Anda di halaman 1dari 4

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Resume Buku Teknik Pengambilan Keputusan Bab II

Oleh :

Nama :
NIM:
Kelas:
Dosen Pembimbing:

Ajeng Binardini
07121001087
Keuangan Negara
Dr. Raniasa Putra, M.Si

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KAMPUS INDRALAYA
2014
BAB II

LINEAR PROGRAMMING SEBAGAI TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ARTI DAN KEGUNAAN LINEAR PROGRAMMING


Sebagian besar persoalan manajemen berkenaan dengan penggunaan secara efisien
atau alokasi sumber-sumber yang terbatas (tenaga kerja terampil, bahan mentah, lahan subur,
modal) untuk mencapai tujuan yang diinginkan (desired objective).
Dalam keadaan sumber yang terbatas harus tercapai suatu hasil yang optimal. Dengan
kata lain bagaimana cara agar dengan masukan yang serba terbatas dapat dicapai hasil kerja
berupa produksi barang atau jasa yang optimal. Linear programming akan memberikan
banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternatif pengambilan tindakan, akan
tetapi hanya ada satu yang optimal. Mengambil keputusan berarti memilih alternatif yang
terbaik.
Linear programming sebetulnya dimulai bersamaan dengan analisis input-output (IO) yang dikembangkan oleh ahli ekonomi bernama W.W. Leontief. Table I-O sangat berguna
untuk dasar perencanaan nasional, regional dan sektoral. Tahun 1940 Hotchcook dan
Koopman mempelajari transportation type problem yang tujuannya antara lain untuk
memperolah jumlah biaya transport yang minimum dengan memperhatikan pembatasan
yaitu:
1. Jumlah barang yang diangkut tidak boleh melebihi suplai yang ada.
2. Jumlah permintaan harus dipenuhi.
3. Jumlah permintaan harus sama dengan jumlah penawaran.
Linear programming ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk memecahkan
persoalan optimasi (optimalisasi atau minimalisasi) dengan menggunakan persamaan dan
ketidaksamaan linear dalam rangka untuk mencari pemecahan yang optimal dengan
memperhatikan pematasan yang ada.
Agar suatu persoalan dapat dipecahkan dengan teknik LP harus memenuhi syarat
berikut:
1. Harus dapat dirumuskan secara matematis.
2. Harus jelas fungsi objektif yang linear yang harus dibuat optimal.
3. Pembatasan-pembatasan harus dinyatakan dalam ketidaksamaan yang linear.
BENTUK UMUM PERSOALAN LINEAR PROGRAMMING

Perumusan Persoalan LP
Secara singkat telah disebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu
persoalan dapat dipecahkan dengan teknik LP. Di bawah ini syarat-syarat itu akan dibahas
secara lengkap yaitu:
1. Fungsi objektif harus didefinisikan secara jelas dinyatakan sebagai fungsi objektif
yang linear.
2. Harus ada alternatif pemecahan untuk dipilih salah satu yang terbaik.
3. Sumber-sumber dan aktivitas mempunyai sifat dapat ditambahkan (additivity).
4. Fungsi objektif dan ketidaksamaan untuk menunjukkan adanya pembatasan harus
5.
6.
7.
8.

linear.
Variable keputusan harus positif, tidak boleh negatif.
Sumber-sumebr dan aktivitas mempunyai sifat dapat dibagi (divisibility).
Sumber-sumber dan aktivitas mempunyai jumalah yang terbatas (finiteness)
Aktivitas harus proposional terhadap sumber-sumber. Hal ini berarti ada hubungannya

yang linear antara aktivitas dengan sumber-sumber.


9. Model programming deterministic, artinya sumber dan aktivitas diketahui secara pasti
(single valued expectations).
METODE GRAFIK
Prinsip yang digunakan dalam LP adalah mencari seluruh kemungkinan pemecahan
dasar yang fisibel, kemudian pilih salah satu yang memberikan nilai objektif optimal yang
paling besar atau yang paling kevil. Cara subtitusi ini bisa dipergunakan untuk memcahkan
persoalan LP dengan banyaknya variable/persamaan berapa saja, akan tetapi cara ini tidak
efisien sebab untuk mencari nilai n variable dasar harus memecahkan n2 persamaan.
Cara grafik, mudah ditangkap artinya dan mudah dilihat pembatasannya secara visual,
tetapi sayangnya penggunaannya hanya terbatas untuk 2 variabel dasar. Lebih dari dua
variabel lebih baik menggunakan metode simpleks.
Prosedur metode grafik yaitu:
1. Rumuskan persoalan menjadi persoalan LP.
2. Gambarkan kurva dari setiap pembatasan yang ada.
3. Tentukan titik ekstrim (vertex) dan daerah yang visible dengan memberikan tanda
arsir.
4. Gambarkan kurva fungsi objektif dengan memberikan nilai sembarang, akan tetapi
pilih angka yang mudah dibagi oleh nilai koefisien dari setiap variabel yang tercantum

dalam fungsi objektif. Disebut isoprovit curve kalau koefisien variabel pada fungsi
objektif merupakan profit.
5. Tarik garis yang sejajar/pararel dengan garis/kurva fungsi objektif sampai garis
tersebut memotong salah satu titil ekstrim yang memberikan nilai Z yang optimal
(maksimum atau minimum).
6. Dari titik ekstrim yang diperoleh dari prosedur no. 5, Tarik garis sejajar dengan garis
X1 sehingga memotong X2 dan sejajar dengan garis X2 sehingga memotong X1.

Anda mungkin juga menyukai