Anda di halaman 1dari 13

5 September 2013

GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA ILEUS OBSTRUKTIF RAWAT


INAP DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
Laysa Kasminata1, Dennison2, Hendra Herman2
1

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi


Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi

Abstrak
Latar

pencatatan pada lembar observasi sesuai


Belakang

Ileus

obstruktif

dengan variabel yang di teliti.

merupakan salah satu penyebab akut


abdomen,

dimana

penderita

dengan

keluhan nyeri pada abdomen disertai


mual,

muntah,

perut

distensi

dan

obstipasi, penderita biasa berobat ke


dokter pada saat kondisinya semakin
buruk. pada periode tahun 2010-2012
tercatat 95 orang penderita ileus obstruktif
yang dirawat inap di RSUD Raden
Mattaher Jambi. Tujuan penelitian ini
adalah

untuk

mengetahui

gambaran

karakteristik penderita ileus obstruktif


yang dirawat inap di RSUD Raden
Mattaher Jambi tahun 2010-2012.

Hasil

Prevalensi

penderita

ileus

obstruktif yang dirawat inap di RSUD


Raden Mattaher adalah 16/10.000 pasien.
terdiri dari 95 orang penderita ileus
obstruktif. Berdasarkan data karakteristik
yang tercatat, didapatkan sebagian besar
penderita berusia 15-49 tahun 51 orang
(54.8%), berjenis kelamin laki-laki 61
orang

(65.6%),

berstatus

kawin

61

(73,5%), tidak sekolah 25 orang (58.1%),


memiliki pekerjaan wiraswasta 40 orang
(44%), bersuku melayu 74 orang (89.4%),
beragama islam 85 orang (97.7%), tidak
pernah operasi saluran cerna 59 orang

Metode : Penelitian ini menggunakan


metode
penderita

deskriptif.

Sampel

metode

total

95

data

sampling.

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD


Raden Mattaher Jambi bagian rekam
medis,

pengumpulan

data

dengan

pengambilan data sekunder berupa rekam


medis penderita kemudian melakukan

(71.1%), penyebab tersering adalah adhesi


20 orang (40%), ileus obstruktif letak
rendah

23

orang

(56,1%),

tanpa

komplikasi 40 orang (61.5%), komplikasi


peritonitis
rawatan

10

orang

rata-rata

(43.5%),
hari,

lama

penderita

sebagian besar berobat dengan bukan


biaya

sendiri

69

orang

(77.5%),

tatalaksana medis tidak operasi 54 orang

5 September 2013

(77.5%), dan pulang berobat jalan 45


orang (51.8%).

Kesimpulan : Penderita ileus osbtruktif


rawat

inap

RSUD

Raden

Mattaher,

prevalensi 16/10.000 pasien.

sebagian

besar pada usia 15-49 tahun, laki-laki,


berstatus kawin, tidak sekolah, pekerjaan
wiraswasta, bersuku melayu, beragama
islam, tidak pernah operasi saluran cerna
sebelumnya, adhesi sebagai penyebab
tersering, komplikasi peritonitis, lama
rawatan 7 hari, berobat bukan dengan
biaya sendiri, tatalaksana medis tidak
operasi, dan pulang berobat jalan.

5 September 2013

oleh pembedahan sebelumnya. Tumor


ganas dan volvulus merupakan penyebab
tersering obstruksi usus besar pada usia
PENDAHULUAN

pertengahan dan orang tua, Kanker kolon

Ileus Obstruktif Merupakan salah


satu penyebab akut abdomen, dimana
penderita dengan keluhan nyeri pada
abdomen disertai mual, muntah, perut
distensi dan obstipasi. Penderita biasa
baru datang untuk memeriksakan diri
pada

dokter

setelah

keadaan

ileus

obstruksi semakin parah. Obstruksi usus


disebabkan berbagai penyebab sehingga
mengakibatkan gangguan pada aliran
normal isi usus sepanjang saluran usus.
Terdapat 2 jenis obstruksi usus: (1) non
mekanis

(ileus

adinamik),

paralitik

peristaltik

atau

usus

ileus

dihambat

akibat pengaruh toksin atau trauma yang


mempengaruhi
motilitas

pengendalian

usus;

(2)

otonom

Mekanis,

yaitu

terjadinya obstruksi di dalam lumen usus.1


Ileus Obstruktif atau juga dikenal
dengan

obstruksi

merupakan

usus

kegawatan

abdominalis

yang

dibandingkan

dengan

mekanis

dalam

sering
ileus

bedah

dijumpai
paralitik.

Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk


segala usia didiagnosa ileus obstruktif.

penyebab ileus obstruktif berkaitan pada


kelompok usia yang terserang dan letak
obstruksi, 50% terjadi pada kelompok
usia pertengahan dan tua akibat perlekatan

merupakan penyebab dari 90% ileus


obstruktif yang terjadi. Volvulus adalah
usus yang terpelintir, paling sering terjadi
pada pria usia tua dan biasanya mengenai
kolon sigmoid. Inkarserasi lengkung usus
pada hernia inguinalis atau femoralis
sangat sering menyebabkan terjadinya
obstruksi usus halus. Intususepsi adalah
invaginasi salah satu bagian usus ke
dalam bagian berikutnya dan merupakan
penyebab obstruksi yang hampir selalu
ditemukan

pada

bayi

dan

balita.

Intususepsi sering terjadi pada ileum


terminalis yang masuk ke dalam sekum.
Benda asing dan kelainan kongenital
merupakan penyebab lain obstruksi yang
terjadi pada anak dan bayi.1
Berdasarkan data World Health
Organization (WHO) 2008, diperkirakan
penyakit saluran cerna tergolong 10 besar
penyakit penyebab kematian di dunia.
indonesia menempati urutan ke 107
jumlah kematian diakibatkan penyakit
saluran cerna dunia tahun 2004, dengan
39.3 jiwa per 100.000 jiwa.3
Dan Menurut data DINKES 2008
angka

kunjungan

penderita

penyakit

saluran cerna rumah sakit di Indonesia


mencapai 360,247 menempati urutan ke
tiga setelah faktor yang mempengaruhi

5 September 2013

keadaan

kesehatan

berhubungan

dan

faktor

dengan

yang

pelayanan

kesehatan.4

karakteristik penderita ileus obstruktif.5


Penelitian ini dilaksanakan di

RSUD

Raden Mataher Jambi pada 29 Mei 10

Sebuah

Penelitian

bersifat

Juni 2013, yaitu Bagian Rekam Medis

deskriptif yang dilakukan sebelumnya

dengan pertimbangan tersedianya rekam

oleh Nelly Pasaribu mendapatkan data

medis ileus obstruktif yang dirawat di

dari RSUD dr. Pirngadi Medan 2007-2010

RSU Raden Mataher Jambi 2010-2012.

sebagai berikut kelompok umur 45-55

Populasi Penelitian ini adalah semua data

tahun 19,8%, jenis kelamin laki-laki

pasien rawat inap RSUD Raden Mattaher

56,8%, sex ratio 131%, suku jawa 41,7%,

Jambi Periode 2010-2012. Sampel pada

agama Islam 78,2%, status kawin 73,1%,

penelitian ini adalah data pasien ileus

pendidikan

wiraswasta

obstruktif di bangsal bedah RSUD Raden

33,3%, kota Medan 68,5%, komplikasi

Mataher Jambi 2010-2012. Besar sampel

16,2%, lama rawatan rata-rata 8,14 hari (8

dalam penelitian ini Total sampling yaitu

hari), biaya jamkesmas 52,3%, operasi

sama dengan seluruh populasi.6 Kriteria

42,3% meninggal 27,1% dan pulang atas

Inklusi Semua data Rekam Medis pasien

permintaan sendiri 16,7%.

yang

SMA

Survei

45,4%,

awal

rekam

medis

didapatkan bahwa terdapat 42 orang


pasien periode 2011-2012 didiagnosis
ileus obstruktif di RSUD Raden Mattaher
Jambi.

Berdasarkan

uraian

tersebut

peneliti ingin mengetahui lebih lanjut


mengenai

gambaran

karakteristik

penderita ileus obstruktif yang dirawat


inap di RSUD Raden Mattaher Jambi
2010-2012.

didiagnosis

menderita

ileus

obstruktif 2010-2012, kriteria ekslusi


Data rekam medis pasien ileus obstruktif
yang dirawat lebih dari satu kali di RSUD
Raden Mattaher Jambi. Pengumpulan data
dilakukan

dengan

mengambil

data

sekunder pasien ileus obstruktif dari kartu


status bagian rekam medis RSUD Raden
Mataher Jambi 2010-2012, kemudian data
tersebut dicatat ke dalam lembar observasi
sesuai dengan variabel yang di teliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
dengan

ini

pendekatan

bersifat

Dari hasil penelitian ini dengan

deskriptif

retrospektif

yang

ditujukan untuk memberikan gambaran

jumlah 95 data penderita ileus obstruktif


prevalensi penderita ileus obstruktif yang

5 September 2013

dirawat inap di RSUD Raden Mattaher


Jambi 2010-2012 adalah 1.6/1000 pasien
Tabel

1.

Penderita

ileus

obstruktif

berdasarkan usia
Usia (Tahun)
<1
1-14
15-49
>49
Tercatat
Tidak Tercatat
Total

Frekuensi
2
9
51
31
93
2
95

%
2.2
9.7
54.8
33.3
100

Tabel 5. Berdasarkan pekerjaan


Pekerjaan
PNS, TNI, POLRI,
BUMN
Wiraswasta
Petani
Ibu Rumah Tangga
Pelajar/Mahasiswa
Danlainnya
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi
6

%
6.6

40 44.0
14 15.4
10 11.0
10 11.0
11 12.1
91 100.0
4
95

Tabel 6. Berdasarkan suku


Tabel 2. Berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi
61
32
93
2
95

%
65.6
34.4
100.0

Suku
Jawa
Melayu
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi
9
76
85
10
95

%
10.6
89.4
100.0

Tabel 7. Berdasarkan agama


Tabel 3. Berdasarkan status perkawinan
Status
Perkawinan
Kawin
Tidak Kawin
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi

61
22
83
12
95

73.5
26.5
100.0

Agama
Islam
Kristen
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi
85
2
87
8
95

%
97.7
2.3
100.0

Tabel 8. Berdasarkan riwayat operasi


saluran cerna

Tabel 4. Berdasarkan tingkat pendidikan


Tingkat
Pendidikan
Tidak Sekolah
SD
SMA
Perguruan Tinggi
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi

25 58.1
6
14
4
9.3
8 18.6
43 100.0
52
95

Riwayat Operasi
Saluran Cerna
Pernah
Tidak Pernah
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi

24
59
83
12
95

28.9
71.1
100.0

5 September 2013

Tabel 9. Berdasarkan penyebab ileus

Tabel 12. Berdasarkan jenis komplikasi

obstruktif

Jenis Komplikasi
Perforasi
Peritonitis
Syok Septik
Syok Hipovolemia
Abses
Pneumonia Aspirasi
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Penyebab Ileus
Obstruktif
Benda Asing
Intususepsi
Adhesi
Hernia
Massa
Inflamasi
Dan lainnya
Tercatat
Tidak tercatat
Total
Tabel

10.

Frekuensi

2
4
20
4
8
10
2
50
45
95

4.0
8.0
40.0
8.0
16.0
20.0
4.0
100.0

Berdasarkan

letak

lama rawatan rata-rata penderita


ileus obstruktif rawat inap di RSUD
ileus

Raden Mattaher Jambi 2010-2012 adalah


6.54 hari (7 hari )

obstruktif
Letak Ileus
Obstruktif
Tinggi
Rendah
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi
%
4 17.4
10 43.5
3 13.0
2
8.7
2
8.7
2
8.7
23 100.0
72
95

Frekuensi

18
23
41
54
95

43.9
56.1
100.0

Tabel 13. Berdasarkan sumber biaya


Sumber Biaya
Biaya Sendiri
Bukan Biaya Sendiri
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi
20
69
89
6
95

%
22.5
72.6
100.0

Tabel 11. Berdasarkan status komplikasi


Status
Komplikasi
Ada
Tidak Ada
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi

23
42
65
30
95

35.4
64.6
100.0

Tabel 14. Berdasarkan penatalaksanaan


medis
Penalatalaksanaan
Medis
Operasi
Tidak Operasi
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Frekuensi

33 37.9
54 62.1
87 100.0
8
95

Tabel 15. Berdasarkan keadaan sewaktu


pulang

5 September 2013

Keadaan Sewaktu
Pulang
Sembuh Pulang
Berobat Jalan
Pulang Atas
Permintaan Sendiri
Meninggal
Tercatat
Tidak tercatat
Total

Medan tahun 2007-2010 dengan hasil

Frekuensi

45

51.8

11

12.6

untuk rentang usia lainnya dengan hasil

31
87
8
95

35.6
100.0

yang bervariasi sesuai dengan subjek

rentang

usia

15-49

dengan

jumlah

penderita ileus obstruktif terbanyak, dan

penelitian.

Namun

berbeda

dengan

penelitian Safir Ullah Dkk, di Hayatabad


Medical Complex Peshawar, Pakistan

Dalam

tahun

2010-2012

ini

tahun

2004-2008,

yang

menemukan

terdapat 95 penderita ileus obstruktif yang

bahwa semakin tinggi usia semakin tinggi

tercatat dirawat inap di RSUD Raden

pula angka kejadian ileus obstruktif.

Mattaher.

Jumlah

ileus

Sehingga disimpulkan hal ini tidak

obstruktif ini kecil bila di bandingkan

membuktikan bahwa usia 15-49 tahun

dengan keseluruhan pasien yang dirawat

lebih beresiko untuk menderita ileus

inap di RSUD Raden Mattaher Jambi

obstruktif namun hanya menunjukkan

pada periode tahun 2010 sampai 2012

bahwa penderita ileus obstruktif yang

yang mencapai 56.520 orang pasien.

dirawat inap di RSUD Raden Mattaher

Sehingga

mayoritas berusia 15-49 tahun.

dapat

penderita

dihitung

prevalensi

penderita ileus obstruktif 1.6/1000 pasien,

Berdasarkan

hasil

penelitian

berarti setiap 10000 pasien yang dirawat

diketahui sebagian besar penderita ileus

inap di RSUD Raden Mattaher ada 16

obstruktif yang dirawat inap di RSUD

penderita Ileus Obstruktif yang dirawat

Raden Mattaher tahun 2010-2012 adalah

inap.

Laki-laki
Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui bahwa usia penderita ileus

dengan

jumlah

61

orang

(65.6%), sedangkan perempuan 32 orang


(34.4%)

obstruktif paling banyak pada rentang

Hasil penelitian ini sesuai dengan

usia 15-49 tahun yaitu 51 orang (54,8%),

hasil penelitian Nelly, dengan 111 pasien

kemudian diikuti rentang usia >49 tahun

RSU Pirngadi, didapatkan penderita ileus

berjumlah 31 orang (33.3%), usia 1-14

obstruktif rawat inap 64 orang (56.8%)

tahun 9 orang (9.7%) dan paling sedikit

berjenis kelamin laki-laki, sedangkan

usia <1 tahun yaitu 2 orang (2.2%),

perempuan 48 (43.2%).7

Hasil yang telah didapatkan ini

Hal ini juga sesuai dengan Safir

sama dengan penelitian yang dilakukan

Ullah, pada 576 pasien dimana penderita

Nelly Pasaribu di RSUD dr. Pirngadi

ileus obstruktif cenderung lebih banyak

5 September 2013

terjadi pada laki-laki dengan jumlah

Raden Mattaher Jambi mayoritas dengan

dibanding perempuan.8

tidak sekolah.

Namun belum bisa membuktikan

Berdasarkan

hasil

penderita

penelitian

bahwa laki-laki lebih beresiko menderita

didapatkan

ileus

obstruktif

ileus obstruktif dari pada wanita, hasil

terbanyak memiliki pekerjaan wiraswasta,

penelitian ini hanya menunjukkan bahwa

40 orang (44%), di ikuti petani 14 orang

penderita ileus obstruktif yang dirawat

(15.4%), Ibu Rumah Tangga 10 orang

inap di RSUD Raden Mattaher mayoritas

(11%), pelajar/mahasiswa

laki-laki.

(11%), PNS, TNI, POLRI, BUMN 6

10 orang

Pada hasil penelitian ini tercatat

orang (6.6%), dan lainnya 11 orang

penderita ileus obstruktif yang dirawat di

(12.1%). Nelly,P. pun mendapatkan hasil

inap di RSUD Raden Mattaher tahun

yang sama yaitu dengan wiraswasta pada

2010-2012 sebagian besar berstatus kawin

jumlah paling tinggi yaitu 33.3%, namun

61 orang (73.5%), dan jumlah kecil yang

terdapat perbedaan Ibu Rumah Tangga

tidak kawin 22 orang (26.5%). Hasil ini

menepati

urutan

sesuai dengan penelitian Nelly, P. yaitu

pekerjaan

penderita

jumlah penderita dengan status kawin 79

dengan 19.3%, diikuti lain-lain 17.2%.

orang (73.1%), dan tidak kawin 29 orang

PNS,

(26.9%).7

Pelajar/Mahasiswa

Berdasarkan

hasil

penelitian

kedua

terbanyak

ileus

TNI,POLRI,

obstruktif

BUMN

14%,

dan

14%,
petani

paling sedikit dengan 2%.

diketahui penderita Ileus obstruktif yang

Hal ini tidak menunjukkan bahwa

dirawat inap sebagian besar tidak sekolah

pekerjaan wiraswasta memiliki resiko

25 orang (58.1%), di ikuti perguruan

lebih tinggi untuk menderita ileus namun

tinggi 8 orang (18.6%), SD 6 orang

ini

(14%), dan SMA 4 orang (9.3%) hasil ini

penderita ileus obstruktif yang dirawat

berbeda dengan penelitian Nelly, P. yang

inap di RSUD Raden Mattaher sebagian

menemukan bahwa pendidikan SMA

besar bekerja wiraswasta.

dengan jumlah pasien terbanyak 44 orang


(45.4%).7

hanya

menggambarkan

Berdasarkan
didapatkan

bahwa

hasil

bahwa

penelitian

penderita

ileus

Hasil penelitian ini bukan berarti

obstruktif yang dirawat inap di RSUD

tidak sekolah menyebabkan tingginya

Raden Mattaher mayoritas melayu 76

resiko untuk menderita ileus obstruktif

orang (89%), dan minoritas Jawa 9 orang

namun hanya menunjukkan bahwa jumlah

(10.6%). Berbeda dengan hasil penelitian

penderita yang dirawat inap di RSUD

Nelly, P. yang menunjukkan hasil bahwa

5 September 2013

penderita ileus obstruktif yang dirawat di

operasi saluran cerna 24 orang (28.9%).

RSUD dr. Pirngadi tertinggi adalah suku

Penting untuk mengetahui adanya riwayat

jawa 29.41%.7

operasi saluran cerna, saat anamnesis.

Ini tidak
suku

melayu

menderita

menunjukkan bahwa
lebih

ileus

beresiko
namun

Dengan

demikian

dapat

terhadap

memperkuat

untuk

kecurigaan

adanya

adhesi

hanya

sebagai penyebab dari ileus obstruktif.11

menunjukkan mayoritas penderita ileus

Terdapat

perbedaan

obstruktif yang dirawat inap di RSUD

penelitian

J.Kossi dkk pada Varsinais-

Raden Mattaher adalah suku melayu, dan

Suomi Hospital district, dengan hasil

diketahui

bahwa 73.1% dari keseluruhan pasien

mayoritas penduduk jambi

yang merupakan suku melayu 37.87%.9


Berdasarkan
penderita

ileus

hasil

obstruktif

orang

kemungkinan

(2.3%)

penelitian

yang menyebabkan ileus obstruktif.12

mayoritas

Hasil ini hanya menggambarkan bahwa


sebagian besar penderita ileus obstruktif
yang dirawat inap di RSUD Raden
Mattaher Jambi tidak pernah operasi
saluran cerna sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian di

hal

berhubungan

ini

dengan

mayoritas penduduk kota jambi yang


beragama islam 464.233 jiwa sedangkan
Kristen 30.623 jiwa pada tahun 2010.10
Hasil ini menunjukkan adanya
kesamaan dengan hasil penelitian Nelly, P.
dengan

mayoritas

hasil

yang di teliti terkena adhesi postoperative

beragama islam 85 orang (97.7%) di ikuti


Kristen

dengan

penderita

ileus

obstruktif beragama islam 78.2%. Namun


ini tidak membuktikan bahwa agama
islam lebih beresiko untuk menderita ileus
obstruktif, hanya menunjukkan bahwa
penderita ileus obstruktif yang dirawat di
RSUD Raden Mattaher Jambi mayoritas
islam. 7

dapatkan bahwa penyebab terbanyak ileus


obstruktif adalah adhesi 20 orang 40%,
diikuti inflamasi sebanyak 10 orang
(20%), massa 8 orang (16%), hernia 4
orang (8%), intususepsi 4 orang (8%),
benda asing dan lainnya masing-masing 2
orang (4%). Hal ini sesuai dengan teori
yang mengatakan bahwa 50% ileus
obstruktif disebabkan oleh perlekatan.1
kemudian juga sesuai dengan penelitian
Muhammad tahun 2002 di quetta dan
Ahmad tahun 2004 di Lahore yang
menunjukkan bahwa adhesi merupakan

Berdasarkan hasil penelitian ini


didapatkan

penderita

ileus

obstruktif

mayoritas tidak pernah operasi saluran


cerna sebelumnya dengan jumlah 59
orang (71.1%) dibanding yang pernah

penyebab terbanyak dari ileus obstruktif.8


Penyebab Ileus obstruktif adalah
adhesi 20 orang jika di hubungkan
terhadap

penderita

yang

pernah

5 September 2013

mengalami

operasi

saluran

cerna

Berdasarkan

hasil

penelitian

sebelumnya berjumlah 24 orang, berarti

didapatkan penderita ileus obstruktif di

adhesi terjadi pada 83 % dari penderita

RSUD Raden Mattaher mayoritas tanpa

yang

komplikasi 42 orang (64.6%) sedangkan

pernah

Diasumsikan

operasi
tidak

sebelumnya.
pasien

dengan komplikasi 23 orang (35.4%).

postoperatif saluran cerna mengalami

Penderita ileus obstruktif yang mengalami

adhesi

komplikasi

yang

semua

mengakibatkan

ileus

dikarenakan

obstruktif, namun dapat juga disebabkan

keterlambatan

misalnya neoplasma, benda asing, crohn

pengobatan. Hal ini tidak akan terjadi jika

disease, dan penyebab lain yang recuren,

dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi

ataupun dalam status pasien yang pernah

ileus obstruktif secara dini sehingga dapat

operasi sebelumnya tidak dicantumkan

di tatalaksana dengan cepat dan tepat.

penyebab ileus obstruktifnya.


Berdasarkan

Berdasarkan

mendapatkan

hasil

penelitian

penelitian

didapatkan bahwa komplikasi penderita

didapatkan ileus obstruktif letak rendah

ileus obstruktif paling banyak adalah

pada sebagian besar penderita yaitu 23

peritonitis

orang (56.1%), dan letak tinggi 18 orang

Perforasi 4 orang (17.4%) syok septik 3

(43.9%).

dengan

orang (13%), syok hypovolemia, abses

penelitian epidemiologi oleh Drozdz W,

dan pneumonia aspirasi masing-masing 2

dan Budzynsky P. yang menyatakan

orang (8.7%). Hal ini sama penelitian

bahwa frekuensi Small bowel Obstruction

yang dilakukan Adhikari Souvik, dkk,

/ ileus obstruktif letak tinggi 75%

pada 367 pasien di india timur tahun

sedangkan Large Bowel Obstruction 25%.

2010.14

Hal

hasil

dalam

adanya

ini

berbeda

Pada Second Clinic of Surgery of

10

orang

Berdasarkan

(43%),

hasil

diikuti

penelitian

Jagiellonian University Medical College

didapatkan lama rawatan rata-rata 6.54

di Polandia 2011.

hari (7 hari).

ileus

Menurut Depkes lama

Hal ini tidak menunjukkan bahwa

rawatan rata-rata penderita yang ideal

obstruktif

adalah antara 6-9 hari dimana indikator

letak

rendah

lebih

beresiko terjadi dari pada letak tinggi,

ini

memberikan

namun hanya menggambarkan bahwa

efisiensi,

penderita ileus obstruktif yang dirawat

gambaran mutu pelayanan. Hasil ini

inap di RSUD Raden Mattaher mayoritas

dalam rentang yang sama pada penelitian

terkena ileus obstruktif letak rendah.13

Nelly,P. yaitu rata-rata 8 hari rawatan.15

juga

gambaran
dapat

tingkat

memberikan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

5 September 2013

penderita ileus obstruktif kebanyakan


berobat menggunakan bukan biaya sendiri
69 orang (77.5%) sedangkan biaya sendiri
20 orang (22.5%), hal memiliki kesamaan
dengan penelitian Nelly, P. pada rumah
sakit pemerintah di Medan.
RSUD
Raden
Mattaher

dengan

merupakan rumah sakit pemerintah yang

tindakan operasi lebih mahal dan beresiko

melayani pasien dari seluruh lapisan

jika dibandingkan dengan pengobatan

masyarakat baik dengan jaminan social,

alternatif,

maupun

gemborkan

biaya

sendiri.

Diasumsikan

data

nasional

survey sosial

2004.

72.44%

ekonomi
penduduk

Indonesia melakukan pengobatan sendiri.


Konsep

berpikir

masyarakat

bahwa

pengobatan oleh dokter terutama untuk

yang

biasa

dapat

gembar-

mengobati

penyakit

karena biaya berobat di sini lebih murah

samping dan penderita dapat sembuh

dibandingkan dengan rumah sakit swasta

dengan cepat.

yang ada.

Berdasarkan hasil penelitian yang


dilakukan didapatkan mayoritas penderita
ileus obstruktif sembuh berobat jalan 45
orang (51.8%), diikuti meninggal dengan
31 orang (35.6%), jumlah penderita
Pulang atas permintaan sendiri 11 orang
(12.6%).
Sedangkan hasil penelitian Nelly,

dilakukan

didapatkan

penderita

ileus

obstruktif sebagian besar tidak di operasi


54

orang

(62.1%),

sedangkan

yang

dioperasi hanya 33 orang (37.9%). Hasil


ini berbeda dengan penelitian Nelly, P.
dimana penderita ileus obstruktif di RSU
dr. Pirngadi Medan lebih banyak di
operasi 57.7% dibanding tidak operasi
42.3%. Penatalaksanaan medis untuk

penderita

yang

tidak

dioperasi ini lebih dominan diasumsikan


bahwa pasien meninggal sebelum proses
operasi dikarenakan keadaan yang sudah
sangat buruk, ataupun setelah dirujuk
untuk operasi pasien beserta keluarga
menolak dan lebih memilih melakukan
sendiri,

efek

sembuh 13,5%, pulang berobat jalan


42,7%, pulang atas permintaan sendiri
16,7%, dan Case Fatality rate atau angka
rata-rata kematian 27,1%.
Jumlah penderita ileus obstruktif
rawat inap yang meninggal di RSUD

letak dan penyebabnya.

pengobatan

tanpa

P. berdasarkan keadaan sewaktu pulang

penderita ileus obstruktif tergantung pada


Jumlah

operasi,

semua

bahwa hasil penelitian ini demikian

Berdasarkan hasil penelian yang

tanpa

di

biasa

Raden Mattaher tinggi jika dibandingkan


dengan
obstruktif

keseluruhan
yang

diketahui

ileus

keadaan

sewaktu pulangnya, 1/3 berarti setiap 3


orang penderita ileus obstruktif yang
dirawat inap ada 1 orang penderita yang
meninggal dunia.

dengan

pengobatan alternatif, hal ini ditunjang

penderita

KESIMPULAN

5 September 2013

Berdasarkan hasil penelitian dan


pembahasan yang telah diuraikan sesuai
dengan

analisa

tentang

Gambaran

(61.5%), komplikasi peritonitis 10


orang (43.5%),
d; Berdasarkan

hasil

penelitian

Karakteristik Penderita Ileus Obtruktif

penderita ileus obstruktif rata-rata

yang dirawat Inap di RSUD Raden

lama masa rawatannya 7 hari,

Mattaher Jambi tahun 2010-2012 dapat


disimpulkan sebagai berikut :
a; Prevalensi

e; Berdasarkan

hasil

penelitian

penderita ileus obstruktif yang

Penderita

Ileus

dirawat inap bukan biaya sendiri

Obstruktif yang dirawat Inap di

69 orang (77.5%), tatalaksana

RSUD Raden Mattaher Jambi

medis tidak dioperasi 54 orang

2010-2012 adalah 16 / 10.000

(62.1%),

pasien

berobat jalan 45 orang (51.8%).

b; Berdasarkan

hasil

berusia

yang
15-49

dirawat
tahun

pulang

inap

dengan

SARAN
a; Kepada

pihak

meningkatkan

kelamin

pelayanan

61

orang

RSUD

Raden

Mattaher Jambi di harapkan lebih

jumlah 51 orang (54.8%), berjenis


laki-laki

sembuh

penelitian

sebagian besar penderita ileus


obstruktif

dan

lagi
kesehatan

kinerja
bagi

(65.6%), berstatus kawin 61 orang

penderita ileus obstruktif untuk

(73.5%), tidak sekolah 25 orang

meningkatkan angka kesembuhan

(58.1%),

pasien, dan menurunkan angka

memiliki

wiraswasta

40

pekerjaan

orang

(44%),

bersuku melayu 76 orang (89.4%),

kematian pasien.
b; Kepada

pihak

RSUD

Raden

beragama Islam 85 orang (97.7%),

Mattaher Jambi diharapkan untuk

tidak pernah operasi saluran cerna

melengkapi pencatatan pada kartu

59 orang (71.1%),

status rekam medis pasien, tidak

c; Berdasarkan

hasil

penelitian

hanya pada nama penderita saja.

adhesi diketahui sebagai penyebab

sehingga

sebagian besar penderita ileus

dengan lebih baik untuk masa

obstruktif

yang akan datang pada penelitian

20

orang

(40%),

penderita Ileus obstruktif dengan


letak rendah 23 orang (56.1%),
tanpa

komplikasi

40

orang

dapat

dimanfaatkan

lainnya.
c; Kepada Peneliti lain agar dapat
meneliti lebih dalam mengenai
ileus obstruktif. Dapat dengan

5 September 2013

melakukan penelitian yang sama,


dengan sumber data di lokasi
lainnya, ataupun dengan penelitian
untuk mengetahui hubungan faktor
resiko terhadap kejadian ileus
obstruktif.
DAFTAR PUSTAKA

1; Price, S. A. Patofisiologi : Konsep


Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC. 2006. Hal 437-450
2; Davidson, Tish, Dionne Stephanie.
2006. Diunduh dari URL :
http://www.healthline.com
(diakses 19 Februari 2013)
3; WHO. Causes of Death in 2008.
Diunduh
dari
URL
:
http://www.who.int (diakses 19
Februari 2013)
4; Dinas Kesehatan Indonesia. Profil
Kesehatan
Indonesia
2008.
Diunduh
dari
URL
:
http://www.dinkes.go.id (diakses
19 Februari 2013)
5; Notoadmodjo

S.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Edisi
Revisi. Jakarta : Rineka Cipta;
2010. Hal 138-144

6; Sarwono,
Jonathan.
Pintar
Menulis Karya Ilmiah-Kunci
Sukses dalam Menulis Ilmiah.
Jogyakarta : Andi Offset.
7; Pasaribu, Nelly. Karakteristik
Penderita Ileus Obstruktif yang
dirawat Inap di RSUD dr. Pirngadi
Medan 2007-2010, 2012.
8; Ullah S, Khan M, Mumtaz N,
Naseer A.. Intestinal Obstruction :

A Spectrum of causes. JPMI.


2009.
9; Anonim,
Jambi.
URL
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Jambi
(diakses tanggal 12 Juli 2013)
10; BPS.
2010.
URL
:
http://sp2010.bps.go.id/ (diakses
tanggal 12 Juli 2013)
11; Faradilla, Nova. Ileus Obstruksi.
Pekanbaru : FK UNRI. 2009.
12; J.Kossi, P. Salminen, M. Laato.
The Epidemiology And Treatment
Patterns
Of
Postoperative
Adhesion
Induced
Intestinal
Obstruction In Varsinais-Suomi
Hospital District. 2004.
13; Drozdz, W. Budzynski, P. Change
in mechanical bowel obstruction
demographic
and
etiological
patterns during the past century:
observations from one health care
institution. 2011.
14; Souvik,
Adhikari,
Zahid
Mohammed, dkk. Etiology and
Outcome of Acute Intestinal
Obstruction: A Review of 367
Patients in Eastern India. 2010.
15; Depkes, 2005. Peta Kesehatan
Indonesia Tahun 2005. URL :
http://www.depkes.go.id/download
s/publikasi/Peta%20Kesehatan
%20 2005.pdf (diunduh tanggal 12
Juli 2013)

Anda mungkin juga menyukai