PEMERIKSAAN MANAJEMEN
KASUS:
Firlia Rachmania
(0813015020)
Kelas H (Sore)
Jawaban No.1
Kriteria
Jadwal produksi
telah mencerminkan
kestabilan usaha
perusahaan dalam
memenuhi
kebutuhan
pelanggan
Penyebab
Perusahaan sering
tidak tepat dalam
merencanakan
kebutuhan bahan
baku perusahaan
(terutama untuk
produk yang
berbahan dasar
sutra yang masih
impor)
Akibat
Kedatangan bahan
baku sering
terlambat sehingga
proses produksi
tidak mampu
memenuhi semua
pesanan pelanggan
Jadwal produksi
disusun
berdasarkan
rencana penjualan
dan pembentukan
stok pengaman
dalam menjaga
kestabilan barang di
pasaran
Perusahaan
menetapkan
kebijakan
pengiriman yang
terlalu cepat tanpa
memikirkan kondisi
persediaan bahan
baku yang tersedia
untuk proses
produksi
Perusahaan tidak
memiliki
persediaan yang
cukup sebagai stok
pengamanan
dalam menjaga
kestabilan barang
di pasaran
Jadwal produksi
mampu
meminimumkan
biaya persediaan,
biaya set up, upah
lembur, dan waktu
sumber daya
menganggur
Jadwal penerimaan
bahan baku dan
perbaikan fasilitas
produksi tidak
disesuaikan
dengan terjadinya
perubahan
pesanan dari
pelanggan
Terhambatnya
proses produksi
rata-rata 18 jam
dalam 1 minggu
yang tentunya
akan
mengakibatkan
bertambahnya
biaya upah lembur,
waktu sumber daya
tenaga kerja yang
terbuang untuk
melakukan proses
produksi, serta
bertambahnya
biaya set up mesin
untuk bagian
pemeliharaan
fasilitas produksi
Perencanaan
kebutuhan bahan baku
perusahaan (terutama
untuk produk yang
berbahan dasar sutra
yang masih impor)
sering tidak tepat
Keterlambatan
kedatangan bahan
baku mengakibatkan
kekurangan bahan
baku sebanyak 15%
(2006) dari kebutuhan
produksi.
5 Jadwal produksi
tidak disesuaikan
dengan terjadinya
pemesanan dari
pelanggan yang
sifatnya mendadak,
sehingga belum
termasuk dalam
jadwal produksi yang
telah ditetapkan,
yang menyebabkan
tertundanya
pengiriman barang
yang terjadwal ratarata 2 hari untuk
setiap pesanan
6 Tidak adanya
mekanisme
penyesuaian (cross
check) program
antara bagian
produksi, pembelian
bahan baku dan
pemeliharaan
fasilitas produksi
Perusahaan
memiliki kebijakan
tertulis tentang
perubahan jadwal
produksi karena
adanya
penambahan
(perubahan)
pesanan pelanggan
Perusahaan tidak
(belum) memiliki
kebijakan tertulis
sebagai dasar
untuk melakukan
perubahan jadwal
produksi, jika
terjadi tambahan
(perubahan)
permintaan
pelanggan
Rencana produksi
dan pengiriman
yang telah
terjadwal menjadi
terganggu
Jadwal produksi
telah selaras
dengan jadwal pada
fungsi-fungsi
lainnya
Jadwal produksi
tidak selaras
dengan jadwal
pada bagian
pembelian bahan
baku dan
pemeliharaan
fasilitas produksi
Keterlambatan
proses produksi
7 Di dalam gudang
menumpuk
beberapa jenis
barang yang
menunggu untuk
dikirim kepada
pelanggan
8 Kekurangan bahan
baku sehingga
proses produksi
hanya mampu
mencapai kuantitas
sebesar 90% untuk
memenuhi proses
produksi
9 Semua bahan baku
yang tersedia di
lokasi pabrik
diproses meskipun
belum waktunya
untuk diproses
10 Terjadi penumpukan
persediaan di dalam
gudang sampai 15%
untuk produk non
sutra
11 Supervisor
memerintahkan
untuk memproduksi
terlebih dahulu
produk yang bahan
bakunya tersedia di
lokasi pabrik
Jadwal produksi
harus mampu
mengoptimalkan
tingkat penggunaan
kapasitas produksi
Jadwal produksi
didukung dengan
metode permintaan
material yang
akurat
Seluruh kapasitas
yang dimiliki
terserap dalam
rencana produksi
yang telah
ditetapkan
Perusahaan
memiliki kebijakan
tertulis tentang
pemanfaatan
kapasitas
menganggur (jika
jadwal produksi
tidak disusun pada
basis full capacity)
Supervisor
memerintahkan
untuk
memproduksi
terlebih dahulu
produk yang bahan
bakunya tersedia di
lokasi pabrik
karena proses
produksi harus
berjalan terus
Metode permintaan
bahan baku
perusahaan
(terutama yang
berbahan sutra
yang masih impor)
sering tidak tepat
Terjadi
penumpukan
persediaan di
dalam gudang
Perusahaan
beroperasi sebesar
85% dari kapasitas
penuh
Adanya kapasitas
yang menganggur
yang terjadi
sebesar +15%
Perusahaan
memiliki kebijakan
tertulis tentang
pemanfaatan
kapasitas
menganggur yaitu
dengan mengolah
semua sisa bahan
yang tersedia di
lokasi pabrik
meskipun belum
waktunya untuk
diproses
Jadwal produksi
Proses produksi
telah meminimalkan harus berjalan
persediaan
terus
Kedatangan bahan
baku sering
terlambat
Terjadi
penumpukan
persediaan
Terjadi
penumpukan
persediaan di
gudang
Penentuan tingkat
persediaan
minimum telah
mempertimbangkan
kemungkinan
terjadinya:
keterlambatan
pasokan bahan
baku, pemeliharaan
fasilitas produksi,
perubahan
permintaan pasar
Perusahaan
menetapkan
kebijakan
persediaan yang
sangat minimum
untuk menjaga
kestabilitasan
keuangannya tanpa
mempertimbangka
n terjadinya:
keterlambatan
pasokan bahan
baku,
pemeliharaan
fasilitas produksi,
perubahan
permintaan pasar
13 Jadwal pemeliharaan
mesin tdak selalu
tepat dengan
penggunaannya,
sehingga pada saat
beberapa komponen
mesin dibutuhkan
sering belum siap
karena masih
diperbaiki
Jadwal
pemeliharaan
fasilitas produksi
telah terintegrasi
dengan rencana
produksi
Jadwal
pemeliharaan
mesin tidak selalu
tepat dengan
jadwal
penggunaannya
Jawaban No.2
Kesimpulan Audit
Tertundanya
pengiriman barang
yang terjadwal
rata-rata 2 hari
untuk setiap
pesanan karena
faktor ketidak
sesuaian antara
jadwal produksi
dengan perubahan
permintaan pasar
dan
kekurangmampuan
perusahaan dalam
mencapai kuantitas
produksi dalam
memenuhi pesanan
pelanggan karena
faktor
keterlambatan
pasokan bahan
baku
Terjadinya waktu
tunggu rata-rata 1
jam dalam setiap
hari
Berdasarkan temuan (bukti) yang saya peroleh selama audit yang saya
lakukan, saya dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1). Prosedur
perencanaan
bahan
baku
yang
sering
tidak
tepat
bahan
dasar
sutra
impor,
yang
akhirnya
akan
persediaan
kestabilan
perusahaan
yang
keuangannya
sangat
tanpa
minimum
untuk
mempertimbangkan
selalu
tepat
sehingga
7). Kebijakan perusahaan dalam hal pengiriman barang yang terlalu cepat
Kriteria:
1). Jadwal produksi harus mencerminkan kestabilan usaha perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
2). Jadwal produksi harus disusun berdasarkan rencana penjualan dan
pembentukan stok pengaman dalam menjaga kestabilan barang di
pasaran
3). Agar tingkat penggunaan kapasitas produksi optimal maka jadwal
produksi harus terintegrasikan dengan jadwal penerimaan bahan baku,
pemeliharaan fasilitas dan pengiriman barang ke dalam jadwal
produksi sehingga mampu meminimumkan biaya persediaan, biaya
set up, upah lembur dan waktu sumber daya yang menganggur
4). Perusahaan harus memiliki kebijakan tertulis tentang perubahan
jadwal produksi karena adanya penambahan (perubahan) pesanan
pelanggan
5). Jadwal produksi harus selaras dengan jadwal fungsi-fungsi lainnya
6). Metode permintaan material harus akurat sehingga kekurangan bahan
baku tidak terjadi lagi
7). Penentuan
tingkat
persediaan
minimum
harus
telah
pengiriman
produk
yang
terlalu
cepat
menyebabkan
Penyebab:
1). Belum adanya peraturan baku secara tertulis yang dimiliki perusahaan,
dalam prosedur dan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku dan
permintaan material yang akurat digunakan saat ini
2). Belum tersedianya kebijakan dan atau peraturan memadai berkaitan
dengan penentuan batas minimum jumlah persediaan untuk satu
periode proses produksi dan perubahan jadwal produksi karena adanya
penambahan pesanan pelanggan
3). Tidak adanya mekanisme penyesuaian (cross check) program antara
bagian produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas
produksi padahal Operator mesin dan bagian pemeliharaan fasilitas
produksi
dikendalikan
oleh
kepala
bagian
yang
berbeda
untuk
cepat
tanpa
Jawaban No.3
Rekomendasi
Hasil audit yang telah dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang
harus menjadi perhatian manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan
ini dapat dikelompokkan menjadi tiga hal, yaitu:
1. Kelemahan yang terjadi pada sistem dan prosedur dalam pemesanan
dan pengadaan bahan baku terutama yang berbahan baku sutra yang
dimiliki perusahaan.
2. Kelemahan yang terjadi karena kurangnya koordinasi yang positif
antara bagian produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan
fasilitas produksi.
3. Kelemahan yang terjadi karena kebijakan pengiriman produk yang
terlalu cepat.
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi
sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk
memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
1. Perusahaan harus memiliki sistem dan prosedur dalam pemesanan dan
pengadaan bahan baku terutama yang berbahan baku sutra yang
dimiliki perusahaan agar proses produksi berjalan stabil serta dapat
memberikan informasi tentang persediaan dan jumlah bahan baku
yang dibutuhkan dengan akurat sesuai keadaan yang ada dalam
perusahaan sehingga proses produksi dapat berjalan stabil dalam
menjalankan usahanya memenuhi pesanan pelanggan dan memiliki
stock pengaman yang cukup di pasaran.
2. Bagian produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas
produksi
harus
selalu
mengadakan
rapat
evaluasi
kerja
untuk
pembelian
bahan
baku
yang
melakukan
perencanaan
untuk
melakukan
perbaikan
atas
kelemahan
ini
spepenuhnya ada pada pihak manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak
segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk
pada Pengelolaan Proses Produksi di masa yang akan datang.