Percobaan 5
Percobaan 5
KIMIA ANORGANIK 1
BELERANG
Nama Kelompok V :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
I.
periodik yang
memiliki
atom 16.
Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam,
belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineralmineral sulfidedan sulfate.
Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan
garam yang melengkung sepanjang Lembah
Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata
air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang
harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang
->
H2SO3
SO3 + H2O
->
H2SO4
timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Kalau waktu paparan lama, maka
daun itu akan gugur. Hal ini akan mengakibatkan produktivitas tanaman menurun.
Udara yang telah tercemar SOx menyebabkan manusia akan mengalami gangguan
pada sistem pernapasaannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam
tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran napas
yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi
pada bagian tubuh yang terkena.
Lapisan SO2 dan bahaya bagi kesehatan
SO2 mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kesehatan yang akut dan
kronis. dalam bentuk gas, SO2 dapat mengiritasi sistem pernapasan; pada paparan
yang tinggi (waktu singkat) mempengaruhi fungsi paru-paru. SO 2 merupakan
produk sampingan H2SO4 yang mempengaruhi sistem pernapasan. Senyawanya,
terdiri dari garam ammonium polinuklir atau organosulfat, mempengaruhi kerja
alveoli dan sebagai bahan kimia yang larut, mereka melewati membran selaput
lendir pada sistem pernapasan pada makhluk hidup.Aerosol partikulat dibentuk
oleh gas ke pembentukan partikel ditemukan bergabung dengan pengaruh
kesehatan yang banyak.
Secara global, senyawa-senyawa belerang dalam jumlah cukup besar
masuk ke atmosfer melalui aktivitas manusia sekitar 100 juta metric ton belerang
setiap tahunnya, terutama sebagai SO2dari pembakaran batu bara dan gas buangan
pembakaran bensin. Jumlah yang cukup besar dari senyawa belerang juga
dihasilkan oleh kegiatan gunung berapi dalam bentuk H2S, proses perombakan
bahan organik, dan reduksi sulfat secara biologis. Jumlah yang dihasilkan oleh
proses biologis ini dapat mencapai lebih 1 juta metric ton H2S per tahun.
Sebagian dari H2S yang mencapai atmosfer secara cepat diubah menjadi
SO2 melaui reaksi :
H2S + 3/2 O2 SO2 + H2O
reaksi bermula dari pelepasan ion hidrogen oleh radikal hidroksil ,
H2S + HO- HS- + H2O
yang kemudian dilanjutkan dengan reaksi berikut ini menghasilkan SO2
HS- + O2 HO- + SO
SO + O2 SO2 + O
Hampir setengahnya dari belerang yang terkandung dalam batu bara dalam
bentuk pyrit, FeS2, dan setengahnya lagi dalam bentuk sulfur organik. Sulfur
dioksida yang dihasilkan oleh perubahan pyrit melalui reaksi sebagai berikut :
4FeS2 + 11O2 2 Fe2O3 + 8 SO2
Pada dasarnya, semua sulfur yang memasuki atmosfer dirubah dalam bentuk
SO2 dan hanya 1% atau 2% saja sebagai SO2
Walaupun SO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia hanya merupakan
bagian kecil dari SO2 yang ada diatmosfer, tetapi pengaruhnya sangat serius
karena SO2 langsung dapat meracuni makhluk disekitarnya. SO 2 yang ada
diatmosfer menyebabkan iritasi saluran pernapasandan kenaikan sekresi mucus.
Orang yang mempunyai pernapasan lemah sangat peka terhadap kandungan
SO2 yang
tinggi
diatmosfer.
Dengan
konsentrasi
500
ppm,
SO2 dapat
IV.
a.
g.
Larutan NaOH ( 5M )
b.
Pemanas
h.
Kristal Na2S2O3
c.
Corong penyaring
i.
Serbuk belerang
d.
Sentrifuga
j.
e.
Kaca arloji
f.
Larutan CS2
encer
k.
Kertas saring
l.
Larutan AgNO3
m.
Toluena
V.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Masukkan ~ 1 gram serbuk belerang ke dalam tabung reaksi, panaskan
secara perlahan ( hati hati ) hingga meleleh, kemudian tuangkan cairan panas
belerang ini kedalam gelas kimia yang berisi air dingin (~10 ml). Amati hasil
perubahannya.
2. Masukkan ~ 1 gram serbuk belerang ke dalam tabung reaksi yang berisi
~3 mL toluene ( awas mudah terbakar dan bersifat karsinogenik ), panaskan
secara perlahan hingga larut ; larutan ini kemudian diamkan sampai dingin
kembali dan amati hasil ( pertumbuhan ) kristalnya.
3. Ke dalam ~4 mL air larutkan ~0,5 gram kristal Na2S2O3, kemudian
tambahkan ~0,3 gram serbuk belerang dan panaskan dengan hati hati secara
perlahan campuran ini selama 2 3 menit. Saring atau pusingkan dan ambil
larutannya, kemudian kedalam filtrate ini tambahkan asam hidroklorida encer
( kerjakan di dalam almari asap ). Amati secara hati hati dan catata setiap
perubahan yang terjadi.
4. Panaskan hingga mendidih campuran ~2,5 mL NaOH ( 5 M ) dan ~0,25 gram
belerang selama 3 4 menit. Dinginkan, saring ke dalam tabung reaksi,
kemudian di dalam filtrate ini tambahkan asam hidroklorida ( 5 M ) bertetes
tetes dan tutup ujung tabung dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan
larutan perak nitrat ( kerjakan ini dalam almari asap ). Amati, kenali baunya, dan
catat setiap perubahan yang terjadi.
VI.
HASIL PENGAMATAN
No
1.
Perlakuan
reaksi
Serbuk belerang dipanaskan Serbuk belerang ( S ) berwarna kuning
kemudian,dituangkan
hingga
3.
Serbuk
belerang
dingin
kembali
Air
Na2S2O3 +
5.
VIII.
PERSAMAAN REAKSI :
(1)
S8(s) + 8 O2(aq)
SO2(s) + H2O(l)
(2)
--> 8 SO2(s)
-->
H2SO3(s)
4C6H5CH3(aq) + 4 S8(aq)
-->
4 C6H5CH2S8(s) + 2 H2O(g)
(4)
Na2S2O3(s) + 5H2O(l)
-->
-->
S(s) + 2 NaOH(aq)
Na2S2O3(aq) + SO2(g) +
5 H2O(l)
2 S(s) + 4 NaOH(aq)
Na2S(s) + 2 AgNO3(aq)
H2S(g) + 2AgNO3(aq)
-->
Na2S(s) + H2O(l)
-->
-->
H2S(g) + NaCl(aq)
Ag2S(s) + 2H2O(g)
IX. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini praktikan melakukan percobaan unsur belerang
dimana belerang yang dipakai dalam praktikum kali ini yang berbentuk serbuk
atau dalam wujud padat yang berwarna kuning. Ada empat percobaan yang
dilakukan dan takaran atau berat belerang yang digunakan pun bervariasi dari satu
gram, 0,3 gram hingga 0,25 gram serbuk belerang.
Pada pecobaan pertama praktikan mereaksikan serbuk belerang dengan
berat 1 gram serbuk belerang yang berwarna kuning ini tidak ditambah apapun
hanya dimasukkan ke dalam tabung reaksi kosong lalu dibakar dengan Bunsen,
dari pembakaran ini tentunya ada O2 yang berupa gas yang ikut bereaksi dengan
belerang sehingga kondisi dalam keadaan suhu panas maka belerang pun akhirnya
meleleh dan menjadi larutan belerang dengan berwarna kuning lalu belerang yang
meleleh tadi langsung dicampurkan dengan air ( tak berwarna ) ini, pada dasarnya
air biasa dikenal sebagai pelarut namun pada kondisi ini air tidak dapat
melarutkan belerang yang ada belerang berubah menjadi plastik belerang yang
berwarna kuning.
Pada percobaan kedua praktikan melakukan tahap awal masih sama
dengan yang pertama serbuk belarang berwarna kuning yang dibutuhkan seberat
1 gram, namun belerang ini dicampurkan dengan larutan toluene pada percobaan
ini praktikan menggunakan kapur barus yang tidak berwarna lalu dipanaskan dan
menghasilkan campuran larutan yang mendidih dan pada mulanya bercampur,
karena toluene ini merupakan larutan yang mudah terbakar maka pemanasan yang
dilakukanpun harus sangat hati hati, setelah beberapa saat didiamkan larutan
tadi berubah menjadi kristal kristal belerang berwarna kuning seperti jarum
jarum yang kondisinya menggumpal.
Pada percobaan ketiga praktikan menggunakan kristal putih Natrium
tiosulfat yang sebelum dicampur dengan belerang dilarutkan dulu dengan air,=
( tak berwarna ) sehingga menjadi larutan Natrium Thiosulfat yang tak berwarna,
selanjutnya dimasukkan serbuk belerang kuning yang beratnya 0,3 gram dan tidak
bercampur, lalu dipanaskan yangmenghasilkan kondisi terpisah intinya masih
tidak bercampur antara larutan dengan serbuk belarang kemudian disaring dan
didapat larutan tak berwarna lalu di tambahkan larutan HCl yang tidak berwarna
tetes demi tetes sehingga menghasilkan larutan putih susu dan ada sedikit sekali
yang mengendap.
Pada percobaan yang terakhir yaitu yang keempat serbuk belerang
yang berwarna kuning dicampur dengan larutan NaOH yang tak berwarna kondisi
ini belerang juga tidak larut namun setelah dipanaskan beberapa menit belerang
yang berproses menjadi gumpalan / kristal kristal warna orange akhirnya pun
larut dan menjadi larutan orange pekat, kemudian disaring turunnya lrutan
tersebut dari kertas saring menuju tabung reaksi seperti tetesan tetesan minyak
dan menghasilkan hasil saringannya larutan yang berwarna orange pekat. Setelah
itu ditambah larutan HCl yang tidak berwarna dan pada mulut tabung ditutup
dengan ketas atau tissue yang telah terlebih dahulu dibasahi dengan larutan Perak
Nitrat, beberapa saat menghasilkan larutan warna orange tapi mula mule terlihat
dua fase ada beberapa serbuk belerang yang menggumpal diatas tapi lama lama
menghilang dan pada kertas yang ditutup pada mulut tabungnya terlihat bekas
lingkaran mulut tabung dan tadinya kertas berwarna putih berubah bekas yang
ditutup tadi berwarna hitam dan ada bau yang menyengat yang baunya seperti gas
H2S.
X. KESIMPULAN
1.
2.
3.
Ion tiosulfat stabil dalam keadaan basa atau netral, tetapi terurai dalam asam.