Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

TUTORIAL
DIABETES MELITUS

KELOMPOK 1

Fathurrahman Pangestu
Gheacita Ramadhani
Habibah Apriliani
Intan Puteranti
Irfani Ikram
Maryati
Nabillanisya
Panji Dwi Januar
Rina Febriani
Zaeni Alfianti

KASUS TUTORIAL ASUHAN


KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
DIABETES MELITUS

Ny. A usia 45 tahun, dirawat diruang penyakit


dalam semenjak 2 hari yang lalu karena Dehidrasi
berat disertai kesadaran menurun. Kondisi saat ini
masih tampak lemah, kesadaran CM, daam keadaan
dehidrasi sedang. Infus terpasang RL : NaCl : 20
gtt/menit.
Pasien memiliki riwayat DM semenjak 5 tahun
lalu, hipertensi semenjak 2 tahun lalu. Setahun
yang lalu pernah dirawat dengan kondisi dehidrasi
berat disertai luka gangren pada kaki. Dokter
memberi reguler insulin 3x12 IU. Diit DM 1500
kalori, rendah lemak. Saat ini GD puasa 235 mg/dl
dan 2 jam PP : 258 mg/dl. Saat ini terpasang
douer kateter dengan diuresis 24 jam = 3000 ml.

1. PENGERTIAN PENYAKIT DM DAN HIPERTENSI.


ADAKAH KETERKAITAN KEDUA PENYAKIT INI BILA
DITINJAU DARI FAKTOR RESIKONYA ? JELASKAN

Definisi DM
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada
mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada
membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop
elektron (Mansjoer dkk, 2007)
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia
yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat kerja insulin
yang tidak adekuat (Brunner & Suddart, 2002).
Jadi dapat disimpulkan, diabetes mellitus merupakan keadaan
hiperglikemi dalam darah akibat dari kelainan sekresi insulin,
kerja insulin yang tidak adekuat ataupun karena keduanya.

Definisi Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah
kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan
darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga
bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg
saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi
adalah salah satu faktor risiko untuk stroke,
serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma
arterial, dan merupakan penyebab utama gagal
jantung kronis. (Armilawaty, 2007)

Hubungan Antara DM Dengan Hipertensi


Kelainan sekresi insulin, kerja insulin yang tidak
adekuat ataupun karena keduanya dapat membuat
glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga
sel-sel di tubuh mengalami kekurangan glukosa untuk
melakukan proses metabolisme. Hal ini mengakibatkan
kelaparan sel-sel (kecuali sel otak dan eritrosit)
sehingga Hati merespon untuk melakukan
glukoneogenesis (asam amino, asam lemak, glikogen).
Dari glukoneogenesis tersebut menghasilkan LDL dan
VLDL yang membawa lemak ke dalam sel endotel
arteri. Kemudian menyebabkan terjadinya oksidasi
kolesterol dan trigliserid yang mengakibatkan
terbentuknya radikal bebas.

Hubungan Antara DM Dengan Hipertensi


Radikal bebas tersebut merusak sel endotel
sehingga merangsang terjadinya reaksi inflamasi dan
imun. Reaksi inflamasi dan imun tersebut
menyebabkan trombosit tertarik ke daerah inflamasi
sehingga mengaktivasi pembekuan dan fibrosis. Dari
hasil pembekuan dan fibrosis tersebut terbentuklah
bekuan darah (trombus). Trombus tersebut
mengakibatkan terjadinya Aterosklerosis
(Pertumbuhan sel otot polos, thrombus, jaringan
parut). Hal ini mengakibatkan lumen vaskuler dan
mengakibatkan resistensi perifer meningkat, sehingga
meningkatkan tekanan darah (hipertensi).

2.APA PENYEBAB PENYAKIT DM ?


KLASIFIKASI DM DAN GEJALA DAN TANDA
APA SAJA YANG SPESIFIK ?
Etiologi Atau Penyebab
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I
itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau
kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I.
Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu
yang memiliki tipe antigen HLA. (Smeltzer, Suzanne
C, Brenda G bare, 2002)

APA PENYEBAB PENYAKIT DM ? KLASIFIKASI


DM DAN GEJALA DAN TANDA APA SAJA
YANG SPESIFIK ?
b.Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons
abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan
normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan
tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel
pulau Langerhans dan insulin endogen. (Smeltzer,
Suzanne C, Brenda G bare, 2002)
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.
(Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, 2002)

APA PENYEBAB PENYAKIT DM ? KLASIFIKASI


DM DAN GEJALA DAN TANDA APA SAJA
YANG SPESIFIK ?
2.Diabetes Tipe II
a. Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi
insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe
II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang
peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
(Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, 2002)
Faktor-faktor resiko :
1) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia
di atas 65 th)
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga (Smeltzer, Suzanne C, Brenda G
bare, 2002)

KLASIFIKASI
a. Diabetes melitus tipe I yaitu tipe diabetes tergantung insulin
atau insulin dependen diabetes melitus (IDDM). Tipe ini juga
dikenal sebagai Juvenil Onset Diabetes (JOD). Penyandang
IDDM, hidupnya tergantung dengan insulin dari luar tubuh karena
pancreas sebagai organ penghasil insulin tidak adekuat
mencukupkan kebutuhan tubuh akan insulin. Sembilan puluh lima
persen DM tipe I disebabkan oleh proses autoimun dan sisanya
bersifat idiopatik.
b. Diabetes melitus tipe II yaitu tipe diabetes yang tidak
tergantung insulin atau Non Insulin dependen diabetes melitus
(NIDDM). Dikenal juga sebagai Maturity Onset Diabetes (MOD).
Tipe ini terbagi dua bentuk :
1) Obesitas
2) Non Obesitas
DM tipe II disebabkan oleh kurangnya produksi insulin dari sel
beta pancreas, menurunnya aktifitas insulin dijaringan dan atau
meningkatnya retensi jaringgan terhadap insulin.

KLASIFIKASI
c. Diabetes melitus tipe lain seperti kelainan pancreas,
kelainan hormonal, karena obat/zat kimia kelainan
reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain.
Beberapa obat yang dapat menyebabkan hiperglikemia
seperti furosemid,thyasida diuretic, glukortikoid,
dilantin, dan asam hidotinik.
d. Diabetes Gestasional (diabetes Kehamilan) yaitu
intoleransi glukosa yang terjadi selama kehamilan.
Kondisi ini dapat terjadi bila pada trimester kedua
kehamilan sekresi hormon pertumbuhan dan chorionik
somatomamotropin (HCS) meningkat untuk mensuplai
asam amino dan glukosa ke fetus.

TANDA DAN GEJALA


Manifestasi klinik utama diabetes berupa
polifagia, poliuria, polidipsia, kelemahan, berat
badan turun tanpa sebab yang jelas,
mengantuk. Kondisi ini dapat berlangsung
selama beberapa hari. Manifestasi lain yang
berlangsung perlahan dan beberapa hari atau
beberapa minggu berupa kesemutan, gatal,
mata kabur, impotensi pada pria dan pruritus
vulva pada wanita (Arif Mansjoer (1999) dalam
Hotma Rumahorbo (2014) )

3.BAGAIMANA PROSES TERJADINYA HIPERGLIKEMI


DAN DEHIDRASI SERTA PENURUNAN KESADARAN
PADA KASUS INI ? BAGAIMANA ANDA
MENGETAHUINYA ?

Dalam keadaan insulin normal asupan glukosa atau


produksi glukosa dalam tubuh akan difasilitasi (oleh
insulin) untuk masuk ke dalam sel tubuh. Glukosa itu
kemudian diolah untuk menjadi bahan energi. Apabila
bahan energi yang dibutuhkan masih ada sisa akan
disimpan sebagai glikogen dalam sel-sel hati dan selsel otot (sebagai massa sel otot). Proses glikogenesis
(pembentukan glikogen dari unsur glukosa ini dapat
mencegah hiperglikemia).
Pada penderita diabetes melitus proses ini tidak
dapat berlangsung dengan baik sehingga glukosa
banyak menumpuk di darah (hiperglikemia). (Long,
1996, hlm. 11).

BAGAIMANA PROSES TERJADINYA HIPERGLIKEMI DAN


DEHIDRASI SERTA PENURUNAN KESADARAN PADA
KASUS INI ? BAGAIMANA ANDA MENGETAHUINYA ?

Secara rinci proses terjadinya hiperglikemia karena defisit


insulin tergambar pada perubahan metabolik sebagai berikut :
a. Transport glukosa yang melintasi membran sel-sel berkurang.
b.Glukogenesis (pembentukan glikogen dari glukosa) berkurang
dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah.
c. Glikolisis (pemecahan glukosa) meningkat, sehingga cadangan
glikogen berkurang, dan glukosa hati dicurahkan dalam
darah secara terus menerus melebihi kebutuhan.
d. Glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari unsur non
karbohidrat) meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati
yang tercurah ke dalam darah hasil pemecahan asam amino
dan lemak. (Long, 1996, hlm.11)

BAGAIMANA PROSES TERJADINYA HIPERGLIKEMI DAN


DEHIDRASI SERTA PENURUNAN KESADARAN PADA
KASUS INI ? BAGAIMANA ANDA MENGETAHUINYA ?

Hiperglikemia dapat menyebabkan kondisi serius di mana selsel tubuh akan berpaling pada lemak dan otot sebagai sumber
energi alternatif. Ini dapat berujung pada ketoasidosis
diabetik yang kemudian memicu peningkatan kadar asam
dalam darah dan mengakibatkan penderita muntah-muntah,
mengalami dehidrasi, kehilangan kesadaran, bahkan kematian.
Dalam upaya untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan
dari dalam tubuh, ginjal akan mengekskresikan glukosa
bersama-sama air dan elektrolit (seperti natrium dan kalium).
Diuresis osmotik yang ditandai oleh urinasi yang berlebihan
(poliuri) akan menyebabkan dehidrasi dan kehilangna elektrolit
Sumber : Long C. Barbara. 1996. Perawatan Medikal Bedah.
Jilid 3. Bandung. Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan Pajajaran

4.PASIEN MENDAPAT TERAPI REGULER INSULIN,


GOLONGAN/JENIS INSULIN APAKAH INI? DAN
ADAKAH JENIS-JENIS LAIN? JELASKAN CARA
KERJANYA, EFEK SAMPING DAN CARA
PEMBERIANNYA.

Jenis Insulin

Jenis insulin yang dipakai yaitu insulin regular yang


termasuk kedalam jenis insulin jangka pendek atau
(short - acting). Jenis lain selain jangka pendek
yaitu insulin jenis jangka atau kerja sangat cepat
(ultra-rapid-acting), kerja menengah (intermediateacting), kerja panjang (long-acting), dan campuran.
Cara kerja dari Insulin jangka pendek yaitu jangka
waktunya awal 0.5-1 jam dan di puncaknya 2-3 jam.

PASIEN MENDAPAT TERAPI REGULER INSULIN,


GOLONGAN/JENIS INSULIN APAKAH INI? DAN
ADAKAH JENIS-JENIS LAIN? JELASKAN CARA
KERJANYA, EFEK SAMPING DAN CARA
PEMBERIANNYA.

Cara pemberian insulin yang umum dilakukan adalah


dengan semprit dan jarum, pen insulin, atau pompa
insulin (CSII). Sampai saat ini, penggunaan CSII di
Indonesia masih sangat terbatas. Pemakaian semprit
dan jarum cukup fleksibel serta memungkinkan kita
untuk mengatur dosis dan membuat berbagai formula
campuran insulin untuk mengurangi jumlah injeksi per
hari.

PASIEN MENDAPAT TERAPI REGULER INSULIN,


GOLONGAN/JENIS INSULIN APAKAH INI? DAN
ADAKAH JENIS-JENIS LAIN? JELASKAN CARA
KERJANYA, EFEK SAMPING DAN CARA
PEMBERIANNYA.

Keterbatasannya adalah memerlukan penglihatan


yang baik dan ketrampilan yang cukup untuk menarik
dosis insulin yang tepat. Pen insulin kini lebih popular
dibandingkan semprit dan jarum. Cara penggunaannya
lebih mudah dan nyaman, serta dapat dibawa kemanamana. Kelemahannya adalah kita tidak dapat
mencampur dua jenis insulin menjadi berbagai
kombinasi, kecuali yang sudah tersedia dalam sediaan
tetap (insulin premixed).

PASIEN MENDAPAT TERAPI REGULER INSULIN,


GOLONGAN/JENIS INSULIN APAKAH INI? DAN
ADAKAH JENIS-JENIS LAIN? JELASKAN CARA
KERJANYA, EFEK SAMPING DAN CARA
PEMBERIANNYA.

Efek Samping

1. Hipoglikemia
2. Peningkatan berat badan
3. Edema insulin
4. Reaksi total terhadap suntikan insulin
5. Alergi

5. JELASKAN KOMPLIKASI PENYAKIT INI, BAIK AKUT


MAUPUN KRONIK DAN BAGAIMANA UPAYA
PENCEGAHANNYA?
a. Komplikasi akut
Ada tiga komplikasi akut pada diabetes melitus yang penting dan
berhubungan dengan gangguan keseimbangan kadar glukosa darah
jangka pendek. (Suzzane C. Smeltzer, 2002: 1256) yaitu:
1. Hipoglikemia
2. Diabetes ketoasidosis
3. Syndrom Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik
b. Komplikasi kronik
Komplikasi kronik diabetes dapat menyerang semua sistem organ
tubuh. Kerusakan organ tubuh disebabkan oleh menurunnya
sirkulasi darah ke organ akibat kerusakan pada pembuluh darah.
Kategori komplikasi kronik diabetes yang laim digunakan adalah
penyakit makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. (Suzzane
C. Smeltzer, 2002 : 1267)

JELASKAN KOMPLIKASI PENYAKIT INI, BAIK AKUT


MAUPUN KRONIK DAN BAGAIMANA UPAYA
PENCEGAHANNYA?

1. Komplikasi Makrovaskuler
Perubahan pembuluh darah besar akibat
aterosklerotik menimbulkan masalah yang serius pada
diabetes. Aterosklerotik yang terbentuk sangat
beragam bergantung pada lokasi pembuluh darah yang
terkena, derajat sumbatan dan lamanya sumbatan itu
terjadi.
2. Komplikasi Mikrovaskuler
Retinopati diabeticum
Nefropati diabeticum
Neuropati diabeticum

JELASKAN KOMPLIKASI PENYAKIT INI, BAIK AKUT


MAUPUN KRONIK DAN BAGAIMANA UPAYA
PENCEGAHANNYA?

Pencegahan Komplikasi
Mengontrol asupan nutrisi yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh dan aktifitas yang dilakukan
Hindari pemberian insulin atau preparat oral yang
berlebihan
Insulin yang diberikan jumlahnya cukup, sesuai
kebutuhan

6. PREDIABETES PERLU DIPAHAMI PASIEN DAN


KELUARGA DALAM RANGKA MENGENALI POTENSI DM
DALAM KELUARGA. JELASKAN APA ITU PREDIABETES
DAN BAGAIMANA MENGENALINYA?

Pengertian
Prediabetes adalah kondisi yang menunjukkan
peningkatan kadar glukosa dalam darah namun belum
dapat digolongkan sebagai kategori Diabetes (ADA,
2005). Dalam perkembangannya, 1/3 dari pasien
Prediabetes akan menjadi Diabetes Melitus tipe 2
(DMT2) dalam waktu 3-5 tahun (Pengurus Besar
Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia),2009) namun
dapat pula berakhir menjadi normoglikemia atau tetap
Prediabetesyang akhirnya menjadi DMT2. Prediabetes
meningkatkan risiko absolute menjadi DM2T sebesar
2-10 kali dan bahkan pada beberapa populasi tertentu
risiko tersebutdapat lebih tinggi (Buku Panduan
Pengelolaan dan Pencegahan Prediabetes, 2009).

Cara Mengenali Prediabetes


Sekalipun prediabetes tidak menunjukan tanda
dan gejala yang berarti namun prediabetes selalu
mendahului diabetes, oleh karenanya pengenalan
berbagai faktor risiko perlu dimiliki oleh setiap
orang. Prediabetes merupakan kondisi klinis
yang
serius yang perlu secara dini dikenali dan dikelola
dengan pola makan seimbang dan pola latihan fisik
secara rutin dan teratur. Menurut AACE guidelines
(2011), modifikasi gaya hidup dengan mengurangi
asupan kalori secara tepat dan latihan fisik yang
rutin dan teratur merupakan
cornerstones bagi
pasien obesitas

Faktor
pengenalan
dan
pengelolaan
dini
prediabetes secara kuat mempengaruhi perkembangan
Diabetes (Geiss, 2010), gagal jantung (Lipscomb,
Finch, Brizendine, Saha, Hays, & Ackermann, 2009),
serta Stroke. Berbagai studi menunjukan berbagai
komplikasi Diabetes baik yang terjadi secara akut
maupun kronis. Komplikasi akut meliputi hipoglikemia,
diabetic ketoasidosis, dehidrasi dan hiperglikemik
hiperosmolar non ketotik (HHNK). Komplikasi klonik
antara lain penyakit Jantung Koroner, Gagal Jantung
dan Stroke (Bloomgarden, 2008), gagal ginjal,
kebutaan, dan lain lain.

Cara yang dilakukan perawat terhadap keluarga yang terkena


Prediabetes
Pengelolaan prediabetes ditujukan untuk mencegah
berkembangnya DMT2 dan gangguan kardiovaskular melalui
pengelolaan berbagai faktor risiko dengan intervensi gaya
hidup. Pengelolaan faktor risiko difokuskan pada mengubah
gaya hidup khususnya penurunan asupan kalori dan latihan
fisik moderat (AACE guidelines, 2011). Di samping
perubahan gaya hidup, penggunaan medikamentosa dapat
diberikan bila perlu (ADA, 2005).

Cara yang dilakukan perawat terhadap keluarga yang terkena


Prediabetes

Pola makan seimbang


Latihan fisik rutin dan teratur untuk prediabetes

Latihan fisik rutin dan teratur untuk prediabetes

Diabetes Prevention Program (2010), menganjurkan latihan fisik


paling sedikit 150 menit dalam seminggu dengan intensitas
moderat bila ingin menurunkan berat badan 5-10%.
Territory Diabete Mellitus Australia (2009) menganjurkan
latihan fisik paling sedikit 30 menit minimal 3 kali setiap minggu,
dengan intensitas yang moderat seperti jalan kaki atau
berenang. Melakukan jogging atau aerobic atau gabungan
keduanya selama 20 menit juga dapat dilakukan. Juga dianjurkan
dalam seminggu minimal 2 kali melakukan latihan yang tahanan
untuk meningkatkan kerja otot.
Persadia (2009) menganjurkan program latihan fisik dengan
intensitas sedang dan dapat dilakukan secara teratur selama 3060 menit, paling sedikit 4 kali dalam seminggu.
Diabetes UK (2010) menganjurkan latihan fisik pada orang
dewasa minimum setiap hari selama 30 menit, 5 kali dalam
seminggu. Untuk anak-anak dianjurkan 1 jam dalam sehari. Juga
direkomendasikan untuk melakukan 10.000 langkah setiap hari.

1. Pengkajiandm

2. JELASKAN SECARA RINGKAS BAGAIMANA


PATOFISIOLOGI PENYAKIT INI SEHINGGA
MENYEBABKAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASARNYA ?

Patofisiologi
a. DM Tipe I
Pada Diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan pankreas
menghasilkan insulin karena hancurnya sel-sel beta pulau
langerhans. Oleh proses autoimun. Glukosa yang berasal
dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun
tetap
berada
dalam
darah
dan
menimbulkan
hiperglikemia postprandial (sesudah makan). Jika
konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal
tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang
tersaring keluar akibat glukosa tersebut di eskresikan
dalam urin. Eksresi akan disertai oleh pengeluaran
cairan dan elektrolit yang berlebihan (Corwin, 2000)

2. JELASKAN SECARA RINGKAS BAGAIMANA


PATOFISIOLOGI PENYAKIT INI SEHINGGA
MENYEBABKAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASARNYA ?

b. Diabetes type II
Terdapat dua masalah utama pada DM Tipe II yaitu
resistensi
insulin
dan
gangguan
sekresi
insulin.
Normalnya insulin akan berkaitan pada reseptor kurang
dan meskipun kadar insulin tinggi dalam darah tetap saja
glukosa tidak dapat masuk kedalam sel sehingga sel akan
kekurangan glukosa. Mekanisme inilah yang dikatakan
sebagai resistensi insulin. Untuk mengatasi resistensi
insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah
yang berlebihan maka harus terdapat peningkatan jumlah
insulin yang disekresikan. Namun demikian jika sel-sel
beta tidak mampu mengimbanginya maka kadar glukosa
akan meningkat dan terjadilah DM tipe II (Corwin,
2000)

Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar


Gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit
Gangguan Kebutuhan nutrisi; Kurang dari kebutuhan
Gangguan pola eliminasi; Urin
Gangguan kebutuhan rasa nyaman: nyeri
Hambatan mobilitas fisik, Gangguan kebutuhan ADL,
intoleransi aktifitas.

Anda mungkin juga menyukai