Anda di halaman 1dari 13

Tugas IKD III

SAP
OLEH
KELAS A2
KELOMPOK II :

IQBAL MAULANA
IRFAN MAULANA
IRNA SEPA
IRWAN MIRSAN
IRNAWATI ASKAR
IWAN RISKA UDIN

JAMILAWATI JASIR
JULFIKRAM HIDRIS
JUMRAN LAMADO
JUMIATI
NURUL FATIMAH ESTANG

S1 KEPERAWATAN
STIKES NANI HASANUDIIN
MAKASSAR
2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik

: Penyakit jantung dan pembuluh darah

Sub topik

: Hipertensi

Sasaran

: Mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Tempat

: Kampus STIKES Nani Hasanuddin Makassar,ruangan

Lokal B
Hari / Tanggal

: Senin/16 Juni 2014

Waktu

: 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan masyarakat mampu:
1. Memahami pengertian hipertensi.
2. Mengenali tanda dan gejala hipertensi.
3. Memahami faktor penyebab hipertensi.
4. Mengetahui komplikasi dari hipertensi.
5. Mengetahui cara pengobatan hipertensi.
6. Mengetahui cara pencegahan terhadap hipertensi.
C. Materi
(Terlampir)

D. Peserta
Mahasiswa STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR
E. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G. EVALUASI
1. Mahasiswa dapat menyebutkan pengertian Hipertensi.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi.
3. Mahasiswa dapat menyebutkan Penyebab Hipertensi.
4. Mahasiswa dapat menyebutkan Komplikasi Hipertensi.
5. Mahasiswa dapat menyebutkan cara pengobatan Hipertensi.
6. Mahasiswa dapat menyebutkan cara pencegahan Hipertensi.
H. Kegiatan penyuluhan
No Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan :
- Mengucapkan salam
- Menjelaskan nama dan akademi
1.
5 menit
- Menjelaskan topik dan tujuan
pendidikankesehatan
- Menanyakan kesiapan Peserta (Mahasiswa)
2. 15 menit Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi
- Pengertian hipertensi
- Tanda dan gejala hipertensi

Kegiatan Keluarga
- Menjawab salam
- Mendengarkan
- Mendengarkan
- Menjawab
- Mendengarkan
- Bertanya

3.

4.

5 menit

5 menit

- Penyebab hipertensi
- Pengobatan hipertensi
- Pencegahan hipertensi
- Makanan yang dihindari
- Makanan yang dianjurkan
- Pengobatan tradisional untuk hipertensi
Memberikan kesempatan Peserta untuk bertanya
mengenai materi yang disampaikan
Evaluasi:
- Menanyakan pada Peserta (Mahasiswa)
Tentang materi yang diberikan dan
reinforcement kepada Mahasiswa bila dpt
menjawab & menjelas kan kem bali
pertanyaan/materi
Penutup
- Menutup pertemuan dengan menyimpulkan
materi yang telah dibahas
- Memberikan salam penutup

Menjawab &
menjelaskan
pertanyaan

Mendengarkan
Menjawab salam

Referensi
Anonim. ____. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). www.medicastore.com.
Diakses: 14 Juni 2014
Astawan, Made, Prof. dr. Ir. Ms. ___ . Cegah Hipertensi dengan Pola
Makan.www.depkes.co.id. Diakses: 13 Juni 2014
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, Kapita
Selekta KedokteranEdisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran UI, Jakrta, 1999

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar kata
Hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai
di masyarakat, dan merupakan penyakit yang terkait dengan sistem
kardiovaskuler. Hipertensi memang bukan penyakit menular, namun kita
juga tidak bisa menganggapnya sepele, selayaknya kita harus senantiasa
waspada.
Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arterosclerosis (pengerasan
arteri) adalah dua kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit
kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga
menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik untuk
mencegah

maupun

sepenuhnya,

hal

mengobati

penyakit

ini dikarenakan banyak

hipertensi
faktor

belum

berhasil

penghambat

yang

mempengaruhi seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian,


klasifikasi, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi) dan juga
perawatannya.

Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi.


Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua
umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah
yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90
mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007
menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia).
Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke.
Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di
dunia Barat, hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena
perlu diadakan upaya-upaya untuk menekan angka peyakit hipertensi
terlebih bagi penderita hipertensi perlu diberikan perawatan dan pengobatan
yang tepat agar tidak menimbukan komplikasi yang semakin parah. Selain
itu pentingnya pemberian asuhan keperawatan pada pasien hipertensi juga
sangat diperlukan untuk melakukan implementasi yang benar pada pasien
hipertensi.
Diharapkan

dengan

dibuatnya

penyuluhan

dengan

penyakit

hipertensi ini dapat memberi pengetahuan yang tepat dan benar bagi
penderita hipertensi dan dapat mengurangi angka kesakitan serta kematian
karena hipertensi dalam masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Hipertensi
2. Jenis-Jenis Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Penyebab Hipertensi

5. Komplikasi Hipertensi
6. Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Hipertensi
2. Mengetahui Jenis-Jenis Hipertensi
3. Mengetahui Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Mengetahui Penyebab Hipertensi
5. Mengetahui Komplikasi Hipertensi
6. Mengetahui Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Commitee on Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC) sebagai tekanan
yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat
keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi
sampai

hipertensi

maligna.

Keadaan

ini

dikategorikan

sebagai

primer/esensial (hampir 90 % dari semua kasus) atau sekunder, terjadi


sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali, sering kali dapat
diperbaiki (Marilynn E. Doenges, dkk, 1999).

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari


120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Menurut Bruner dan Suddarth (2001) hipertensi dapat didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik di atas 160 mmHg dan
tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah meningkatnya
tekanan sistolik sedikitnya 140 mmHg dan diastolik sedikitnya 90 mmHg.
2.2 Jenis-jenis hipertensi
Jenis-jenis hipertensi adalah:
1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 159 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 90 95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 179 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 100 109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 209 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 110 120 mmHg
2.3 Tanda dan gejala
Kebanyakan orang yang memiliki tekanan darah tinggi tidak
memiliki tanda-tanda atau gejala, bahkan jika ternyata setelah ditensi
tekanan darahnya mencapai level tinggi yang berbahaya.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
gejala berikut:
a. sakit kepala

b. kelelahan
c. mual
d. muntah
e. sesak nafas
f. gelisah
g. pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak, mata, jantung dan ginjal.
2.4

Penyebab
Penyebab

hipertensi

terdiri

dari

factor genetic

(keturunan),

bertambahnya usia dan lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan


yang dapat menyebabkan hipertensi, yakni makan garam (natrium)
berlebihan, stress psikis, dan obesitas.
Hipertensi sekunder, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal,
Penyakit endokrin (hipertensi endokrin), obat, dan alkohol, serta pola hidup
yang tidak sehat.
Penyebab hipertensi antara lain adalah :
Stres,

Faktor keturunan,

Usia,

Lain-Lain

Merokok,
Obesitas (kegemukan),
Alkohol,

2.5 Komplikasi
Komplikasi hipertensi antara lain:
a. Penyakit jantung (gagal jantung)
b. Penyakit ginjal (gagal ginjal)
c. Penyakit otak (stroke)
Gejala hipertensi yang tidak terdeteksi sejak awal itu jika
mengarah ke jantung bisa menyebabkan gagal jantung, pada mata
menyebabkan gangguan penglihatan, pada otot bisa menyebabkan
stroke yang membuat anggota badan lumpuh dan lain-lain.
Cara mengetahui atau mendeteksi ada tidaknya tanda atau gejala
hipertensi ini, adalah dengan rajin mengukur tekanan darah dibantu
tenaga medis di puskesmas atau rumah sakit.
2.6 Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:
a) Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas
ijin dokter
b) Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
1. Mengurangi asupan garam dan lemak
2. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
3. Berhenti merokok bagi yang merokok
4. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
5. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
6. Menghindari ketegangan
7. Istirahat cukup
8. Hidup tenang
c) Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi
1. Kontrol teratur

2. Minum obat teratur


3. Diit rendah garam dan lemak
d) Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain:
1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan
melinjonya
2. Buah-buahan keculi buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan
diutamakan putih telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak
mengandung lemak)
e) Makanan yang perlu dihindari
1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant,
minuman kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu
asin
f) Pengobatan tradisional
Indonesia adalah negara yang kaya dengan tanaman obat
tradisional. Beberapa diantara tanaman tradisional (serta hasilnya)
yang bisa menurunkan tekanan darah misalnya : alpukat, mentimun,
bawang putih, daun seledri, belimbing, pace atau mengkudu,
pepaya, selada air, cincau hijau dan lain-lain. Beberapa tanaman
diantaranya sudah diteliti dan diuji secara medis.
Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain
dengan mengkonsumsi secara teratur jus:
1. Buah mentimun
2. Buah belimbing
3. Daun seledri

Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah :


1. kg buah mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
4. Diminum setiap hari 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan sistolik sedikitnya 140
mmHg dan diastolik sedikitnya 90 mmHg.
Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Faktor genetik,
Usia, keadaan emosi seseorang, konsumsi Na terlalu tinggi, Obat,dll.
Orang yang terkena hipertensi dapat juga mengalami banyak
komplikasi yang diderita, diantaranya Stroke, kebutaan, gagal ginjal, infark
miokard, dll.
3.2 Saran
Untuk menghindari terjadinya hipertensi, maka sebaiknya kita selaku
petugas medis sebaiknya memberi contoh masyarakat untuk menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat, dan juga tidak mengkonsumsi makanan
sembarangan yang belum teruji kesehatannya.

DAFTAR PUSTAKA
Sofyan, Andy. 2012. Hipertensi. Kudus.
Diklat PJTRSCM. 2008. Buku Ajar Keperawatan Kardiologi Dasar Edisi 4.
Jakarta: RSCM.
http://liftriyantri.blogspot.com/2013/01/makalah-hipertensi.html diakses pada
tanggal 14 Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai