Anda di halaman 1dari 50

Laporan Kasus

SIDA
Veresa Chintya
11.2013.215

Identitas Pasien

Nama lengkap : Ny. YO


Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 15 Oktober 1980
Suku bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Rawasari Timur I dalam, Cempaka
Putih

Anamnesis
Diambil dari: Autoanamnesis
Tanggal: 8/01/2015 Jam: 09.00
Keluhan utama
Badan lemas sejak 1 minggu SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh lemas sejak 1 minggu SMRS. Selain
itu pasien juga mengeluh kepala terasa pusing, jantung
berdebar-debar, demam hilang timbul, suhu badan
tidak diukur oleh pasien. Demam tidak diikuti dengan
menggigil, tidak ada nyeri sendi, tidak ada riwayat
mimisan maupun gusi berdarah, tidak ada riwayat
batuk-batuk lama, tidak ada nyeri tenggorokan maupun
nyeri menelan, dan tidak diare. Tidak terdapat nyeri ulu
hati. Terdapat mual namun tidak muntah. Nafsu makan
biasa, dan tidak terdapat penurunan berat badan. BAK
tidak nyeri, tidak anyang anyangan, dengan konsistensi
jernih kekuningan dalam sehari kira kira 6 gelas aqua.
BAB normal.

Pasien diketahui menderita SIDA


sejak 4 bulan yang lalu. Suami
pasien meninggal 1,5 bulan yang lalu
karena SIDA. Terdapat riwayat
meminum ARV( Anti Retroviral) sejak
1,5 bulan yang lalu, obat ARV yang
digunakan yaitu Nevirapin 1xsehari,
Lamivudin 1xsehari. Saat diketahui
SIDA CD4 302.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Hipertensi , Kencing manis
Riwayat Penyakit Keluarga :
Suami pasien menderita SIDA, dan
telah meninggal 1,5 bulan yang lalu.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi
: 104x/menit , reguler, isi penuh
RR : 20 x/menit
Suhu : 37 0 C per axilla

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis +/+
Sklera ikterik -/ Telinga : Bentuk normal, serumen +/+,
liang
telinga lapang, membran timpani intak
Hidung : Deviasi septum (-), secret (-/-)
Mulut : Bibir tidak sianosis, mukosa
basah,
candidiasis oral (-)
Tenggorokan : Faring tidak hiperemnis, tonsil
T1-T1, tenang

Leher : kelenjar tyroid tidak teraba


membesar,
kelenjar getah bening tidak
teraba
membesar, JVP: 5-2 cm
Thorax : simetris saat statis dan dinamis
Pulmo :
Inspeksi : normochest, retraksi -/-, sela iga tidak
melebar
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi
: sonor pada lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rhonki -/-,
wheezing -/-

Cor :
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : iktus cordis teraba, tidak kuat angkat
Perkusi :
Batas pinggang jantung ICS III linea parasternal
sinistra
Batas kiri jantung ICS V linea midklavicula sinistra
Batas kanan jantung ICS V linea stemalis dextra
Auskultasi : BJ I dan II reguler, Gallop -, Murmur -

Abdomen:
Inspeksi
Palpasi
nyeri

: datar, jaringan parut (-)


: datar, defens muscular - ,
tekan -

Hepar tidak teraba,


Lien tidak teraba,
Ballotement (-/-)

Perkusi
: timpani
Auskultasi: bising usus (+) normal

Ekstremitas
Superior : akral hangat, edema (-), kulit
terlihat pucat
Inferior : akral hangat ,edema (-), kulit
terlihat pucat

Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Ureum
Kreatinin
GDS
Natrium
Kalsium
Klorida

Hasil

Nilai Rujukan

4.2
11
1.1
1880
192000
103
39
38
17
0.6
99
135
3.6
100

12-16 gr/dL
37-47%
4.3 6.0 juta/uL
4800
10.800 /uL
150000-400000
/uL
80-96 f
27-32 pg
32-36 g/dL
20-50 mg/dL
0.5-1.5mg/dL
< 140 mg/dL
135-147
mmol/L
3.5-5.0 mmol/L
95-105 mmol/L

Resume
Wanita 34 tahun datang ke RSPAD Gatot Soebroto
dengan keluhan badan terasa lemas sejak 1 minggu
SMRS. Selain itu pasien juga mengeluh badan terasa
pusing, jantung berdebar-debar, demam hilang
timbul. Terdapat mual namun tidak muntah. Pasien
diketahui menderita SIDA sejak 4 bulan yang lalu.
Suami pasien meninggal 1,5 bulan yang lalu karena
SIDA. Terdapat riwayat meminum ARV( Anti
Retroviral) sejak 1,5 bulan yang lalu, obat ARV yang
digunakan yaitu Nevirapin 1xsehari, Lamivudin
1xsehari. Saat diketahui SIDA CD4 302.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan


keadaan umum tampak sakit sedang
kesadaran compos mentis TD 110/70
Nadi 104x/menit RR 20x/menit Suhu
37 o C, terdapat konjungtiva anemis
+/+ dan kulit terlihat pucat. Pada
pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 4,2 g/dl Ht 11%
Eritrosit 1,1 juta/uL, Leukosit 1880,
MCV 103 fL, MCH 39 pg, MCHC 38

Daftar Masalah
1. SIDA
2. Anemia Gravis

Pengkajian
1. SIDA
Dasar yang mendukung :
. Anamnesis :
- Pasien diketahui mengidap SIDA sejak 4
bulan SMRS
- Suami pasien mengidap SIDA dan telah
meninggal
. Pemeriksaan Fisik : . Pemeriksaan Penunjang :
- Leukosit 1880

Rencana diagnostik :
- Cek Viral Load
- Cek CD4
- Rontgen Thorax
Rencana terapi :
- Tenofovir 1x1
- Hiviral 2x1
- Neviral 1x1

2. Anemia Gravis ec ARV dd/ defisiensi asam folat dd/


defisiensi vitamin B12
Dasar yang mendukung :
Anamnesis:
- Badan terasa lemah sejak 1 minggu SMRS
- Kepala terasa pusing dan jantung berdebar debar
Pemeriksaan Fisik :
- Konjungtiva anemis
- Kulit terlihat pucat
Pemeriksaan Penunjang :
- Hemoglobin 4,2 gr/Dl
- Hematokrit 11 %
- Eritrosit 1,1 juta /uL

Rencana diagnostik :
- Apusan darah tepi
Rencana terapi :
- IVFD RL 500 cc/8jam
- Asam folat 1x 15mg
- Vitamin B12 3x500mg
- Tranfusi PRC bertahap. Target Hb >10 g/dL
- Premedikasi dexamethason 1 amp IV
- Premedikasi Lasix 1 amp IV

Kesimpulan

Perempuan 34 tahun mengidap SIDA


dan mengalami Anemia gravis ec
ARV

Prognosis
Ad vitam
: dubia
Ad functionam : dubia
Ad sanationam : dubia

Follow Up
09 Januari 2015 Pukul 08.00
S

: Pasien mengatakan badan terasa lemas, kepala


pusing, jantung berdebar, dan terkadang demam
yang hilang timbul.
O : Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 104x/menit
Suhu : 37oC
Nafas : 20x/menit

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera
Ikterik -/-.
Thorax : simetris saat statis dan dinamis
Paru : SN vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : Supel,datar, nyeri tekan
epigastrium(-)
Ekstremitas : akral hangat, oedem CRT >2,
kulit pucat

A: Anemia gravis ec susp. ARV pada SIDA


P:
IVFD RL 500cc/8jam
Diet biasa 1500 kal/hari
Parasetamol 3x 500mg
Asam folat 1x 15mg
Vitamin B12 3x500mg
Tenofovir 1x1
Hiviral 2x1
Neviral 2x1
Tranfusi PRC bertahap. Target Hb >10 g/dL (premedikasi
dexamethason 1 amp IV, Lasix 1 amp IV)
Cek Darah Rutin Post transfusi PRC

Follow Up
10 Januari 2015 Pukul 08.00
S

: Pasien mengatakan badan terasa lemas,


kepala pusing.
O : Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 94x/menit
Suhu : 36.3oC
Nafas : 20 x/menit

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera Ikterik -/-.
Thorax : simetris saat statis dan dinamis
Paru : SN vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : Supel,datar, nyeri tekan epigastrium(-)
Ekstremitas : akral hangat, oedem CRT >2, kulit
pucat
Hasil Darah Rutin post transfusi Labu I
Hb 5.8 g/dL
Ht 17%

A: Anemia gravis ec susp. ARV pada SIDA


P:
IVFD RL 500cc/8jam
Diet biasa 1500 kal/hari
Asam folat 1x 15mg
Vitamin B12 3x500mg
Tenofovir 1x1
Hiviral 2x1
Neviral 2x1
Tranfusi PRC bertahap. Target Hb >10 g/dL
(premedikasi dexamethason 1 amp IV, Lasix 1 amp IV)
Cek Darah Rutin Post transfusi PRC

Follow Up
11 Januari 2015 Pukul 08.00
S

: Pasien mengatakan badan terasa lemas,


kepala pusing
O : Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36.5oC
Nafas : 20x/menit

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera Ikterik -/-.
Thorax : simetris saat statis dan dinamis
Paru : SN vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : Supel, datar, nyeri tekan epigastrium(-)
Ekstremitas : akral hangat, oedem CRT >2, kulit
pucat
Hasil Pemeriksaan Darah Rutin Post transfusi labu II
Hemoglobin 7.7 g/dL
Hematokrit 23%

A: Anemia gravis ec susp. ARV pada SIDA


P: IVFD RL 500cc/8jam
- Diet biasa 1500 kal/hari
- Asam folat 1x 15mg
- Vitamin B12 3x500mg
- Tenofovir 1x1
- Hiviral 2x1
- Neviral 2x1
- Tranfusi PRC bertahap. Target Hb >10 g/dL
(premedikasi dexamethason 1 amp IV, Lasix 1 amp IV)
- Cek Darah Rutin Post transfusi PRC

Follow Up
12 Januari 2015 Pukul 08.00
S

: Pasien mengatakan badan terasa lemas,


kepala pusing<<
O : Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36.5oC
Nafas : 20x/menit

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera Ikterik -/-.
Thorax : simetris saat statis dan dinamis
Paru : SN vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : Supel, datar, nyeri tekan epigastrium(-)
Ekstremitas : akral hangat, oedem CRT <2
Hasil Pemeriksaan Darah Rutin Post transfusi labu III
Hemoglobin 9.5 g/dL
Hematokrit 29 %

A:Anemia gravis ec susp. ARV pada SIDA


P: IVFD RL 500cc/8jam
- Diet biasa 1500 kal/hari
- Asam folat 1x 15mg
- Vitamin B12 3x500mg
- Tenofovir 1x1
- Hiviral 2x1
- Neviral 2x1

Follow Up
13 Januari 2015 Pukul 08.00
S

: Pasien mengatakan badan terasa lemas,


kepala pusing<<
O : Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36.0oC
Nafas : 20x/menit

Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera


Ikterik -/Thorax : simetris saat statis dan dinamis
Paru : SN vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : Supel, datar, nyeri tekan
epigastrium Ekstremitas : akral hangat, oedem CRT <2

A: Anemia gravis ec susp. ARV pada


SIDA
P:
Asam folat 1x 15mg
Vitamin B12 3x500mg
Tenofovir 1x1
Hiviral 2x1
Neviral 2x1

Tinjauan Pustaka

Definisi
Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS) adalah kumpulan
gejala atau penyakit yang
diakibatkan karena penurunan
kekebalan tubuh akibat adanya
infeksi oleh Human Imunodeficiency
Virus (HIV) yang termasuk famili
retroviridae. AIDS merupakan tahap
akhir dari infeksi HIV.
Djoerban Z dkk, 2006

Epidemiologi
Jumlah Kumulatif pada desember 2008 : 16.110
kasus
74,9% adalah laki-laki
24,6% adalah perempuan

Berdasarkan cara penularan:


48% pada heteroseksual;
42,3% pada pengguna narkotika suntik;
3,8% pada homoseksual dan
2,2% pada transmisi perinatal.

Kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada :


kelompok usia 2029 tahun (50,82%),
disusul kelompok usia 3039 tahun.
Depkes RI, 2008

Mode Penularan
Melalui tiga jalur transmisi utama :
1. Mukosa genital (hubungan seksual)
2. Transmisi langsung ke peredaran darah
melalui jarum suntik yang
terkontaminasi atau melalui komponen
darah yang terkontaminasi
3. Transmisi vertikal dari ibu ke janin

Gejala Klinis

Diagnosis

Stadium klinis

Penatalaksanaan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai