Anda di halaman 1dari 14

A PRIORI

KNOWLEDGE
Oleh Kelompok I :
Nyoman Trio Susandi (1)
Cokorda Bagus Darmawan (2)
Ida Bagus Putu Mahasena (3)

Pengetahuan,
Penalaran, &
Pengalaman
Rasionalisme &
Emperisme

A PRIORI
KNOWLEDGE

Sintesis A Priori
Self-Evidence
Certainty

Pengetahuan Bawaan

&

PENGETAHUAN,
PENALARAN, &
PENGALAMAN
Pengetahuan

A
Priori
merupakan
pengetahuan
yang
tidak
didasarkan
pengalaman
atau
dengan
kata
lain
pengetahuan
yang
tidak
memerlukan
justifikasi
(pembenaran)
melalui
pengalaman atau ada sebelum bertemu
dengan pengalaman.
Pengetahuan
A
Posteriori
merupakan
pengetahuan yang hanya bisa dijustifikasi
dengan pengalaman atau pengetahuan
empirisme

PENGETAHUAN,
PENALARAN, &
PENGALAMAN
A PRIORI
KNOWLEDG
E

A
POSTERIORI
KNOWLEDGE

Tidak didasarkan
Pengalaman
Menekankan pada
penalaran atau
rasio

Berdasarkan
Pengalaman
Menekankan pada
realitas/bukti
empiris

CONTOH A POSTERIORI
KNOWLEDGE
Ketika kita mengambil sebuah buku berbentuk

persegi panjang dan menjawab pertanyaan


tentang apa warna cover dari buku tersebut
dan berapa sisi yang dimiliki dari buku tersebut.
Maka jika kita ingin menjawab
warna
cover,
kita
harus
mengamatinya,
yang
berarti
justifikasi yang membuat kita
percaya tentang warna diperoleh
dari pengalaman yang merupakan
aplikasi dari posteriori.

CONTOH A PRIORI
KNOWLEDGE
Sedangkan saat kita menjawab mengenai berapa

jumlah sisi dari buku, kita tidak perlu melihat buku.


Kita tahu bahwa setiap persegi panjang pasti memiliki
4 sisi hanya dengan berpikir arti dari persegi panjang
Kita mendapatkan jawaban seperti itu hanya dengan

menggunakan kekuatan imajinasi dan ini merupakan


contoh dari a priori.

RASIONALISME &
EMPERISME

Penganut paham rasionalisme lebih

menekankan pada A Priori Knowledge

Paham

rasionalisme
beranggapan
bahwa
sumber
pengetahuan
pada
hakikatnya berdasar pada akal/rasio.
Tokoh rasionalis seperti Rene
Descartes
menyatakan
I
think, therefore I am atau
diterjemahkan menjadi Saya
berpikir, maka saya ada

RASIONALISME &
EMPERISME

Penganut paham empirisme berpendapat

bahwa
pengetahuan
manusia
pada
hakikatnya diperoleh melalui pengalaman.
Akal tidak lain seperti kertas putih yang
kosong, yang menerima segala sesuatu
yang datang dari pengalaman.

Immanuel

Kant membedakan jenis-jenis


putusan yang selama ini diterima umum
menjadi putusan analitis (rasionalisme)
dan putusan sintesis (empirisme)

Analitik

Rasionalisme

Contoh: Dalam
mengetahui bujangan
adalah laki-laki yang
belum menikah kita tidak
perlu bertanya pada
setiap bujangan

dapat diperoleh kebenaran


hanya dengan memahami
konsep-konsep yang
relevan, tidak perlu
mengalami semua kejadian
yang ada di dunia

Sintetik

Empirism
e

tidak hanya tergantung


pada apa yang kita
maksud, tetapi juga kita
juga harus memahami
bagaimana hal itu bisa
terjadi

Contoh: Kita
mengetahui koala
memakan daun
eucalyptus karena
menemukan apa yang
dilakukan oleh koala
tersebut

SINTESIS A PRIORI
Sintesis apriori
Knowledge
Rasionalis
me

Emperisme

Kant ini
merupakan
sebagai
penengah antara
analitik apriori
aliran
rasionalisme
dengan sintetis
aposteriori aliran
empirisme.

Pada sintesis apriori akal dan

pengalaman dibutuhkan secara


bersamaan.

SINTESIS A PRIORI
Definisi dari benarbenar merah jika
dianalisis akan jauh maknanya dengan
tidak biru, atau benarbenar ungu .
Dalam hal ini konsep
warna tidak dapat
dianalisis, untuk itu
harus dilakukan dengan
sintesis a priori

SELF-EVIDENCE &
CERTAINTY

INNATE KNOWLEDGE
Merupakan pengetahuan yang sudah dimiliki
dari sejak lahir/pengetahuan bawaan yang
sudah merupakan bagian yang terintegrasi
dalam pikiran.

Plato berpendapat bahwa kita memiliki innate


knowlegde (pengetahuan yang dibawa sejak lahir)
mengenai kebajikan dan keadilan
Descartes menyatakan bahwa kita telah
memiliki pengetahuan bawaan tentang
Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai