Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM PEMERIKSAAN FISIK KMB LANJUT

SISTIM SISTEM MUSKULOSKELEKTAL

Disusun sebagai tugas Mata Kuliah Pengkajian KMB Lanjut

Oleh:

I Made Sumaharianta Radin NPM. 2106679116

PRODI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2021
Muskuloskelektal terdiri dari persendian, Tulang, dan juga otot. Persendian memiliki
sebagai berikut berdasarkan anatomi terminbologinya: struktur Artikular, struktur ekstra-
artikular, ligament, tendon, dan synovial bursae, dari ke lima ini di kerucutkan menjadi 3 yaitu;
artikulasi-synovial, kartilago dan fibrous yang didasarkan dengan arah geraknya.
Hal yang paling pertama kita bahas adalah kepala, dimana terdapat sendi
temporomandibular. Sendi Temporomandibular adalah sendi yang paling aktif pada setiap gerak
tubuh, dimana pergerakannya bisa mencapai 2000 kali dalam sehari. Otot yang melapisi dari
sendi ini pterygoids external dimana bekerja sama dengan saraf V (Saraf Trigeminal).
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada otot ini adalah insfeksi dan palpasi dimana pada inspeksi
yang dilihat adalah kesesuaian dari kanan dan kiri, pembengkakakn atau kemerahan. Pada tahap
palpasi, letakan jari di atas tragus, lalu beritahu klien untuk membuka mulut dan periksa apakah
ada Pembengkakan, Dislokasi, dan apakah ada trauma yang lainya.

Kedua adalah pemeriksaan pada bahu, yang pertama itu adalah sendi dimana bahu sangat
terkenal dengan tulang yang luas dan memiliki pergerakan yang melingkar, maksuda dari tulang
yang luasa adalah scapula. Struktur dari bahu terbiri dari humerus, cavicula dan scapula.
Terdapat tiga perbedaan dari pergerakan di bahu diantaranya pada snedir glenohumeral, sendir
sternoclavicular, dan sendi acromioclavicular. Pada otot di bahu terdapat tiga group otot
diantaranya scapoulohumeral, axioscapular, dan axiohumeral. Cara pemeriksaan fisik pada bahu
yaitu dengan dua cara diantaranya inspeksi dimana mengoservasi pembengkakan, deformitas,
atropi otot atau fasikuralasi dan struktur yang abnormal. Bagian yang perlu di palpasi
diantaranya sendi sternoclavicular dan juga di periksa dari ROM (Range of Motion) seperti di
flexi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi internal, rotasi eksternal, pemeriksaan sendi
acromioclavicular, pemeriksaan rotasi bahu, pemeriksaan kestabilan dan juga tes kekuatan otot.

Pemeriksaan selanjutnya aadalah siku dimana siku terdiri daru sendi yang ada di siku
menghubungkan tulang humerus dan juga dua tulang lengan bawah yaitu radius dan ulan.
Terdapat tiga artikulasi sendi diantaranya sendi humeroulnar, sendi radiohumeral dan sendi
radioulnar. Struktur otot pada siku terdiri dari otot bisep, otot trisep, otot pronator, dan oot
supinator. Cara pemeriksaan fisik pada siku adalah inspeksi yatu dengan memflexikan lengan
pada sudut 70 derajat dan lihat kontur dari siku tersebut apakah terjadi pembengkakakn atau
tidak, palpasi pada alur epicondyles dan olecranon dimana yang dirasakan adalah pelunakan,
pembengkakan dan juga pengecilan. Selain itu hal yang perlu di periksa adalah ROM dengan
pronasi dan supinasi, flexi dan extensi.

Pemeriksaan terakhir pada ekstermitas atas adalah wrist dan juga telapak tangan dimana
pergelangan tangan atau wrist tersebut sudah menjadi satu dengan telapak tangan dan salah satu
persendian yang aktif. Tulang-tulang yang terhubung dengan wrist dan juga telapak tangan
lumayan banyak diantaranya distal pada radial dan ulna serta terdapat delapan tulang kecil-kecil
yang terdapat di telapak tangan, sedangkan sendi terdapat pada pergelangan dan juga buku-buku
pada jari, sedangkan otot terdapat pada toto radial dan ulnar tidak luput juga terdapat otot pada
telapak tangan dimana mengatur mengenai abduksi, adduksi dan juga supinasi dan pronasi serta
ekstensi dan juga flexi pada pergelangan tangan. Terdapat enam sendi extensor dan dua sendi
flexi yang memengaruhi pergenlangan tangan dan telapak tangan, pada ini juga terdapat
bebebrapa saraf yang otot apakah perlunya flexi ataupun ekstensi pada beberapa keadaan. Untuk
pemeriksaan fisiknya terdapat inspeksi dimana mengobservasi pergerakan yang secara halus dan
natural, yang dilihat dari difussi pembengkakan, osteoatritis dan juga sistem pergerakan
pertahanan. Pada palpasi yang di pegang adalah pergelangan tangan untuk memeriksa ulna dan
radial, dimana terdapata pembengkakan, kehalusan pada sendi dan juga tulang rawan di sekitaran
persendian pergelakan tangan. Hal yan perlu di perhatikan untuk pemeriksaan ROM pada tangan
dan pergelangan tangan adalah flexi dan ekstensi abduksi dan juga adduksi yang di lihat adalah
kekuatan otot pada pergelangan tangan.

Tulang belakang merupakan susunan tulang yang paling panjang, tulang belakang
sebagai penghubung antara kepala dan pinggul dan juga sebagai tempat untuk menompang
tulang rusuk tulang belakang di bagi ke dalam beberapa bagian yang telah di jelaskan pada
sistem saraf, dan diantara beberapa tulang belakang dihubungkan dengan spons, tulang belakang
terdiri dari 24 susunan yang terdiri dari sacrum dan coccyx. Tulang belakang merupakan sendi
artikulasi untuk menanhan berat badan dan sel saraf. Tuang belakang dapat bergerak bebas dan
tidak kaku karena terdapat sendiri kartilago. Otot pada tulang belakang terdiri dari trapezius dan
latissimus dorsi dimana terletak oada luar otot pada setiap tulang belakang. Pada kepala, leher
dan spinous terdapat otot dimana dinamai splenius capitis, splenius cervicis, dan sacrospinalis
dimana ini adalah lapisan paling tipis. Untuk pengkajian fisik dilakukan inspeksi dengan melihat
postur tubuh klien dari kepala hingga pingul dan untuk palpasi meraba pada setiap spin dari
cervical sampai ke lumbal. Yang paling utama adalah inspeksi dan palpasi pada otot
paravertebrata dimana terletak di dekat dengan pinggul. Untuk melakukan ROM klien
diharuskan flexi dan ekstensi untuk melihat dari tengkorak dan C1, rotasi dari C1-C2 dan letral
pada C2-C7 dan ini juga berlaku ketika menguji kekuatan otot.

Tulang pinggul berfungsi untuk kekuatan, kestabilan dan juga gerak yang cukup luas.
Sendi pada tulang pinggul sangat susah untuk di raba tetapi terdapat artikulasi pada femur
dimana terdapat seperti bola yang menghubungkan femoral dengan tualng pinggul. Pada
acetabulum, ilium dan ischium terhubung ppada simpisis pubis dan tulang sacroiliac. Pada
kumpulan otot terdapat emapt otot yang menjadi kekuatan yang paling masksimal dengan
melihat extend across di persatuan sendinya, terdiri dari kumpulan otot flexor ( extensor dan
gluteus) dan kumpulan otot adductor (gluteus medial dan minimum). Pemeriksaan fisik yang
dilakukan adalah dengan cara inspeksi dengan melihat stance dan swing atau bisa di katakana
cara berjalan. Pada palpasi yang di palpasi yaitu indentifikasi iliac crest, iliac turberlec (di bawag
tulang belakang anterior posterior iliac), grater trochanter, dan simpisis pubis. Untuk ROM dapat
dilakuka flexi, extensi abduksi, adduksi, rotasi eksternal dan rotasi internal, hal ini juga sama
dengan menguji kekuatan otot.

Sendi lutut adalah sendi yang terbesar di dalam tubug diman mengubungkan 3 tulang
yaitu tulang femur, tulang tibia dan fibula. Diantara ketiga tulang ini teradapat patella yang
menghubungkan dan juga menstabilkan gerak dari sendi pada tulang itu sendiri. Sendi lutut
ketika di bagi kedalam cara melihatnya di bagi menjadi 3 yaitu bagian medial terdapat tiba,
bagian anterior, dan bagian lateral. Di dalam lutut terdapat 2 sendi yang mempengaruhi yaitu
sendi tibiofemoral dan sendi pattelofemoral. Cara untuk mengkaji fisik dari persendian lutut
adalah dengan inspeksi dimana melihat apakah terdapat kontur pada lutut, atrophy dan
pembengkakan pada lutut. Ketika di palpasi beri tau klien untuk posisikan pada flexi untuk
melihat otot, tendon, dan juga ligament dalam posisi istirahat sehingga memudahkan dalam
palpasi, yang perlu di perhatikan ketika palpasi adalah kesakitan saat palpasi, struktur seluruh
pengerjaannya penuh dengan kelembutan. Dalam ROM yang perlu di kasi adalah flexi, ekstensi,
rotasi internal dan eksternal rotasi tidak luput juga untuk melihat kekuatan otot.

Pergelangan kaki dan juga telapak kaki, sama halnya dengan pergelangan yang dan
telapak tangan, pergelangan kaki dan telapak kaki di periksanya secara berurutan juga seperti
ekstermitas atas. Pada ekstermitas atas terdapat radial dan ulna sedangkan pada baian bawah
terdapat tibia dan fibula, sehingga sendi yang di namai juga sama yaitu sendi tibiotalar subtalar.
Untuk pemeriksaannya dilakukan seperti Inspeksi yaitu melihat apakah ada deformasi,
pembengkakan dan juga kalus. Untuk palpasi yang di lihat adalah di sendi pergelangan dan juga
sendi metatarsophalangeal sedangkan untuk ROM yang di lakukan adalah pergelangan tangan di
flexi dan ekstensi, inversi dan juga eversi.
Bibliography
Beth Hogan Quigly, M. L. (2012). Nursing Guide to Physical Examination and History Taking.
Philadelphia: Wolters Kluwer Health.

Dillon, P. (2006). Nursing Health Assessment A Critical Thinking, Case Study Approach .
Philadelphia: F. A. Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai