Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan teknologi sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Perkembangan teknologi membuat perubahan yang begitu besar dalam kehidupan
manusia di berbagai bidang dan memberikan dampak yang begitu besar, terutama
pada nilai-nilai kebudayaan. Perkembangan teknologi juga tidak dapat dipisahkan
lagi dari kehidupan manusia. Dengan

berkembangnya teknologi, manusia

semakin mudah untuk mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia.


Teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan manusia. Berbagai
macam jenis teknologi yang tidak terhitung jumlahnya dapat kita jumpai di zaman
yang modern ini. Salah satu contoh teknologi yang sangat populer adalah gadget.
Sebagian besar orang pasti mengetahui gadget. Namun tidak banyak manusia
yang mengerti apa yang dimaksud dengan gadget itu sendiri.
Alasan penulis membahas gadget sebagai pokok bahasan dikarenakan
zaman sekarang, peminat gadget sangat banyak. Beberapa tahun yang lalu gadget
hanya dipakai oleh para kalangan menangah ke atas. Alasan mereka menggunakan
gadget adalah untuk memudahkan urusan mereka. Namun pada zaman sekarang,
gadget tidak hanya dipakai oleh kalangan menengah ke atas saja, namun anakanak pun telah banyak yang menggunakan gadget. Mereka menggunakan gadget
dengan tujuan untuk kesenangan semata seperti game, music, video, dan internet.
Sehingga perlahan-lahan gadget mengambil alih peran dari permaian tradisional
yang dahulu merupakan sarana untuk memperoleh kesenangan. Dan jika keadaan
seperti ini terus berlangsung, perlahan-lahan permainan tradisional akan punah
atau mungkin akan diklaim oleh Negara tetangga jika tidak ada yang
melestarikannya.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan gagasan ini dengan tujuan
mengurangi ketergantungan gadget pada anak-anak dengan cara mengangkat
permainan tradisional sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah dasar.

Tujuan
1

Tujuan ditulisnya PKM ini adalah :


1. Menekankan kepada anak-anak pentingnya melestarikan budaya Indonesia.
2. Melestarikan permainan tradisional yang telah lama ditinggalkan oleh anakanak agar tidak punah
3. Mengurangi dampak negatif gadget pada anak-anak
4. Menciptakan generasi muda yang mempunyai kualitas sumber daya manusia
yang baik.
Manfaat
Terjaganya kelestarian permainan tradisional sebagai bagian dari
kebudayaan bangsa Indonesia dan terciptanya generasi muda yang bebas dari
dampak negatif gadget serta memiliki kualutas sumber daya manusia yang bagus.
GAGASAN
Gambaran Permasalahan Tentang Gadget
Di zaman sekarang ini, gadget sudah dianggap sebagai kebutuhan primer.
Terbukti dengan pertumbuhan gadget yang begitu pesat. Menurut data analisis
digital dari Groupe Speciale Mobile Association (GSMA) Intelligence, perangkat
mobile seperti tablet, smartphone, dan telepon mencapai 7,22 miliar unit. Angka
itu berbeda tipis dengan populasi manusia di bumi, sekitar 7,2 miliar. Sehingga
dapat disimpulkan setiap individu memiliki gadget, termasuk anak-anak. Memang
banar bahwa gadget dapat mempermdah urusan manusia. Namun gadget juga
memiliki dampak negatif, antara lain :
1. Pertumbuhan otak yang terlalu cepat
Pada usia 0-2 tahun, pertumbuhan otak anak memasuki masa perkembangan
hingga 21 tahun. Perkembangan otak awal ditentukan oleh rangsangan
lingkungan. Stimulasi yang berasal dari gadget akan berhubungan dengan
fungsi eksekutif dan defisit perhatian, gangguan kognitif, kesulitan dalam
belajarm

peningkatan

impulsif

dan

menurunkan

kemampuan

dalam

mengendalikan diri.
2. Hambatan perkembangan
Penggunaan gadget akan membatasi gerak anak, yang mengakibatkan
perkembangan terhambat. Satu dari tiga anak sekolah yang menggunakan
gadget memiliki hambatan pada perkembangan, dan berdampak buruk pada

prestasi akademik. Penggunaan gadget di bawah usia 12 tahun akan


menghambat perkembangan anak.
3.

Obesitas
Gadget berkorelasi dengan risiko obesitas. Saat menggunakan gadget, anak
cenderung kurang bergerak. Anak yang diperbolehkan bermain gadget di
kamar tidur mereka 30 persen mengalami risiko obesitas. Obesitas berpotensi
diabetes, stroke, dan serangan jantung. Sehingga dapat memperpendek usia.
Anak-anak yang lahir pada abad 21, kemungkinan tidak akan hidup lebih lama

daripada orangtua mereka.


4. Gangguan tidur
Kebanyakan orangtua tidak mengawasi anaknya saat bermain gadget.
Sebanyak 75 persen anak yang bermain gadget di kamar tidur mengalami
masalah pada tidurnya. Sehingga berdampak pada prestasi belajar mereka.
5. Penyakit mental
Penggunaan gadget berlebihan menjadi penyebab meningkatnya laju depresi
pada anak, kecemasan, gangguan perhatian, autisme, gangguan bipolar,
psikotis dan gangguan perilaku pada anak.
6.

Agresif
Konten kekerasan dapat menyebabkan agresif pada anak. Seperti pada game
Grand Theft Auto V, yang menggambarkan seks, pembunuhan, pemerkosaan,

penyiksaan dan mutilasi. Dan banyak lagi di dalam film dan acara TV.
7. Pikun digital
Konten media berkecepatan tinggi berkontribusi terhadap meningkatnya risiko
defisit

perhatian,

serta

penurunan

konsentrasi

dan

ingatan,

karena

pemangkasan otak yang berperan dalam melakukan hal itu.


8. Kecanduan
Kurangnya perhatian orangtua, anak-anak cenderung lebih dekat dengan
gadget.

Dengan

tidak

adanya

keterikatan

orangtua,

anak-anak

melampiaskannya ke gadget. Sehingga menyebabkan kecanduan.


9. Radiasi
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan ponsel sebagai risiko
kategori 2B, karena emisi radiasi yang dihasilkan. Anak-anak lebih sensitif
terhadap berbagai radiasi dibandingkan orang dewasa, karena sistem
kekebalan tubuhnya masih berkembang.
10. Tidak berkelanjutan

Edukasi yang berasal dari gadget tidak akan lama bertahan dan berkelanjutan
dalam ingatan anak-anak. Anal-anak adalah masa depan kita, tetapi tidak ada
masa depan bagi anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget. Dengan
demikian, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan berkelanjutan
bagi anak-anak
.
Oleh karenanya, asosiasi dokter anak Amerika dan Kanada menekankan anak
usia 0-2 tahun tidak diperbolehkan terpapar gadget. Anak 3-5 tahun dibatasi satu
jam per hari dan dua jam untuk anak 6-18 tahun.
Permainan Tradisional Anak Indonesia
Perkembangan zaman saat ini begitu pesat. Ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat membantu manusia dalam mengerjakan berbagai hal untuk
mempermudah segalanya. Ternyata teknologi juga membuat perubahan dalam
bidang permainan. Permainan-permainan tradisional kini mulai ditinggalkan.
Anak-anak sekarang lebih menggemari permainan yang berbau teknologi. Anakanak sekarang sangat menyukai permainan seperti game console, permainan
online di internet, ataupun permainan di pusat-pusat perbelanjaan.
Sebelum permainan-permainan tersebut berkembang pesat, dahulu
permainan-permainan tradisional sangat digemari anak-anak pada zamannya.
Permainan zaman dahulu banyak sekali mengajarkan pentingnya sebuah proses
dan menyisipkan nilai-nilai kebaikan. Permainan tradisional juga akan melatih
anak dalam bersosial. Selain itu permainan tradisional juga sangat baik untuk
melatih ketangkasan dan motorik anak. Jadi, meskipun zaman telah berubah, akan
lebih baik jika anak-anak sekarang diperkenalkan dengan permainan tradisional
karena pada intinya baik permainan modern maupun permainan tradisional samasama menyenangkan dan memiliki manfaat
Permainan Tradisonal sebagai Media Pembelajaran
Permainan dapat digunakan sebagai media belajar untuk meningkatkan
keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Karena dalam kegiatan
bermain sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengunakan atau tanpa
4

mengunakan alat yang dapat dapat memberikan informasi, memberikan


kesenangan, dan mengembangkan imajinasi anak. Dengan permainan juga
memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan dorongan-dorongan
kreatifnya sebagai kesempatan untuk merasakan obyek-obyek dan tantangan
untuk menemukan sesuatu dengan cara-cara baru, untuk menemukan penggunaan
suatu hal secara berbeda, menemukan hubungan yang baru antara satu dengan
yang lain. Selain itu bermain memberikan kesempatan pada individu untuk
berpikir dan bertindak imajinatif, serta penuh daya khayal yang erat hubungannya
dengan

perkembangan

kreativitas

anak

(Mulyadi,

2004:

29).

Dengan

menempatkan permainan tradisional sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah


dasar, maka penggunaan gadget pada anak-anak akan berkurang danotomatis akan
terhindar dari dampak negatifnya. Selain itu, akan tercipta generasi muda yang
kreatif dan imajinatif.
Pihak yang Terkait
Pihak-pihak yang dapat diajak bekerjasama agar gagasan ini dapat terlaksana
adalah :
1. Dinas Pendidikan sebagai lembaga utama yang akan menerapkan
kurikulum yang akan memuat permainan tradisional sebagai mata
pelajaran di tingkat sekolah dasar.
2. Para guru sebagai perantara dalam menyampaikan pelajaran permainan
tradisional pada anak-anak.
3. Para orang tua sebagai orang pertama yang mengingatkan kepada anakanaknya tentang pentingnya mengurangi pengggunaan gadget dan
melestarikan permainan tradisional Indonesia.
Metode Penerapan Mata Pelajaran Permainan Tradisional
Langkah untuk menerapkan permainan tradisional sebagai mata pelajaran
di tingkat sekolah dasar adalah dengan mengusulkan kepada Dinas Pendidikan
agar permainan tradisional dimasukkan dalam salah satu mata pelajaran pada
tingkat sekolah dasar. Selain itu juaga harus dilakukan pendekatan oleh orang tua
kepada anak untuk mengurangi pengguaan gadget serta menumbuhkan kesadaran
pada anak tentang pentingnya melestarikan kebudayaan Indonesia, salah satunya
permainan tradisional .

KESIMPULAN
Dengan menerapkan permainan tradisional sebagai mata pembelajaran
diharapkan anak-anak dapat mengurangi pengunaan gadget mereka supaya

terhindar dari dampak negatif gadget tersebut serta dapat melestarikan permainan
tradisional Indonesia dengan cara lebih sering memainkannya daripada
memainkan gadget.

Anda mungkin juga menyukai