Anda di halaman 1dari 24

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Tuberkulosis
Okayy,,,, kuliah kali ini akan membahas tentang Tuberculosis
mycobacterium tuberculosis.

yang disebabkan oleh

Dasar dari TB ini adalah


TB merupakan suatu penyakit yang sangat menular terutama melalui airbone droplet nuclei. Apa
itu air bone droplet nuklei?? Percikan dahak (jadi kalo pas ohok... ohokkk... terus ada percikan
dahak yang keluar ini yang bersifat sangat infektif)
Pasien dengan AFB (Acid Fast Bacteria/BTA) positif akan sangat menular. Jadi apabila nanti
mengahadapi pasien yang mungkin masih merupakan aktif AFB kita harus berhati-hati kalo pas
dia batuk kita harus menutup mulut dan hidung kita.
Dari 5-15% orang yang terinfeksi TB akan menjadi TB aktif dalam 2 tahun. Jadi kalo ada pasien
yang terinfeksi TB belum tentu nanti akan terkena TB tergantung daya tahan tubuh yang bisa
mengeliminasi si kuman TB ini, tapi kalo pas sistem imunnya sedang turun 5% dari orang yang
terinfeksi TB dalam kurun waktu 2 tahun akan menjadi TB aktif.
Sekarang akan dijelaskan tentang imunologi TB:
Tubercle bacillus + macrophages --> processed antigen
Pada seseorang yang akan menderita TB akan ada kuman yang masuk ke dalam tubuh, daya
tahan tubuh yang hebat akan mengeluarkan makrofag. TB di sini merupakan Antigen yang
nantinya akan diterima makrofag di dalam alveoli ini lah yang disebut processed antigen.
Makrofag ini akan terus mengahajar semua antigen yang masuk.
Antigen recognition by lymphocytes --> activated lymphocytes --> lymphokines
Kemudian kuman di dalam makrofag akan diketahui keberadaannya oleh limfosit. Limfosit dan
makrofag ini teman yang sangat dekat sekali sehingga mereka memiliki kerja sama yang bagus
kemudian limfosit akan aktif sehingga bisa bergerak-gerak . Limfosit yang aktif ini disebut
limphokines.
Lymphokines--> attraction, stimulation, and retention of macrophages at antigen site
Kerja dari limfokin adalah mengatraksi, stimulasi dan meretensi makrofag pada daerah yang
banyak antigennya. Begini ceritanya limfokin ini akan ngasih tau makrofag heh ayooo makrofag
kamu harus tetep eksis dan melisiskan si bakteri TB panggil semua temenmu gihh. Nahh karena
dikasih tau sama si limfokin makrofag jadi aktif dehh.
Activated macrophages--> lytic enzymes with mycobactericidal but also tissue-necrosing capacity
Makrofag yang aktif memiliki sifat mampu melisiskan enzim sehingga bisa membunuh bacteri,
dan nanti dalam jaringan mungkin bisa menyebabkan tissue-necrosing capacity. Nahh necrosis ini
akan menyebabkan munculnya kavernum.
Interferon-gamma probably stimulates macrophages to produce interferon-alfa and 1,25dihydroxyvitamin D, both of which are mycobacterial inhibitors
Pada pasien TB akan terjadi batuk selama lebih dari 3 minggu, terus ada juga panas,
menurunnya berat badan dan lain-lain yang semuanya bisa dijelaskan dalam imunologi. Begini
prosesnya ada interferon gama yang menstimulasi makrofag dan akan mengasilkan interferon
alfa dan vitamin D. Nahh interferon alfa dan vitamin D ini yang akan menghambat mikrobacteri.

Tuberkulosis

61

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Cytokines secreted by alveolar macrophages: interleukin 1 (fever); interleukin 6


(hyperglobulinemia), and tumor necrosis factor alpha (killing of organisms, granuloma formation,
fever and weight loss)
Makrofag (yang ada di alveoler)sendiri juga akan mengeluarkan sesuatu zat yang akan
mengahadang segala sesuatu. Nahh makrofag tersebut akan mengeluarkan cytokine yang terdiri
dari interleukin 1, interleukin 6, dan tumor necrosis factor alpha. Interleukin 1 inilah yang
menyebabkan terjadinya demam. Interleukin 6 menyebabkan hyperglobulinemia sedangkan TNF
alfa berfungsi untuk membunuh organisme, pembentukan granuloma, menyebabkan terjadinya
demam dan penurunan berat badan. Jadi semua yang terjadi pada pasien TB bisa diterangkan
secara imunologi.

Gimanaa sedikit terang atau sedikit bingung atau malah lebih bingung?? Ahahhaha kalo bingung
akan ada penjelasaan yang lebih lengkap mengenai imunologi Di bawah iniiiii ^^

(1) Pada suatu hari ada bacteri tuberculosis


yang mendadak masuk ke dalam tubuh manusia.
Kemudian para penjahat bacteri tubercolusis
tersebut dihadang oleh macrofag sang penjaga
kota pulmo yang ada di desa alveoler.

(2) Kemudian satu-persatu penjahat TB masuk ke


dalam makrofag untuk bertarung dengan bala
tentara makrofag.

(3) Nahh ketika terjadi pertarungan antara TB


dengan makrofag, TNF- akan tauu kalo
terjadi infeksi makrofag oleh si TB ntuuu.

(4)Lalu TNF- dan Vitamin D akan menghambat


mikobateri TB. Info yang didapat TNF-
disebarkan ke semua sahabat makrofag
sehingga
berdatangannlah
para
makrofagmania lainnya.

(5) Kemudian si TB ini tidak menyerah di juga


akan menginfeksi sahabat makrofag yang
berdatangan ntuu,,, terjadilah pertarungan yang
hebattt antara makrofag dan mikobakterium TB
iniii.

(6) Namunn makrofag juga memiliki kekuatan


superrr. Makrofag bisa melisiskan TB ini dengan
enzim, yangg apabila di jaringan TB kalahh
maka akan terbentuklah caverne. Caverne ini
menyebabkan terjadinya lubang di pulmo.
Tetapii kalo imun tubuh dalam kondisi yang
superr dan gizi bagus maka penderita tidak
akan menderita TB.

Tuberkulosis

62

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

(7) Ohh yaa makrofag juga pinter jadii kalo dia


terkena infeksi dari TB, si makrofag akan
memberikan Tanda (kalo di gambar itu buletan
kecil yang nempel di pinggir makrofag). Tanda
itu akan menyiarkan kabar ke TNF alfa dan
temen-temen, bantu akyuuu,,, (tapi kok yang
digambar yg dateng malah CD 4) nahh
datenglah si CD 4 iniii

(8) Kabar dari makrofag langsung ditanggapi


oleh CD 4. CD 4 kita harus bergerak membantu
makrofag semaksimal mungkin!!! Tapiii musuhmusuh lainnya juga ada yang lebih kuat yaitu
HIV. HIV ini akan menyerang si CD 4 (kalo ada
ini yaa). Okayy tapi sekarang ceritanya si HIV
g ada soalnya lagi liburan ke sundakkk... Lalu
CD 4 yang udah tau inii mendekat ke
makrofag. Hal ini disebut antigen presentation.

(9) Setelah CD 4 ini mendekat ke makrofag untuk (10) CD 4 yang aktif ini akan bersiap
membicarakan strategi, selanjutnya aktiflah si CD menghadapi TB. CD 4 akan memobilisasi
4 iniii...
munculnya interferon gamma sehingga bisa
membunuh para bacteri TB. Nahh kalo daya
tahan bagus orang tersebut g akan terinfeksi TB
ini

(11) Lalu berdatanganlah para super hero lain (12) Kedatangan dari makrofag lainnya, TNFuntuk membantu tuhh bisa diliatt jadi makin alfa, INF-gamma, IL-6, IL-1,ini akan berusaha
banyak kannn
mengeliminasi TB. Kalo sukses orang tersebut g
akan kena TB.

Tuberkulosis

63

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Common Sites of TB Disease


Sekarang kita kembali membahas serangan-serangan mikobacterium TB ke tubuh manusia yaaa.
Bagian tubuh yang diserang TB itu:
Paru/Pulmonal
Bagian paru yang paling banyak diserang itu bagian paru atas karena sifat bakteri TB yang
aerob sehingga butuh oksigen dieee buat kehidupan sehari2nyee. Bakteri TB ini pinter g
Cuma menyerang pulmonal tapi juga ekstra pulmonal.
Pleura
Sistem saraf pusat
Sistem limfatika
Sistem genitourinary
Tulang dan persendian
Tersebar (pada TB miliary)
Terus gimana sih TB menular??
Menyebar melalui droplet nuklei
- Infeksi Airborne
Jadi penderita TB yang aktif
ini bisa menularkan TB melalui
percikan-percikan yang keluar ketika dia batuk OHOOOKKK (liat gambar)
Kuman bisa keluar ketika orang dengan TB aktif itu berbicara, batuk, bersin bahkan pas
nyanyi jugaaa
- Berbicara: 0-210 partikel
- Batuk: 0 - 3.500 partikel
- Bersin: 4.500 - 1.000.000 partikel
So kalo kita anamnesis penderita TB aktif harus berhati-hati sekali, misalnya pas anamnesis
dia udah tanda-tanda mau batuk kita tutub hidung dan mulut dengan sapu tangan, jangan
lupa minta maaf pada pasien dan beri penjelasan biar pasien g nesuuu okayy ^^
Gambar ini ituu berceritaaaa (gambar ada di halaman selanjutnya)
Misalkan seorang TB aktif dan BTA (+) dengan kuman TB yang terletak di apeks paru (karena kuman
TB suka oksigen :D) HUATCHIIII ituu bisa menularkan kuman banyak sekali. Nasehati penderita jangan
takut-takut apalagi malu-malu ngeluarin dahak karena secara teori kuman yang keluar akan dibunuh
oleh sinar matari dengan cepet beud. Nahh kan bahaya kalo dia batuk sembarangan terus droplet/
dahaknya nempel di lantai padahal dia punya anak bayi yang masih belajar merangkak kan bisa
ketularan tuhhhh. Selain itu kuman TB juga bisa langsung masuk melalui inhalasi, kenapa bisa gini
beroo??? Soalnya besarnya mikobacterium TB itu 2-5 nano meter jadi bisa langsung masuk ke alveoli.
Tapi kalo penderita batukk OHOOKK terus PLUKKK ada dahak + darah yang jatuh, kuman TB yang
terhirup akan lebih sedikit karena sebagian besar terkonsentrasi di PLUKKK tadi ituu. Bisa juga nihh
Ketularan TB gara-gara misalkan minum susu yang terinfeksi TB terus langsung masuk ke usus, kuman
TB ini selain di paru juga bisa hidup di Gastrointestinal. Hmm ternyata eh ternyata para petugas lab
juga rentan kena TB lohh karena pas meriksa kalo teledor tangannya kena darah dari pasien TB,
terus TBnya langsung nyebar melalui aliran darah dehh (biasanya kena TB miliar). Kuman TB itu
paling seneng tinggal di paru tapii bisa juga tinggal di tonsil, kelenjar limfe, dll liat gambar yaa ^^
Mendiagnosis TB ekstrapulmonal itu g mudah loh yaa ada cerita nihh
Saat ituu cuaca sangat cerah dan datanglah seorang berbadan kekarr ke ruang praktek
beliau. Lalu oleh prof. Barmawi diperiksa deh... semua pemeriksaan fisik bagus sekali tapiii hanya
ada satu yang anehh KOK G ADA SUARA JANTUNGNYAA??!! #hiiii ini kenapa hayoo?? Yakk
tamponade cordis, jadi si jantung itu dikelilingi cairan (cairan ini mengisi perikardium) makanya suara
jedag jedug nyaa jadi g kedengeran deh. Kemudian karena pada waktu itu DIY masih belum ada
bedah jantung makaa dibawalah mas muscle itu ke jakarta, dan ternyata bener ada tamponade.

Tuberkulosis

64

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Lalu dilakukanlah pungsi untuk mengeluarkan cairan tsb. Ternyata banyak sekali cairannya lalu tim
yang menangani mas otot sepakat untuk melakukan bedah jantung dan pas dibedah ditemukan
banyak sekali granuloma TB sampai ke aorta (ini sangat bahaya). Dann aorta ini Cuma disinggung
dikit langsung berdarah pokoknya parah banget dahh dan diputuskan Pasien tersebut didiagnosis
TB........ setelah 2 hari perawatan mas muscle ini masih ketawa-ketawa tapi karena penyebarannya
sudah kemana-mana akhirnya mas muscle meninggal dunia #innalillahi.

Selain itu TB ekstra pulmonal yang lainnya adalah otak. Jadi ada pasien yang dioperasi
sekalian diambil jaringan otaknya itu terus pas diperiksa ternyata menderita TB. Si TB ini bisa juga
menyerang ovarium yang apabila mengenai kedua ovarian maka pasien itu jadi g bisa punya anak
dehh. JADIII untuk menghidari semua TB baik yang pulmonal maupun ekstrapulmonal dipakailah
DOTS, apa itu??? Ini bukan yang di minum sama anak bayi itu lohh yaa...( njuk nanti pas praktek beli
banyak terus kalo ada orang TB dijejelin =.=) DOTS ituu Directly Observe Treatment Shortcourse.
GUNAKAN DOTS UNTUK MENSTOP TB, nahh ini tugas kitaa nihhh.

Tuberkulosis

65

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Okayy materi rokok ini selingan kata prof barmawi tapi dibaca g ada salahnya lah yaa.
Anak KU 09 masih ada yang ngerokok g nihh?? Yaa terserah andaa mau ngerokok apa nggak kan
udah gede #apadeh.. Kenapa kita harus berhenti ngerokok
Smoking: a risk factor for TB (Merokok: faktor risiko untuk TB)
Merokok meningkatkan risiko infeksi TB, perkiraan RR untuk perokok 1.73
(95% CI 1,46-2,04) dibandingkan dengan non-perokok.
Merokok meningkatkan risiko penyakit TB, perkiraan RR untuk perokok
berkisar 2,3-2,7 dibandingkan dengan non-perokok.
Merokok meningkatkan risiko kematian TB, perkiraan RR untuk perokok
adalah 1,60 (95% CI 1,31-1,95) dibandingkan dengan non-perokok.
perkiraan risiko untuk infeksi TB, penyakit, dan kematian tidak independen.
Kenapa bisa begini karena pada perokok jumlah makrofag dan sistem imun tubuh lainnya
lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Ini pada perokok aktif lohh yaa...
terus gimana dengan perokok pasif??? Perokok pasif itu merupakan orang yang terkena paparan
asap rokok dari perokok aktif. Jadi misalkan ada bapak ngerokok secara otomatis anak, istri,
bahkan tetangganya dan lingkungan sekitarnya itu juga termasuk perokok pasif. Berdasarkan
penelitian liat di bawah yaaa apa yang terjadi pada perokok pasif
Passive smoking and tuberculosis (Perokok pasif dan TBC)
Perokok pasif meningkatkan kemungkinan mendapatkan infeksi TB sebesar 3,3 kali
dibandingkan non-perokok.
Risiko infeksi TB pada perokok pasif secara signifikan lebih tinggi pada anak-anak
daripada orang dewasa.
Bukti hubungan dosis-respons antara intensitas pajanan dan risiko infeksi TB
tergantung pada jumlah rokok yang dikonsumsi oleh anggota keluarga dan
kedekatan hubungan dengan anggota merokok. Ini itu misalnya ada orang yang
ngerokok terus kan diisepp tuhh terus buhhh disebul Cuma bentar itu dosisnya lebih
rendah dibandingin dengan perokok pasif yang kena asep dari perokok aktif yang
pas nyebul bisa ngeluarin asep lewat mata, telinga, idung, mulut. (Lin et al, 2007.)
Smoking TB clinical manifestation, conversion and relapses (Merokok - TB manifestasi klinis,
konversi, dan kekambuhan)
perokok memiliki kemungkinan TB lebih tinggi mengalami TB paru, manifestasi klinis,
memiliki lesi cavitary, dan menjadi BTA positif.
Merokok tidak terkait dengan konversi sputum dua bulan setelah perawatan, tapi
merokok memperpanjang waktu konversi diantara para perokok dibandingkan
dengan kalangan non-perokok. Ini itu maksudnya pada orang normal biasanya
setelah 2 bulan pengobatan, sputumnya yang tadinya BTA (+) udah BTA negatif
tapii kalo pada kalangan perokok perubahan/konversi ini terjadi lebih lama.
Merokok adalah prediktor independen kekambuhan TB (OR = 3.1), di samping
pengobatan teratur (OR = 2,5) dan resistensi obat (OR = 4.8)
(Chiang et al, 2007.)
OKAYYY udahan yaa selingannya sekarang kita kembali ke TB yaa

Tuberkulosis

66

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Hal pertama kita harus memiliki


adalah pendekatan diagnosis yang bener.
Karena doctor is diagnosis, bukan hanya
mengobati ajaa kalo ngobatin doang mahh
ponari aja bisaaa. Berdasarkan penelitian TB
ini banyak terjadi pada daerah dengan
pendapatan yang rendah sedangkan pada
ekonomi yang baik insidennya rendah.
Selanjutnya adalah memonitor apakah pasien
membaik atau tidak?? selain itu regimen
treatmennya harus tepat.

Gejala klinis
Pada pasien TB yang masih permulaan itu sulit sekali di diagnosis,
apalagi pasien dengan ekstrapulmonary lebih sulit lagi. Pada TB ini tidak
ada tanda yang khas, kecuali batuk terus-menerus selama 3 minggu atau
lebih kita bisa mengira dia suspek TB. Tetapi jangan memaksakan pasien
untuk mengatakan kalo dia udah batuk 3 minggu yaa, misalnya pasien
bilang dok saya ini udah batuk semingguan ini lahh,,, dok: Ahhhh coba
dinget-inget lagi bu, pasti udah 3 minggu yang lalu kann,, pas: beneran dok
baru seminggu,, dok: lupa kali buu, coba pelan-pelan diinget,, Pas: iya dehh
3 minggu #ngejakGELUT!!
Okayy yang diBawah nohh gambar
pemeriksaan fisik pas jaman nabi adam
kayaknyaa belum ada stetoskop coyy,,,
makanya buat dengerin suara paru si dokter
nempelin kupingnya di linea media si pasien.
Pemeriksaan fisik itu sebenernya kurang spesifik
dan hanya memberi kontrubusi yang sangat kecil
untuk diagnosis TB. Jadiii anamnesis kita haruss
baik, karena 70% diagnosis bisa ditegakkan
berdasarkan anamnesis inii.

Kalo ada pasien dengan gejala batuk


lebih dari 3 minggu, kita harus berhati-hati ketika
melakukan pemeriksaan radiologi. Kenapa??
Karena menurut penelitian tidak ada tanda
gambaran radiologi yang patognomonis untuk
TB. Apabila gambaran radiologi ini mengarah ke
TB maka dilakukan evaluasi mikrobiologi, tetapi
prof. Barmawi lebih nyaranin buat periksa dulu
BTA (+) g?? Baru deh pake radiologi. BTA alias
Basil Tahan Asam ini khas banget buat TB jadi
kalo ini positif udah pasti TB gituu kata beliau.
So,,, jangan hanya menegakkan diagnosis TB
berdasarkan ronsen aja yaaa

Tuberkulosis

67

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Nahh tabel disamping itu


Cuma nyeritain kalo dari
227 pasien yang disangka
TB berdasarkan
pemeriksaan radiologis
ternyata hanya 122 pasien
yang BTA (+) dan culturenya
(+). Intinya mah radiologi itu
jangan dijadiin acuan ajaaa.

Nahh ini di bawah adalah contoh gambaran radiologi

Gambar pada laki-laki 36 tahun itu memiliki gambaran radiologi yang diduga kuat TB, tapii
sebagai dokter kita harus tetap mengkorfirmasi gambaran radiologi tersebut dengan pemeriksaan
secara mikroskopis dan kultur. Setelah dikonfirmasi ternyata pasien tesebut BTA (+) dan diagnosis Tb
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan ini.
Beda dengan gambaran yang di laki-laki 72 tahun ituu, berdasarkan gambaran radiologi
pasien diduga TB terus di diagnosis TB tapii kok pas dikonfirmasi secara mikroskopis itu bukan TB
aktif jadi tidak perlu diobati itu hanya sikatrik aja akibat TB. Contoh yang di bawah dibaca yaa ^^
sekali lagi aku ulangi kalo penegakkan TB itu harus berdasarkan pemeriksaan secara mikroskopis
atau kultur, jangan hanya berdasarkan gambaran radiologi ajaa.

Tuberkulosis

68

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Pemeriksaan histopatologi dilakukan kalo apusan secara mikroskopis BTA (-) terjadi
penyebaran hematogen, TB ekstra paru, Suspek malignansi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
identifikasi granuloma selain itu jangan lupa untuk melakukan KULTUR yaaa karena kultur ini golden
standard.

Tuberkulosis

69

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Sebagai seorang dokter umum harus bisa mengirim sampel sputum ke lab mikrobiologis. Nahh
terus kalo kita mau ngirim sputum gimana edukasi yang kita kasih tau ke pasien untuk batuk sehingga
bisa ngeluarin dahak hayoo???? #Ohok ahhh ini bukan yang dicari, #uhuk kalo ini batuk buat kode
, #ehek ini mahh batuk bohongannn.... batuk yang bener itu pertama suruh pasien menarik nafas
yang dalam habis itu HUAAEEEKKCUIIHH dan sputum yang dihasilkan minimum adalah 2,5cc. Secara
teori kita harus mengantar pasien ini ke kamar lalu menunggui apakah dia batuknya udah bener atau
belum, tapi dilapangan sedikit sekali yang ngelakuin iniii. Kalo dahak yang keluar ini berwarna
kuning kehijauan atau justru merah itu g masalah yaa... kalo batuk udah betul dan dahaknya udah
masuk ke dalam pot yang udah disediain kirim dehh ke lab mikro. Di lab mikro diliat deh bakteri
BTAnya positif atau negatif. Pemeriksaan sputum ini prinsipnya SPS yaaa Sewaktu Pagi Sewaktu, ini
berdasarkan program pemberantasan TB nasional.
Secara teori kunci dari TB
adalah kultur. Tapi kalo kita
melakukan tes secara mikrobiologi SPS
dan hasil BTAnya (+) ketiga-tiganya
positif maka udah dianggap TB.
AFB Microscopy
Presumptive diagnosis
Smear of expectorated sputum
or of tissue
Rapid and inexpensive,
Relatively low sensitivity (40
60%) in confirmed cases of
pulmonary tuberculosis
AFB Mikroskopi
Presumtif diagnosis (ini itu kalo dari uji secara mikrobiologi Cuma + sekali doang.)
Smear dari sputum yang dikeluarkan atau jaringan yang diambil
-60%) dalam kasus dikonfirmasi TB paru

Tuberkulosis

70

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Mycobacterial Culture
Definitive diagnosis
Specimens may be inoculated onto
egg- or agar-based medium
Lwenstein-Jensen
Middlebrook 7H10
incubated at 37C (under 5%
CO2 for Middlebrook medium)
48 weeks may be required before
growth is detected
Kultur mikobakteri
Diagnosis definitive (akan lebih bagus kalo
misalnya setelah uji BTA + dilanjutkan dengan
kultur maka diagnosisnya akan mantep beud,
karena yakin kalo yang tumbuh itu bener)
atau agar-berbasis media
-Jensen
da 37 C (di bawah 5%
CO2 untuk Middlebrook medium)
Dibutuhkan waktu selama 4-8 minggu
agar
pertumbuhan
bakterinya
dapat
dideteksi.

Kita harus bener-bener perhatiin mana yang kuman


TB mana yang bukan.... Gambar diatas mana yang
kuman TB hayooo??? Kuman TB itu kuman yang
bentuknya batang kecil-kecil tidak bergerombol
berbentuk batang dengan warna merah
berlatarbelakang biru.

Karena kultur membutuhkan waktu yang lama maka kalo ada pasien yang hasil BTAnya
positif udah boleh tuhh langsung diterapi kata prof. Barmawi.

Jadi diagnosis TB yang sesuai dengan


kompetensi kita itu adalah clinical assesment
yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik. Tapii
jangan lupa kita harus memeriksa secara
mikrobiologinya
buat
menegakkan
diagnosisnya ituu kompetensi kita lohh yaa...

Tuberkulosis

71

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Jadi kalo ada pasien suspek TB yang kemudian berdasarkan gejala klinis dia batuk ntah itu
beneran karena TB atau mungkin bisa aja karena COPD atau asma. Nahh tapii kalo kita nyangkanya
dia itu TB maka langkah selanjutnya adalah kita periksa BTAnya, bisa aja hasilnya tiga-tiganya

Tuberkulosis

72

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

negatif atau Cuma positif satu atau malah positif 2 atau negatif semuaa. Kalo ada positif 2 atau 3
itu merupakan TB jadi langsung obatin aja yaa. Nah terus kalo pasiennya Cuma positif 1 gimana??
Kalo berdasarkan pengalaman prof barmawi karena Indonesia merupakan negara yang menduduki
posisi ke-3 maka udahh obatin ajaa gitu kata beliau, tapii kalo kita ragu itu TB ya udah lakukan aja
ronsen. Kalo mau lebih jelas liat diagram yang di bawah ntuu yaaa
Kalo dilapangan yang paling sering ditemui itu pasien yang berdasarkan klinis itu suspek TB
tapi pas diperiksa BTAnya negatif 3,, teruss gimana?? Jangan bingungg kasih aja antibiotik, kalo
setelah dikasih antibiotik klinis pasien membaik berarti si pasien ntu bukan TB. Teruss kalo g ada
perkembangan gimana??? Ulangi lagi aja kultur, tapiii kok tetep negatif??? TT^TT terus gimanaa???
ya udahhh jangan bingung di periksa secara radiologis ajaa. Pembacaan radiologis pada pasien TB
ini tergantung pinter-pinternya si dokter kalo yakin itu TB ya udah berarti si pasien emang Tb tapi
kalo ragu berarti itu bukan TB ^^. Jadiii kalo bisa harus hapal yaaa

Cerita diagram di atas itu gini


Ada pasien datang ke kita pas hari pertama kita udah mensuspek pasien tersebut TB lalu pas
di cek BTA kalo positif ya udah treatmen aja TB tapi kalo negatif ya udah kita kasih aja antibiotik.
Berdasarkan pengalaman prof barmawi jangan memberikan antibiotik ke pada pasien lebih dari 2
minggu, kenapa karena beliau pernah mendapati hanya dalam 2 minggu penyakit TB ini udah
menyebar kemana-mana #TIDAKKK. Ini pada kunjungan pertama yaa
Lalu pasien dateng lagiii nihh ke kitaa masih disertai batuk. Maka kita tetep ngelakuin uji BTA
ulang lagii ternyaa + obati TB ajaa kalo gitu. Tapi kalo negatiff.. kultur ajaa dan liat radiologinya.
Pembacaan radiologi ini tergantung pinter-pinter si pembacanya yaa... pas baca ronsen kita jangan
kebanyakan halusinasi visual yaa kita bilang wuoohh ini ada infiltratnya menn, ya ampunn!!! liat dehh
corakan bronkovaskular berkurang dll. Kalo berdasarkan radiologi kurang meyakinkan kita lakukan
pemeriksaan patologi lainnya.

Tuberkulosis

73

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Okayy ini diulang lagii yaa kesimpulannya yang penting dalam penegakkan diagnosis TB itu
uji BTA 3x, ini uji saring yang terdepan dan itu masuk dalam kompetensi kita kalo yang lain-lain mah
kita serahin aja sama ahlinya.
Rangkuman lagi nihh kalo diagnosis
pasti itu apa bila kultur didapatkan
SPS: +/+/+ . Kalo sangat mungkin itu
belum pasti itu TB makanya perlu
pemeriksaan mikroskopis atau histo
Pemberian treatmen pada penderita
TB itu menjadi tanggung jawab kita
yaa.. jangan sampai orang yang
harusnya nggak terdiagnosa TB malah
diobatin TB nanti efeknya akan
sangat-sangat merugikan karena bisa
terjadi MDR (multi drug resistent). Kalo
MDR ini terjadi akan sulit sekali untuk
menyembuhkan si pasien ntuu... Kalo
kita mengikuti program pengobatan TB
misalnya dipuskesmas atau rumah sakit
pada prinsipnya kita harus
memberikan regimen yang sesuai,
obat TB itu RHZE, R rifampicin,
HINH (Isoniazid), Z Pyrazinamide,
Eethambutol. Selain itu harus
menjamin kelengkapan minum obat
(obat TB itu diberikan selama 2 bulan
pada awalnya lalu dilanjutin lagi 4
bulan) dan juga dari pemerintah ada
program DOTS

Tuberkulosis

74

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Pengobatan untuk pasien TB dengan kultur (+). Pengobatan TB ini terdiri dari initial phase dan
continuation phase intinya. Pada initial phase pengobatan dilakukan 2 bulan ingat RHZE (Rifampisin,
INH, Pyrazinamid, Ethambutol) setiap hari dengan 56 dosis (maksud dari 56 itu, pasien akan menelan
56 obat tersebut selama 4 bulan,ini total selama 2 bulan lohh yaa bukan satu-satu). Kemudian
dilanjutkan 4 bulan
continuation
phase
yaitu RH sebanyak
126 dosis selama 18
minggu.
Gambar di atas ini
kalo liat langsung di
slidenya apikk lohh
bisa gerak-gerak, tapii
beruhubung di MISC g
bisa gerak aku ceritain
dehh
Di Indonesia epidemic TB kan banyak sekali kemudian pemerintah mengadakan program
pengedalian TB ini dengan DOTS. Kemudian DOTs mengurangi epidemiologi dari TB inii, tapi
kenyataannya kobaran epidemic TB masih ada tapii yahh tapi udah lumayan berkurang. Tiba-tiba
datanglah naga HIV yang memperbesar kobaran epidemic HIV iniii. Naga HIV ini menyerang CD 4,
padahal CD 4 ini yang diharapkan mampu membantu tubuh melawan tentara negara TB yang
menyerang pulmo. Akibatnya kobaran epidemic TB bertambah besar dehh... Sehingga nanti jangan
heran kalo pasien HIV terserang TB yaa... Terus kita mesti memberantas siapa TB atau HIV???? Yang
kita utamakan adalah TB g usah hiraukan dulu HIVnya, obatin dulu aja TB nya baru kemudian HIV.
Penangan pasien dengan HIV dan TB ini tidak mudah. Ketika kita sudah bisa mengobati TB pasien,
lalu kita berikan ARV sebagai pengobatan HIV. Pengobat HIV ini menimbulkan side effect yang tidak
diinginkan. Berdasarkan pengalaman prof. Barmawi ketika menghadapi pasien TB dengan jml virus
yang overload, selain diberikan obat TB otomatis pasien juga dikasih obat HIV lahh yaa. Apa yang
terjadi?? Timbul suatu reaksi imun yang luar biasa yang dalam waktu 5-10 hari pasien ini jadi
meninggal dunia.

Tuberkulosis

75

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Panduan Obat Antituberculosis (a) Tabel 3. Regimen Terapi Antituberculosis


Regimen

Pilihan

Indikasi

Kategori I

2HRZE/4H3R3
2HRZE/4HR
2HRZE/6HE

Kategori II

2HRZES/HRZE/5H3R3E3
2HRZES/HRZE/5HRE

Kategori III

2HRZ/4H3R3
2HRZ/4HR
2HRZ/6HE

Penderita baru TB paru dengan BTA (+)


b
Penderita TB paru BTA(-), Rontgen (+) yang sakit berat
c
Penderita TB ekstra paru berat .

Kambuh (relaps),
Gagal (failure),
Lalai (Default) dan kembali dengan BTA (+)
Dosis streptomisin:
- BB < 33 kg: 0,50 gr
- BB 33-50 kg: 0,75 gr
- BB > 50 kg: 1 gr
Jangan diberikan pada usia >45 thn atau wanita hamil
Penderita baru BTA negatif dengan rontgen positif ringan
d
TB ekstra paru ringan

Keterangan:
a
: Paduan obat yang dipakai di Indonesia
b
: Kerusakan luas jaringan paru dan kondisi umum buruk
c
: Meningitis TB, perikarditis, pleuritis, pleuritis eksudatifa bilateral, peritonitis, milier TB, osteomielitis, osteomielitis, penyakit
pada medulla spinalis dengan komplikasi syaraf, TB usus, TB saluran kemih.
d
: Limfadenitis, pleuritis eksudativa unilateral, TB kulit, TB tulang, kecuali tulang belakang, sendi, dan kelenjar adrenal.

Yakk ini obat TB pada prinsipnya kita liat pasien itu kategori berapa I, II, III (liat ditabel buat
keterangan tiap kategori yaaa ^^). Kalo pasien termasuk dalam kategori 1 berikan 2HRZE. 2 itu
menunjukkan bulannya, terus kok itu ada tulisan 4H3R3 ini gimana bacanyaa??? Begini cara
bacanyee 2HRZE itu diberikan HRZE selama 2 bulan dan HRZE ini diminum tiap hari, dilanjutkan
dengan 4H3R3 gimana bacanyaa?? Yupp diberikan selama 4 bulan, INH dan Rifampisin diminum 3
kali dalam seminggu. Garis miring (/) itu bukan berarti kita bisa milih lohh yaa.. itu artinya dilanjutkan
dengan, gimana bingung jadi kalo tulisannya 2HRZES/HRZE/5H3R3E3 itu maksudnya diberikan
selama 2 bulan HRZES setiap hari lalu dilanjutkan dengan pemberian selama 1 bulan HRZE setiap
hari kemudian dilanjutkan lagi selama 5 bulan HRE setiap 3 kali seminggu. Oh iyaa S itu streptomisin.
Kata prof. Barmawi usahakan semua pasien pada kategori I untuk sembuh jangan sampai pasien
masuk dalam kategori II karena akan susah sekali disembuhkannyaa kalo udah di kategori II iniii

Tabel ini sama kayak tabel


sebelumnyaa ^^ Cuma pake
bahasa inggris, kalo yang
merasa lebih fasih bahasa
inggris baca yang ini doang
bolehh kok. Oh iya ternyata
masih ada kategori IV (ini
berdasarkan rekaman yang aku
denger yaa) kategori 4 ini
bersifat kronik dan pasien harus
diberikan
INH
seumur
hidupnyaa.

Tuberkulosis

76

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

The number before the letters (eg 2(HRZE etc) refers to the number of months of treatment.The subscript
after the letters refers to the number of doses per week.H:Isoniazid(600mg) Rifmapicin(450mg)
Z:Pyrazinamide(1500mg).Patients who weigh more than 60Kg receive additional rifampicin 150
mg.Patients more than 50 years old receive Streptomycin 500mg.Patients in categories I and II who have
positive sputum smear at the end of the initial intensive phase receive an additonal month of intensive
treatment Examples of seriously ill extrapulmonary cases are meningitis,disseminated TB,tuberculous
pericarditis,peritonitis,,bilateral extensive pleurisy,spinal TB with neurological complications. and intestinal
and genitourinary TB.
In rare and exceptional cases patients who are sputum smear negative or who have extrapulmonary
disease can have relapse or failure.This diagnosis in all such cases should always be made by an MO and
should be supported by culture or histological evidence of current active tuberculosis.In these cases,the
patient should be categorized as "Other" and given Category II treatment.
Any patient treated with Category I or Category II who has a positive smear at 5,6, or 7 months of
treatment should be considered a failure and started on Category II treatment afresh.
Artinya:
Jumlah sebelum huruf (misalnya 2 (HRZE dll) mengacu pada jumlah bulan treatment.The subscript
setelah huruf mengacu pada jumlah dosis per week.H: Isoniazid (600mg) Rifmapicin (450mg) Z:
Pirazinamid (1500mg ). Pasien yang beratnya lebih dari 60kg menerima tambahan rifampisin 150
mg.Patients lebih dari 50 tahun menerima 500mg.Patients Streptomisin dalam kategori I dan II yang
memiliki BTA positif pada akhir fase intensif awal menerima additonal bulan pengobatan intensif
contoh kasus ekstrapulmoner sakit serius adalah meningitis, TB diseminata, perikarditis tuberkulosis,
peritonitis,, pleurisy yang luas bilateral, TB tulang belakang dengan komplikasi neurologis dan TB usus
dan genitourinari..
Pada pasien kasus yang jarang terjadi dan luar biasa yang BTA negatif atau yang memiliki penyakit
paru dapat mengalami kekambuhan atau diagnosis failure.This dalam semua kasus tersebut harus
selalu dilakukan oleh MO dan harus didukung oleh budaya atau bukti histologis tuberculosis.In sedang
aktif kasus ini, pasien harus dikategorikan sebagai "lain" dan diberikan Kategori II pengobatan.
Setiap pasien yang diobati dengan Kategori I atau Kategori II yang memiliki BTA positif pada 5,6,
atau 7 bulan pengobatan harus dianggap gagal dan memulai lagi pengobatan II Kategori.
Sekarang yang kita bahas adalah kategori berdasarkan pemeriksaan sputum yaa
Category wise sputum examination results and actions to be taken
continuation phase cp
intensive phase - IP

Gini cara baca tabelnya apabila pada pemeriksaan sebelum terapi tadi sputumnya + lalu
setelah 2 bulan hasilnya jadi maka lanjutin dengan pengobatan continuated phase, selain itu kita
lakukan lagi tes mikro pada bulan ke 4 dan ke 6. Nah kalo dia ternyata masih + diberikan
pengobatan sisipan (tapi kok ditabel itu tulisannya IP yaa??) apa itu obatnya?? HRZE setiap hari
selama 1 bulan.
Tuberkulosis

77

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Kalo bingung pake bhs. Inggris ini aku kasih yang bahasa indonesianya dari pedoman
penatalaksanaan TB tahun 2011 MENKESRI, agak beda sihh tapi.
OAT= obat anti TB
MDR= multi drug resisten

Tabel selanjutnya ini lamanya durasi pengobatan tiap fase tiap kategori
Tuberkulosis

78

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Phases and duration of treatment

Sekali lagi diingetin nihh sama prof. Barmawi kategori 1 ini kompetensi kita jadi diharapkan
berhasil dan tidak sampai ke kategori II karena sulit sekali sembuhnyee okayy.
Jumlah sebelum huruf (misalnya 2 (HRZE dll) mengacu pada jumlah bulan treatment.angka
kecil setelah huruf mengacu pada jumlah dosis per week.H: Isoniazid (600mg) Rifampicin (450mg) Z:
Pirazinamid (1500mg ). Pasien yang beratnya lebih dari 60kg menerima tambahan rifampisin 150
mg.Patients lebih dari 50 tahun menerima 500mg.Pasien dalam kategori I dan II yang memiliki BTA
positif pada akhir fase intensif awal menerima tambahan bulan pengobatan intensif. Contoh kasus tb
ekstrapulmoner serius adalah meningitis, TB diseminata, perikarditis tuberkulosis, peritonitis,, pleurisy
yang luas bilateral, TB tulang belakang dengan komplikasi neurologis dan TB usus dan genitourinari..
Pada pasien kasus yang jarang terjadi dan luar biasa yang BTA negatif atau yang memiliki penyakit
paru dapat mengalami kekambuhan atau kegagalan.dg dmikian dalam semua kasus tersebut harus
selalu dilakukan oleh MO dan harus didukung oleh kultur bakteri atau bukti histologis
tuberculosis.pada kasus ini, pasien harus dikategorikan sebagai "lain" dan diberikan Kategori II
pengobatan. Setiap pasien yang diobati dengan Kategori I atau Kategori II yang memiliki BTA positif
pada 5,6, atau 7 bulan pengobatan harus dianggap gagal dan memulai lagi pengobatan Kategori
II.
Gambar di samping ini itu
tentang kapan sihh kita harus memonitor
sputum??? Jadi saat pasien datang
pertama kali kita cek BTAnya, setelah 2
bulan kok masih positif kita berikan deh si
pasien ini obat sisipan, lalu kita test lagi
pada bulan ke 5, kalo masih + berarti
kita gagal pengobatannyaaa (ini
makanyanya kita harus serius ngobatin
pas kategori I biar g susah ngobatin
pasien ke kategori II). Lalu kita test lagii
dehh di bulan ke 6 atau diakhir masa
pengobatan kalo berarti pasien
sembuh kalo + berarti kambuhh. Gambar
ini dibaca pelan-pelan yaa.
Ini perasaanku doang apa emang hampir
sama kayak 2 tabel sebelumnya yaa??
Ya sudahlahh baca mana yang bisa lebih
paham ajaa

Tuberkulosis

79

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Ini merupakan 5 komponen program pemerintah untuk mengurangi TB dengan DOTS.


1. Pemerintah berkomitmen untuk mengotrol aktivitas TB
2. Pemeriksaan BTA dijadikan standar dalam pada pasien yang diduga TB
3. Pengobatan standar antara 6-8 bulan dengan DOT, yang mana 2 bulan pertama
merupakan initial phase
4. Pengobatan harus terus menerus atau reguler, jangan sampai ada hambatan suplai untuk
semua obat TB yang esensial
5. Pencatatan dan pelaporan kasus TB harus jelas
Kelima hal in harus dijalankan kalo kita ada di RS atau PUSKESMAS yang ikut menjalankan DOTS
Ini gambar hampir sama kayak 5 langkah
pemerintah tadi:
Sebagai seorang doker kita harus
memiliki komitmen yang tinggi untuk ikut
memberantas TB. Diagnosis TB menggunakan
identifikasi BTA dari dahak pasien. Selain itu
kita juga harus memastikan ketersediaan
obat bagi pasien, terutama selama intial
phase (2 bulan). Berpartisipasi dalam
pengobatan jangka pendek (DOTS) dan
pengawasan langsung. Siapa yang bisa kita
sarankan untuk pengawas minum obat??
a. Istri, kalo nanti yang ngawasin istrinya
ati-ati bisa berantem tiap hari ntar
karena pasien harus minum obat pagi
bangett, jumlahnya juga ada banyak
kemudian nanti malah sama si suami
disembunyiin di bawah bantal terus istrinya ngomel-ngomel terus ...... yahh panjanglah
urusannya
b. Anak, yahhh bolehlah anaknya ikut bantu ibuknya. Tapi kalo anaknya ternyata masih kecill
malah bikin kesel ibunyaa ehh tapi ribet lagi urusannya

Tuberkulosis

80

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

c. Pimpinan masyarakat yang bisa menyadarkan pasien misalnya kyai, pak lurah, tapi kalo
yang aku baca dari panduan tatalaksana TB, PMO (pengawas minum obat) itu sebaiknya
dari orang yang mengerti kesehatan karena selain ngawasin tugas PMO juga memberi
edukasi pada keluarga kalo ada gejala TB diharapkan segera periksa.
Jangan lupa yaa harus mencatat dan melaporkan TB ini sesuai standar baku.

Kalo di indonesia kita mengacu pada WHO yaa


Extrapulmonary Tuberculosis
TB Ekstra paru
Menyerang organ tubuh selain paru,mis.kelenjar getah bening,selaput otak, tulang, ginjal, dll.
Dx berdasar PA atau kultur tempat lesi,atau bukti klinis kuat/konsisten dg TB Ekstra paru aktif.
Kenapa PA? Karena kalo ekstra paru kan nggak mungkin mengeluarkan dahak. Jadi kita
ambil dari jaringannya terus diuji PA, atau bisa juga dilakukan kultur
TB ekstra paru (tanpa keterlibatan paru) terjadi 15-20% pada daerah dengan prevalensi
HIV yang rendah
Populasi orang yang terkena TB ekstrapulmoner akan meningkat pada populasi dengan
infeksi HIV yang tinggi (jadi HIV ini bener-bener preman yaaa.. ganggu ajaaa)

Nahh ini contoh gambaran orang yang kena TB ekstraparu tuhh liat ada benjolan dilimfonodi
leher. Tapi tidak semua pembengkakan limfonodi di leher njuk diagnosisnya TB lohh yaa!!! Terus kalo

Tuberkulosis

81

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

yang radiologi itu gambaran kalo terjadi


infeksi TB di pleura. Pada paru kirinya
timbul timbunan cairan akibat dari TB
ekstraparu inii. Nahh kalo terjadi TB di
pleura kita lakukan pungsi terus cairan
yang keluar dikultur. Inget yaa bukan
berarti semua efusi pleura itu TB!!
Extrapulmonary:Specimens
For all patients suspected of having
extrapulmonary TB, appropriate specimens
from the suspected sites of involvement
should be obtained for microscopy, culture,
and histopathological examination.
Ekstrapulmoner: spesimen Untuk semua
pasien yang diduga menderita TB ekstra
paru, perlu pengambilan spesimen di
bagian tubuh yang diduga terinfeksi TB
untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopis,
kultur dan pemeriksaan histopatologi.
Standar Internasional untuk Perawatan TB, 2009
Untuk semua pasien yang diduga menderita TB paru (termasuk orang dewasa, remaja, dan
anak-anak), spesimen yang tepat dari situs yang dicurigai terlibat harus diperoleh untuk diuji
mikroskopi, kultur, dan pemeriksaan histopatologi
spesimen yang tepat mungkin sulit untuk didapatkan dari extrapulmonal
Terlepas dari kesulitan yang ada, dalam menegakkan diagnosis TB masih memegang prinsip
dasar bahwa konfirmasi bakteriologi harus dicari
Secara umum,hanya sedikit M. Tb yang ada di bagian ekstrapulmo sehingga pemeriksaan
BTA jarang dilakukan dan kultur merupakan bagian yang penting untuk penegakan diagnosis
TB
Jika jaringan biopsi materi diperoleh, diagnosis TB disarankan juga dapat diketahui
berdasarkan histopatologi lesi granulomatosa yang tepat

Tuberkulosis

82

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Berdasarkan CDC sebenernya secara umum TB itu menyerang pulmo tapi ada juga yang
menyerang pulmo bahkan ekstra pulmo, atau malah menyerang keduanya. Pada pasien TB
kekebalan tubuh merupakan hal yang sangat penting sehingga tidak boleh dikasih kortikosteroid,
tapi pada TB miliar pasien justru harus diberi pengobatan dengan kortiko ini.
Kenapa TB miliar dikasih kortiko? pertanyaan teh inaPada TB milliar kuman juga berada di interalveolar , dan hanya kortiko inilah yang bisa sampai dan
membunuh M.Tb di interalveolar ini. Jadi ini perkecualian yaaaa selain itu pasien TB peritoneal dan
TB kardio juga bisa dikasih kortiko ini
In persons with inadequate immunity (young children, elderly), primary TB can be progressive
and become symptomatic disease
Can occur both in lung and the seeded extra-pulmonary sites
Disseminated TB and meningeal TB are more common in young children
Source: TB Guide for Specialist Physicians- Jose A. Caminero Luna 2003: 309
Bagian tulang yang paling sering terinfeksi adalah pinggul dan lutut.
Dalam TB saluran napas bagian atas dapat menginfeksi laring, yang ditunjukkan dengan terjadinya
perubahan suara.
Selama infeksi TB primer, organisme dari paru-paru pindah ke hilus / kelenjar getah bening
mediastinum, kemudian melalui saluran toraks, organisme menyebar ke banyak organ melalui aliran
darah.
Respon kekebalan yang memadai mengontrol organisme MTB di paru-paru dan organ lainnya. TBEP
mewakili antara 10-20% dari semua bentuk TB di pasien yang immuno-kompeten.
Pada orang dengan kekebalan yang tidak memadai (anak-anak, lansia), TB primer dapat menjadi
progresif dan menjadi gejala penyakit.
Dapat terjadi baik di paru-paru dan unggulan ekstra-paru situs.
TB diseminata dan TB meningeal lebih sering terjadi pada anak-anak.
Sumber: TB Panduan untuk Spesialis Caminero Dokter-Jose A. Luna 2003: 309
What Do You See?

Tulang dan sendi Tuberkulosis


spondilitis TB
Paling sering, terutama di negara-negara berkembang
Nyeri punggung dan kekakuan
Keterlibatan tubuh vertebra dan diskitis
kyphosis dan paraplegia

Tuberkulosis

83

19th Block Tropic Medicine | 2nd Chapter

Editor : Fia

Ini merupakan gambaran dari pasien


yang terkena spondilitis TB liat aja
punggungnya ada tonjolan (itu namanya
gibbus). Kalo terjadi kasus seperti ini
dokter akan mengambil sedikit
tulangnya lali diperiksa deh apakah itu
merupakan TB atau bukan.
Okayy ada pertanyaan dari feni nihh
Apakah penularan TB ekstra pulmo itu
sama kayak TB paru?
Nggak sama, pada TB ekstra pulmo
tidak menyebar melalui droplet jadi
nggak perlu khawatir akan tertular TB
dari pasien TB ekstrra paru ya ^^

Alhamdulillah akhirnya kelar jugaa,,,,


maap kalo ada yang salah atau
bahasanya anehh karena ini ngedit
never end otak sama tangan jadi g
singkron kayaknyaa... kalo mau bca
lebih lengkap ada di panduan tata
laksan TB

Tuberkulosis

84

Anda mungkin juga menyukai