Anda di halaman 1dari 1

40

70

38 + 39.76
f(x) = - 0.42x
R = 0.95 36
tegangan muka(10^-3 N/m)
34

65
f(x) = 25.37x - 0.9
R = 160
tegangan muka(10^-3 N/m)
55

32

50
0 5 1015

2 2.5 3

%Volume(ml)

Tinggi(cm)

Gambar 4.1 grafik hubungan % volume vs


tegangan muka metode volume konstan
pada super pel

Gambar 4.4 grafik hubungan tinggi vs


tegangan muka metode pipa kapiler pada
larutan super pel

150
100
f(x) = 10.61x + 21.24
R N/m)
= 0.9 50
tegangan muka(10^-3
0
2 6 10
0 4 8
berat (gr)

100
80 + 2.13
f(x) = 23.06x
R = 1 60
tegangan muka(10^-3 N/m)

40
20
0
0

Volume(ml)

Gambar 4.2 grafik hubungan berat vs


tegangan muka metode volume konstan
pada larutan gula

80

Gambar 4.5 grafik hubungan volume vs


tegangan muka metode tetes konstan pada
larutan gula
40

f(x) = 28.72x
- 7.93
60
R = 1
40
tegangan muka (10^-3 N/m)
20
0
2 2.5 3
Tinggi(cm)

Gambar 4.3 grafik hubungan tinggi vs


tegangan muka metode pipa kapiler pada
larutan gula

f(x) = 23.21x + 0.22


30
R = 1
20
tegangan muka(10^-3 N/m)
10
0
0

volume(ml)

Gambar 4.6 grafik hubungan volume vs


tegangan muka metode tetes konstan pada
larutan super pel

Anda mungkin juga menyukai