Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN

GAGAL GINJAL AKUT

Askep GGA

FUNGSI UTAMA GINJAL


Mempertahankan air dan
osmolalitas normal yang terdapat
dalam tubuh
Mempertahankan elektrolit utama
dari cairan tubuh terutama ion Na+,
kalium, bikarbonat dan hydrogen
Mengeluarkan kelebihan air dan
elektrolit [terutama hidrogen]
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme
tubuh
Askep GGA

FUNGSI LAIN GINJAL


Mengatur keseimbangan asam basa
Mengekskresikan bahan-bahan yang telah
didetoksifikasi
Mempunyai fungsi endokrin 1) Renin
untuk pembentukan angiotensin, 2)
Eritropoietin untuk pematangan eritrosit,
3) Prostaglandin yang penting untuk lakilaki
Sintesa amonia dari asam amino
Mengubah vit D menjadi bentuk yang
aktif yaitu 1,25 dihydro-xychole calciferol
Melepaskan glukosa ke dalam sirkulasi
selama starvasi [puasa]
Askep GGA

PRODUKSI ERITROPOIETIN

Askep GGA

GAGAL GINJAL AKUT


Adalah suatu kedaan dimana terjadi suatu
penurunan fungsi ginjal yang cepat sehingga
terjadi penumpukan sisa-sisa nitrogen dalam
badan
Gagal ginjal akut dapat didefinisikan sebagai
sindrom klinis akibat kerusakan metabolik
atau patologik pada ginjal yang ditandai
dengan penurunan fungsi yang nyata dan
cepat serta terjadinya azotemia
Gagal ginjal akut adalah keadaan peningkatan
urea dalam darah yang disertai produk
metabolisme yang lainnya, yang kerap kali
namun tidak selalu disertai oleh oliguria.
Askep GGA

GAGAL GINJAL AKUT


Gagal ginjal akut adalah kondisi yang
masih memiliki potensi untuk dapat
disembuhkan.
Sedangkan gagal ginjal kronik tidak lagi
dapat disembuhkan dan bahkan dapat
menyebabkan tidak berfungsinya ginjal
sama sekali
Gagal ginjal akut dapat diketahui dengan
jelas, sedangkan gagal ginjal kronik
sifatnya tersembunyi. Keduanya adalah
kondisi yang mengancam nyawa.
Askep GGA

PATOFISIOLOGI

Gangguan
Fungsi
Glomerulus

Hipovolemia

Nefrotoksin

Vasokontriksi

Kerusakan
Tubulus

RBF

Obstruksi

GFR

Gangguan Sekresi
Filtrat

Retensi air & Zat


terlarut
Askep GGA

Askep GGA

Askep GGA

Askep GGA

10

ETIOLOGI GGA
Faktor Prerenalmenyebar
sehingga menyebabkan
penurunan aliran darah dan
filtrasi glomerular, iskemi dan
oliguri. Contoh-contoh faktor ini
meliputi gagal jantung kongesti
(CHF), cardiogenic shock,
vasokonstriksi akut, perdarahan,
panas, septikemia dan hipotensi.
Askep GGA

11

ETIOLOGI GGA
Faktor Intrarenalmenyebabkan
kerusakan pada nefron. Beberapa
contohnya adalah tubular
nekrosis akut, endokarditis,
diabetes mellitus, penyakit
hipertensi, glomerulonefritis,
tumor, reaksi transfusi darah,
hiperkalsemia dan nefrotoxin.
Askep GGA

12

ETIOLOGI GGA
Faktor Postrenalkondisi-kondisi
obstruksi mekanis dari tubulus
hingga pada uretra. Contohcontoh obstruksi mekanis adalah
batu ginjal, BPH, tumor,
penyempitan pembuluh,
pembekuan darah, trauma, dan
malformasi anatomi
Askep GGA

13

Benigna Hyperplasia Prostat

Askep GGA

14

TAHAPAN KLINIK GGA FASE OLIGURIA


Fase oliguri. Fase pertama, fase oliguri
disebabkan oleh reduksi GFR.
Manifestasi fase ini adalah output urin
kurang dari 400 ml/hr untuk 1-2 minggu
terakhir. Selama fase ini, pasien berada
pada risiko hiponatremia, hiperkalemia,
dan hiperfosfatemia, hipermagnesemia
dan asidosis metabolik. Pasien pada
fase pertama mengalami peningkatan
kadar BUN dan creatinine. Fase oliguri
datang dengan tiba-tiba, biasanya 1-7
hari . Semakin lama berlangsung, maka
semakin buruk prognosis pasien.
Askep GGA

15

FASE OLIGURIA
Pada prerenal oliguria, urin pasien
memiliki gravitasi spesifik tinggi dan
konsentrasi sodium rendah, kadangkadang dapat disembuhkan dengan
memberikan terapi pada gangguan
dasarnya
Pada intrarenal oliguria, urin pasien
memiliki gravitasi spesifik rendah dan
konsentrasi sodium tinggi
Urinalisis menunjukkan hematuria dengan
gravitasi spesifik dan osmolalitas urin
yang sama dengan plasma
Askep GGA

16

FASE OLIGURIA
Ini merefleksikan ketidakmampuan
ginjal untuk mengkonsentrasikan
urin yang diakibatkan oleh adanya
kerusakan pada tubular
Pasien berada pada risiko
kelebihan volume cairan sehingga
perlu dilakukan monitor terhadap
elektrolit, sehingga perlu dilakukan
monitor terhadap kadar elektrolit
pasien.
Askep GGA

17

FASE DIURETIC
Fase ini berlangsung secara perlahan.
Pasien memiliki output urine 3-5 L/ hari
yang disebabkan oleh ketidakmampuan
tubulus yang diregenerasikan secara
parsial untuk mengkonsentrasikan urine.
Fase ini berdurasi 2-3 minggu. Ini
dimanifestasikan dengan hiponatremia,
hipokalemia dan hipovolemia, BUN dan
creatinin meningkat dan penurunan
jarak creatinin

Askep GGA

18

FASE DIURETIC
Terjadi defisit volume cairan dan harus
dimonitor kemungkinan mengalami
hiponatremia, hipokalemia dan dehidrasi
Jika fase ini telah berakhir,
keseimbangan asam, kadar elektrolit,
BUN dan creatinin kembali normal.
Peningkatan jumlah urine secara
bertahap disertai tanda perbaikan GFR.
Meskipun pengeluaran urine mencapai
kadar N atau me fungsi renal masih
dianggap N. Tanda uremik mungkin ada
Askep GGA

19

FASE PENYEMBUHAN
Berlangsung jika GFR mengalami
peningkatan dan kadar BUN
creatinin mulai stabil dan kembali
normal.
Tanda perbaikan fungsi ginjal dan
berlangsung selama 3 12 bulan.
Nilai laboratorium akan kembali
normal, meskipun terdapat reduksi
GFR permanent sekitar 1 3%
Askep GGA

20

TAHAPAN GGA
Tingkat mortalitas yang disebabkan oleh
GGA sangat tinggi, dipengaruhi oleh pasien
secara keseluruhan, keparahan gagal
ginjal, dan jumlah serta tipe komplikasi
Terapi perawatan meliputi monitoring
terhadap input dan output urin pasien
setiap jam dan melaporkan penambahan
dan penurunan berat badan.
Pasien mungkin memerlukan penggunaan
cairan dengan infus dan suplemen
elektrolit
Askep GGA

21

TAHAPAN GGA
Pasien harus ditimbang setiap
hari, penambahan dan penurunan
cairan sebesar 1 L. nilai elektrolit
dan ABG gas berhubungan dengan
hiperkalemia dan hipokalemia.
Perawat harus memonitor urin,
osmolalitas serum, gravitasi
spesifik urine, osmolalitas serum,
osmolalitas spesifik urine, tandatanda vital pada pasien.
Askep GGA

22

TAHAPAN GGA
Konsentrasi protein harus dipertahankan pada
kadar yang mencukupi untuk menggantikan
protein yang termetabolisme, tetapi harus
dicegah agar tidak terjadi metabolisme yang
berlebihan. Restriksi protein biasanya 1 1,5/
kg berat badan ideal per hari.
Komsumsi protein yang mencukupi ditentukan
dengan rasion BUN terhadap creatinine yaitu
10 : 1. kadar protein pasien kemungkinan juga
tinggi. Diet pasien harus mengandung
karbohidrat tinggi, dan ia juga memerlukan
suplemen multivitamin.
Askep GGA

23

MANIFESTASI KLINIS
Klien tampak sangat menderita, letargi
disertai mual persisten, muntah dan diare.
Kulit dan membran mukosa kering akibat
dehidrasi dan nafas berbau urin (fetor
uremik)
Manifestasi SSP : lemah, sakit kepala,
kedutan otot dan kejang
Perubahan pengeluaran urin, urine sedikit
& dpt mengandung darah, BJ urin rendah
1,010 (N 1,015 1,025)
Askep GGA

24

ABNORMALITAS NILAI LAB


PeBUN dan kadar kreatinin
BUN tergantung pada pemecahan protein,
perfusi renal dan masukan protein
Serum kreatinin me pada kerusakan
glomerulus bermanfaat pada pemantauan
fungsi ginjal

Hiperkalemia
Asidosis metabolik
Abnormalitas Ca++ dan PO4++
anemia
Askep GGA

25

PENATALAKSANAAN
Dialisis
Penanganan hiperkalemia
Mempertahankan
keseimbangan cairan
mempertahankan status nutrisi
Koreksi asidosis

Askep GGA

26

PENATALAKSANAAN HIPERKALEMIA
Kalsium glukonat menurunkan
pengaruh dari potassium terhadap
jantung
Infus D 50 IX dan insulin reguler
intravena memindahkan potassium
masuk ke dalam sel.
Kayexelate dan sorbital mengikat
dan memudahkan ekskresi
potassium
Dialisis dilakukan jika perlu.
Askep GGA

27

PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan
Apakah pernah menderita penyakit ginjal
( glomerulo-nefritis,nekrosis tubular,
obstruksi pembuluh darah ginjal
Apakah pernah ada obstruksi saluran kemih

Pengkajian fisik

Tanda vital
TB BB
Keadaan umum klien
Pengkajian mulai ujung rambut -Ujung kaki.
Regio Costovertebralis, Regio Supra pubik

Askep GGA

28

PENGKAJIAN
Sirkulasi
Hipotensia/hipertensi
Distritmia jantung.
Nadi lemah, hipotensi ortostatik
Edema jaringan (termasuk periorbital, dll).
Pucat, kecenderungan perdarahan
Distensi Vena Jugularis, nadi kuat
Neurosensori
Gangguan status mental
Kejang, faskikulasi otot aktifitas kejang
Sakit Kepala, Penglihatan kabur.
Kram Otot/kejang
Askep GGA

29

PENGKAJIAN
Pernapasan
Napas pendek
Takipnea, dispnea,Peningkatan frekuensi
pernapasan, kedalaman
Batuk produktif : Sputum kental, merah-mudah

Eliminasi
Perubahan warna urine
Perubahan pola berkemih (peningkatan
frekuensi, Poliuria, Oliguria)
disuria, ragu-ragu, dorongan, retensi
Abdomen kembung, diare, konstipasi
Riwayat hiperplasia prostat, batu
Askep GGA

30

PENGKAJIAN
Makanan / Cairan
Perubahan turgor kulit/kelembaban
Edema
Mual, muntah, anoreksia,nyeri ulu hati.
Peningkatan atau penurunan
BB(edema, dehidrasi)
Diet yg diberikan
Penggunaan deuretik
Nyeri/kenyamanan
Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah
Nyeri tubuh, sakit kepala
Askep GGA

31

PENGKAJIAN
Aktifitas & Istirahat

Keletihan
Kelemahan.
Malaise
Susah Tidur, mudah terbangun
Kelemahan otot, kehilangan tonus

Keamanan

Adanya reaksi transfusi


Demam
Petekie, area kulit ekimosis
Pruritus, kulit kering

Askep GGA

32

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Urine :
Volume biasanya < 400 ml/24 jam
Warna : Memerah, kotor, sedimen
kecoklatan
Bj. < 1,020.
PH : Lebih besar dari 7,35
Osmolalitas : kurang dari 350 mOsm/kg
Natrium : biasanya menurun tetapi
dapat lebih dari 40 mEg/L
Bikarbonat : meningkat bila ada
asidosis metabolik
Askep GGA

33

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Urine
Osmolalitas : kurang dari 350 mOsm/kg
Natrium : biasanya menurun tetapi dapat
lebih dari 40 mEg/L
Bikarbonat : meningkat bila ada asidosis
metabolic
SDM : mungkin ada karena infeksi, batu,
trauma,tumor
Protein : proteinuria derajat tinggi ( 3 4
+)
Warna tambahan : biasanya tanda penyakit
ginjal atau infeksi
Askep GGA

34

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Darah :
HB : menurun pada adanya anemia
SDM : sering menurun
PH : asidosis metabolik
BUN / Kreatinin meningkat pada proporsi
rasio 10 :1
Osmolalitas serum : lebih besar dari 285
mOsm/kg
Kalium : meningkat karena adanya
retensi
Natrium : biasanya meningkat, tetapi
dapat bervariasi
Askep GGA

35

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ggn keseimbangan cairan & etrolit b/d disfungsi ginjal,
retensi air.
Resiko penurunan cardiac output b/d ke> cairan, ketidak
seimbangan elektrolit, asidosis berat, efek uremik.
Ggn pemenuhan nutrisi b/d pembatasan diet,
peningkatan kebutuhan metabolik,
Anoreksia, mual muntah, ulkus mukosa mulut.
Resiko Infeksi b/d depresi pertahanan immunology,
tindakan infasif, malnutrisi
Resiko kekurangan vol. cairan b/d pemberian diuretik
Kurang pengetahuan b/d tidak mengenal sumber
informasi, salah interpretasi informasi
Askep GGA

36

RENCANA KEPERAWATAN 1

Observasi TTV
Catat intake dan output
Timbang BB perhari
Observasi tanda-tanda peningkatan edema
Auskultasi bunyi paru dan jantung
Kolaborasi pemberian, nutrisi, pemeriksaan
laboratorium, pemberian obat diuretic
Jelaskan tentang manfaat pengontrolan
intake output
Askep GGA

37

RENCANA KEPERAWATAN 2
Observasi TTV, EKG, frekuensi jantung
Auskultasi bunyi jantung
Kaji warna kulit, pengisian mukosa
membran pengisian kapiler
Anjurkan istirahat total
Jelaskan manfaat istirahat
Kolaborasi pemberian obat agen
inotropik
Askep GGA

38

RENCANA KEPERAWATAN 3
Kaji pemasukan diet
Beri makan sedikit-sedikit dan sering
Tawarkan perawatan mulut
Timbang BB perhari
Jelaskan manfaat pembatasan diet
Kolaborasi ahli gizi, pemberian obat
roborantia
Askep GGA

39

RENCANA KEPERAWATAN 4
Kaji tanda-tanda infeksi
Terapkan tehnik septic dan antiseptik
Lakukan perawatan kateter perhari
Observasi tanda vital
Jelaskan manfaat perawatan kateter
Kolaborasi pengontrolan
laboratorium
Pemberian antibiotik
Askep GGA

40

RENCANA KEPERAWATAN 5
Catat intake dan output
Kaji tanda-tanda dehidrasi
Observasi TTV
Kontrol suhu lingkungan
Jelaskan manfaat pengontroloan
intake dan output
Kolaborasi pemantauan laboratorium
Askep GGA

41

RENCANA KEPERAWATAN 6
Kaji ulang pengetahuan klien tentang proses
penyakit, prognosis, faktor pencetus
Jelaskan tingkat fungsi ginjal
Disukusikan dengan klien dan keluarga tentang
dialysis ginjal
Kaji ulang rencana pembatasan diet
Dorong klien mengobservasi karakteristik urin
Diskusikan tentang penggunaan obat
Kaji ulang pengetahuan klien tentang
perawatan
Kaji keterlibatan pasien dalam perawatan
Askep GGA

42

TERIMA KASIH

Askep GGA

43

Anda mungkin juga menyukai