Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN

KEMANDIRIAN DAN KARIER


REMAJA DAN IMPLIKASINYA
DALAM PENDIDIKAN
Disusun oleh :
1. Rindah Cahayati (06121410015)
2. Susi Marsely (06121410016)
3. Diana Tri Purwanti (06121410017)
Kelompok : 5
Dosen Pengasuh : Rodi Edi, S.Pd., M.Si

Konsep
Kemandirian
Menurut
Hanna
Widjajanti,
kemandirian menunjuk pada adanya
kepercayaan akan kemampuan diri
untuk
menyelesaikan
persoalanpersoalan tanpa bantuan khusus dari
orang
lain,
keengganan
untuk
dikontrol orang lain, dapat melakukan
sendiri
kegiatan-kegiatan,
dan
menyelesaikan
sendiri
masalahmasalah yang dihadapi.

Karakteristik Perkembangan
Kemandirian
pada Remaja
Kemandirian (autonomy) merupakan salah
satu tugas perkembangan yang fundamental
pada tahun-tahun perkembangan masa
kanak-kanak dan remaja. Steinberg (1995 :
286) menegaskan, disebut fundamental
karena pencapaian kemandirian pada anak
dan remaja sangat penting artinya dalam
kerangka menjadi individu dewasa bahkan
pentingnya kemandirian diperoleh individu
pada masa remaja sama dengan pentingnya
pencapaian identitas diri oleh mereka.

Tipe-tipe Perkembangan
Kemandirian pada Remaja
Steinberg (1995 : 289) membagi
kemandirian dalam tiga tipe, yaitu:
1. Kemandirian Emosional
2. Kemandirian Behavioral
3. Kemandirian nilai

Faktor-faktor yang Dapat


Mempengaruhi Perkembangan
Kemandirian Remaja
1. Gen atau keturunan orang tua.
2. Pola asuh orang tua.
3. Sistem pendidikan di sekolah.
4. Sistem kehidupan di
masasyarakat.

Upaya Pengembangan Kemandirian


Remaja dan Implikasinya dalam
Pendidikan
1. Penciptaan partisipasi dan keterlibatan
remaja dalam keluarga.
2. Penciptaan keterbukaan.
3. Penciptaan kebebasan untuk
mengeksplorasikan
lingkungan.
4. Penerimaan positif tanpa syarat.
5. Empati terhadap remaja
6. Penciptaan kehangatan hubungan dengan
remaja.

Konsep Karier
Karier sering diartikan sebagai pekerjaan atau
profesi seseorang yang menghasilkan sesuatu
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan
tidak serta merta merupakan karier. Kata
pekerjaan (work, job, employment) menunjuk
pada setiap kegiatan yang menghasilkan
barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedangkan
kata karier (career) lebih menunjuk pada
pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan
diyakini sebagai panggilan hidup, yang
meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan
seseorang, serta mewarnai seluruh gaya
hidupnya (Winkel, 1991).

Orientasi Karier pada Remaja


Pendekatan karier remaja bukanlah
proses dimana remaja dibentuk
menjadi
seorang
yang
khusus
menggeluti
salah
satu
bidang,
seperti bagaimana menjadi seorang
insinyur, dokter ataupun petani. Tapi,
orientasi karier pada
remaja
merupakan tahap dimana dikenalkan
dengan dunia yang akan digelutinya
kelak.

Karakteristik Kehidupan
Pendidikan dan Karier
Remaja memiliki tiga lingkungan
kehidupan
yang
ketiga-tiganya
mempunyai corak yang berbeda-beda
serta
masing-masing
memikul
tanggung
jawab
dalam
penyelenggaraan pendidikan.
1. Lingkungan pendidikan keluarga
2. Masyarakat
3. Sekolah

Karakteristik Fase Perkembangan


Karier Remaja Berdasarkan Usia
1. Tahap minat (umur 11-12 tahun)
Remaja sudah mulai mempunyai rencana
dan kemungkinan pilihan karier yang
didasarkan pada minat.
2. Tahap kapasitas (12-14 tahun)
Remaja
mulai
menggunakan
keterampilan dan kemampuan pribadinya
sebagai pertimbangan dalam melakukan
pilihan dan rencana-rencana karier.

3. Tahap nilai (15-16 tahun)


Dalam tahap ini remaja telah menganggap
penting peranan nilai-nilai pribadi dalam proses
pilihan karier.
4. Tahap transisi (17-18 tahun)
Remaja mulai bergerak dari pertimbanganpertimbangan realistis yang masih berada di
pinggir kesadaran ke dalam posisi yang lebih
sentral.
Dalam periode pilihan realistis (17/18 dan yang
lebih tua) remaja telah sampai pada tahap
eksplorasi, yaitu mencari berbagai alternatif
pekerjaan yang cocok, dan tahap kristalisasi
yaitu melakukan pilihan karier.

Faktor-faktor yang Dapat


Mempengaruhi Perkembangan Karier
Remaja
1. Faktor Internal
Motivasi dalam diri anak sendiri.
Kesadaran anak pada kemampuan dan
minat yang dimiliki.
2. Faktor Eksternal
Keluarga.
Pendidikan Sekolah
Lingkungan sekitar, baik itu teman
sebaya ataupun media informasi

Upaya Pengembangan Karier Remaja dan


Implikasinya dalam Pendidikan
Dalam sistem pendidikan di Indonesia, remaja dapat
dibantu dalam mengatasi masalah perkembangan dan
pilihan karier melalui kegiatan layanan bimbingan karier
di SLTP dan SLTA.Layanan bimbingan karier itu dilakukan
melalui kegiatan-kegiatan:
Pemahaman
diri:
bakat,
kemampuan,
minat,
keterampilan, dan ciri-ciri pribadi.
Pemahaman lingkungan: lingkungan pendidikan dan
lingkungan pekerjaan serta berbagai kondisinya.
Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam
perencanaan dan pemilihan karier sehubungan dengan
kemungkinan keterbatasan lingkungan dan keadaan diri.
Perencanaan masa depan.
Usaha penyaluran, penempatan, pengaturan, dan
penyesuaian.

Anda mungkin juga menyukai