berat
PENATALAKSANAAN MEDIS
 Stimulan ovulasi untuk menginduksi ovulasi
 Terapi reproduksi bantu
 Inseminasi intra uteri
 Transfer fertilisasi embrio in vitro
 Transfer intrapalopi gamet
 GIFT dengan sperma donor
 Osit atau embrio donor
 Inseminasi donor
 Ibu pengganti
 Eksisi tumor ovarium atau pelepasan obstruksi tuba dengan
pembedahan
 Perbaikan abnormalitas uterus
 Penanganan inflamasi atau IMMS
 Perbaikan kontiunitas tuba pada pria dengan pembedahannya
PATOFISIOLOGI

Pada wanita

Gg. Hipotalamus dan


hipofisis. Terpapar
radiasi, toksik, gaya
hidup

Mempengaruhi
hormone dalam tubuh
Mekanisme koping HDR
Pembentukan FSH dan
LH

menurun
Abnormalitas Gg.harga diri rendah
Terjadi Gg pada servik
pembentukan folikel di
ovarium

Timbul rasa malu dan


Mempengaruhi tidak berguna
Terjadi Gg anatomi
proses pemasukan
sis.reproduksi
sperma

Bentuk tuba palopi yang Tidak kunjung hamil


tidak sesuai akibat
infeksi/cedera

Sperwa tidak dapat lewat Hasil konsepsi tidak


dan tidak terjadi fertilisasi berkembang normal
dari ovum dan sperma
ASUHAN KEPERAWATAN INFERTILITAS
 Pengkajian

Pengkajian Fokus Rasional


 Kaji lokasi infasif atau insisi untuk  Hangat, nyeri tekan, bengkak, drainase
mengetahui adanya tanda infiksi. purulent, dan eritema merupakan
indikasi infeksi local. Identifikasi dini
memungkinkan interfensi secepatnya
untuk mencegah infeksi sistemik.
 Kaji tanda vital  Mencegah syok sepsis dan septik. Suhu
diatas 38,3 C mengindikasikan infejsi
sistemik.
 Pantau data laboratorium  Peningkatan hitungan sel darah putih
mengindikasikan infeksi local atau
sistemik.
Diagnosis keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
SITUASIONAL

 Faktor yang berhubungan : perasaan tidak berdaya dan gagal, kecewa,


harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri, riwayat keguguran
yang sering, tidak mampu mengandung dalam waktu lama
 Batasan karakteristik : ungkapan negative terhadap dirinya, perilaku
yang tidak asertif dan ragu-ragu, evaluasi diri sendiri sebagai individu
yang tidak mampu menghadapi situasi atau peristiwa, ungkap
ketidakberdayaan dan ketidakbergunaan.
 HASIL NOC
 Citra tubuh (1200) : persepsi yang positif terhadap
penampilan diri dan fungsi tubuh .
 Harga diri (1205) : pendapat personal terhadap nilai diri.

 TUJUAN DAN KRITERIA HASIL


 Mengungkapkan penerimaan terhadap diri sendiri dan
keterbatasannya.
 Mempertahankan hygine dan berpenampilan baik.
 Mengaitkan kebanggaan dalam keberhasilan.
INTERFVENSI NIC

 Peningkatan citra tubuh (5220) : memperbaiki


persepsi dan sikap klien yang disadari dan tidak
disadari terhadap dirinya .
 Peningkatan harga diri (5400) : membantu klien
meningkatkan pandangan personalnya terhadap
nilai diri
Tindakan keperawatan Rasional
Pengkajian  Menjadi dasar untuk merencanakan asuhan.
 Kaji faktor yang menyebabkan harga diri  Pembicaraan negative tentang diri sendiri mendorong
rendah, seperti hasil, pemeriksaan yang pembentukan harga diri rendah. Pembicaraan positif
mengindikasikan infertilitas. tentang diri sendiri mengindikasikan harga diri yang
 Pantau adanya pembicaraan yang positif atau positif dan dapat menandakan bahwa intervensi telah
negative tentang diri sendiri. berhasil.
 Kedua pasangan yang mampu mengandung dapat
merasakan bersalah atau berfikir bahwa mereka
adalah penyebab infertilitas. identifikasi terhadap
kemunculan perasaan tersebut memungkinkan
 Kaji adanya perasaan hukuman dan penyalan perawat untuk bertindak guna memperbaiki konsep
terhadap diri sendiri. yang salah pada pasangan.
 Infertilitas adalah masalah “kedua pasangan”, namun
kadang kala pasangan yang normal menyalahkan
pasangan yang infertile untuk kesulitan yang mereka
hadapi menyangkut konsepsi.

 Kaji adanya penyalahan yang dituduhkan oleh


pasangan.
PENYULUHAN KLIEN/KELUARGA
 Ajarkan latihan untuk meningkatkan  Membekali ibu dengan cara yang
harga diri. diperlukan untuk meningkatkan diri.
 Berikan informasi mengenai tindakan  Memperbaiki nilai diri dan citra tubuh
yang dapat meningkatkan hygine dan ibu akan berpengaruh positif terhadap
penampilan jika diperlukan. harga dirinya.

TINDAKAN KOLABORASI
Rujuk ke konselor professional sesuai Ibu yang mengetahui bahwa dirinya
kebutuhan. Konseling kedua pasangan juga infertile dapat mengalami depresi, perilaku
mungkin diperlukan. menarik diri, dan perubahan harga diri.

Anda mungkin juga menyukai