PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Sedangkan gemelli adalah satu kehamilan dengan dua janin. 1 Dari tahun ke tahun
angka kejadian gemelli semakin meningkat. National Center for Health Statistics
(2006) menyebutkan bahwa antara tahun 1980 sampai tahun 2004, tingkat
kelahiran gemelli meningkat secara dramatis di Amerika Serikat (dari 18,9
menjadi 32,2 per 1000 kelahiran hidup).2,3
Komplikasi pada ibu akibat gemelli lebih sering daripada kehamilan
tunggal. Sebagian besar bayi gemelli dilahirkan secara prematur sehingga
mortalitas gemelli menjadi 4 kali lipat dibandingkan mortalitas bayi tunggal. 4
Walaupun kelahiran gemelli hanya menggambarkan 1% dari seluruh kehamilan
dan 2% dari kelahiran hidup, angka ini mempresentasikan 12% dari kematian
neonatal dan 17% angka kejadian infant dengan retardasi pertumbuhan.5
Asfiksia adalah suatu keadaan gawat bayi berupa kegagalan bernafas
secara spontan dan teratur segera setelah lahir.6 Dampak dari keadaan asfiksia
tersebut adalah hipoksia, hiperkarbia dan asidemia yang selanjutnya akan
meningkatkan pemakaian sumber energi dan mengganggu sirkulasi bayi.7,8
Asfiksia merupakan kegawatdaruratan bayi baru lahir berupa depresi pernapasan
yang berlanjut sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Oleh sebab itu,
Asfiksia
dilaporkan menjadi penyebab utama 15% kematian dari kembar A dan 25%
kematian dari kembar B tanpa waktu spesifik kematiannya. 5
Hingga saat ini belum ada teori pasti yang dapat menjawab etiologi dari
kejadian asfiksia pada gemelli secara jelas. Beberapa peneliti hanya sepakat
bahwa kejadian asfiksia dikarenakan multi faktor yang berhubungan dengan
faktor dari ibu, janin dan persalinan.12,13
Faktor ibu yang terdiri dari perdarahan antepartum, ketuban pecah dini dan
preeklamsia lebih sering terjadi pada kehamilan gemelli dan hal ini berhubungan
erat dengan kejadian asfiksia pada gemelli. Plasenta previa yang dapat
mengakibatkan perdarahan antepartum terjadi 2% pada semua kehamilan gemelli
dan preeklamsia terjadi pada 20% kehamilan gemelli.1,12,13
Penelitian di Pakistan pada tahun 2009 menyatakan bahwa selang waktu
antara kelahiran yang memanjang lebih dari 30 menit menyebabkan angka lahir
mati menjadi lebih
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah membuktikan hubungan antara faktor
ibu, faktor persalinan dan faktor janin dengan kejadian asfiksia pada gemelli.
1.3.2
Tujuan Khusus
besarnya
risiko
interval
waktu
antar
kelahiran
Desain
Kohort
Hasil
Risiko
mortalitas
dan
morbiditas meningkat pada
kembar B yang lahir dengan
presentasi vertex-vertex dan
berat lahir 2500 gr sesudah
melahirkan
kembar
A
dengan cara pervaginam
dibandingkan
dengan
kembar B yang lahir dengan
cara sectio caesaria setelah
melahirkan
kembar
A
secara sectio caesaria.
Hasil
Risiko mortalitas neonatal
yang berhubungan dengan
asfiksia, terutama pada
bayi aterm meningkat
pada kembar B yang lahir
secara sectio caesaria
setelah
melahirkan
kembar
A
secara
pervaginam