Askep GGA
PRODUKSI ERITROPOIETIN
Askep GGA
PATOFISIOLOGI
Gangguan
Fungsi
Glomerulus
Hipovolemia
Nefrotoksin
Vasokontriksi
Kerusakan
Tubulus
RBF
Obstruksi
GFR
Gangguan Sekresi
Filtrat
Askep GGA
Askep GGA
Askep GGA
10
ETIOLOGI GGA
Faktor Prerenalmenyebar
sehingga menyebabkan
penurunan aliran darah dan
filtrasi glomerular, iskemi dan
oliguri. Contoh-contoh faktor ini
meliputi gagal jantung kongesti
(CHF), cardiogenic shock,
vasokonstriksi akut, perdarahan,
panas, septikemia dan hipotensi.
Askep GGA
11
ETIOLOGI GGA
Faktor Intrarenalmenyebabkan
kerusakan pada nefron. Beberapa
contohnya adalah tubular
nekrosis akut, endokarditis,
diabetes mellitus, penyakit
hipertensi, glomerulonefritis,
tumor, reaksi transfusi darah,
hiperkalsemia dan nefrotoxin.
Askep GGA
12
ETIOLOGI GGA
Faktor Postrenalkondisi-kondisi
obstruksi mekanis dari tubulus
hingga pada uretra. Contohcontoh obstruksi mekanis adalah
batu ginjal, BPH, tumor,
penyempitan pembuluh,
pembekuan darah, trauma, dan
malformasi anatomi
Askep GGA
13
Askep GGA
14
15
FASE OLIGURIA
Pada prerenal oliguria, urin pasien
memiliki gravitasi spesifik tinggi dan
konsentrasi sodium rendah, kadangkadang dapat disembuhkan dengan
memberikan terapi pada gangguan
dasarnya
Pada intrarenal oliguria, urin pasien
memiliki gravitasi spesifik rendah dan
konsentrasi sodium tinggi
Urinalisis menunjukkan hematuria dengan
gravitasi spesifik dan osmolalitas urin
yang sama dengan plasma
Askep GGA
16
FASE OLIGURIA
Ini merefleksikan ketidakmampuan
ginjal untuk mengkonsentrasikan
urin yang diakibatkan oleh adanya
kerusakan pada tubular
Pasien berada pada risiko
kelebihan volume cairan sehingga
perlu dilakukan monitor terhadap
elektrolit, sehingga perlu dilakukan
monitor terhadap kadar elektrolit
pasien.
Askep GGA
17
FASE DIURETIC
Fase ini berlangsung secara perlahan.
Pasien memiliki output urine 3-5 L/ hari
yang disebabkan oleh ketidakmampuan
tubulus yang diregenerasikan secara
parsial untuk mengkonsentrasikan urine.
Fase ini berdurasi 2-3 minggu. Ini
dimanifestasikan dengan hiponatremia,
hipokalemia dan hipovolemia, BUN dan
creatinin meningkat dan penurunan
jarak creatinin
Askep GGA
18
FASE DIURETIC
Terjadi defisit volume cairan dan harus
dimonitor kemungkinan mengalami
hiponatremia, hipokalemia dan dehidrasi
Jika fase ini telah berakhir,
keseimbangan asam, kadar elektrolit,
BUN dan creatinin kembali normal.
Peningkatan jumlah urine secara
bertahap disertai tanda perbaikan GFR.
Meskipun pengeluaran urine mencapai
kadar N atau me fungsi renal masih
dianggap N. Tanda uremik mungkin ada
Askep GGA
19
FASE PENYEMBUHAN
Berlangsung jika GFR mengalami
peningkatan dan kadar BUN
creatinin mulai stabil dan kembali
normal.
Tanda perbaikan fungsi ginjal dan
berlangsung selama 3 12 bulan.
Nilai laboratorium akan kembali
normal, meskipun terdapat reduksi
GFR permanent sekitar 1 3%
Askep GGA
20
TAHAPAN GGA
Tingkat mortalitas yang disebabkan oleh
GGA sangat tinggi, dipengaruhi oleh pasien
secara keseluruhan, keparahan gagal
ginjal, dan jumlah serta tipe komplikasi
Terapi perawatan meliputi monitoring
terhadap input dan output urin pasien
setiap jam dan melaporkan penambahan
dan penurunan berat badan.
Pasien mungkin memerlukan penggunaan
cairan dengan infus dan suplemen
elektrolit
Askep GGA
21
TAHAPAN GGA
Pasien harus ditimbang setiap
hari, penambahan dan penurunan
cairan sebesar 1 L. nilai elektrolit
dan ABG gas berhubungan dengan
hiperkalemia dan hipokalemia.
Perawat harus memonitor urin,
osmolalitas serum, gravitasi
spesifik urine, osmolalitas serum,
osmolalitas spesifik urine, tandatanda vital pada pasien.
Askep GGA
22
TAHAPAN GGA
Konsentrasi protein harus dipertahankan pada
kadar yang mencukupi untuk menggantikan
protein yang termetabolisme, tetapi harus
dicegah agar tidak terjadi metabolisme yang
berlebihan. Restriksi protein biasanya 1 1,5/
kg berat badan ideal per hari.
Komsumsi protein yang mencukupi ditentukan
dengan rasion BUN terhadap creatinine yaitu
10 : 1. kadar protein pasien kemungkinan juga
tinggi. Diet pasien harus mengandung
karbohidrat tinggi, dan ia juga memerlukan
suplemen multivitamin.
Askep GGA
23
MANIFESTASI KLINIS
Klien tampak sangat menderita, letargi
disertai mual persisten, muntah dan diare.
Kulit dan membran mukosa kering akibat
dehidrasi dan nafas berbau urin (fetor
uremik)
Manifestasi SSP : lemah, sakit kepala,
kedutan otot dan kejang
Perubahan pengeluaran urin, urine sedikit
& dpt mengandung darah, BJ urin rendah
1,010 (N 1,015 1,025)
Askep GGA
24
Hiperkalemia
Asidosis metabolik
Abnormalitas Ca++ dan PO4++
anemia
Askep GGA
25
PENATALAKSANAAN
Dialisis
Penanganan hiperkalemia
Mempertahankan
keseimbangan cairan
mempertahankan status nutrisi
Koreksi asidosis
Askep GGA
26
PENATALAKSANAAN HIPERKALEMIA
Kalsium glukonat menurunkan
pengaruh dari potassium terhadap
jantung
Infus D 50 IX dan insulin reguler
intravena memindahkan potassium
masuk ke dalam sel.
Kayexelate dan sorbital mengikat
dan memudahkan ekskresi
potassium
Dialisis dilakukan jika perlu.
Askep GGA
27
PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan
Apakah pernah menderita penyakit ginjal
( glomerulo-nefritis,nekrosis tubular,
obstruksi pembuluh darah ginjal
Apakah pernah ada obstruksi saluran kemih
Pengkajian fisik
Tanda vital
TB BB
Keadaan umum klien
Pengkajian mulai ujung rambut -Ujung kaki.
Regio Costovertebralis, Regio Supra pubik
Askep GGA
28
PENGKAJIAN
Sirkulasi
Hipotensia/hipertensi
Distritmia jantung.
Nadi lemah, hipotensi ortostatik
Edema jaringan (termasuk periorbital, dll).
Pucat, kecenderungan perdarahan
Distensi Vena Jugularis, nadi kuat
Neurosensori
Gangguan status mental
Kejang, faskikulasi otot aktifitas kejang
Sakit Kepala, Penglihatan kabur.
Kram Otot/kejang
Askep GGA
29
PENGKAJIAN
Pernapasan
Napas pendek
Takipnea, dispnea,Peningkatan frekuensi
pernapasan, kedalaman
Batuk produktif : Sputum kental, merah-mudah
Eliminasi
Perubahan warna urine
Perubahan pola berkemih (peningkatan
frekuensi, Poliuria, Oliguria)
disuria, ragu-ragu, dorongan, retensi
Abdomen kembung, diare, konstipasi
Riwayat hiperplasia prostat, batu
Askep GGA
30
PENGKAJIAN
Makanan / Cairan
Perubahan turgor kulit/kelembaban
Edema
Mual, muntah, anoreksia,nyeri ulu hati.
Peningkatan atau penurunan
BB(edema, dehidrasi)
Diet yg diberikan
Penggunaan deuretik
Nyeri/kenyamanan
Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah
Nyeri tubuh, sakit kepala
Askep GGA
31
PENGKAJIAN
Aktifitas & Istirahat
Keletihan
Kelemahan.
Malaise
Susah Tidur, mudah terbangun
Kelemahan otot, kehilangan tonus
Keamanan
Askep GGA
32
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Urine :
Volume biasanya < 400 ml/24 jam
Warna : Memerah, kotor, sedimen
kecoklatan
Bj. < 1,020.
PH : Lebih besar dari 7,35
Osmolalitas : kurang dari 350 mOsm/kg
Natrium : biasanya menurun tetapi
dapat lebih dari 40 mEg/L
Bikarbonat : meningkat bila ada
asidosis metabolik
Askep GGA
33
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Urine
Osmolalitas : kurang dari 350 mOsm/kg
Natrium : biasanya menurun tetapi dapat
lebih dari 40 mEg/L
Bikarbonat : meningkat bila ada asidosis
metabolic
SDM : mungkin ada karena infeksi, batu,
trauma,tumor
Protein : proteinuria derajat tinggi ( 3 4
+)
Warna tambahan : biasanya tanda penyakit
ginjal atau infeksi
Askep GGA
34
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Darah :
HB : menurun pada adanya anemia
SDM : sering menurun
PH : asidosis metabolik
BUN / Kreatinin meningkat pada proporsi
rasio 10 :1
Osmolalitas serum : lebih besar dari 285
mOsm/kg
Kalium : meningkat karena adanya
retensi
Natrium : biasanya meningkat, tetapi
dapat bervariasi
Askep GGA
35
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ggn keseimbangan cairan & etrolit b/d disfungsi ginjal,
retensi air.
Resiko penurunan cardiac output b/d ke> cairan, ketidak
seimbangan elektrolit, asidosis berat, efek uremik.
Ggn pemenuhan nutrisi b/d pembatasan diet,
peningkatan kebutuhan metabolik,
Anoreksia, mual muntah, ulkus mukosa mulut.
Resiko Infeksi b/d depresi pertahanan immunology,
tindakan infasif, malnutrisi
Resiko kekurangan vol. cairan b/d pemberian diuretik
Kurang pengetahuan b/d tidak mengenal sumber
informasi, salah interpretasi informasi
Askep GGA
36
RENCANA KEPERAWATAN 1
Observasi TTV
Catat intake dan output
Timbang BB perhari
Observasi tanda-tanda peningkatan edema
Auskultasi bunyi paru dan jantung
Kolaborasi pemberian, nutrisi, pemeriksaan
laboratorium, pemberian obat diuretic
Jelaskan tentang manfaat pengontrolan
intake output
Askep GGA
37
RENCANA KEPERAWATAN 2
Observasi TTV, EKG, frekuensi jantung
Auskultasi bunyi jantung
Kaji warna kulit, pengisian mukosa
membran pengisian kapiler
Anjurkan istirahat total
Jelaskan manfaat istirahat
Kolaborasi pemberian obat agen
inotropik
Askep GGA
38
RENCANA KEPERAWATAN 3
Kaji pemasukan diet
Beri makan sedikit-sedikit dan sering
Tawarkan perawatan mulut
Timbang BB perhari
Jelaskan manfaat pembatasan diet
Kolaborasi ahli gizi, pemberian obat
roborantia
Askep GGA
39
RENCANA KEPERAWATAN 4
Kaji tanda-tanda infeksi
Terapkan tehnik septic dan antiseptik
Lakukan perawatan kateter perhari
Observasi tanda vital
Jelaskan manfaat perawatan kateter
Kolaborasi pengontrolan
laboratorium
Pemberian antibiotik
Askep GGA
40
RENCANA KEPERAWATAN 5
Catat intake dan output
Kaji tanda-tanda dehidrasi
Observasi TTV
Kontrol suhu lingkungan
Jelaskan manfaat pengontroloan
intake dan output
Kolaborasi pemantauan laboratorium
Askep GGA
41
RENCANA KEPERAWATAN 6
Kaji ulang pengetahuan klien tentang proses
penyakit, prognosis, faktor pencetus
Jelaskan tingkat fungsi ginjal
Disukusikan dengan klien dan keluarga tentang
dialysis ginjal
Kaji ulang rencana pembatasan diet
Dorong klien mengobservasi karakteristik urin
Diskusikan tentang penggunaan obat
Kaji ulang pengetahuan klien tentang
perawatan
Kaji keterlibatan pasien dalam perawatan
Askep GGA
42
TERIMA KASIH
Askep GGA
43