Umum
Sistem ini pada umumnya tidak dilengkapi peralatan mekanis, maka pengoperasian da
n
pemeliharaan sistem ini relative mudah , sederhana dan murah. Mengoperasikan kola
m
stabilisasi membutuhkan tenaga orang-orang yang terlatih. Pengoperasian dan perawatan
mencakup memulai pengoperasian kolam, mengelola kondisi permukaan kolam, menjaga
tanggul dan lokasi site kolam, dan juga menguras kolam serta membuang lumpur.
b.
Untuk mengelola permukaan kolam, yang dibutuhkan: perahu kecil dan garu bergagan
g
panjang, selang air atau pompa portabel dan sumber air. Untuk memelihara tanggul dan lokasi
kolam, yang dibutuhkan: sekop, kapak, parang, alat potong rumput dan ilalang, gerobak sorong,
persediaan batu, tiang kayu, pagar kawat, palu, paku, pipa cadangan, semen. Peralatan lain yang
dibutuhkan antara lain tool shed, rambu peringatan, bahan pembuat pagar, dan sarung tangan
dan sepatu bot dari karet. Jangan lupa memakai sepatu bot dan sarung tangan jika berkerja di
sekitar kolam stabilisasi.
Kolam stabilisasi yang beroperasi dengan baik dan dipelihara sebagaimana mestinya biasanya
tidak berbau. Bagi anak-anak maupun orang dewasa, tempat ini tampak seperti tempat untuk
berenang atau bermain. Tindakan-tindakan ini harus dilarang. Harus dilakukan tindaka
n
pencegahan untuk mencegah orang-orang yang tak berwenang masuk ke dalam lokasi. Pasang
rambu peringatan, atau pasang pagar atau barikade.
c. Definisi umum
Algae: tumbuhan kecil berwarna hijau, biasanya mengambang di permukaan air; tumbuhan ini
tumbuh dan berkembang di kolam stabilisasi dan menghasilkan oksigen.
Kolam anaerobik: kolam stabilisasi yang menerima sewage/air limbah dari sistem jaringan
pengumpul air limbah dan mengalirkan ke kolam fakultatif
Efluen: air limbah yang sudah melewati proses pengolahan.
Kolam fakultatif: kolam stabilisasi yang menerima air limbah yang sudah terolah di kola
m
anaerobik, dan mengalirkan air yang sudah diolah ke selokan kering atau ke kolam maturasi.
Kolam maturasi: kolam stabilisasi yang menerima air limbah yang sudah diolah di kola
m
fakultatif, selanjutnya mengolah air limbah tersebut dan mengalirkannya ke selokan kering;
kolam maturasi kadang-kadang digunakan untuk memelihara ikan.
Scum: kotoran/padatan/partikel mengambang yang muncul di permukaan cairan, sangat lazim
terjadi di kolam anaerobik.
Sewage (air limbah): air yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti air cucian, tinja, dan
air yang digunakan untuk menggelontor tinja dari bangungan/rumah lewat pipa jaringan
pengumpul dan menuju tangki septik, jamban atau kolam stabilisasi.
Lumpur (Sludge): padatan / lumpur yang mengendap
Sewage (air limbah) olahan: air limbah yang mengalir keluar dari kolam stabilisasi atau sistem
pengolahan lain. Sewage olahan lebih aman dari pada sewage yang sudah diendapkan dan bisa
digunakan untuk irigasi tanaman yang bukan dikonsumsi manusia.
d. Memulai Pengoperasian Kolam Stabilisasi
Jika rancangan waktu retensi suatu kolam tidak lebih dari 10 hari, atau jika hanya sebagian dari
seluruh hunian tersambung ke sistem jaringan pipa pengumpul air limbah, mungkin lebi
h
menguntungkan untuk membagi kolam dalam beberapa bagian. Pembagian akan membuat dasar
kolam lebih cepat kedap air dan mencegah tumbuhnya rumput dan tanaman liar. Buatlah satu
atau dua tanggul selebar kolam. Tanggul tersebut membagi kolam menjadi dua atau tiga bagian.
Tanggul ini dibuat dari tanah dan tingginya tidak lebih dari 5 m.
Alirkan sewage ke dalam kolam. Padatan yang mengendap akan mengendap pelan-pelan dan
pelan-pelan menutupi dasar kolam bagian pertama. Setelah beberapa hari, kolam bagia
n
pertama akan penuh dan air limbah yang akan diolah (sewage) akan luber dan melewati tanggul
sementara dan mulai menutupi dasar kolam bagian kedua. Setelah satu atau dua mingg
u,
tergantung ukuran kolam dan volume aliran per hari, kolam akan terisi dengan efflent hingga
kedalaman yang direncanakan.
Jika ada dua atau lebih kolam:
i.
ii.
Tutup inlet kolam pertama dan alihkan sewage ke kolam ke-dua, isi bagian per-bagian.
Biarkan efluen di kolam yang sudah terisi hingga mencapai matang selama 10-20 hari.
Efluen perlahan-lahan berubah warna menjadi kehijau-hijauan.
iii. Alihkan aliran efluen kembali ke kolam pertama sehingga sewage yang sudah diola
h
mengalir keluar lewat outlet. Jika kolam terhubung secara seri, sewage yang sudah diolah
akan mengalir dari kolam pertama mejuju kekolam ke dua dan disalurkan keluar dari
outlet kolam kedua.
Jika kolam-kolam berhubungan secara paralel:
i. Biarkan kolam yang sudah diisi bersamaan, matang selama 10-20 hari, sampai berwarna
kehijau-hijauan
ii. Biarkan sewage memasuki kedua kolam tersebut dan mengalir keluar dari kedua kolam
sebagai sewage olahan.
Seperti telah dipaparkan di muka, sistem ini terdiri dari 3 (tiga) urutan proses, yaitu proses pada
kolam anaerobik, kolam fakultatif dan kolam maturasi.
e. Kolam Anaerobik
Periksa kedalaman kolam anaerobik, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana, periksa juga
bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran/outlet dari sistem, apakah letaknya sudah
sesuai dengan desain. Bersihkan seluruh tanaman yang tumbuh dikolam kosong calon untuk
kolam anaerobik.
Isi kolam dengan air limbah mentah, pengisian dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu
tertentu. Pengisian pertama bisa dengan 25% dari kapasitas kolam. Jika memungkinkan
,
inokulasikan biomass aktif pada awal operasi ini. Biomasss aktif bisa diambil dari kola
m
anaerobik lain atau dari reaktor lain yang masih aktif (UASB, Baffle septic tank, tangki septik,
dan sebagainya). Kolam anaerobik diisi secara bertahap hingga mencapai daya tampung yang
direncanakan selama kurun waktu 3 (tiga) minggu hingga 6 (enam) minggu.
Waktu pengisian kolam tersebut sangat tergantung dari kondisi pertumbuhan microorganisme,
ada tidaknya penambahan microorganisme aktif dalam kolam tersebut (sehingga dap
at
mempercepat). Selama masa start-up ini kondisikan dan pertahankan pH pada 7-7,5 supaya
memungkinkan populasi archareal methanogenic tumbuh.
Jika pH bersifat asam/merosot menjadi < 7, koreksilah dengan menambahkan kapur/gamping
kedalam kolam. Sangat penting menjaga kondisi pH pada awal start up ini. Lakukan sampling
dan analisa setiap minggu, chek kandungan organik dari influen dan efluen sehingga tah
u
bahwa kolam anaerobik telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara
normal.
Setelah beroperasi secara normal, lakukan operasi standar sebagai berikut.
Periksa saluran inlet dan outlet sehari dua kali, untuk memastikan tidak tersumbat ole
h
benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah.
Lokalisir scum yang terjadi pada permukaan kolam, dengan konstruksi scum box (lihat
gambar)
Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh ditepi kolam atau dari dalam kolam.
Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan.
Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu.
Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang (kelinci, yuyu,
tikus, dsb) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa segera dilakuk
an
perbaikan.
Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan
kolam Fakultatif
Kolam Fakultatif pada tahap awal memulai sistem kolam stabilisasi
o
Isi kolam dengan air bersih, bukan air limbah. Air bersih bisa didapat dari a
ir
permukaan/air sungai, atau air tanah/air dari sumur. Isi penuh sesuai kapasitas
desain
o
Diamkan selama 3-4 minggu dan tidak ada penambahan air baru. Penambahan bisa
dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam.
Selama periode tersebut akan tumbuh populasi bakteri heterotropik dan algae yang
diperlukan bagi pengolahan limbah.
Jika tidak tersedia air bersih, boleh diisi dengan air limbah mentah. Isi penuh sesuai
kapasitas.
Diamkan dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu, tidak ada penambahan air baru.
Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada
kolam.
Akan tumbuh populasi mikrobaia pada masa start up tersebut, jika memakai air
limbah mentah, kemungkinan akan timbul bau pada periode tersebut.
Lakukan Sampling dan analisa setiap minggu, chek kandungan organik dari influen
dan efluen sehingga tahu bahwa kondisi kolam fakultatif telah berfungsi sesuai
desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara normal.
Periksa saluran inlet dan outlet sehari dua kali, untuk memastikan tidak tersumbat
oleh benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah.
Buang lapisan scum yang timbul, karena scum pada kolam fakultatif ak
an
menghambat proses fotosintesis dari algae.
Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh di tepi kolam atau dari dalam kolam.
Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan.
Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu.
Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatan
(kelinci, yuyu, tikus, dan sebagainya) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri,
maka bisa segera dilakukan perbaikan.
o
Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan
lakukan perbaikan permanen secepatnya.
Isi kolam dengan air bersih, bukan air limbah. Air bersih bisa didapat dari air permukaan /
air sungai, atau air tanah/air dari sumur. Isi penuh sesuai kapasitas desain
Diamkan selama 3 sampai 4 minggu dan tidak ada penambahan air limbah baru (influen).
Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam.
Selama periode tersebut akan tumbuh populasi bakteri heterotropik dan algae
yang
diperlukan bagi pengolahan limbah.
Jika tidak tersedia air bersih, boleh diisi dengan air limbah mentah. Isi penuh sesu
ai
kapasitas.
o
Diamkan dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu, tidak ada penambahan air ba
ru.
Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam.
o
Akan tumbuh populasi mikrobia pada masa start up tersebut, jika memakai air limba
h
mentah, kemungkinan akan timbul bau pada periode tersebut.
o
Lakukan sampling dan analisa setiap minggu, periksa kandungan organik dari influen dan
efluen sehingga tahu bahwa kolam anaerobik telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan
dapat dioperasikan secara normal.
Setelah beroperasi secara normal, lakukan standar operasi unit ini adalah sebagai berikut:
o
Periksa saluran inlet dan outlet sehari 2 (dua) kali, untuk memastikan tidak tersumbat oleh
benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah.
Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh ditepi kolam atau dari dalam kolam.
Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan.
Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu.
Tabelhari,
1. Kondisi
Permukaan
Kolam
Inspeksi kondisi tanggul setiap
jika terjadi
kerusakan
baik oleh binatang (kelinci, yuyu,
Kondisi
Masalah Yang Ditimbulkan
Solusi
tikus, dan sebagainya) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa seger
Pertumbuhan Algae
Bau, Kinerja Kolam Menurun
Buyarkan Lembaran
a
Algae
dilakukan perbaikan.
Lapisan Scum
Bau, Serangga berkembang biak Buyarkan Lapisan Scum
o Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan
Lumpur
yang naik
ke
Bau
Buyarkan lapisan lumpur
perbaikan
permanen
secepatnya.
permukaan
Sampah mengambang
Mengganggu outlet
Buang sampah yang
PEMELIHARAAN KOLAM STABILISASI LIMBAH
mengambang
o
a.
JenisKolam
Anaerobik
Fakultatif
Maturasi
o
Ciri Warna
Hitam kehijau-hijauan
Hijau atau hijau kecoklat-colatan
Hijau
Perubahan cuaca, volume aliran harian air limbah, temperatur air, dan arah angin bi
sa
menimbulkan kondisi-kondisi yang tidak diinginkan pada permukaan kolam, khususny
a
perkembang-biakan algae. Pada permukaan kolam akan muncul lapisan scum dan lapisanlapisan lumpur (sludge) yang mengambang. Algae bisa berkembang-biak dan membentuk
lembaran-lembaran yang mengambang di permukaan dan menghalangi sinar matahari dan
merusak efisiensi kolam. Lembaran-lembaran algae yang mati bisa membusuk
dan
menimbulkan bau tak sedap. Lembaran-lembaran tersebut harus dipecah dan dibuyarkan dengan
semprotan air dari selang atau dengan kait. Jika diperlukan, gunakan perahu untuk menjangku
lembaran-lembaran tersebut.
Lapisan scum sering sekali terbentuk di permukaan kolam anaerobik. Scum akan menimbulkan
bau tak sedap dan merangsang serangga berkembangbiak disana. Hancurkan scum dengan
semprotan air atau kait bergagang panjang.
Masalah di permukaan lainnya adalah kotoran-kotoran yang terbawa angin, misalnya daundaunan. Benda-benda seperti ini bisa menganggu outlet kolam. Benda ini harus dibuang dari
kolam dan dikumpulkan di luar kolam.
Kondisi permukaan lain yang harus diperiksa secara berkala adalah warna kolam. Setiap jenis
kolam punya ciri warna, dan perubahan warna biasanya menandakan masalah yang haru
s
diperiksa secepatnya. Warna kolam yang berjalan pada kondisi normal/berimbang dapat dilihat
pada Tabel 2.
Perubahan warna biasanya menandakan perubahan dalam sewage yang masuk ke dalam kolam.
Ini bisa terjadi oleh kenaikan konsentrasi tinja, air hujan atau air dibawah permukaan masuk ke
dalam sistem sewer. Atau karena bahan seperti minyak, bahan kimia, darah binatang masuk
bersama dengan sewage. Apapun penyebabnya, itu harus ditemukan dan dihentikan secepat
mungkin. Jika ada laboratorium, sampel air kolam di permukaan dan dibawah permukaa
n
Tabel 2. Warna Kolam
diteliti untuk mengetahui penyebab perubahan pada kolam.
b. Pemeliharaan tanggul dan lokasi sekitar kolam
Lakukan pemeriksaan tanggul dan lokasi kolam setiap satu atau dua minggu. Selain kondisi
permukaan kolam seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ada beberapa hal yang per
lu
diperiksa. Jika ada masalah, perbaiki segera. Pemeliharaan tanggul dapat dilihat pada Gambar
berikut ini.
Memotong
rumput
Mengisi lubang
dengan tanah
Menyiangi
Tanah
Tanggul luar
Tanggul dalam
Kolam
Kondisi atau
masalah
Pohon atau semak yang
baru tumbuh
Limpahan air permukaan
Tindakan
Jika sistem sewer komunitas dihubungkan pada satu kolam saja, walaupun hanya sementara,
perlu dibuat kolamTabel
lain 3.atau
pengolahanDan
komunal
secara
temporer.
Efluen dari sistem sewer
Permasalahan
Perawatan
Kolam
Stabilisasi
temporer ini tak boleh dibuang ke sungai, danau atau selokan kering.
Pegurasan Lumpur
Sesuai dengan nilai desain, berapa lumpur yang akan terkumpul setiap tahun dalam kolam
anaerobik. Lumpur harus dikuras/ dikurangi jika sudah mencapai sepertiga dari kapasitas
lumpur maksimal
Sludge yang terkumpul sebaiknya diambil dan dibuang dari kolam anaerobik sekali setiap
tahun.
Alat penyedot lumpur hendaknya cukup memadai, seperti unit penyedot kontinu
s,
kompresor udara dan kapal.
g. Pembuangan lumpur
Sludge drying bed dibagi jadi 3 (tiga) bagian jalur operasi, artinya secara bergantian sludge
drying bed akan dioperasikan untuk isi, pengeringan, kuras dan rawat .
Lumpur yang terkumpul di kolam anaerobik disalurkan ke sludge drying bed lewat sludge
discharge unit atau secara manual setahun sekali.
Pengisian sludge drying bed harus dilakukan dari kolam ke kolam. Jika konsentrasi lumpur
sebesar 20%, dan kapasitas serta lama operasi unit pompa diketahui, maka dapat dihitung
pengisian kolam akan penuh dalam berapa hari .
Lumpur yang sudah berada dalam drying bed akan terpisah menjadi lapisan atas yan
g
bening dan lapisan bawahnya yang kental. Atur pintu air/stop log supaya lapisan bening
bagian atas dapat dibuang keluar dan masuk ke kolam pengolahan lagi. Atur pintu tersebut
berulang ulang sehingga konsentrasi lumpur semakin kental dan tidak mau memisah lagi
beningannya.
Setelah itu lumpur dikeringkan dengan sinar matahari selama 2 (dua) atau 3 (tiga) bula
n
sampai bisa diambil dengan sekop. Lumpur yang sudah kering bisa diangkut dengan truk
dan dibuang ke tempat pembuangan sludge atau dibuat pupuk.
h.
Kebersihan Lingkungan
Instalasi pengolahan air limbah dapat saja menjadi kotor karena operasi-operasi seperti
halnya memindahkan pasir dari grit chamber, memindahkan sludge yang terkumpul dari
anaerobik lagoon, memindahkan lumpur kering dari sludge drying bed, dan lain sebagainya.
Gunakan service water pump untuk memelihara kebersihan instalasi pengolahan limbah.
Sediakan beberapa titik strategis tempat kran air dengan tekanan pompa service ini.
Sediakanlah beberapa hose station pada beberapa lokasi yang strategis, setiap hose station
ada sebuah kotak yang berisi peralatan seperti selang, sikat, sprayer.
Sebelum mengoperasikan pompa air, siapkan selang untuk area yang akan dibersihkan, baru
kemudian operasikan pompa . pompa air bisa dioperasikan dengan menekan tombol on/off
pompa.
i.
Pemeliharaan Peralatan
Adalah penting untuk menjalankan tugas-tugas pemeliharaan yang layak supaya tercapai fungsi
dan kinerja instalasi pengolahan limbah yang baik. Manual ini berisi kegiatankegiatan
pemeliharaan instalasi pengolahan limbah sistem kolam stabilisasi. Personil yang terlibat harus
detail dalam memahami dan memelihara agar instalasi ini senantiasa dalam kondisi yang baik.
Pemeliharaan harus dilakukan secara periodik sesuai dengan suatu standar yang spesifik:
1)
Inspeksi Harian
Pemeriksaan harian ditetapkan pada jam yang sama setiap hari untuk melihat apakah
ada kelainan/ anomali pada mesin atau peralatan yang sedang berkerja. Hasil inspeksi
dicatat dalam Tabel Inspeksi Harian
2)
Inspeksi Periodik
Inspeksi periodik
dilakukan
menurut
standar
inspeksi
yang
sudah
ditetapk
an
sebelumnya. Ini dimaksudkan untuk memahami kondisi abrasi / ke-aus-an da
n
kelapukan pada mesin dan peralatan yang ada, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan
penggantiannya secara sistematis. Jika ditemukan cacat atau kerusakan, langkahlangkah perbaikan harus dilakukan saat itu juga. Hasil pemeriksaan harus dicatat.
3)
Standar Inspeksi/Pemeliharaan
No
Nama Servis
Pompa angkat
Item Pemeriksaan
1
2
2
3No
4
1
5
62
3
7
4
5
8
9
10
Keterangan
1
1
1
Service
AeratorWater
(jika
Pump
ada)
Service water
pump
Derek /
Derek /
Rake screen
Rake screen
Unit
Pembuangan
Lumpur
Saringan kasar
(Coarse ScreenI
11 Suara,
getaran,
dan panas
Minyak
pelumas
22 Temperatur
Bearing
Kekencangan
belt (diukur dengan
1 tangan)
Minyak pelumas
Unit
Pembuangan
Lumpur
Engine
generator
Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
1 Suara
1 Minyak pelumas
2 disimpan dan diberi tutup jika tidak sedang
digunakan
1 pemeriksaan
Inlet pompa/float
switch (tersumbat
aspek keamanan
saat
oleh
lumpur)
3 pengoperasian
sambungan pipa yang longgar
sambungan sludge
kabel/selang
12 Membersihkan
dari saringanyang
dan
longgar catatannya.
memeriksa
3
1 Kebocoran
2 pengoperasian Pompa /
pengoperasian kapal keruk
1 Jumlah minyak pelumas, air pendingin dan
minyak bahan bakar
air cleaner
2 kekencangan pada belt, kabel, dll
3
Dengan inspeksi tahunan, 6 (enam) bulanan, 4 (empat) bulanan, bulanan atau harian,
item dan hasil inspeksi tiap-tiap mesin dan peralatan harus dicatat seperti berikut ini:
Tabel 6. Contoh Catatan Pemeriksaan Harian
No
Nama Servis
Item Pemeriksaan
Lift pump
Aerator (jika
ada)
Unit Pembuang
Lumpur
Derek /
Rake screen
3
4
Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
X Tidak baik/rusak
No
Hasil
Item Peme
Pemeriksaan
riksaan
Penggantian minyak
pelumas
Penggantian minyak
pelumas
Nama Servis
Service
pump
Engine
Generator
2
No
water 1
1
Nama Servis
Item Pemeriksaan
Tanggal: _______________
Keterangan
Tanggal : ______________
Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
Tanggal: _____________
X Tidak baik/rusak
X Tidak baik/rusak
No
7
Nama Serrvis
DDerek / rake
Item Pemeriksaann
1
2
8
9
3
ScreenS
1
UUnit Pembuanngan 1
LLumpur
2
3
Hasil
Pemeriksaaan
Memperbahaarui coating
memperbahaarui coating
overhaul baggian dalam pommpa / tangki
abrasi katup--katup
Tanggal: ___________
Keterrangan
Tabel
X Tidak baik/rusak